Anda di halaman 1dari 14

Beberapa pandangan mengenai etika dan agama menurut beberapa ahli ulama dan juga beberapa ahli

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi, simbol, dan
sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul
kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang
memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa
yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga
dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan,
festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari,
masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung
mitologi.

❖ Menurut syekh yusuf :

Sebagai salah seorang sufi nusantara, Syekh Yusuf pernah merangkai hadits Nabi Muhammad
untuk menjawab pertanyaan "Agama itu apa?"
Dikutip dari buku Tuhan Ada di Hatimu karya Habib Husein Ja’far al-Hadar, untuk menjawab
pertanyaan itu Syekh Yusuf menuturkan, "Agama adalah mengenal Allah (ma’rifatullah). Mengenal
Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). Akhlak (yang baik) adalah menghubungkan tali
kasih sayang (silaturahim). Dan silaturahim adalah memasukkan rasa bahagia di hati sesama
manusia." Dalam bukunya ini, Habib Husein Ja'far al-Hadar kemudian menjelaskan lebih lanjut
tentang akhlak. Menurut dia, akhlak adalah keislaman seseorang. Orang yang berakhlak, berarti ia
mengenal Allah dan Nabi. Sehingga ia pun berusaha menjadikan dirinya berakhlak seperti Nabi, yang
berkhlak dengan akhlaknya Allah.

Selain itu, menurut Habib Husein, orang yang berakhlak pastilah penuh cinta dan
membahagiakan bagi semua manusia. Karena akhlak bukan hanya kesantunan (etiket), tapi
kesantunan yang bersumber dari hati yang tulus sehingga akan juga dirasakan oleh hati yang
lain. "Santun saja, enak dipandang. Tapi kalau tak bersumber dari hati, ia tak terasa di hati. Ia bukan
akhlak, tapi pencitraan," jelas Habib Husein.

Etika adalah sebuah cabang utama dari filsafat yang mempelajari tentang nilai dan kualitas
moral manusia. Etika memiliki dua jenis, pertama, etika filosofis yang berasal dari kegiatan berfilsafat
atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat
atau lahir dari filsafat, kedua, etika teologis yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.
Etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika
teologisnya masing-masing dan etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu
banyak unsur-unsur di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti
setelah memahami etika secara umum

Oleh karena itu, menurut dia, orang yang berakhlak saat ia lewat di depan orang tua atau guru
misalnya, bukan hanya badannya yang membungkuk sebagai simbol penghormatan dalam beberapa
tradisi, tapi hatinya juga "membungkuk".

• Menurut syekh mahmoud saltout

Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-NYA untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta
peraturan kepada nabi Muhammad SAW dan menugaskanya untuk menyampaikan agama tersebut
kepada seluruh manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.

• KH thahir abdul Mu’in

Agama adalah ketentuan ketuhanan yang mengantarkan manusia dengan berpegang


kepadanya,kepada kebahagiaan dunia dan kesejahteraan akherat.

• KH.E Abdurrahman

Agama adalah ketetapan ketuhanan karena kebaikan Allah kepada manusia dengan melalui lidah
antara mereka,untuk mencapai kerasulan itu tidak dapat dengan usaha dan tidak bisa dibuat-buat,dan
tidak akan mendapatkan wahyu itu dengan cara belajar.
Dalam bahasa Inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a system of moral principles or rules
of behaviour, atau suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang
ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti
the branch of philosophy that deals with moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan
batasan prinsip-prinsip moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti moral principles that
govern or influence a person’s behaviour, prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku
pribadi. Dalam bahasa Yunani etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan,
kecenderungan, dan sikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, mesti, benarsalah,
mengandung pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandung
pencarian kehidupan yang baik secara moral.

❖ Menurut para ahli :

• Dr.A.Mukti Ali

Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuan Yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada
utusan-NYA untuk kebahagiaan hidup manusia didunia dan Akhirat.

• Drs..idi Gazalba

Agama adalah kepercayaan kepada tuhan dan hubungan manusia dengan yang kudus,dihayati sebagai
hakekat yang gaib,hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk serta sistem kultus dan sikap hidup
berdasarkan doktrin tertentu.

Dalam bahasa Inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a system of moral principles or rules
of behaviour, atau suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang
ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti
the branch of philosophy that deals with moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan
batasan prinsip-prinsip moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti moral principles that
govern or influence a person’s behaviour, prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku
pribadi. Dalam bahasa Yunani etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan,
kecenderungan, dan sikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, mesti, benarsalah,
mengandung pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandung
pencarian kehidupan yang baik secara moral.

❖ Pengertian Agama

Dalam masyarakat Indonesia selain kata agama, dikenal pula kata din (‫ )الدين‬dari bahasa arab
dan kata religi dari bahasa Eropa. Memang agama mengandung ajaran yang menjadi tuntunan hidup
bagi penganutnya.
Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada umat
pengikut utusan Allah. Jadi, sejak jaman Nabi Adam, Musa, dan Isa agama Allah adalah Islam,
meskipun sekarang agama Yahudi diklaim sebagai agama yang dibawa oleh Musa begitu juga dengan
ajaran Kristen, diklaim sebagai ajaran yang dibawa oleh Isa. Padahal sebenarnya ajaran yang dibawa
oleh Musa dan Isa untuk masalah akidah adalah sama, sama-sama mengesakan Allah, hanya berbeda
dalam hal syara’ yang lain. Jadi, makna Islam dapat dipersempit lagi sebagai agama yang
diamanatkan kepada umat pengikut Rasulullah, Muhammad SAW.
Agama, dalam hal ini adalah Islam (‫ )اسالم‬berasal dari kata-kata:
1.salam (‫ )سالم‬yang berarti damai dan aman
2.salamah (‫ )سالمة‬berarti selamat
3.istilah islaam (‫ )االسالم‬sendiri berarti penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT untuk
memperoleh ridho-Nya dengan mematuhi perintah dan larangan-Nya.
Agama Islam terdiri atas akidah dan syariat:
1.akidah atau kepercayaan (ilmunya)
2.syariat peribadatan
3.syariat akhlak (moral) dan muamalah
Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan dibenarkan serta diakui oleh Allah SWT, dalam
firmannya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran; 85)
Tidak sah keislaman seseorang kecuali sempurna dua hekekat yang penting:
1.mengenal Allah dan tidak mempersekutukannya
2.patuh kepad perintah dan larangan Allah
yang perlu dicatat oleh seluruh manusia dan terutama kaum yang memandang Islam sebagai agama
yang penuh akan kekerasan, bahwa sebenarnya Islam adalah agama yang datang dengan penuh
kedamaian bukan disamapaikan dengan pedang tapi dengan perkataan yang lembut.
Bahkan Islam sendiri menghargai dan melindungi mereka yang tidak mau mengikuti ajaran Islam
selama mereka tidak mengganggu dan memantik permusuhan dengan Islam.Dalam faham dan
keyakinan umat Islam al-Qur’an mengandung sabda Tuhan (‫ )كالم هللا‬yang di wahyukan kepada nabi
Muhammad SAW.
Ajaran yang terpenting dari Islam ialah ajaran tauhid, maka sebagai halnya dalam agama
monoteisme atau agama tauhid lainnya. Yang menjadi dasar segala dasar di sini ialah pengakuan
tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa. Di samping ini menjadi dasar pula soal kerasulan, wahyu, kitab
suci, yaitu al-Qur’an, soal ajaran yang dibawa nabi Muhammad, yaitu soal mukmin dan muslim, soal
orang yang tidak percaya kepada ajaran-ajaran itu yakni orang kafir dan musyrik, hubungan makhluk,
terutama manusia dengan pencipta, soal akhir hidup manusia yaitu syurga dan neraka dan lain
sebagainya.
Semua soal ini dibahas oleh ilmu tauhid atau ilmu kalam yang dalam istilah baratnya disebut
teologi. Aspek teologi merupakan aspek yang penting sebagai dasar Islam.
Salah satu ajaran dasar lain dalam ajaran agama Islam ialah aha manusia yang tersusun dari badan dan
roh itu berasal dari Tuhan, dan kembali kepada Tuhan. Tuhan adalah suci dan roh yang dating dari
Tuhan juga suci dan akan dapat kembali ke tempat asalnya di sini Tuhan, kalau ia tetap suci. Kalau ia
menjadi kotor dengan masuknya kedalaman tubuh manusia yang bersifat materi itu, ia tak akan
kembali ke tempat asalnya.

❖ Fungsi dan manfaat agama dalam kehidupan manusia

Manusia adalah makhluk yang berfikir dan merasa dunia berfikir dan rasanya itulah yang
membentuk kebudayaan dan hidup dalam kebudayaan. Masalah manusia adalah amat kompleks,
ruang lingkupnya sangat luas, seluas alam pikiran dan perasaannya. Kalimat kebudayaan itu adalah
gabungan dari dua kata “budi” dan “daya”. Budi terletak di hati, sedangkan daya terletak pada
perbuatan. Iman timbalan budi, amal shaleh timbalan daya.

Cara hidup adalah makna yang paling umum dalam kebudayaan, yang secara umum dipersetui
oleh para ahli sekelompok manusia yang mengamalkan cara hidup yang sama membentuk kesatuan
sosial atau masyarakat dalam tiap ruang dan kawasan wujud cara hidupnya sendiri, karena itu
kebudayaan di suatu daerah berbeda dengan kebudayaan lainnya.Endang Saifuddin mengemukakan
defenisi sebagai berikut: kebudayaan adalah hasil karya cipta (pengolahan, pengarahan dan
pengarahan terhadap alam) oleh manusia dengan kekuatan jiwa (pikiran perasaan, kemauan, intuisi,
imajinasi fakultas-fakultas ruhaniah lainnya) dan raganya, yang menyatakan diri dalam berbagai
kehidupan (hidup ruhaniah penghidupan hidup lahiriah) manusia, sebagai jawaban atas segala
tantangan, tuntutan dan dorongan dari intra diri manusia dan ekstra diri manusia, menuju arah
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia.(spritual dan material) manusia, baik individu
maupun masyarakat ataupun individu dan masyarakat.

A.H. Hasanuddin mengemukakan fungsi agama itu adalah:

1. Mendidik manusia, jadi tenteram dan damai, tabah dan tawakal, ulet dan percaya pada diri sendiri.
2. Membentuk manusia jadi berani berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dengan kesiapan
mengabdi dan berkorban.
3. Mencetak manusia jadi sabar, enggan atau takut untuk melakukan pelanggaran yang menjurus kepada
dosa.
4. Memberi sugesti manusia, agar dalam jiwanya tumbuh sifat mulia terpuji dan penyantun, toleran
kepada dosa.
Peranan agama itu sebagai tali kekang
1. Tali kekang dari pada pengembara akal pikiran (yang liar dan binal)
2. Tali kekang dari gejolak hawa nafsu (yang angkara murka)
3. Tali kekang dari pada ucapan dan perilaku (yang keji dan biadab).

Salah satu syarat kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang oleh
sebagaian orang dianggap menjelma sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian
rohani dan kesejahteraan jasmani. Dan untuk mencapai kedua ini harus diikuti dengan syarat yaitu
percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu merasa dilindungi oleh tuhan
dalam suasana, keadaan yang bagaimanapun mereka tidak merasa takut.
Tuhan tidak akan mengizinkan, mengingat kebutuhan manusia akan rasa aman itulah yang menjadi
pokok atau pangkal utama bagi manusia untuk mempercayai/Tuhan dan perlunya hidup beragama.
Setiap orang yang percaya akan kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta ini mereka
akan selalu memuja atas rahmat-Nya. Setiap daerah, setiap agama dan setiap agama mempunyai cara-
cara tersendiri untuk mendekatkan diri dan memuja kepada Tuhan. Misalnya, seperti Bali, yang mana
sebagian penduduk memeluk agama hindu-dharma. Mereka mempunyai cara tersendiri di dalam
melakukan pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka memuja Tuhan dengan memakai sesajen
yang berisi berbagai macam buah-buahan dan kembang yang berwarna-warni, yang semanya ditujukan
untuk memuja tuhan. Begitu pula halnya dengan daerah-daerah lain seperti: Jawa, Madura, Kalimantan,
Sumatera dan lain sebagainya semua mempunyai cara-cara tersendiri untuk mendekatkan diri dan
memuja Tuhan sesuai dengan agamanya masing-masing. Meskipun caranya berbeda-beda, akan tetapi
tujuannya sama yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa sang pencipta alam dunia ini.
Kapanpun dan di manapun kita berada, kalau kita senantiasa mengingat_Nya, meskipun
dalam keadaan bahaya kita pasti bias untuk mengatasinya. Kita bisa menyelesaikan segala sesuatu
dengan penuh keenangan dan bijaksana. Dan untuk mencapai semua ini cukup kita dengan melakukan
ibadat, sembahyang maupun dengan doa-doa yang semuanya bertujan untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan.
Yang jelas dan yang paling dapat diterima adalah bagi agama monoteisme, yakni Tuhan yang
bersifat Ar-Rahman Ar-Rahim, yaitu Tuhan yang menyayangi dan menentramkan. Tuhan yang
memenuhi jiwa manusia. Manusia dengan jalannya sendiri-sendiri selalu berusaha untuk mendekatkan
diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak tahu dimana tuhan itu berada, dan bagaimana bentuknya,
rasaNya, bauNya. Kita tahu itu tahu itu semua. Tetapi yang jelas tuhan itu ada, dan kita
mempercayainya.

❖ Pengeritian Adab,etika,dan akhlaq

• ADAB
Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama,
terutama Agama Islam. ... Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui
aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam.

Dalam bahasa Arab, kata adab merupakan bentuk kata benda dari kata kerja adaba yang berarti
kesopanan, sopan santun, tata krama, moral, nilai-nilai, yang dianggap baik oleh masyarakat.
Mengutip pernyataan Abu Isma’il al-Harawi, pengarang kitab Manazil as-Sa’irin, yang dimaksud
dengan adab adalah menjaga batas antara berlebihan dan meremehkan serta mengetahui bahaya
pelanggaran. Keberhasilan seseorang biasanya ditentukan oleh adab yang dimiliki.

Menurut Ensiklopedia Tasawuf Imam al-Ghazali karya Luqman Junaedi, adab menurut
Rasulullah SAW adalah pendidikan tentang kebajikan yang merupakan bagian dari keimanan.
Masih di buku yang sama, al-Hujwiri berpendapat, adab merupakan keindahan dan kepatutan suatu
urusan agama atau dunia. Kesemuanya itu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Oleh karena itu,
pendidikan memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi.
Nilai-nilai ketaatan kepada Allah SWT dan cinta kepada Rasulullah biasanya berdasar pada
pendidikan moral. Seseorang yang tidak peduli dengan pendidikan moral, ia tidak akan mampu
mencapai derajat kesalihan.
Untuk dicintai oleh Allah, segala sesuatu dilakukan harus bersih dan terpuji. Sebab itu, adab
merupakan bagian dari keseluruhan kegiatan ibadah. Menutup aurat, berwudhu, mandi, bersuci, dan
berhias merupakan bagian dari adab. Semata-mata hal itu dilakukan karena mereka akan menghadap
Allah.
Adab atau kesopanan di hadapan Allah juga diperintahkan langsung. Ini seperti perintah
berbusana yang baik dan sopan ketika shalat. “Pakailah pakaian yang indah ketika memasuki masjid.”
(QS al-Araaf [7] : 31).
• ETIKA

Apa yang dimaksud dengan etika? Pengertian Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai
sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.
Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku
manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah
laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat.

Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul
dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah
manusia dan perbuatannya.

• Akhlaq

Akhlak menurut Imam Ghazali, adalah sesuatu yang mengakar kuat dalam jiwa seseorang dan
mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa harus dipikir terlebih dahulu. Jika perbuatan
yang dilakukan baik maka disebut akhlak mulia (akhlak mahmudah). Tetapi, jika perbuatan yang
dilakukan jelek maka disebut akhlak tercela (akhlak madzmumah). Definisi ini memberikan
pengertian bahwa perbuatan yang dilakukan bukan didasari keyakinan dalam jiwa tidak disebut
akhlak. Begitu juga halnya perbuatan yang dilakukan tidak secara spontan, masih dipikir terlebih
dahulu atau dibuat-buat (pencitraan) bukan termasuk kategori akhlak.

Misalnya, ketika ada orang yang mencalonkan diri menjadi pemimpin di suatu daerah, ia
sebelumnya tidak biasa salat berjamaah di masjid, jarang menghadiri kajian, jauh dari ulama, jauh dari
anak yatim, namun ketika mendekati waktu pemilihan terlihat sering ke masjid, mendatangi ulama,
dan menyantuni anak yatim, maka hal itu tidak bisa disebut akhlak. Karena akhlak adalah tabiat atau
kebiasaan yang mengakar kuat dalam jiwa karena sudah sering dilakukan dan menjadi kebiasaan,
tanpa ada maksud apapun dalam melaksanakannya kecuali hanya untuk mencari rida Allah Swt.

Akhlak mulia diperoleh dengan cara bermujahadah (bersusah payah) pada awalnya agar
menjadi kebiasaan pada akhirnya. Seperti orang yang ingin tulisannya baik, maka ia akan menulis
terus menerus dan mengulangi berkali-kali. Ini bukanlah hal yang aneh bagi manusia, apalagi mereka
diberikan akal dan pikiran. Binatang juga mengalami hal serupa ketika akan dirubah kebiasaannya.
Kuda pada awalnya tidak bisa ditunggangi. Ia akan lari dan meronta ketika ada sesuatu di
punggungnya. Kuda harus dipaksa membawa pelana, ditunggangi dan dicambuk untuk berjalan,
berlari, atau berhenti sesuai permintaan tuannya. Pada akhirnya, kuda akan menjadi kendaraan yang
bisa digunakan untuk melayani manusia. Begitu juga dengan anjing pemburu atau pelacak, pada
awalnya tidak punya keahlian khusus dalam berburu atau mendeteksi benda-benda berbahaya. Tetapi,
setelah melalui latihan terus menerus, akhirnya bisa menjadi anjing yang bisa diandalkan.

Akhlak mulia sangat berat pada awalnya untuk dilakukan oleh manusia. Butuh latihan dan
pembiasaan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga manusia akan melakukannya
dengan ringan dan tanpa pertimbangan apalagi paksaan. Pada akhirnya, ketika akhlak sudah menjadi
kebiasaan, manusia akan merasakan nikmatnya. Bayi saat akan disapih dari susu ibunya sangat susah
dan menguras air mata. Bayi bisa menangis sepanjang malam untuk mendapatkan ASI dari ibunya.
Ibu juga tidak tega melihat anaknya meronta dan meminta. Ibunya juga berurai air mata menahan
perasan iba kepada anaknya. Tetapi, ia harus tega demi kebaikan anaknya. Ibu menyapihnya demi
kemandirian dan kedewasaan anaknya. Ibu tidak ingin anaknya bergantung terus menerus kepadanya.
Anak harus dilatih, dan ini memang menyakitkan pada awalnya.
Syair dalam bahasa arab yang ditulis oleh Imam Busiri menyatakan, “Jiwa itu seperti bayi, jika
dibiarkan akan terus menyusu kepada ibunya, namun jika engkau menyapihnya ia akan
melepaskannya.”

Akhlak mulia induknya ada empat yaitu: hikmah, adil, keberanian, dan iffah (menjaga
kehormatan). Hikmah adalah mendapatkan kebenaran dengan ilmu dan amal. Hikmah bisa dikatakan
sebagai pangkal dari akhlak mulia. Allah berfirman, “Barang siapa diberi Al Hikmah, maka sungguh
dia telah diberikan kebaikan yang banyak.” (Q.S. Al Baqarah: 269) Ibnu Abbas ketika mengomentari
firman Allah, “walaqad ataina lukmanal hikmata” (Q.S. Lukman: 12) beliau mengatakan bahwa al
hikmah di sini adalah akal, pemahaman, dan kecerdasan selain kenabian.

Akhlak yang mulia yang akan mengantarkan manusia ke dalam kehidupan yang penuh bahagia di
dunia dan akhirat. Akhlak akan mengangkat derajat seseorang mencapai tingkatan malaikat.
Sedangkan akhlak tercela akan membinasakan pelakunya. Seperti racun yang sangat berbisa. Akhlak
tercela akan menjauhkan pelakunya dari rahmat Allah Swt. Wallahu A’lam.

Keuntungan beretika :
Sejatinya ada banyak manfaat jika kita mau mengaplikasikan etika dalam kehidupan ini.
Manfaat etika menuju sukses bagi pelajar:
– memberikan strategi dan ketrampilan untuk mengatasi kecemasan,
– memberi peluang kemenangan dalam berkompetisi di lingkup akademik,
– meningkatkan kemampuan analisa dan menciptakan kesempatan baru untuk belajar,
– meningkatkan kemampuan bersosial.
Manfaat bagi profesional:
– meningkatkan nilai profil anda di antara rekan kerja,
– mendorong kesadaran lintas budaya,
– menumbuhkan martabat di lingkup kerja,
– memberikan dampak positif dalam lingkungan kerja.
Manfaat bagi individu:
– membangun kepercayaan diri dan meningkatkan harga diri,
– meningkatkan ketrampilan dalam peningkatan citra diri,
– memberi batas kompetitif bagi para pencari kerja,
– meningkatkan kesadaran akan lintas budaya.
Pengaruh baik:
– Dalam kehidupan profesional, dapat membantu Anda untuk menciptakan kesan yang baik
pada kolega.
– Etika makan yang tepat menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang sopan.
– Jika etika Anda dalam segala hal bernilai baik, itu menunjukkan bahwa Anda menghargai
orang lain.
Pengaruh buruk:
– Etika berbisnis yang tidak tepat akan menghancurkan perusahaan dan hubungan bisnis
Anda.
– Jangan menghamburkan upah Anda ke dealer mobil atau motor karena ini akan
menimbulkan kesan bahwa Anda adalah orang yang boros.
– Jangan bermain dengan dadu sebelum Anda melempar, hal ini sudah jelas bahwa jika Anda
melakukan sesuatu yang berakibat buruk tentu saja Anda nantinya yang harus bertanggung
jawab. Jadi lebih baik pikirkan dulu segala konsekuensinya sebelum melakukan sesuatu.
❖ Tatanan Negara dalam Perspektif Islam

Sejak zaman Rasulullah SAW, sudah muncul yang namanya piagam Madinah sebagai konstitusi
Negara Madinah dan memunculkan hukum tata negara pertama kali. piagam tersebut berisi aturan
tentang interaksi sosial antar sesama muslim dan non-muslim, persatuan dan kesatuan msyarakat
Madinah yang beragam suku, hubungan muslim dengan muslim, muslim dengan non-muslim
kewajiban dalam bela negara, serta menghormati perbedaan agama. semua telah dicantumkan secara
rinci dalam piagam Madinah tersebut.

ada pembagian negara menurut beberapa Ulama:


menurut Jumhur Ulama, negara dibagi menjadi 2 wilayah:
dar al-Islam, identitas yang dapat dilihat melalui sudut pandang negara tersebut, seperti:dari
sudut hukum yang berlaku di negara tersebut, yang mana dalam dar al-islam, hukum yang berlaku
yakni hukum islam yang ada didalamnya, dan juga mayoritas masyarakatnya itu adalah Islam.
dari sisi keamanan masyarakat menjalankan syariat Islam, dimana rasa aman tersebut muncul saat
mereka melakukan aktivitas ibadah mereka masing-masing karena sudah dijelaskan sebelumnya pada
perang madinah bahwasannya kita harus dapat menerima perbedaan.
dari sudut penguasa yang memegang kekuasaan disana, negara yang dimana pemerintahannya
dipegang oleh umat Islam, mayoritas penduduknya adalah Islam, dan menggunakan hukum Islam
dalam penerapan undang-undangnya. karena kemutlakan dalam kekuasaan adalah Allah, maka
haruslah kembali dengan hukum-hukum Allah. tetapi semakin berkembangnya dunia modern, kriteria
ini telah bergeser, dapat disebut dar al-islam jika mayoritas penduduknya Islam, meskipun tidak
sepenuhnya menjalankan hukum Islam dalam perundang-undangannya. seperti contohnya saja adalah
negara Indonesia. dar al-harb, jika tadi dar-al islam merupakan Islam sebagai mayoritas, tetapi
sebaliknya dalam dar al-harb.hanya memenuhi salah satu unsur pokok dar al-islam
wilayah dikuasai oleh pemerintah non-muslim dan tidak memberlakukan hukum Islam

Al-Qur'an memerintahkan umat Islam mengaplikasikan hukum-hukum Allah karena


didalamnya terkandung banyak hukum yang bisa menjadi solusi beragam permasalahan. integrasi
agama dan negara dalam piagam madinah sebagai konstitusi negara Islam di Madinah. selain sebagai
undang-undang tertua di dunia, piagam madinah juga merupakan undang-undang dasar tertua di
Eropa dan Amerika pada abad ke-17 yang menjadikan adat istiadat sebagai sumber utama karena
diwarisi secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
maka dari itu pada tahun 1771, Amerika pun membuat undang-undang dasar yang berlandaskan
perspektif barat.

❖ Kewajiban suami Kepada Istri :


1.Menafkahi
Nafkah adalah hak wajib seorang istri dari suaminya. Ketika menikah, maka seorang laki-laki
secara otomatis bertanggung jawab atas kelangsungan hidup istrinya. Karenanya, suami wajib
memberikan nafkah secara cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, termasuk
juga biaya anak-anak.
2. Menggauli Istri dengan Baik
Selain nafkah lahir, istri juga membutuhkan nafkah batin—yang diwujudkan dalam hubungan
suami istri yang mesra dan penuh kasih sayang. Seorang suami wajib menggauli istrinya sebaik
mungkin.
Kriteria hubungan intim yang baik menurut Islam adalah tidak ada unsur kekerasan, dilakukan dengan
penuh kasih sayang, dan tidak ada unsur keterpaksaan. Ada kalanya istri menolak berhubungan badan
karena capek, hendaknya suami memahami hal ini.
3. Menjaga Aib Istri
Jangan sekali-kali menceritakan kehidupan pribadi istri atau rumah tangga Anda kepada
orang lain, terutama yang sifatnya cukup privat. Sebagai suami, sudah sepatutnya Anda juga menjaga
marwah istri dengan tidak menceritakan kejelekan atau keburukannya di hadapan orang lain. Selain
tidak etis, hal ini juga akan sangat menyakiti perasaan istri Anda sebagai pasangannya.
Bagaimanapun, aib istri adalah aib suami juga.
Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata; “Aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah
saw bersabda: sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari
kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat
kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia istrinya.” [HR. Muslim]
4. Membimbing Istri
Suami adalah imam (pemimpin) bagi istri dan keluarga. Maka sudah sepatutnya Anda
memberikan contoh yang baik dan membimbing keluarga ke jalan yang benar dan sesuai dengan
tuntutan syairat. Selain mencukupi kebutuhan pendidikan keluarganya, suami/ayah juga wajib
membimbing keluarga dengan ilmu agama.
5. Memperlakukan Istri dengan Baik
Menikahi seorang perempuan artinya Anda siap mengambil alih tanggung jawab dari orang
tuanya. Oleh karena itu suami diwajibkan untuk selalu memperlakukan istri sebaik mungkin,
menjaganya dengan penuh kasih sayang, serta mencukupi kebutuhannya.
Sedikit catatan, jangan melimpahkan segala urusan rumah tangga kepada istri, misalnya mencuci,
memasak, mengurus anak, dan sebagainya. Ringankan bebannya dengan bersama-sama melakukan
tugas rumah tangga. Niscaya ia akan semakin bahagia dan mencintai Anda.
6. Menghormati Orang Tuanya
Orang tua istri adalah orang tua Anda juga. Jadi belajarlah untuk menaruh rasa hormat dan
berbakti kepada keduanya. Perlakukan mereka selayaknya orang tua Anda sendiri. Meskipun mungkin
ada sifat dan perilaku mereka yang kurang Anda sukai, jangan sekali-kali berkata atau berperilaku
kasar kepadanya.
Nah, demikian beberapa kewajiban seorang suami kepada istri. Semoga tulisan ini bisa menjadi bekal
tambahan bagi Anda untuk menuju keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah, ya.

❖ Kewajiban Istri Kepada Suami :


1.Taat pada Suami
Ini adalah kewajiban istri terhadap suami. Istri diwajibkan untuk selalu taat pada suami
kecuali dalam hal-hal yang melarang aturan agama dan atau kesusilaan.

Misalnya, istri harus taat saat suami menyuruh untuk melaksanakan shalat di awal waktu,
melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti menutup aurat, dan lain
sebagainya.
Meski begitu, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dibicarakan bersama. Sebab, istri harus
meminta izin kepada suami terkait apapun yang akan dilakukannya. Misalnya terkait dengan
pekerjaan, karir, keuangan, keluarga, pendidikan, dan sebagainya.

Ini menunjukkan bahwa kata taat dalam hubungan suami istri bukan berlaku instruksional
dengan menempatkan seperti posisi atasan dan bawahan. Tetapi ini lebih merupakan ajaran
untuk melibatkan suami dalam pengambilan keputusan-keputusan penting.

Tentu saja dalam proses semacam itu, baik suami maupun istri sama -sama
menyuarakan pendapat sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik dan tidak merugikan
pihak manapun.

Allah berfirman: “Maka istri-istri yang shaleh itu ialah yang taat kepada Allah dan
memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara
(menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34)

2. Bermuka Manis dan Menyenangkan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah bermuka manis dan menyenangkan
suami. Perintah ini secara khusus berkaitan dengan psikologi perempuan yang terkadang tidak
stabil, baik karena faktor biologis maupun non-biologis. Untuk itu, kewajiban istri terhadap
suami lainnya adalah dapat mengontrol dan mengelola emosi sebaik mungkin.

Maksud dari bermuka manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan
kebiasaan dan pola dalam sebuah rumah tangga. Bagi seorang istri, menyenangkan suami bisa

dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya.

Sedangkan bagi istri lainnya, menyenangkan suami bisa berarti mengajak suami liburan, dan
lain sebagainya.

Mengenai hal ini, ada sebuah hadist dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan Rasulullah
SAW pernah bersabda: “Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila
engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu.
Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya”.

3. Menjaga Harta, Rumah, dan Kehormatan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menjaga harta, rumah, dan
kehormatan suami. Ini juga sebuah prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang
berjalan dalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas
untuk mengelola keuangan keluarga.
Menanggapi hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar Islam mengatakan, “Di
luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri
sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus istri yang tidak
bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah”.

Bagi Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri
pribadi harus dibedakan. Poin pentingnya adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga
dan mengelola harta yang dimiliki sebuah keluarga.

Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami berupaya mendapatkan


harta, maka istri yang bertugas merawat dan menjaganya, bahkan jika mungkin
mengembangkannya.

Perintah menjaga rumah sebagai salah satu kewajiban istri terhadap suami ini berlaku
untuk istri yang bekerja ataupun yang memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah.
Perintah ini berkait erat dengan nilai etika lain yang diajarkan dalam Islam

Salah satunya adalah seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya,
apalagi membolehkan lelaki lain masuk ke dalam rumahnya ketika suami tidak ada. Allah
SWT berfirman: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab : 33).

Menjaga kehormatan suami adalah tidak membeberkan aib suami pada orang lain. Sebab hal
ini secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia
keluarga. Selain itu, Ibnu Thaimiyah pun berkata dalam kitabnya:

“Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya. Bila istri
keluar rumah suami tanpa izinnya, berarti dia telah berbuat nusyuz (membangkang),
bermaksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa”.

4. Mencari Kerelaan dan Menghindari Kemarahan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah mencari kerelaan dan menghindari
kemarahan suami. Kerelaan suami disebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih
kebahagiaan akhirat dan mendapat surga. Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa
mungkin untuk mendapatkan kerelaan suami.

Ini utamanya terkait dengan hal-hal di luar kewajiban istri terhadap suami, seperti;

• Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat membahagiakan hatinya,


• Membantu suami menyelesaikan pekerjaan,
• Mengatasi masalah bersama,
• Terampil mengurus rumah

Menurut pandangan saya sebagai seorang mahasiswa dan juga warga negara Republik
Indonesia,Mengenai cara kepemimpinan bernegara diindonesia saat ini sa ngatlah miris,karena
setahu saya banyak sekali menteri2 lama yang seharusnya tidak digantikan dengan Menteri
baru.karena menurut saya Menteri yang lama lebih memiliki pengalaman dan lebih mampu
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan segera mejadi negara maju.semakin hari
semakin banyak saja koruptor diindonesia,tetapi kenapa yang koruptor tidak diberikan
ganjaran yang sekiranya mempu memberikan efek langsung terhadap sang pelaku dan juga
efek segan untuk para calon koruptor.
kita bukan butuh tenaga kerja yang muda dan bertenaga tetapi kita lebih membutuhkan
sumber daya manusia yang mampu bekerja dengan jujur dan memiliki attitude
saya sudah banyak melihat orang pintar tetapi dia kurang dalam beretika, ,diindonesia bukan
kekurangan orang pintar tetapi kekurangan orang2 jujur dan bermoral,maka dari itu jika
negara ingin maju maka kita harus tanamkan sifat jujur.
dan juga dalam situasi yang dimana sekarang sedang pandemi,semua rakyat dan juga negara
didunia ini mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi,bisa saya katakan kepemimpinan
Jokowi dalam memimpin indonesia sangat buruk dibanding presiden2 sebelumnya,karena
Jokowi orang yang terlalu santai dan tak berwibawa walaupu dia baik hati kepada rakyatnya
(tetapi ini sifat yang sebenarnya memang wajib ada dijiwa pemimpin),berbeda pada saat
masa2 soekarno,soeharto dan presiden2 sebelumnya. contohnya saja saat masa kepemimpinan
pak Sby,Indonesia sangatlah Makmur dan damai,namun sekarang??..

Jika kita punya suatu pasukan yang dipimpin oleh satu orang yan g kurang bijak dan tidak
tegas disuatu daerah dan kita ingin memajukan daerah tersebut dengan cara memperbaiki
pasukannya itu salah,tetapi yang seharusnya diperbaiki adalah pemimpinnya,atau diganti
pemimpinya,10 anggoota pasukan terbaik jika dipimpin oleh 1 pemimpin yang buruk maka
pasukan tersebut akan kocar-kacir,namun 1 pemimpin yang hebat dapat membuat 10 orang
tak berguna bisa jadi segalanya.

Anda mungkin juga menyukai