Anda di halaman 1dari 7

Literatur Review : Pentingnya Variasi Makanan dalam Meningkatkan

kesehatan optimal pada balita


1 2 3 4
Augriy NauliTampubolon , Feni Juni Asih , Glory Angelica Marpaung , Rosa Natalin ,
5
Ruth Gracemasari Lumbanraja

Program Studi Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Medan

Abstrak

Keanekaragaman pola makan telah menjadi topik utama dalam penelitian kesehatan
masyarakat, karena peran pentingnya dalam meningkatkan kesehatan optimal seseorang. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan tinjauan komprehensif terhadap literatur tentang pentingnya keragaman
makanan dalam meningkatkan kesehatan yang optimal. Tinjauan literatur ini mencakup analisis
terhadap berbagai sumber dan penelitian yang relevan untuk menjelaskan bagaimana keragaman
makanan mempengaruhi aspek kesehatan seperti nutrisi, fungsi organ tubuh, dan kesehatan. sehat
jasmani dan rohani. Penelitian ini mencakup banyak aspek, termasuk dampak pola makan yang
berbeda terhadap risiko penyakit kronis, tumbuh kembang anak, dan faktor psikologis terkait pola
makan. Selain itu, penelitian ini juga akan mengeksplorasi praktik dan strategi yang dapat digunakan
untuk mempromosikan keanekaragaman pangan di masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya keanekaragaman pangan. makan makanan yang seimbang. Hasil tinjauan
literatur ini menunjukkan bahwa keragaman pola makan berperan penting dalam mencapai kesehatan
yang optimal. Dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi, individu dapat memaksimalkan asupan
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Oleh karena itu,
memahami pentingnya variasi pola makan sangat penting untuk meningkatkan pola makan seimbang
dan kesehatan yang optimal. Penelitian ini memberikan landasan yang kuat bagi upaya berkelanjutan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran keragaman pola makan dalam
mencapai kesehatan yang optimal.

Kata Kunci : Variasi Makanan, Kesehatan Optimal, Pola Makan Seimbang, Nutrisi, Gizi, Pola
Makan Beragam, Manfaat Variasi Makanan, Tinjauan Literatur

1
Abstract

Dietary diversity has become a major topic in public health research, due to its important
role in promoting an individual's optimal health. This study aimed to provide a comprehensive review
of the literature on the importance of dietary diversity in promoting optimal health. This literature
review includes analysis of a variety of sources and studies relevant to explaining how dietary
diversity affects health aspects such as nutrition, body organ function, and health. physically and
mentally healthy. This research covers many aspects, including the impact of different diets on the
risk of chronic diseases, child development, and psychological factors related to diet. In addition, this
research will also explore practices and strategies that can be used to promote dietary diversity in
society, with the aim of raising awareness of the importance of dietary diversity. eat a balanced diet.
The results of this literature review indicate that dietary diversity plays an important role in
achieving optimal health. By eating a varied diet, individuals can maximize their intake of nutrients
needed for growth, development and health. Therefore, understanding the importance of dietary
variety is essential to promoting a balanced diet and optimal health. This research provides a solid
foundation for ongoing efforts to increase public awareness of the important role of dietary diversity
in achieving optimal health.

Keyword : Food Variety, Optimal Health, Balanced Diet, Nutrition, Nutrition, Diverse Diet,
Benefits of Food Variety, Literature Review

Pendahuluan Dalam Upaya untuk mendapatkan


Kesehatan yang optimal,penting untuk
Makanan adalah salah satu aspek kunci
setiap orang untuk memahami pran
dalam kehidupan, tidak hanya memenuhi
penting variasi makanan untuk diet
kebutuhan nutrisi untu tubuh ,melainkan
mereka.
juga mempunyai dampak besar pada pada
Kesehatan tubuh. Menurut FAO/WHO, Variasi hidup yang sehat adalah awal dari
makanan adalah "segala sesuatu yang Kesehatan anak. Variasi hidup yang sehat
dikonsumsi oleh manusia untuk dapat dimulai dari hal yang keci yang
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuhnya." dapat di lakukan oleh diri sendiri oleh
Ini mencakup segala jenis bahan makanan, anak,mulai dari menjaga kebersihan
termasuk makanan nabati, hewan, dan diri,kebersihan lingkungan hingga variasi
minuman. Apabila kita mengkonsumsi makanan yang sehat dan teratur. Menurut
makanan gizi seimbang maka akan Sediaoetama (2008) anak-anak, terutama
mendapatkan tubuh yang sehat,dan apabila balita wajib mendapatkan jatah utama
kita mengkonsumsi makanan cepat saji dalam distribusi makanan rumah tangga
maka tubuh kita rentan terkena penyakit. karena seorang anak sedang dalam proses
2
pertumbuhan yang sangat pesat sehingga & Munastiwi, 2018). Hasil Riskesdas
memerlukan zat-zat makanan yang lebih tahun 2018 menunjukkan adanya
banyak dan dengan kualitas yang lebih perbaikan status gizi pada balita di
baik. Departemen Kesehatan RI (1993) ciri Indonesia. Proporsi status gizi pendek dan
anak sehat yaitu tumbuh dan berkembang sangat pendek turun dari 37,2%
dengan baik sesuai dengan tingkatan umur, (berdasarkan Riskesdas 2013) menjadi
aktif dan ceria, mata bersih dan bersinar, 30,8%. Demikian juga proporsi status gizi
mempunyai nafsu makan yang baik, bibir kurang dan buruk turun dari 19,6%
dan lidah terlihat segar, kulit dan rambut (berdasarkan Riskesdas 2013) menjadi
tampak bersih dan tidak kering, serta 17,7%.
mudah menyesuaikan diri dengan
Metode
lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode literature
Variasi makanan melibatkan pengenalan review melalui artikel jurnal. Literatur tersebut
beragam jenis makanan, termasuk buah, diperoleh peneliti dari sumber data ilmiah
sayuran, biji-bijian, protein, dan sumber seperti Google Scholar. Artikel jurnal yang
makanan lainnya dalam diet sehari-hari. digunakan sebagai rujukan menggunakan
Dalam tinjauan literatur ini, kami akan Bahasa Indonesia. Artikel jurnal yang dipakai

menggali manfaat dari beragamnya sebagai bahan literature review berupa artikel

konsumsi makanan ini, baik dari segi lokal (Indonesia). Tidak ada pembatasan tahun
terbit untuk artikel maupun literature lain yang
nutrisi maupun kesehatan secara
digunakan sebagai rujukan dalam penelitian
keseluruhan. Kami juga akan melihat
ini. Pencarian artikel menggunakan.
bagaimana variasi makanan dapat
Sedangkan pencarian menggunakan Google
memengaruhi faktor-faktor seperti
scholar, peneliti mengetik kata kunci lengkap
metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan “pentingnya variasi makanan dalam
fungsi otak. meningkatkan kesehatan optimal pada balita”
pada kolom pencarian kemudian muncul
Agar dapat tumbuh dan berkembang
44.000 judul, yang ternyata sebagian besar
dengan optimal anak usia dini harus
tidak relevan dengan tujuan. Setelah
diberikan kebutuhan dasar yaitu asuh,asih
melakukan seleski secara ketat hanya 10
dan asah. Kecerdasan anak akan
artikel yang sesuai dan layak Selanjutnya
meningkat karna adanya keseimbangan artikel disortir berdasarkan kebutuhan data
antara otak kanan dan kiri ,untuk yang akan digunakan dalam penelitian ini.
merangsang hubungan antara sel-sel otak Artikel yang telah didapat kemudian dianalisis
ada diperlukan peran orangtua (.(Nurliyati kembali sebagai bahan dalam penelitian.

3
Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Ringkasan artikel yang telah memenuhi kriteria menurut tujuan


penelitian
Penulis/Judul Jurnal (Vol, No, Tahun) Rancangan Penelitian Hasil
Putri Maulidia et al, Jurnal: Jurnal Program Disain: Kualitatif variasi penyajian menu makanan,
ANALISIS VARIASI Studi PGRA, Vol. 8, NO. 1, untuk mengungkapkan dan makanan yang disajikan
mengandung empat sehat lima
PENYAJIAN MENU Juli 2022 menjawab pertanyaan yang sempurna, anak memiliki nafsu
MAKANAN berkaitan dengan fenomena atau makan yang tinggi ketika orang tua
TERHADAP NAFSU fakta yang ada di lapangan ikut menemani makan bersama
MAKAN PADA ANAK sambil bercerita dan berkomunikasi,
mengenalkan makanan atau menu
USIA 2-4 TAHUN DI baru kepada anak.
DESA BADANG
Mega Pramijantoro Saputri Jurnal: JIKK Disain: quasi eksperiment ada pengaruh pemberian variasi
EFEKTIVITAS VARIASI Vol. 4 No. 2015 merupakan penelitian yang menguji makanan terhadap peningkatan
MAKANAN TERHADAP cobba suatu intervensi pada
PENINGKATAN NAFSU nafsu makan pada anak usia
sekelompok subyek dengan atau
MAKAN ANAK USIA tanpa kelompok pembanding namun prasekolah di Kelurahan Kuningan
PRASEKOLAH DI Semarang Utara. Berdasarkan hasil
KELURAHAN tidak dilakukan randominasi untuk
KUNINGAN SEMARANG memasukkan subyek ke dalam penelitian ini, peneliti
UTARA kelompok perlakuan atau kontrol menyarankan agar variasi makanan
dapat dijadikan sebagai intervensi
mandiri terutama bagi anak yang
sulit makan.
Anita Nur Alifah12 Jurnal: Kesehatan Madani Disain: deskriptif menyimpulkan Asuhan Keperawatan
VARIASI MAKANAN Medika, Vol. 6 No.1. 2020 serangkaian kegiatan ilmiah yang pada Anak dengan diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi : kurang
DALAM UPAYA telah dilakukan secara intensif, dari kebutuhan tubuh ditandai
PENINGKATAN NAFSU terinci, dan mendalam tentang dengan enggan makan dan nafsu
MAKAN PADA ANAK suatu program yang makan menurun pada An. Ap dan
USIA 3-5 TAHUN mengekspolrasi suatu An. Al dengan diagnosa yang sama
dapat teratasi dengan menerapkan
masalah/fenomena dengan batasan inovasi pemberian variasi makanan
terperinci, memiliki pengambilan pada anak yang dilakukan
data yang mendalam dan implementasi selama 3 hari dan 9x
menyertakan berbagai sumber kunjungan ke rumah klien dengan
penerapan yang sam
informasi.
CitraAmalia.13PENTINGN Jurna: PENELITIAN GURU Disain: penelitian observasi dengan terdapat faktor yang
YA PENGUKURAN INDOSESIA, Vol. 3, No. 6, studi pendekatan deskriftif. Subjek melatarbelakangi subjek memiliki
DALAM PENILAIAN NOVEMBER 2022 dalam penelitian ini merupakan 30 status gizi yang tidak normal
orang anak, yang terdiri dari 14
STATUS GIZI DAN orang anak laki-laki dan 16 orang diantaranya dari faktor internal dan
PENERAPAN PHBS anak perempuan. Pengukuran dan eksternal. Dimana faktor internal
BAGI ANAK USIA 4-6 penilaian status gizi dilakukan pada terdiri dari genetika, jenis kelamin,
TAHUN DI TK anak usia dini untuk mendapatkan penyakit infeksi, usia, kondisi fisik,
AISYIYAH BUSTANUL gambaran status gizi berdasarkan dan asupan makanan. Sedangkan
ATHFAL 20 DENAI indeks massa tubuh menurut umur dari faktor eksteranal terdiri dari
(IMT/U) sehingga dapat mencegah keluarga, pendidkan, pekerjaan
dan melakukan tindakan dari
orang tua, budaya, lingkungan,
masalah gizi yang terjadi, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi. aktifitas fisik, ekonomi, dan
pelayanan kesehatan. Upaya untuk
mengubah perilaku masyarakat agar
mendukung peningkatan derajat
kesehatan dilakukan melalui
program pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) terutama
untuk anak usia dini dengan cara
dilatih sejak dini.
Hermina dan Sri Judul : peneliti Kesehatan analisis data 1. Jumlah anak balita pendek
Prihatini Vol. 39 no 2, 2011 dilakukan verifikasi data apakah (24-59 bulan) yang
GAMBARAN semua variabel yang diperlukan mengalami defisit energi lebih
KERAGAMAN tersedia datanya. Selanjutnya banyak (31,5%) dibandingkan
MAKANAN DAN dilakukan pengecekan terhadap dengan anak balita yang
SUMBANGANNYA sebaran data dari setiap variabel normal (24,9%).
TERHADAP data konsumsi dan status gizi balita 2. anak balita pendek dengan

4
KONSUMSI ENERGI dengan cara membuat frekuensi skor pola pangan harapan
PROTEIN PADA distribusi masingmasing variabel. (PPH) pada anak balita normal
ANAK BALITA sebesar 96,6, sedangkan pada
PENDEK anak balita pendek sebesar
(STUNTING) DI 88,4.
INDONESIA 3. Sumbangan energi dari padi-
padian pada anak balita
pendek lebih tinggi (46,2%)
dibandingkan dengan anak
yang normal (45,5%).

Berdasarkan tahun terbit, artikel yang terbit pada tahun 2011, 2015, 2020 dan tahun
2022 masing-masing dua artikel, pada tahun 2011, 2015 dan 2020 masing-masing dua
artikel. Disain penelitian bervariasi dan jumlah sampel bervariasi. Dari 1 judul penelitian
kualitatif jumlah responden masing-masing beberapa, sedangkan penelitian quasi
eksperimenjumlah responden mulai dari 10 (47,6%) dan perempuan berjumlah 11 (52,4%).
Hampir semua penelitian bertujuan untuk melihat bagaimana variasi makanan yang optimal
untuk balita.
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih untuk
studi kasus, data disajikan secara narasi. Penyajian data juga dapat dilakukan dengan tabel,
grafik dan lain-lain dengan jalan menggambarkan identitas klien, pengkajian,
diagnosa,intervensi, implementasi serta evaluasi. Dalam studi kasus ini akan diberikan
gambaran mengenai pemberian variasi makanan pada anak yang dapat diukur dengan
frekuensi makan, porsi makan dan bagaimana klien memilah dan memilih makanan
kesukaan.
Tubuh anak usia dini memerlukan zat gizi yang cukup dan optimal yang terdapat pada
menu makanan yang setiap harinya dikonsumsi. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus
tepat dalam memilih bahan makanan yang banyak mengandung gizi serta nutrisi.
Pengolahan bahan makanan yang beragam akan mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Jika
setiap harinya semakin banyak ragam jenis bahan makanan yang dikonsumsi seseorang,
maka kebutuhan asupan anak akan tercukupi dengan baik. Anak usia dini memerlukan
bahan makanan atau menu makanan yang cukup seimbang untuk kebutuhan tubuh yaitu
terdapat tiga golongan zat atau sumber makanan, yaitu sumber tenaga yang terdiri dari
karbohidrat dan lemak, zat pembangun terdiri dari protein, dan zat pengatur terdiri dari
vitamin dan mineral.
Teknik analisis yang telah digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban
yang diperoleh dari hasil interprestasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah. Teknik analisis menggunakan cara observasi oleh penulis dan
studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterprestasikan dan
dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam
intervensi tersebut.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa ibu MU menyajikan variasi menu makanan
dalam sehari hanya dua kali saja. Ibu MU cenderung kurang memperhatikan gizi dan nutrisi
yang dikonsumsi oleh anak. Pada makan pagi ibu MU memberikan sayur dan tahu yaitu
mengandung karbohidrat, vitamin, dan protein nabati. Pada menu makan siang, menu yang
disajikan sama dengan makan pagi. Untuk makan malam, ibu MU memberikan menu
makanan yang relatif kurang baik dalam hal gizi dan nutrisi yaitu nasi dan mie instan.
Responden yang ketiga yaitu ibu DK (22 tahun), hasil observasi awal anak dari ibu DK
(AZ, 2 tahun) memiliki nafsu makan yang tinggi jika makanan dan camilan yang disajikan
bervariatif, anak pun tidak pernah menolak dan makan dengan baik. Kemampuan ibu DK
dalam menyajikan makanan bervariasi relatif baik.

5
Pembahasan Zat gizi yang dibutuhkan tubuh pada anak usia dini terdapat pada bahan
makanan yang dikonsumsi setiap hari. Tiap bahan makanan memiliki kandungan gizi dan
nutrisi yang berbeda baik dalam jenis maupun kuantitasnya. Sehingga, untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan nutrisi seseorang harus memasak bahan makanan yang beranekaragam
dan dengan hasil yang bervariatif. Jika setiap harinya semakin banyak ragam jenis bahan
makanan yang dikonsumsi anak usia dini, maka kebutuhan gizi dan nutrisinya akan
tercukupi dengan baik. Hal ini sesuai dengan salah satu dasar gizi yang seimbang, yaitu
memilih makanan yang beranekaragam setiap hari. Menurut Harper dalam Indriasari (2014)
menjelaskan bahwa seseorang memerlukan bahan makanan untuk dimasak setiap harinya
sekurang-kurangnya adalah berjumlah sepuluh jenis dan dihidangkan dengan kreasi menu
yang bermacam-macam. Menu makanan yang cukup seimbang untuk kebutuhan tubuh
yaitu terdapat tiga golongan zat atau sumber makanan, yaitu sumber tenaga yang terdiri dari
karbohidrat dan lemak, zat pembangun terdiri dari protein, dan zat pengatur terdiri dari
vitamin dan mineral.
Temuan peneliti menunjukkan bahwa orang tua yang menyediakan menu makanan
yang berganti atau bervariasi tiga kali dalam sehari akan meningkatkan nafsu makan anak
yang dapat mengoptimalkan gizi dan nutrisi serta tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Diketahui bahwa anak lebih menyukai makanan yang bervariasi ketika waktunya makan
pagi, siang, dan malam. Sedangkan jika ibu yang menyajikan makanan dengan menu sama
dari pagi hingga malam anak akan merasa bosan dan nafsu makan anak menjadi turun
bahkan tidak mau makan. Meskipun dengan menu yang sederhana, jika makanan yang
disajikan ibu berbeda antara makan pagi, siang, dan malam akan menjadikan anak memiliki
rasa ketertarikan untuk mencoba mencicipinya.
Pada rentan usia prasekolah biasanya anak menjadi sulit makan karena semakin
bertambahnya aktifitasnya mereka seperti bermain dan berlari sehingga kadang mereka
menjadi malas untuk makan. Selain itu itu pola pemberian makan yang tidak sesuai dengan
keinginan anak dapat menyebabkan anak menajdi sulit makan, sedangkan pada usia
prasekolah terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan kecukupan
nutrisi
Setiap manusia tidak ada yang sama dan memiliki selera yang berbeda dalam hal
apapun, salah satunya adalah memilih makanan. Kuantitas setiap orang tidak sama, ada
yang tinggi dan juga rendah. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh adanya faktor
genetika. Kebutuhan gizi setiap individu dapat dilihat dari banyaknya dan jenis makanan
yang dikonsumsi. Seperti hal nya seorang anak bagi orang tua adalah sesuatu yang berarti
dan berharga, maka dari itu pemenuhan gizi dan nutrisi serta pola asuh yang terbaik akan
menjadikan anak tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usianya.

KESIMPULAN
Penting untuk memastikan bahwa balita menerima variasi makanan yang mencakup semua
kelompok makanan penting, seperti buah-buahan, sayuran, protein, biji-bijian, dan produk
susu. Dengan demikian, kita dapat memberikan fondasi yang kuat untuk kesehatan dan
perkembangan optimal mereka.
Dengan memahami pentingnya variasi makanan dalam pola makan anak balita, kita dapat
membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan optimal. Ini juga dapat mengurangi
risiko masalah kesehatan di kemudian hari. Oleh karena itu, pendidikan dan upaya untuk
meningkatkan variasi makanan di masyarakat sangatlah penting. Penelitian ini memberikan
dasar yang kuat untuk upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran akan peran
penting keragaman pola makan dalam mencapai kesehatan yang optimal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Muchtar, F., Rejeki, S., & Hastian, H. (2022). Pengukuran dan penilaian status gizi anak
usia sekolah menggunakan indeks massa tubuh menurut umur. Abdi Masyarakat, 4(2).

Davidson, S. M., Khomsan, A., & Riyadi, H. (2020). Status gizi dan perkembangan anak usia
3-5 Tahun di Kabupaten Bogor. (The Indonesian Jurnal Gizi Indonesia Journal of
Nutrition), 8(2), 143-148.

Amirullah, A., Putra, A. T. A., & Al Kahar, A. A. D. (2020). Deskripsi status gizi anak usia 3
Sampai 5 tahun pada masa Covid-19. Murhum: jurnal pendidikan anak usia dini, 1(1), 16-
27.

Fajriani, F., Aritonang, E. Y., & Nasution, Z. (2020). Hubungan pengetahuan, sikap dan
tindakan Gizi seimbang keluarga dengan status gizi anak balita usia 2-5 tahun. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 9(01), 1-11.

Mayar, F., & Astuti, Y. (2021). Peran Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9695-9704.

Adriani, M dan Wirjutmadi, B. 2016 Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Supariasa, IDN, Bakri, B & Fajar, 1. 2021. Penilaian Status Gizi Jakarta: EGC

Kemenkes, R. I. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun


2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Menteri kesehatan republik indonesia

Anda mungkin juga menyukai