Anda di halaman 1dari 7

Nama : Liyah Amaliyah

NIM : 2008106004

Kelas/ Jurusan: T. Biologi/ 1A

Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam

PENDAHULUAN

Agama yang merupakan kebutuhan manusia untuk mencari tahu mengenai alam dan
mendekatkan diri dengan sang pencipta, dari agama manusia dapat memahami arti perbedaan
yang terdapat di bumi ini, karena eksistensi agama sendiri itu adalah hubungan batin dan
emosional manusia untuk menanggapi keadaan alam. Manusia yang beragama akan cenderung
dapat mengendalikan emosi, mampu untuk mengenal alam dan melalui agama mereka dapat
mendefinisikan makna agama itu sendiri berdasarkan apa yang ia dapat pengaruhi dari agama.

PEMBAHASAN

A. Definisi Agama

Definisi agama itu sendiri mengartikan agama secara umum, banyak sekali pendapat para
sejarahwan maupun ilmuan tentang agama itu sendiri, mukti ali mengatakan barangkali tidak
ada kata yang paling sulit di beri pengertian dan definisi selain dari kata agama. Selain itu
sastrapratedja mengatakan bahwa salah satu kesulitan untuk berbicara agama secara umum
adalah adanya perbedaan-perbedaan dalam memahami arti agama dan disamping adanya
perbedaan juga dalam cara pemahaman dalam menerima suatu agama.

Menurut harun nasution maengatakan bahwa selain kata agama adapula kata din dari bahasa
arab dan kata religi dari bahasa korea, namun menurutnya agama berasal dari kata Sanskrit
yang tersusun dari dua kata yaitu a yang berarti tidak dan gam yang berarti pergi yang
maknanya yaitu tidak pergi tatap ditempat dna diwarisi secara turun temurun, oleh Karena itu
merupakan sifat agama yang diwarisi secara turun temurun
B. Makna Agama
Alizabeth K Nottingham juga mengatakan bahwa makna agama lebih menunjukkan pada
realitas objektif yang pada dasarnya agama itu bertujuan untuk mengangkat harkat dan
martabat manusia dengan cara memberikan kedamaian hati, selain itu substansi agama
bersifat transenden tetapi juga sekaligus imanen, dinamakan transender karena substansi
agama sulit unttuk didefinisikan dan tidak terjangkau kecuali melalui predikat atau
bentuk formalnya yang lahiria. Dan agama disebut imanen juga karana sesungguhnya
hubungan antara predikat dan substansi tidak mungkin di pisahkan oleh karena itu agama
pada waktu yang bersifat universal sekaligus particular.

Makna agama menurut harun nasution meliputi pengakuan terhadap adanya hubungan
antar manusia dan hal ghaib termasuk kekuatan ghaib yang menguasai manusia dan
pengaruh kekuatan terhadap perbuatan manusia, cara hidup dan system tingkah laku yang
berasal dari ghaib terseebut, pengakuan tersebut juga melipyuti keyakinan kewajiban dan
pemujaan dan perasaan takut terhadap kekuatan ghaib tersebut, sehingga meyakini bahwa
ajran tersebut di wahyukan tuhan kepada manusia melaluii seorang rasul (utusan allah).

Ahli lain nya juga berbeda pendapat yaitu taib thahir abdul muin yang mengatakan bahwa
agama sebagaii suatu peraturan tuhan yang mendorong jiwa seseorang untuk taat pada
peraturan agar mendapat kebhagiaan dunia dan akhirat .

C. Karakteristik Agama
Kharasteristik agama meliputi beberapa unsur unsur meliputi kepercayaan terhadap
kekuatan gahaib,pengaruh hubungan antara manusia dan tuhannya yeng menjurus pada
kebahagiaan dan kedamaian hidup dunia dan akhirat, unsur respon yang bersifat
emosional karena menyangkut hati nurani dari manusia itu sendiri dan juga paham
adanya kesucoian dalam bentuk hal ghaib misalnya kitab suci yang mengandung ajaran
agama yang terdiri dari upacara atau ritual keaagamaan.

D. Aspek-aspek
Aspek ini terdiri dari asal usul nya yaitu ada yang berasal dari tuhan atau yang
biasa di seebut agama samawi misalnya islam dan agama yang berasal dari pemoikian
manusia seperti agama ardii atau agama kebudayaaan, selanjutnya yaitu tujuan agama
yang memberikan tuntutan hidup sebagai petunjuk kehidupan agar selalu bahagia di
dunia dn akhirat, kemudian ruang lingkupnya meliputi keyakinan adanya kekuatan ghaib
bahwa kesejahtaeraan di dunia ini tergantung pada hubungan baik terhaddap kaekuatan
ghaib sekaligus respon yang bersifat emosional dan anggapan ada kesucian. Dengan cara
penyebaran agama di sampaikan secara turun temurun yang bersumber pada kitab suci.

E. Latar Belakang Manusia Beragama

Hal hal yang melatarbelakangi manusia untuk beragama yaitu salah satuya fitrah,
menurut murtadha muthahari mengatakan bahwa para nabi di utuh untuk mengingatkan
manusia pada perjanjian yang telah diikat oleh fitrah manusia itu sendiri dan merek adi
tuntut untuk memenuhinya, aturan tersebut tidak tercatatmaupun duiucapkan di lidah
namun terukir dengan pena ciptaan allah di kalbu dan lubuk fitrah manusia dan juga
diatas hati nurani manusia dalam perasaan batiniah .

Hal lain yang mendasariny ajuga yaitu kelemahan dan kekurangan manusia Karena hal
itu manusia memerlukan agama, menurut quraish sihab kata al nafs dalam pandangan
laquran yaitu an anfs di ciptakan allah dalam keadaan sempurna dan dalam hal itu
mendorong manusia untuk berbuat kebaikan dan keburukan.

Selanjurtny ayaitu tantangan manusia yang berasal dari dalam misalnya dorongan hawa
nafsu dan bisikan setan maupun tantangan dari luar yang beruppa upaya manusia untuk
berppaling dari tuhannya

F. Definisi Metodologi Studi Islam

Pengertian maupun definisi Menurut bahasa metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu
meta yang berarti sepanjang dan juga hodos yang berarti jalan. Jadi, metode adalah suatu
ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang di tempuh dalam suatu disiplin tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada
orang lain. Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.

sedangkan menurut istilah metodolog berasal dari bahasa yunani yakni metodhos dan
logos, methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya
menyelsaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan
wawasan.
jadi ketika metode digabungkan dengan kata logos maknanya berubah. Logos berarti
studi . Oleh karena itu, arti metodologi bukan lagi sekedar kumpulan cara yang sudah
diterima tetapi berupa kajian tentang metode. Dalam metodologi tersebut dibicarakan
kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan.
Istilah metodologi studi islam tersebut digunakan ketika seorang ingin membahas kajian-
kajian seputar metode yang biasa digunakan dalam studi islam. Sebut saja misalnya
kajian yang terdiri metode normative, historis, filosofis, komparatif dan lain sebagainya.
Metodologi studi islam mengenal metode- metode itu sebatas teoritis. Seseorang yang
mempelajarinya juga belum menggunakannya dalam praktik. Ia masih dalam tahap
mempelajari secara teoritis bukan praktis dalam kehidupan.

G. RUANG LINGKUP

Agama Sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final
dalam arti mutlak, dan diterima apa adanya. Kata doktrin sendiri itu berasal dari bahasa
inggris doctrine yang berarti ajaran. Dari kata doctrine tersebut kemudian dibentuk kata
doktina yang mempunya arti berkenaan dengan ajaran atau bersifat ajaran
Agama sebagai gejala budaya,dan hal tersebut berarti seluruh yang menjadi kreasi
manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin
agamanya.
Agama sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam. Bila islam dilihat dari tiga sisi,
maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi pada tiga sisi tersebut. Oleh karena sisi
doktrin merupakan suatu keyakinan atas kebenaran teks wahyu, maka hal ini tidak
memerlukan penelitian didalamnya
H. PENDEKATAN KAJIAN AGAMA

Pendekatan kajian agama terdiri dari beberapa pendekatan. Salah satunya Pendekatan
Teologis Normatif yang berarti memahami agama secara harfiah yang bisa diartikan
sebagai upaya memahami agama melalui kerangka Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari
suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaanoleh kaarena itu dianggap
sebagai yang paling benar dibandingkan dengan lainnya. Amin Abdullah mengatakan,
bahwa teologi tidak bisa dan tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas
terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan
bahasa yang bersifat subyektif, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat
adalah salah satu ciri yang melekat pada bentuk pemikiran teologis.
Pendekatan Antropologis dalam hal ini memahami agama dapat diartikan sebagai salah
satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Pendekatan Sosiologis yang merupakan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.
menurut soerjono soekanto yang mengartikan nya sebagai ilmu yang membatasi diri dari
terhadap persoalan penilaian.
Pendekatan Psikologi atau biasa di sebut ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa
seseorang melalui gejala perilaku yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Daradjat,
perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang
dianutnya. Ilmu jiwa agama sebagaimana yang dikemukakan Zakiah Daradjat, tidak
akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang, melainkan
yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya
dalam perilaku penganutnya.
Pendekatan Kebudayaan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan
diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia seperti kepercayaan,
kesenian, adat istiadat dan kegiatan batin untuk menciptakan suatu hasil kebudayaan.
Sementara itu, menurut Sutan Takdir Alisjahbana bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti
pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat dan segala kacakapan lain
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.oleh sebab itu , kebudayaan
adalah hasil daya cipta manusia.
TRILOGI KONTEN MSI

Elemen-elemen yang harus diketahui dalam Islam adalah : (1) Tuhan, (2) Alam, (3) Manusia atau
teologi, kosmologi, dan antropologi. Inilah tiga masalah pokok yang dibahas oleh Islam dan juga oleh
agama-agama lainnya” (Mukti Ali dalam Metodologi Agama Islam, hal. 42).
Ketiganya harus didekati dalam perspektif al-Qur’an dan Sunnah.

1. TUHAN (TEOLOGI)
Definisi tuhan bisa dilihat dalam mu,jam al falsafiy, dan cita islam tentang tuhan yaitu:
a) Tuhan itu ada.
b) Argumen Kosmologi, Teleologi, dan Ontologi.
c) Semua selain Tuhan, bergantung kepadaNya.
Tuhan itu gaib dan kegaibanNya seharusnya berubah menjadi Kebenaran
Tertinggi.
d) Yang dituju oleh Al-Quran adalah manusia dan tingkah lakunya.
e) Tiga tingkat hubungan Tuhan-Manusia.
2. ALAM(KOSMOLOGI)
Alam tunduk patuh (muslim) kepada allah (al fussilat :11 dan 53)
Alam mempunyai ukurannya qadr , terikat oleh sunnatullah , terjalin erat dan bekerja
dengan regulitas yang telah di tentukan dan merupakan keajaiban allah (al mulk-4-3 dan
yaasin 38-40dan juga an naml 88)
Alam menjadi objek penelitian :kapal nabi nuh , gua asbahul kahfi bintang gemintnag dll.
3. MANUSIA (ANTROPOLOGI)
a) Manusia dan tiupan ruh Tuhan.
b) Kesatuan jiwa dan raga.
c) Manusia sebagai khalifah; permusuhan abadi dengan syaithan.
Misi tata sosial yang bermartabat di dunia Al akhjab.
d) Manusia ikhlas puncak ciptaan Tuhan.
e) Manusia makhluk bertanggung jawab.
f) Akal, hati, dan hawa nafsu sebagai bekal.
g) Alam tunduk patuh, sementara manusia bebas patuh dan inkar.
h) Hati nurani sebagai pusat kesadaran.
“Tugas pokok para Nabi adalah untuk menjagakan hati nurani manusia sehingga
ia dapat membaca apa-apa yang dituliskan Allah ke dalam hatinya itu dengan
lebih jelasn dan lebih meyakinkan” (Fazlurrahman, Tema-tema Pokok Al-Quran,
hal. 37)
i) Beribadah kepada Allah sebagai tujuan.
j) Tiga pengetahuan penting : alam, sejarah, manusia sendiri.
k) Pengetahuan ilmiah harus sampai kepada hati.
l) Manusia sebagai objek penelitian : Nabi Yusuf dari seorang budak menjadi raja,
Dawah Nabi Musa dibantu Nabi Harun, dll
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai