Anda di halaman 1dari 3

Koruptor, Tukang Pecel, dan Si Galau

Koruptor: Hidupku amatlah sejahtera. Bagaimana tidak? Para rakyat jelata tidak tahu
aku telah merampas harta mereka. Kuhabiskan semua uang untuk membeli...

Tukang Pecel: Cabe-cabean. Cabe-cabean segar adalah salah satu bahan membuat
pecel yang mantap. Cabe-cabean akan aku ulek bersama dengan kacang, gula merah,
garam dan bahan lainnya untuk membuat bumbu pecel yang kemudian dicampur
dengan sayuran. Tidak lupa, aku ambil pisau untuk memotong....

Si Galau: Hatiku. Hati ku sangat hancur melihat kekasih yang amat aku sayangi telah
bersama orang lain. Apa salahku? Hingga dia tega meninggalkan ku demi perempuan
lain. Apakah aku harus...

Koruptor: Memakan harta rakyat ku? Itulah profesi ku sesungguhnya. Tidak perlu susah-
susah untuk bekerja keras, tinggal aku suruh saja mereka untuk membayar pajak yang
tinggi lalu aku akan gunakan untuk bersenang-senang. Jika ada yang mulai mencium
aksi buruk ku, aku beri saja mereka dengan...

Tukang Pecel: Pecel ku, aku aduk dengan sepenuh hati agar bumbu dan sayuran
tercampur dengan sempurna. Aku yakin, semua orang pasti menyukai pecel buatanku.
Agar pecel ku disukai banyak orang, aku akan menggunakan resep rahasiaku yaitu aku
masukan sedikit...

Si Galau: Racun. Racun yang sangat mematikan! Itulah kamu yang sebenarnya. kamu
sayangi aku dan kamu ucapkan semua janji manismu. Kamu tak pernah tahu betapa
aku larut dalam setiap kata cintamu. Setiap aku membayangkan wajahmu, selalu saja
aku teringat pada sesuatu. Karena Kamu sangat mirip dengan...

Koruptor: Uang recehan. Hahahahaha....aku sangat suka dengan uang recehan. Karena
dengan uang itu, aku bisa mengasihi mereka-mereka yang aku anggap tidak berguna.
Aku juga suka dengan uang dolar. Aku bisa menggunakan uang itu untuk pergi ke luar
negeri sesuka hatiku, Korea? Jepang? Amerika Serikat? Bahkan Australia? Aku bisa
mengunjungi semua benua-benua yang aku sukai. Aku membenci orang yang suka
mengatur-ngatur jalan hidupku. Jika ada orang yang berhak untuk mengatur hidupku,
aku akan...

Tukang Pecel: Ulek-ulek menggunakan cobek andalanku. Setelah resep rahasiaku


kumasukkan, aku ulek bumbu dan juga sayuran hingga menjadi pecel yang sangat
mantap. Aku tidak ingin mengecewakan para pelangganku. Maka pecel itu akan...

Si Galau: Aku kenang selalu dalam duka. Kamu memang yang amat aku cinta. Namun
apalah dayaku, kamu hanyalah butir-butir kenangan yang telah melukai hatiku begitu
dalamnya. Aku hanya bisa...

Koruptor: Bekerja keras membanting tulang. Lupakanlah, aku tidak perlu bekerja keras
untuk membanting tulang. Bagiku untuk mendapatkan uang sangatlah gampang. Cukup
dengan mengelabui para petugas pajak, hakim, dan polisi yang sekiranya dapat
merusak rencanaku. Akan aku beri mereka uang receh, uang sisa dari hura-huraku. Jika
aku merasa bosan, uang itu akan aku...

Tukang Pecel: Ulek dengan sepenuh hati. Apabila aku melihat orang yang sedang
kelaparan, aku akan membuatkan pecel dengan jurus jitu. Lalu pecel yang sudah aku
buat, akan aku berikan kepada mereka yang kelaparan. Lihat para pejabat itu! Mereka
seharusnya menjadi yang peduli, tetapi malah pura-pura tuli dan buta. Sedangkan
mereka hanya bisa...

Si Galau: Bersedih dan menangis tersedu-sedu untuk menerima kenyataan, karena


kamu telah menghancurkan perasaanku, bagai cangkir kaca yang dilempar hingga
hancur berkeping-keping. Begitu teganya dirimu...

Koruptor: Pakai untuk berbelanja. Membeli semua barang yang menurutku bagus jika
aku pakai, berapapun harganya, aku pasti sanggup untuk membeli barang itu, karena
uangku jumlahnya triliunan. Uang itu akan...

Tukang Pecel: Aku tambahkan cabai. Cabai merah yang sangat mahal harganya. Tau
apa pemerintah tentang tukang pecel hah? Mereka hanya bisa mengubah harga
seenaknya. Bahan untuk pecelku pun berkurang karena harga cabai yang kian
melonjak. Akhirnya aku putuskan untuk...

Si Galau: Menangis semalaman. Mengingat pacarku pergi meninggalkan diriku dengan


laki-laki bermotor. Keluargaku serba kekurangan, bapakku baru di PHK, dan ibuku
hanya tukang pecel, Aku marah! Ingin sekali punya motor baru. Aku ingin membunuh...

Koruptor: Para rakyatku yang malang. Setialah kalian untuk membayar pajak. Jika telat
bayar, dendammu akan sangat menumpuk. Maka kaya lah aku! Hahahaha... bahagialah
diriku! Wahai rakyatku, semoga harimu selalu menyenangkan, warnailah harimu dengan
kesedihan. Sungguh aku kasihan kepada...

Tukang Pecel: Pecel-pecelku yang sangat malang. Karena harga cabai merah melonjak,
harga pecelku pun ikut naik. Aku kasihan dengan pelangganku, tidak dapat menikmati
pecelku yang sangat nikmat ini. Kasihan sekali diriku, bapakku, dan juga anak-anak
tercintaku. Apalagi Ucup mau motor. Motor? Beli cabai aku pun tak mampu Cup! Jika
begini aku akan menyalahkan siapapun yang menaikkan harga cabai. Cabai meningkat
karena pemerintah yang tidak jujur dengan rakyatnya, yang senang makan uang rakyat,
dan menghilangkan kebahagiaan para...

Si Galau: Koruptor!!!! Gara-gara dia aku jadi putus cinta, keluargaku pun ikut sengsara
dan menderita. Dasar kamu koruptor...

Koruptor: Dasar rakyat dungu! Masih saja kalian menuntut. Berani sekali menuduhku
mencuri uang rakyat. Ada-ada saja kelakuan kalian. Aku tidak berani untuk menuntut
balik. Karena aku kasihan pada rakyatku. Aku hanya perlu...
Tukang Pecel: Mencuri cabai milik tetangga. Sesekali akan aku ambil cabai di belakang
rumah tetanggaku. Aku sudah tidak punya cara lagi untuk bertahan hidup dengan
keluargaku. Aku sangat benci dengan koruptor. Aku benci...

Si Galau: Mantan pacarku, aku sungguh mencintainya! Aku sangat suka...

Tukang Pecel: Koruptor! Aku sungguh membencinya, sangat benci dengan yang
namanya koruptor! Enyahlah....

Si Galau: Mantan pacarku. Tunggulah aku sampai aku kaya raya. Aku tetap cinta
padamu...!!!

Koruptor: Wahai rakyat jelata nan jelita, tetaplah untuk menderita.

Anda mungkin juga menyukai