M. HIDAYATTULLAH
Dosen Pengampu : Dr. Heru Setiawan, S.Pd.I, M.Pd.I
Pendidikan Agama Islam VI D
Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nadwah Kuala Tungkal
Jalan Kapten Pierre Tandean Kuala Tungkal
Email: tullahh280@gmail.com
Abstrak
Agama dan khidupan beragama merupakan unsure yang tidak terpisahkan dari sistem
budaya umat manusia. Sejak awal kebudayaan manusia, agama, dan kehidupan
beragama tersebut telah bergejala dalam kehidupan, bahkan memberikan corak dan
bentuk dari semua perilaku budayanya, agama dan prilaku keagamaan tumbuh dan
berkembang dari adanya rasa ketergantungan manusia terhadap kekuatan gaib
tersebut, aga rmendapatkan khidupan yang aman, selamat dan sejahtera. Kekuatan
gaib yang merekarasakan sebagai sumber khidupan tersebut,dan bagaimana cara
berkomonikasidanmemohonperlindungandanbantuantersebut,merekatidaktahu,merek
ahanyamerasakanadanyadankebutuhanakanbantuandanperlindungannya.Itulahawalras
aagama,yangmerupakandesakandarisisiinternaldirimereka,yangmendorongtimbulnya
prilakukegamaan(agamadanprilakuagama)Merupakanpembawaandarikehidupanmanu
sia,ataudenganistilahlainmerupakanfitrahmanusia.
A.Pengertian Agama,Muslim dan Non muslim
1. Pengertian Agama
Dalam pengertian umum agama yaitu kepercayaan terhadap kekuatan/kekuasaan
Supra natural yang menguasai dan mengatur kehidupan manusia,yaitu menimbulkan
sikap bergantung/pasrah kepada kehendak dan kekuasaannya dan menimbulkan
perilaku dan perbuatan tertentu sebagai cara berkomunikasi dengannya dan mohon
pertolongan untuk mendatangkan kehidupan yang selamat dan sejahtera. kepercayaan
adalah suatu yang di percayai atau di anggap benar ada.
Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu “a” yang
berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Maka agama berarti tidak kacau
(teratur). Dengan demikian agama itu adalah peraturan, yaitu peraturan yang
mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang gaib, mengenai budi
pekerti dan pergaulan hidup bersama.28Menurut Daradjat (2005) agama adalah
proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa
sesuatu lebih tinggi dari pada manusia. Sedangkan Glock dan Stark mendefinisikan
agama sebagai sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan system perilaku
yang terlembaga, yang kesemuanya terpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati
sebagai yang paling maknawi (ultimate Mean HipotetikingAgama adalah suatu sistem
kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh sekelompok manusia dengan selalu
mengadakan interaksi dengan-Nya. Pokok persoalan yang dibahas dalam agama
adalah eksistensi Tuhan. Tuhan dan hubunga manusia dengan-Nya merupakan aspek
metafisika, manusia termasuk dalam kategori fisika.
Namun, titik tekan pembahasan filsafat agama lebih terfokus pada aspek metafisiknya
ketimbang aspek fisiknya. Aspek fisik akan lebih terang diuraikan dalam ilmu alam,
seperti biologi dan psikologi serta antropologi.
2. Pengertian Muslim
Muslim secara etimologi merupakan bentuk fa’il (subjek / pelaku) dari kata kerja
aslama-yuslimu-Islaman. Karena hanya sebagai subjek dari perbuatan Islam, maka
pengertiannya tergantung pada pengertian Islam itu sendiri.
Apabila kata Islam secara bahasa berarti damai, menyerah, patuh, selamat, sejahtera
dan sebagainya. Muslim pun secara bahasa berarti orang yang damai, orang yang
menyerah, orang yang patuh, orang yang selamat, orang yang sejahtera dan
sebagainya. Dalam Istilah, Islam biasanya dirumuskan dalam dua arti, arti luas dan
arti sempit. Dalam arti luas, Islam adalah agama wahyu yang dturunkan kepada
manusia melalui seluruh nabi, sejak Adam sampai Muhammad. Sedangkan dalam arti
sempit, Islam adalah agama yang diturunkan untuk seluruh umat manusia sampai hari
kiamat melalui Nabi Muhammad.
Kehadiran agama Islam yang di bawa nabi Muhammad Saw dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.Di dalam nya terdapat
kajian dan petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup ini
secara lebih bermakna dalam arti yang seluas luasnya.Mengajarkan kehidupan yang
dinamis dan progresif.menghargai akal pikiran manusia melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, mengutamakan waktu, persaudaraan dan berakhlak
mulia,dan sikap sikap positif lainnya.
Islam berarti agama yang mengajarkan bahwa kewajiban manusia yang paling
mendasar adalah beribadah kepada Allah. Konsep cakupan ibadah dalam Islam tidak
hanya mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan juga hubungan
manusia dengan segenap makhluk Tuhan. Ibadah tersebut tidak hanya terdiri dari
ibadah ritual saja melainkan juga hubungan social dan bahkan segala wujud
kehidupan duniawi manusia, Ibadah merupakan manisfestasi ketundukan dan
penyerahan seorang muslim kepada khaliknya
3.Pengertian Non muslim
Pengertian non muslim dapat dilihat dari pengertian muslim dengan mendapat kata
imbuhan non yang berarti tidak atau bukan. Maka non muslim berarti orang yang
tidak atau bukan beragama Islam.Pengertian non muslim mempunyai makna bahwa
seluruh pemeluk agama selain agama Islam. Oleh karena Islam yang dibawa Nabi
Muhammad sebagai penyempurna agama yang dibawa Nabi dan Rasul sebelumnya,
maka agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan agama Islam yang
terakhir. Dengan demikian pengertian non muslim adalah pemeluk selain agama
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Sedangkan pengertian Non-Muslim dapat dilihat dari pengertian muslim dengan
mendapat kata imbuhan non yang berarti tidak atau bukan. Maka non-muslim berarti
orang yang tidak atau bukan beragama muslim yang dimaksud dengan non muslim
adalah selain penganut agama Islam. Yang termasuk di dalamnya adalah penganut
agama-agama diluar Islam, di Indonesia misalnya penganut agama Kristen, katholik,
hindu, budha dan lain sebagainya. Dalam agama Islam sendiri tidak ada ajaran yang
memaksakan kelompok non muslim tersebut untuk menjadi muslim. Karena dalam
ajaran Islam, memeluk agama dengan paksaan hanya akan hati seseorang tertekan
dan juga dalam menjalankan ibadah tidak dengan ketulusan dan keikhlasan dari hati
akan tetapi hanya dengan keterpaksaan.
B. Etika Bergaul Kepada Sesama Muslim
Etika adalah berasal dari bahasa yunani “Etika” yang berarti adat kebiasaan sama
dengan ahlak dalam arti bahasa artinya sebuah pranata perilaku seseorang atau
sekelompok orang yang tersusun dari pada suatu system nilai atau norma yang di
ambil dari pada(digenerasalisasikan dari gejala gejala alamiah masyarakat kelompok
tersebut.Sifat baik yang terdapat pada pranata ini adalah merupakan persetujuan
sementara dari kelompok yang menggunakan pranata prilaku tersebut.
Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw dengan tegas menyatakan bahwa ada 6 hal
yang menjadi etika pergaulan dan menjadi sebuah kewajiban seorang muslim
terhadap muslim lainnya, sesuai dengan sabdanya: “Kewajiban Muslim terhadap
muslim laiinnya ada 6 hal,yaitu:
1. Mengucapkan salam jika bertemu. Salam berarti saling menyapa dan
mendoakan akan kebaikan saudara seiman. Karena itu salam hendaknya senantiasa
ditebarkan dalam komunitas muslim agar mendapatkan keberkahan dan saling
mencintai antara sesama.
2. Menghadiri undangan orang lain. Mengundang seseorang hukumnya adalah
sunnah, dan menjawab undangan adalah wajib jika tanpa ada halangan syar’i yang
membolehkan kita untuk tidak menghadirinya.
3. Jika dia meminta nasehat maka berilah nasehat. Terkadang seseorang ditimpa
sebuah masalah dalam pekerjaan, hubungan rumah tangga dan kehidupan
4. Jika seseorang bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah, maka kita yang
berada disampingnya wajiblah mendoakan dirinya dan membalas pujiannya tersebut
dengan ucapaan yarhamukallah (semoga Allah swt merahmatimu), dan yang bersin
membalasnya dengan yahdikumullah (semoga Allah swt senantiasa memberikan
petunjuk kepadamu).
5. Apabila dia sakit maka kunjungilah dia. Mengunjungi orang sakit merupakan
tradisi masyarakat Indonesia, dan tradisi ini mendapatkan tempat yang mulia di dalam
ajaran agama islam.
6. Apabila ada orang muslim yang meninggal dunia maka Rasulullah saw
menyuruh kita untuk mengiringinya dalam arti kami melaksanakan seluruh kewajiban
fardhu kifayahnya, dari mulai memandikan, mengkafani, menyolatkan dan
menguburkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama yaitu kepercayaan terhadap kekuatan/kekuasaan Supra natural yang
menguasai dan mengatur kehidupan manusia,yaitu menimbulkan sikap
bergantung/pasrah kepada kehendak dan kekuasaannya dan menimbulkan perilaku
dan perbuatan tertentu sebagai cara berkomunikasi dengannya dan mohon
pertolongan untuk mendatangkan kehidupan yang selamat dan sejahtera.
Allah SWT tidak melarang muslim untuk bergaul dengan agama non-muslim, apalagi
berkawan dengan non-muslim banyak umat muslim yang berpendapat. Sebagian
berkata bahwa bergaul dengan agama non-muslim itu boleh, tapi dari kata boleh
banyak umat muslim yang menyalahgunakan kata “”. Akibatnya banyak umat muslim
dengan adab yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
B. Saran
Saran kami kepada pembaca kita memang tidak di larang untuk bergaul dengan non
muslim tetapi kita juga punya batasan dalam bergaul dan harus saling toleransi
sehingga dapat hidup rukun.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. Muhaimin,MA DKK, Kawasan dan wawasan Studi Islam (Fajar
Interpratama Offset,Jakarta,2005)
Drs.M.Yatimin Abdullah.M.A , Studi Islam Kontemporer (Amzah,Jakarta :2006)
Prof. Dr.Zakiah Darajat Dkk ,Dasar Dasar Agama Islam (Pt.Karya Unipres,Jakarta:1