UPTD PUSKESMAS
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Rencana Strategis (Renstra) UPTD Puskesmas Layang Tahun 2021 - 2026 sesuai RPJMD Kota
Makassar Tahun 2021 - 2026 dapat diselesaikan dengan baik.
Rencana Strategis ini menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2021 - 2026 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan Kementerian Kesehatan RL Rencana Strategis ini sejalan
dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Kesehatan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang membantu Bupati Kota Makassar dalam menyelenggarakan urusan Kesehatan berdasarkan azas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Kota Makassar
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Renstra Dinas Kesehatan Kota
Makassar yang telah bekerja optimal dan sungguhsungguh serta seluruh pihak yang turut membantu dalam
penyusunan Renstra ini.
Demikian Renstra Perubahan ini disusun dan diharapkan dapat memperoleh masukan, saran dan kritik
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dokumen ini. Semoga Renstra Perubahan ini dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan 5 (lima) tahun mendatang dengan harapan dapat terwujud
visi pembangunan kesehatan "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan".
MUPT *-
DAFTAR ISI
DAFTAR 1S!........................................................................................................................................ ii
BABI. PENDAHULUAN
TUPOKSISKPD............................................................................................................ 20
ii
BAB -1
PENDAHULUAN
Penyusunan Renstra ini mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat Visi dan Misi Pemerintah Kota
Makassar dengan sistem perencanaan melalui pendekatan politik,
pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif, pendekatan top down dan pendekatan bottom up.
Hubungan Renstra UPTD Puskesmas Layang dengan dokumen perencanaan lainnya dapat
digambarkan bahwa secara vertikal, Renstra UPTD Puskesmas Layang disusun berpedoman pada
RPJMD Kota Makassar dan RPJM Bidang Kesehatan , kemudian secara horizontal Renstra UPTD
Puskesmas Layang menjadi acuan/pedoman terhadap dokumen perencanaan dinas-dinas terkait serta
lembaga teknis lainnya, sedangkan secara diagonal dapat menjadi acuan . perencanaan bagi Sektor
Swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat atau Lembaga Non Kementerian.
Sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 86 tahun
2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi Pembangunan daerah, tata cara evaluasi
rancangan peraturan Daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta Tata cara perubahan rencana pembangunan jangka
panjang Daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja dan ditetapkan
Peraturan Pemerinta Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal sehingga terdapat
perubahan dalam tujuan dan sasaran kegiatan dalam RENSTRA. Maka dengan itu perlu dilakukan
suatu perubahan RENSTRA dalam upaya mencapai tujuan pembangunan Daerah.
4
RNCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
I
■■
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026 ■
UPTD PUSKESMAS SALOTUNGC
1.3.2 Tujuan
Renstra ini bertujuan sebagai pedoman perencanaan yang konsisten sesuai dengan
kebutuhan daerah dibidang kesehatan dan juga sebagai bahan bahan evaluasi Kinerja UPTD
Puskesmas Layang. Disamping itu memberikan kemudahan pemangku kebijakan (stakeholder)
dan instansi terkait berperan aktif untuk mencapai tujuan dan sasaran dan juga merupakan
komitmen bersama dalam melaksanakan program- program yang telah direncanakan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BABI. PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan Memuat tentang latar belakang terjadinya perubahan
RENSTRA dengan mendasari peraturan menteri Dalam negeri Republik Indonesi
Nomor 86 tahun 2017. Landasan hukum sebagai dasar yang memuat Undang-
BAB - II
GAMBARAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
UPTD Puskesmas Layang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan perangkat daerah dan Peraturan Bupati Nomor 46 tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada UPTD Puskesmas Layang. UPTD Puskesmas
Layang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan
asas otonomi dan tugas perbantuan dibidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
UPTD Puskesmas Layang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan
pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas perbantuan dibidang kesehatan yang menjadi tanggung
jawab dan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan
tugas tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang meliputi kesehatan
masyarakat, bina pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya
kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang meliputi kesehatan
masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian penyaki, pelayanan kesehatan dan sumber daya
kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang kesehatan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
9
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi tugas teknis
operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dihidang pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya sesuai dengan kewenangannya.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Puskesmas mempunyai fungsi sebagai beikut:
a. Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
b. Pendorong pemberdayaan masyarakat;
c. Pengawas pelaksana anggaran, pendapatan dan belanja pada Puskesmas dan Jaringannya;
d. Pengkoordinasian tugas-tugas Puksesmas dan Jaringannya pada Kantor Kecamatan, Dinas Kesehatan,
Lintas Sektor terkait, jaringan pelayanan kesehatan, rujukan dan masyarakat;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan Puskesmas dan Jaringannya;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. TATA USAHA
Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun, mengolah dan melaksanakan urusan
administrasi, ketatausahaan meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol,
perjalanan dinas ,tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan pelaporan serta urusan umum
lainnya. Dalam melaksanakan tugas Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:
Jumlah pegawai di Lingkungan UPTD Puskesmas Layang Kota Makassar sebanyak 32 orang dengan
rincian sebagai berikut:
i:
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan perorangan mempunyai tugas memberikan pelayanan dasar kesehatan
yang meliputi pelayanan pada poli umum, lansia, gigi dan mulut, anak dan MTBS, UGD, rujukan, rawat
inap,laboratorium dan kefarmasian.
GOLONGAN/ PENDIDIKAN JUMLAH
NO PANGKAT
S-3 S-2 S-l D-IV D-lll D-l SLTA SLTP SD
IV/e
0
IV/d 0
IV/c 1 1
IV/b 0 0
IV/a 1 5 6
TOTAL GOL. IV 0 1 6 0 0 0 0 0 0
lll/d 3 1 4
lll/c 6 1 7
lll/b 5 2 7
lll/a 3 3
TOTAL GOL ill
ll/d 1 1
ll/c 3 3
ll/b 0
ll/a 0
TOTAL GOL II
l/d 0
l/c 0
l/b 0
JUMLAH 32
Sumber data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Tahun 2021
2.2.2. Aset
Kinerja Pelayanan merupakan gambaran capaian kinerja UPTD Puskesmas Layang pada periode
Renstra sebelumnya yaitu capaian kinerja selama tahun 2016 - 2021, pada bebarapa aspek pelayanan. Tolak
ukur kinerja pelayanan dapat dilihat dari capaian kinerja umum dan capaian kinerja khusus berdasarkan
indikator pelayanan pada Standar Pelayanan Minimal (SPM), indikator kesehatan lainnya.
1. Layanan umum
I
Layanan umum berkaitan dengan fungsi perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, perencanaan dan
penganggaran,penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pemantauan, pembinaan dan
perijinan fasilitas kesehatan sesuai kewenangannya, pelaksanaan tugas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
di bidang kesehatan.
Layanan administrasi dalam bentuk layanan administrasiadministrasi internal untuk pelayanan administrasi
tenagakesehatan maupun layanan administrasi ekternal padamasyarakat berupa perijinan dan rekomendasi.
2. Layanan Khusus
Layanan khusus di UPTD Puskesmas Layang berdasarkan capaian kinerja pelayanan pada indikator
pelayanan Standar Pelayanan Minimum (SPM), dan indikator pelayanan kesehatan lainnya selama periode
Renstra 2016 - 2021.
Indikator Kinerja
Target Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capian Pada Tahun Ke-
Sesuai Tugas dan Target Target Tahun Ke-
No Indikator
Fungsi Perangkat NSPK IKK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lainnya
Daerah
1 Cakupan Pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
Ibu Hamil
2
Cakupan Pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
kesehatan ibu bersalin
3 Cakupan pelayanan
kesehatan bayi baru 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
lahir
4 Cakupan Pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
kesehatan Balita
5 Cakupan Pelayanan
kesehatan pada usia 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
pendidikan dasar
6 Cakupan Pelayanan
kesehatan pada usia 100 100 100 100 100 100 25 25,3 69 41,01 20,11 0.25 0.25 0.69 0.41 0.20
produktif
7 Cakupan Pelayanan
kesehatan pada usia 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
lanjut
8
Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
kesehatan penderita
Hipertensi
9
Cakupan pelayanan
kesehatan penderita 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
Diabetes Melitus
13
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS SALOTUNGED21 -2026
I
TABEL 2.1
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN UPTD PUSKESMAS LAYANG
UPTD PUSKESMAS LAYANG
10 Cakupan upaya
kesehatan jiwa pada 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
orang dengan
gangguan jiwa berat
11 Cakupan pelayanan
kesehatan orang dengan 100 62 62 81 100 100 62 62 81 100 100 1 1 1 1 1
TB
12 Cakupan pelayanan
kesehatan orang dengan
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1
resiko
terinfeksi HIV
Berdasarkan tabel 2.1 pencapaian kinerja pelayanan UPTD Puskesmas Layang pada kurun waktu dua tahun
dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa indikator yang belum mencapai target.
Adapun keberhasilan terhadap cakupan pelayanan ibu hamil didapatkan dengan adanya kinerja tenaga
kesehatan di puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, swepping ibu hamil. Tenaga
kesehatan yang berkompeten yaitu bidan melakukan kunjungan ibu hamil K1 sampai k4 dalam masa kehamilan.
Indikator ini dilaksanakan dengan program peningkatan pelayanan kesehatan ibu, balita, anak dan lansia, kegiatan
kegiatan pelayanan kesehatan ibu.
Keberhasilan terhadap pelayan ibu bersalin di dukung dengan perogram jaminan persalinan (jampersal)
melalui dana dak non fisik yang diperuntukkan bagi ibu bersalin dengan kondisi ekonomi yang lemah dan disediakan
Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) bagi masyarakat yang jauh dari sarana kesehatan. Indikator ini dilaksanakan
dengan program
I
peningkatan pe layanan kese hatan i bu, balita, anak dan lansi a, ke giatan pelayanan ke sehatan
ibu.
Keberhasilan terhadap pelayanan bayi baru lahir sejalan dengan pelayanan ibu persalin. Pelayanan
diberikan di sarana kesehatan baik puskesmas masupun rumah sakit yang disediakan. Pelayanan yang diberikan
berupa pemberian vit k, vaksin Hb 0, salep mata dan ASI eksklusif. Sehingga pelayanan terhadap bayi baru lahir
dapat dicapai secara maksimal. Indikator ini dilaksanakan dengan program peningkatan pelayanan kesehatan ibu,
balita, anak dan lansia, kegiatan pelayanan kesehatan balita, anak
Keberhasilan terhadap cakupan pelayanan kesehatan balita didapatkan dengan adanya pelayanan balita di
posyandu. Pelayanan tersebut berupa pemberian vit.a, pengukuran gizi balita, dan penanganan balita gizi buruk
dan gizi kurang serta terdapat pelayanan sidtk ( stimulasi deteksi dini tumbuh kembang anak). Indikator ini
dilaksanakan dengan program perbaikan gizi masyarakat, kegiatan penanggulangan kurang energi protein (kep),
anemia gizi besi,gangguan akibat kurang yodium (gaky), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
Keberhasilan terhadap cakupan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar dapat dicapai dengan
adanya pelayanan kesehatan pada tingkat pendidikan dasar oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas berupa
penjaringan kesehatan anak sekolah yang rutin dilakukan pada tahun ajaran baru di sekolah. Indikator ini
dilaksanakan dengan program perbaikan gizi masyarakat, kegiatan penanggulangan kurang energi protein (kep),
anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (gaky).
Adapun capaian terhadap pelayanan terhadap usia produktif belum maksimal dilakukan hal tersebut
dipengaruhi jumlah sasaran yang begitu banyak sedangkan tenaga kesehatan yang tersedia belum bisa mencakup
semua sasaran usia produktif yang ada. Serta dipengaruhi dengan adanya pandemi covid-19 sehingga pelayan
kesehatan untuk usia produktif kurang maksimal. Indikator ini dilaksanakan dengan program pencegahan dan
penanggulangan penyakit. Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Keberhasilan terhadap cakupan pelayanan kesehatan pada lanjut dicapai dengan adanya pelaksanaan
pelayanan kesehatan pada usia lanjut yang dilakukan di puskesmas. Berupa skrining P3G terhadap usia lanjut 60
tuhan ke atas dan senam lansia serta terdapat posyandu lansia dalam memberikan pelayanan kesehatan dapa usia
lanjut. Indikator ini dilaksanakan dengan program pelayanan bayi baru lahir, balita dan anak usia pendidikan
dasar serta pelayanan kesehatan usia lanjut.
Keberhasilan terhadap cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi dengan adanya
I
Peluang : Terdapat komitmen global, regional, nasional dan daerah menyangkut masalah
kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian terhadap pemecahan masalah
kesehatan. Kelanjutan Komitmen global SDG’s tahun 2020 adalah Sustainable Development
Goals (SDGs) yang meliputi 17goals.Dari Tujuh belas point komitmen,
16
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS SALOTUNG2D21 -2026
empat diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu (1) Mengahiri kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,serta mendorong pertanian yang berkelanjutan (2)
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia
(3) Menjamin keseteraaan gender serta memberdayakan seluruh wanita (4) menjamin
ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.
Adanya bantuan program DAK (Fisik dan Non Fisik) bidang kesehatan dari Pemerintah Pusat
dalam pembangunan kesehatan di daerah dan Adanya kebijakan pemerintah yang
menempatkan pembangunan kesehatan sebagai bagian penting dari pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
17
BAB - III
PEMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH
Pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional
sehingga tidak bisa terlepas dari segala perubahan tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek. Tiap
aspek didalam tata kehidupan nasional maupun skala daerah relatif berubah menurut waktu, ruang dan
lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis. Respon yang efektif terhadap dinamika perubahan
terutama untuk menghadapi tantangan potensial dan menangkap peluang sangat penting untuk
mewujudkan tujuan pembangunan di Kota Makassar. Tantangan dan ancaman sebagai permasalahan
dalam pelaksanaan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum
didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan
ancaman yang tidak diantisipasi. Oleh karena itu tahap identifikasi masalah sangat berperan penting
dalam proses perencanaan sebelum melakukan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan dan disepakati bersama dalam rangka penyelesaian masalah tersebut. Tujuan dari
perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah di masa lalu. Identifikasi
faktorfaktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan
mempertimbangkan masukan dari Perangkat Daerah.
Permasalahan Pembangunan adalah kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai
saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di masa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah
permasalahan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan
analisis yang merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa
datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
jangka panjang. Isu-isu strategis yang tidak terakomodir dalam perencanaan akan berkorelasi dengan
Dan dalam proses perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.Apabila hal ini terjadi,
maka sudah dipastikan bahwa pelaksanaan
19
pembangunan itu akan mengalami kegagalan karena input perencanaan tersebut tidak berdasarkan pada
realitas dan kebutuhan para pihak yaitu masyarakat dan swasta sebagai pilar utama dalam penentuan
keberhasilan perencanaan pembangunan. Isu -isu strategis yang tidak terakomodir dalam bentuk
perencanaan akan mengakibatkan degradasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya dan yang
lebih tragis lagi akan berdampak pada instabilitas dalam suatu daerah.
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi UPTD Puskesmas Layang
i 2 3 4
Rendahnya cakupan Kurang maksimalnya kunjungan Masih rendahnya partisipasi petugas dalam
Kunjungan Ibu Hamil K4 rumah dan sosialisasi pentingnya memotivasi masyarakat akan pentingnya
pemeriksaan ibu hamil, makna kesehatan Ibu dananak serta
1 koordinasi lintas program kurang pemenuhan kebutuhan gizi untuk
masksimal mewujudkan masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat
Rendahnya cakupan Kurang maksimalnya kunjungan Masih rendahnya partisipasi petugas dalam
Komplikasi Kebidanan yang rumah dan sosialisasi kehamilan memotivasi masyarakat akan pentingnya
ditangani dengan komplikasi, koordinasi makna kesehatan Ibu dananak serta
2 lintas program kurang masksimal pemenuhan kebutuhan gizi untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat
Kurang maksimalnya kunjungan
Masih rendahnya partisipasi petugas dalam
rumah dan sosialisasi neonatal
Rendahnya cakupan memotivasi masyarakat akan pentingnya
dengan komplikasi, koordinasi
3 Neonatal dengan komplikasi lintas program kurang masksimal makna kesehatan Ibu dananak serta
yang ditangani pemenuhan kebutuhan gizi untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat
Secara Umum berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan selama ini, permasalahan pelayanan UPTD Puskesmas Layang yang dihadapi dalam
pembangunan kesehatan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Masih rendahnya partisipasi petugas dalam memotivasi masyarakat akan pentingnya makna kesehatan
Ibu dan anak serta pemenuhan kebutuhan gizi untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat
2. Belum optimalnya memotivasi masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam
menekan angka kesakitan dan kematian
3. Belum optimalnya upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang menuhi
standart, bermutu, merata dan terjangkau
21
Interprestasi Belum
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Tercapai (<)
No Permasalahan Faktor - Faktor Penentu Keberhasilan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Sesuai(=) Melampaui
(>)
2 KESEHATAN
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
Angka kemaian bayi(AKB) per 1000 pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
1 =
kelahiran penduduk dukungan dana melalui Bantuan
Operasioanal Kesehatan, dan Jaminan
Kesehatan Nasional
Kurang maksimalnya peran serta toga
dan toma, koordinasi lintas program
2 Angka kelangsungan hidup bayi < kurangmaksimal, keterbatasan SDM
dan
saranaprasarana kesehatan
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
Angka kematian balita per 1000 pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
3 =
kelahiran hidup dukungan dana melalui Bantuan
Operasioanal Kesehatan, dan Jaminan
Kesehatan Nasional
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
Angka kematian neontal per 1000 pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
4 >
kelahiran hidup dukungan dana melalui Bantuan
Operasioanal Kesehatan, dan Jaminan
Kesehatan Nasional
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
Angka kematian ibu per 100.000 pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
5 =
kelahiran hidup dukungan dana melalui Bantuan
Operasioanal Kesehatan, dan Jaminan
Kesehatan Nasional
Adanya dukungandana
DAK,DBHCHT,DBH-pajak rokok,
6 Rasio posyandu per satuan balita <
adanya standar penilaian pelayanan
kesehatan
Adanya dukungandana
Rasio puskesmas,poliklinik,pustu per DAK,DBHCHT,DBH-pajak rokok,
7 =
satuan penduduk adanya standar penilaian pelayanan
kesehatan
Adanya dukungandana
DAK,DBHCHT,DBH-pajak rokok,
Rasio rumah sakit per satuan adanya standar penilaian pelayanan
8 =
penduduk kesehatan
Tabel 3.2
22
Adanya dukungandana
Rasio tenaga medis persatuan DAK,DBHCHT,DBH-pajak rokok,
10 >
penduduk adanya standar penilaian pelayanan
kesehatan
Kurang maksimalnya peran serta toga
Cakupan komplikasi kebidanan yang dan toma, koordinasi lintas program
11 < kurangmaksimal, keterbatasan SDM
di tangani
dan
sarana prasarana kesehatan
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
Cakupan pertolongan persalinan oleh pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
12 tenaga kesehatan yang memiliki > dukungan dana melalui Bantuan
kompetensi kebidanan Operasioanal Kesehatan,
23
24
25
Adanya kader posyandu aktif, peran serta
masyarakat dalam menunjang
36 Cakupan pembantu puskesmas = pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
dukungan dana melalui Bantuan
Operasioanal Kesehatan, dan Jaminan
Kesehatan Nasional
Kurang maksimalnya upaya promotif,
preventif,Pola kebiasaan dan perilaku
masyarakatyangtidak mudah berubah
37 Cakupan kunjungan ibu hamil k4 < Jumlah SDMyang terbatas
26
Visi RPJMD Kota Makassar 2021-2026 merupakan gambaran umum tentang kondisi yang hendak
diwujudkan pada akhir periode perencanaan. Visi RPJMD ini dijabarkan dari visi kepala daerah terpilih dengan
memperhatikan permasalahan pokok dan isu-isu strategis daerah, visi RPJPD Kota Makassar 2005-2025, visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023 dan visi RPJMN 2020-2024.
Visi RPJMN 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Visi-RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023 adalah
"Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkarakter". Visi RPJPD Kota Makassar
2005-2025 adalah "Soppeng yang Maju, Adil dan Sejahtera tahun 2025".
Berdasarkan pemahaman atas permasalahan pokok dan isu strategis pembangunan daerah serta
memperhatikan berbagai rumusan visi tersebut di atas, maka visi RPJMD Kota Makassar 2021-2026 adalah:
Rumusan visi ini merupakan satu kesatuan dalam menggambarkan kondisi masa depan Kota Makassar
yang hendak diwujudkan pada akhir periode perencanaan. Tiga pokok visi yang terkandung di dalamnya saling
terkait sebagai gambaran tentang kondisi pemerintahan, kondisi daerah, dan kondisi masyarakat yang hendak
diwujudkan.
Lebih Melayani bermakna bahwa pemerintah daerah akan semakin memantapkan pelayanan publik yang
selama ini telah mencapai peningkatan akses dan kualitas. Kondisi yang hendak diwujudkan adalah
terpenuhinya semua standar pelayanan minimal untuk urusan wajib pelayanan dasar maupun urusan
pemerintahan lainnya. Diekspektasi bahwa Kota Makassar akan termasuk lima besar Kabupaten terbaik di
Sulawesi Selatan dalam hal pemenuhan SPM.
Lebih Maju bermakna bahwa daerah Soppeng akan semakin berdaya saing dalam hal kualitas manusia.
Dalam empat tahun terakhir ranking 1PM Kota Makassar telah terakselerasi dari peringkat 20 menjadi peringkat
18 di Sulawesi Selatan. Dalam lima tahun kedepan diekspektasi bahwa capaian 1PM Kota Makassar makin
terakselerasi dan dapat menempati peringkat 17 diantara daerah Kabupaten di Sulawesi Selatan. Kemajuan
dalam hal kualitas manusia akan didukung oleh infrastruktur daerah dan
27
UPTD PUSKESMAS LAYANG
fasilitas ekonomi wilayah yang semakin terpenuhi dan berkualitas. Selama ini pembangunan
infrastruktur daerah dan fasil itas ekonomi wilayah telah terakselerasi sehingga dalam lima tahun
kedepan capaian tersebut akan semakin dimantapkan. Kondisi yang hendak diwujudkan adalah
semakin tingginya daya tarik Soppeng sebagai daerah perlintasan maupun daerah tujuan baik dari
aspek sumberdaya alam maupun dari aspek sosial-budaya.
kesejahteraan sosial-ekonominya. Dalam lima tahun terakhir angka kemiskinan telah menurun,
PDRB/kapita telah meningkat, dan pertumbuhan ekonomi cukup stabil, meskipun pada tahun
2020 pertumbuhan ekonomi menurun karena dampak pandemic Covid-19. Dalam lima tahun
kedepan, capaian dalam berbagai indikator perekonomian tersebut akan semakin dimantapkan
melalui peningkatan produktivitas pertanian dalam arti umum, UMKM, industri kecil,
perdagangan, dan pariwisata dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Misi yang akan dijalankan untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan dalam sejumlah
upaya umum. RPJMD 2021-2026 merupakan tahapan terakhir dalam RPJPD 2005-2025,
sehingga upaya umum yang didorong bersifat memantapkan pencapaian berbagai sasaran pokok
RPJPD. Upaya umum ini dirumuskan dalam bentuk pernyataan misi dan penjelasannya sebagai
berikut.
28
Misi ini secara garis besar mencakup upaya umum dalam meningkatkan kapasitas
infrastruktur daerah terutama infrastrukt ur transportasi, perhubungan, perumahan dan
pemukiman, serta komunikasi dan informatika. Misi ini juga terkait dengan upaya pengembangan
sarana/prasarana dan fasilitas ekonomi wilayah terutama dalam mendorong daya tarik pariwisata
pada berbagai titik destinasi wisata.
level OPD Kabupaten hingga Kecamatan dan melanjutkannya dengan perwujudan tata kelola
pemerintahan yang kolaboratif. Tata kelola pemerintahan yang kolaboratif diupayakan melalui
penerapan akuntabilitas dan transparansi yang membuka ruang bagi kontribusi masyarakat sipil
dan dunia usaha dalam pencapaian visi bersama Kota Makassar.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur sesuai
dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024 telah
menetapkan Visi Presiden 2020-2024: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong". Untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024
tersebut, Kementerian Kesehatan menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan
manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.
29
UPTD PUSKESMAS LAYANG
kesehatan masyarakat
4. Peningkatan sumber daya kesehatan
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif
Dalam rangka mencapai 5 (lima) Tujuan Strategis Kementerian Kesehatan tersebut di atas,
ditetapkan 8 (delapan) Sasaran Strategis sebagai berikut:
Tujuan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana tertuang
dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023 adalah :
1. Mewujudkan Pelayanan Tanggap Darurat Bidang Kesehatan
2. Meningkatnya Akuntabilitas Perangkat Daerah
Sasaran pembangunan bidang kesehatan tahun 2021 ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi
tahun sebelumnya dan berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan. Adapun sasaran pokok yang akan dicapai sampai akhir tahun 2021 adalah sebagai berikut:
30
I
-tingginya dalam
rangka mencapai Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif,
Inklusif dan Berkarakter
Program yang merupakan penjabaran kebijakan, tujuan dan sasaran yang tertera dalam Rencana
Srategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan
ruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang
wilayah kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten adalah tujuan yang ditetapkan
pemerintah daerah kabupaten yang merupakan arahan perwujudan visi dan misi
pembangunan jangka panjang kabupaten pada aspek keruangan, yang pada dasarnya
mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Makassar termuat dalam kebijakan Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Makassar Tahun 2012-2032. Selanjutnya diperlukan penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) pada
31
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS SALOTUNG0O21 -2026
I
seluruh Kawasan Perkotaan yang terdapat di Kota Makassar sebagai penjabaran terhadap rencana
umum tata ruang wilayah kabupaten ke dalam rencana rinci tata ruang kabupaten.
Kota Makassar Tahun 2021-2026 juga telah memperhatikan capaian tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs) sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) RPJMD Kota Makassar Tahun 2021-2026. Sesuai dengan pembagian wewenang
yang diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah
Kabupaten memiliki wewenang sebanyak 220 indikator capaian. Namun, berdasarkan hasil
identifikasi yang mempertimbangkan karakteristik wilayah maka Kota Makassar hanya memiliki
196 indikator. Salah satunya dikarenakan TPB (14) yaitu tidak memiliki laut. Dari hasil evaluasi,
Indikator TPB yang telah dilaksanakan dan mencapai target adalah 41 % atau sebanyak 80
indikator. Sementara itu sebanyak 31 % atau 60 indikator belum mencapai target dan 20 indikator
atau 10 % dari total indikator TPB masih belum terlaksana serta 18 % atau 36 indikator
belum/tidak memiliki data.
Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja dinas kesehatan tahun 2021- 2026 dibandingkan dengan
target yang tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM dan SDG's) maka permasalahan
pelayanan yang menjadi isu strategis adalah sebagai berikut:
1. Adanya standar pelayanan minimal yang harus tercapai dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dasar di masyarakat
2. Indeks Keluarga Sehat yang dilaksanakan melaui Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga masih rendah
3. Masih adanya kegiatan harus dilaksanakan dalam peningkatan, pemeratan terhadap mutu fasilitas
dan pelayanan kesehatan
4. Masih adanya masyarakat yang belum tendapatkan akses jaminan pelayanan kesehatan melalui
jamiman kesehatan nasional dan ketersediaan obat
5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan
32
f
BAB - IV
TUJUAN DAN SASARAN
Untuk mencapai misi tersebut, dijabarkan dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yaitu :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah UPTD PUSKESMAS LAYANG
Kondisi
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE
No. TUJUAN /SASARAN SKPD INDIKATOR KINERJA awal
Prevalensi Stunting 15 15 14 13 12 11 11
85,03
BAB - V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan adalah bentuk konkrit dari usaha pelaksanaan perencanaan pembangunan yang
memberikan panduan kepada pemerintah daerah agar lebih optimal dalam mencapai tujuan dan sasaran. Arah
kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama lima
tahun periode kepala daerah guna mencapai sasaran SKPD secara bertahap.
Perumusan arah kebijakan didasarkan pada alternatif kebijakan yang telah dirumuskan sebelumnya, dari
alternatif kebijakan yang inherent tersebut kemudian dirumuskan arah kebijakan yang lebih umum. Perumusan
arah kebijakan juga memperhatikan strategi sebagai dasar perumusannya, setiap arah kebijakan dirumuskan untuk
mendukung strategi.
Berdasarkan deskripsi tersebut, arah kebijakan sebagaimana dimaksud diterangkan dalam bentuk tabel
berikut ini:
Tabel 5.1.
Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan UPTD Puskesmas Layang
BAB - VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
Mengacu pada Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi, maka Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kota Makassar yang disusun untuk kurun waktu 2021 - 206 adalah sebagai berikut:
-Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
-Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
UPTD PUSKESMAS
kelompok
Mendampingi pelaksanaan SMD
dan MMD di Desa
Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok) 96 96 96 96 96 96
Mendampingi pelaksanaan SMD dan MMD tentang
Kesehatan (Desa)
4 4 4 4 4 4
Melaksankan advokasi terkait
pemanfaatan dana desa untuk
Te rlaksanany a Melaksanakan advokasi kepada kepala desa tentang UKBM Melaksanakan
pemanfaatan dana desa untuk UKBM (Desa) 2 2 2 2 2 2 kunjungan Rumah sebagai
upaya promosi
intervensi Promkes PIS PK
kesehatan lainnya
Melaksanakan penggalangan
dukungan ormas/kelompok
Melaksanakan kunjungan rumah sebagai intervensi
Promosi Kesehatan PIS-PK (Rmah Tangga)
450 450 450 450 450 450 potensial dalam pelakasanaan
Germas
Pelaksanaan gerakan cegah
stunting, aksi bergizi dan
Melaksanakan penggalangan dukungan aktifkan posyandu Pembinaan
ormas/kelompok potensial dalam pelaksanaan 4 4 4 4 4 4 PHBS 5
GERMAS (Kelompok) Tatanan
Monitoring/pembinaan UKBM
Pelayanan Konseling
2 Kesehatan Presentase Sarana Air Minum di IKL (sarana) - Inspeksi sanitasi Tempat Fasilitas
Terlaksananya 7 7 7 7 7 7
Lingkungan Umum (TFU)
Penyahatan Air
* Inspeksi sanitasi Tempat
Presentase SAM yang diambil dan Diperiksa
sampelnya sesuai standar (sarana)
6 6 6 6 6 6 Pengolahan Makanan (TPM)
Presentase kualitas Air Minum memenuhi syarat - Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Persen)
100 100 100 100 100 100 (STBM)
Terlaksananya Jumlah Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang di 63 63 63 63 63 63 - Pengamanan Kualitas Air
IKL
37
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
PTD PUSKESMAS LAYANG^^i
Hygiene dan
Sanitasi Persentase TPP memenuhi syarat dan Bersertifikat
(persen)
100 100 100 100 100 100
Makanan dan
Minuman
Terlaksanya
Pengamanan Pemilahan Limbah 1 1 1 1 1 1
Pengelolaan Limbah
B3/Medis
Ada TPS Limbah medis yg memenuhi syarat
1 1 1 1 1 1
Persentase Pembuangan akhir memenuhi syarat
100 100 100 100 100 100
(Pihak ke 3 atau Incinerator)
Persentase puskesmas yang Tidak Menggunakan 100 100 100 100 100 100
Alkes Yang Mengandung
39
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
Merkuri seperti Termometer,
Sphygmomanometer dan Dental Amalgam
41
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
I
a. Pelayanan P2 TB
Terlaksananya Persentase Kab/Kota yg 50% • Penemuan kasus aktif TBC
Pelayanan • Investigasi kontak TBC
4 pelayanan penemuan Puskesmasnya melaksanakan Tatalaksana Pneumonia 50 50 50 50 50 50
Pencegahan Dan • Pemantauan minum obat TBC
pneumonia sesuai standar (MTBS/Program ISPA)
Pengendalian b. Pelayanan P2 Kusta
Penyakit Menular c. Pelayanan P2 Prambusia
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita 20 20 20 20 20 20 d. Pelayanan
P2 IMS/HIV/AIDS
- Pemeriksaan / skrining
Terlaksananya HIV/IMS pada ibu hamil -
Jumlah Penemuan Terduga Tuberkulosis 100 100 100 100 100 100
Pelayanan orang Pemeriksaan/ skrining HIV/IMS
denga TB pada kelompok beresiko
20 20 20 20 20 20 e. Pelayanan P2 DBD dan Vektor
Cakupan Penemuan dan Pengobatan Penderita
Tuberkulosis □ Survei vektor malaria,
100 100 100 100 100 100
Angka Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis
Jumlah Desa/Kelurahan yang dilakukan Intensif Case
Terlaksananya Finding (ICF) 0 0 0 0 0 0
Pelayanan Kusta
43
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
UPTD PUSKESMAS SALOTUNG
45
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
UPTD PUSKESMAS SALOTUNG
Terlaksananya Cakupan POPM Kecacingan 100 100 100 100 100 100 • Investigasi Pelacakan Kasus
pelayanan KIPI
Kecacingan & • Sweeping imunisasi
Filariasis • bulan Imunisasi Anak Sekolah
Cakupan POPM Filariasis (Pada Puskesmas 0 0 0 0 0 0
Endemis)
Terlaksananya Jumlah ibu Hamil yang discreening Hepatitis B 182 182 182 182 182 182
pelayanan Hepatitis
Jumlah Ibu Hamil reaksi Hepatitis B 1 1 1 1 1 1
Jumlah Bayi mendapatkan Hblg 0 0 0 0 0 0
Persentase Bayi mendapatkan HBIg kurang dari 24
Jam
0 0 0 0 0 0
Jumlah Bayi usia 9-12 bulan tes HBsAg dan Hasil
Non Reaktif
0 0 0 0 0 0
47
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
Persentase Konfirmasi Laboratorium ( Mikroskop 0 0 0 0 0 0
dan RDT ) Suspek Malaria
Persentase Kasus Positif Malaria yang dilakukan 0 0 0 0 0 0
Penyelidikan Epidemiologi
Terlaksananya
Pelayanan Pelayanan Skrining Desa/Kelurahan yang
5 mengimplementasikan KTR
4 4 4 4 4 4
Pencegahan Dan perokok dan deteksi
Pengendalian dini kanker serviks
PTM Dan Keswa
Skrining perokok usia remaja 250 250 250 250 250 250
Presentase penduduk usia 15-59 tahun yang 100 100 100 100 100 100
dilakukan skrining sesuai standar SPM
Presentase jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun 20 20 20 20 20 20
yang di deteksi dini kanker serviks dan payudara
Terlaksananya
Pelayanan Penderita
Presentase penderita hipertensi yang mendapatkan
Hipertensi pengobatan sesuai standar
100 100 100 100 100 100
mendapatkan
pengobatan sesuai
standar
Terlaksananya
Pelayanan Penderita Presentase penderita diabetes mellitus yang
mendapatkan pengobatan sesuai standar
100 100 100 100 100 100
DM mendapatkan
pengobatan sesuai
standar
Te rlaksananya
Pelayanan Upaya Pesersentase deteksi dini gangguan indera dan
kesehatan fungsional (penglihatan, pendengarandan 50 50 50 50 50 50
Mata / pencegahan fungsional/disabilitas) pada semua populasi
kebutaan
Presentasi penderita gangguan jiwa berat yang
Terlaksananya
mendapatkan pelayanan sesuai 100 100 100 100 100 100
Pelayanan
49
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
Kesehatan Jiwa. standar
Persentase kasus pasung yang dilepas 100 100 100 100 100 100
Jumlah Penyalahgunaan Napza yang mendapat
100 100 100 100 100 100
pelayanan rehabilitas medis
Pelayanan
7 Kesehatan gigi dan Terlaksanya Penjaringan kesehatan gigi dan mulut di sekolah 21 21 21 21 21 21
mulut Pelayanan Kesehatan gigi
dan mulut
100 100 100 100 100 100
% murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan
100 100 100 100 100 100
% SD/MI yang melaksanakan UKGS tahap III
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut / penjaringan di 25 25 25 25 25 25
UKGM
Index DMF-T seluruh kelompok usia 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97
Prevalensi Karies semua kelompok usia 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54
Pelayanan
Terlasksanaya Pendataan dan Pembinaan Penyehat Tradisional
8 Kesehata 7 7 7 7 7
Tradisional Pelayanan Kesehatan (Hattra)
Tradisional
Jumlah Kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan 4 4 4 4 4
TOGA dan Akupressur
51
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tanaman Obat di
1 1 1 1 1 1
puskesmas
52
RENCANA STRATEGIS UPTD PUSKESMAS LAYANG 2021 -2026
I
6.2. INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja Pembangunan Kesehatan berdasarkanLAYANG
UPTD PUSKESMAS peraturan Menteri Kesehatan Republ ik
Indonesia nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan terdiri dari 12
indikator SPM dengan rincian dan target pada tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 6.4
Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan Kota Makassar
Tahun 2021-2026
I
BAB - VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
UPTD PUSKESMAS LAYANG
BIDANG URUSAN
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran SKPD
1 IKM atas SPM Kesehatan 85.87 86.4 87.93 88.48 89.19 89.19 89.19
Rata-rata capaian SPM kesehatan 100 100 100 100 100 100 100
2 Angka Harapan Hidup 69.92 70.20 70.47 70.75 71.03 71.30 71.30
Angka Kematian Ibu Melahirkan 1.21 1.2 1.1 1 0.9 0.8 0.8
10.6
Angka Kematian Bayi 10.5 10.3 10 9.7 9.5 9.5
Prevalensi Stunting - 15 14 13 12 11 11 H
Rata-Rata Capaian Kinerja Dinas Kesehatan 100 100 1(K) 100 100 100 100
Tabel 7.3
Indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kesehatan
1 Persentase Pelayanan kesehatan ibu hamil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Persentase Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Persentase pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Persentase Pelayanan kesehatan Balita 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Persentase Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Persentase Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Persentase pelayanan kesehatan penderita Hipertensi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Persentase pelayanan kesehatan orang dengan TB 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
56
BAB - VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) UPTD Puskesmas Layang 2021 - 2026
merupakan salah satu tahapan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kota Makassar 2021 - 2026. Renstra ditujukan untuk menjabarkan Visi, Misi dan strategi Bupati yang
disusun dalam bentuk Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan UPTD Puskesmas Layang, dan dalam
pelaksanaannya disusun program dan kegiatan. Dinas Kesehatan Kota Makassar, diharapkan menjadi
arah pembangunan kesehatan di Kota Makassar selama lima tahun kedepan.
Renstra Dinas Kesehatan merupakan salah satu produk perencanaan di bidang kesehatan yang
disusun berdasarkan usulan dan masukan dari berbagai unsur, baik dari Institusi Kesehatan, Bappeda,
Organisasi Profesi, Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun unsur SKPD terkait, sehingga dokumen
yang tersusun dapat selengkap mungkin dan nantinya dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Rencana lima tahunan yang tertuang didalam Renstra menjadi pedoman penyusunan Renja,
penguatan peran steakholder dalam pelaksanaan Renja dan sebagai dasar evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.
Dengan tersusunnya Renstra diharapkan nantinya palaksanaan kegiatan dapat terprogram
berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga arah pembangunan kesehatan lebih jelas sesuai Visi dan
Misi yang telah disusun.