TUGAS : 1/ 2 /3 MATA KULIAH : Pendidikan Agama Islam
Nama Mahasiswa : Guntur Wicaksono
NIM : 857387663 Kode/Nama MK : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam Smt : 1B Jawaban : 1. Prinsip hukum islam Menjaga Jiwa (Hifzhun Nafsi) Kedudukan jiwa dalam agama mendapat perhatian yang sangat besar dan vital untuk dijaga dan dipelihara kelangsungannya serta mencegah segala hal yang dapat mengancam atau menghilangkan jiwa/nyawa seseorang. Menjaga Akal (Hifzhul Aqli) Akal adalah nikmat terbesar setelah nikmat kehidupan (nyawa). Dengan akal itulah seseorang dapat memisahkan antara yang haq dan bathil, dapat memilah dan memilih mana yang baik (maslahat) dan bermanfaat serta mana yang merusak (mafsadat) dan merugikan (madharat). Menjaga Agama (Hifzhud Diin) Agama sebagai penuntun hidup manusia agar teratur, tertib, seimbang lahir dan batin, serta mengarahkan manusia agar hidup bahagia, selamat dan mulia dunia dan akhiratnya. Karena itulah Syariat menetapkan berbagai tuntunan untuk menjaga, merawat dan mempertahankan eksistensi agama, seperti menegakkan sholat lima waktu sebagai tiangnya agama, berjihad melawan penjajah yang dapat membahayakan kelangsungan agama, menyebarkan dakwah Islam baik dengan lisan (dakwah bil lisan), tulisan (dakwah bil kitabah), maupun aksi-aksi sosial (dakwah bil hal). 2. Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Qur’an Menguatkan (Muakkid) hukum suatu peristiwa yang telah ditetapkan hukumnya dalam Al-Qur’an, contohnya; salat dan zakat telah ditetapkan hukumnya dalam Al-Qur’an diantaranya dalam surat Al-Baqarah/2 : 43. Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, contohnya: perintah solat yang harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sebagaimana diisayaratkan dalam surat An-Nissa/4 : 103. Menciptakan hukum baru yang tidak terdapat pada Al-Qur’an, misalkan, penegasan bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW pada hakikatnya adalah wahyu dijelaskan dalam surat An-Najm/53 : 3-4. 3. Agama sebagai sumber moral, Allah SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan sejati, salah satunya adalah pedoman moral. Melalui kitab suci dan para rasul, Allah telah menjelaskan prinsip-prinsip moral yang harus dijadikan pedoman, dalam konteks islam sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadist. 4. Pengertian tasamuh, ta’awun, dan musawah. Tasamuh; keyakinan yang berbeda harus dihormati. Karena itu pemaksaan dan penindasan manusia agar menerima islam bukanlan perbuatan yang baik. Ta’awun ialah saling tolong menolong dalam hal kebajikan, seperti yang tertuang dalam QS. Al- Maai’dah/5 : 2. Musawah ialah sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun persamaan dalam hukum. 5. Iman, ipteks, dan amal merupak kesatuan, para sarjana muslim berpandangan bahwa ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah rumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan pada kita melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia itu sendiri.