Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SRI AGUSTIA

NIM : 856036629

MATAKULIAH : METODE PENGEMBANGAN MORAL & NILAI-NILAI AGAMA

( PAUD4102)

PRODI : PG PAUD (AKPMM)

TUTOR : ATTARI KHUL KABIR S.Pd. M.Pd

TUGAS TUTORIAL 1

Uraian Tugas: Moralitas pada dasarnya adalah sifat dasar manusia yang dimiliki sejak lahir.
Namun perkembangan moral sangat ditentukan oleh aspek pendidikan. Oleh karena itu, guru
sebagai pendidik memiliki peran stategis dalam memahami hakekat perkembangan moral dan
penanaman moral pada anak usia dini. Hal ini dimaksudkan agar guru mampu membangun
startegi yang tepat dalam menanamkan nilai moral dan agama pada anak usia dini dengan tepat.

Soal nomor 1 Jelaskan pola perkembangan moral anak dilihat dari berbagai tinjauan teoritis dan
menurut berbagai disiplin ilmu yang terkait di dalamnya!

Jawab :

Pola perkembangan moral anak jika dilihat dari berbagai tinjauan teoritis dan menurut berbagai
disiplin ilmu yang terkait di dalamnya antara lain :

 ( Fauzia A Hadis, 1999; 75) pada saat lahir manusia yang memiliki hati nurani atau skala
nilai. Akibatnya ,tiap bayi yang baru lahir dapat dianggap amoral dan nonmoral. Dimana
ungkapan tersebut memberikan arti bahwa kemuliaan manusia dibandingkan makhluk
lainnya terletak memberikan arti bahwa kemuliaan manusia dibandingkan makhluk
lainnya terletak pada keagungan manusia yang menjujung tinggi moralitas dalam
kehidupannya. Dimana pokok pertama yang terpenting dalam pendidikan moral adalah
menjadi pribadi yang bermoral dalam arti seorang anak dapat belajar apa yang
diharapkan kelompoknya.
 Menurut piaget memfokuskan diri pada aspek cara berpikir anak tentang isu-isu
moral.cara yang dilakukan adalah dengan mengamati dan memewancarai kelompok anak
usia dini 4-12 tahun yang terlibat dalam suatu permainan .dimana ia mempelajari
bagaimana anak –anak itu menggunakan dan memandang aturan yang ada dalam
permainan tersebut.dan pertanyaan yang diajukan pada mereka berkisar tentang isu-isu
moral seperti pencurian,berbohong,hukuman,dan keadilan.seperti halnya yang dilakukan
piaget,lawrence kohlberg mengembangkan teori tentang perkembanga penalaran moral.
Memilih dengan mempelajari alasan-alasan yang mendasari respons-respons moral.
Dengan kata lain memilih mendalami struktur proses berpikir yang terlibat dalam
penalaran moral.
 Lickona (1991) menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak harus sampai tataran
moral action ,mulai dari proses moral knowing,moral feeling,dan mral action dimana
ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang.
Dengan itu dalam pola perkembangan moral anak harus memiliki ruang lingkup seperti
kewajiban manusia dalam menginternalisasi nilai moral kepada dirinya
sendiri,memersonalisasi dan mengembangkannya dalam pembentukan kepribadian yang
mempunyai prinsip serta mematuhi ,melaksanakan dan menentukan pilihan
,menyikapi,menilai atau melakukan tindakan moral.

Soal nomor 2 Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya disonansi pada diri seorang
anak!

Jawab :

Adapun empat faktor utama yang menyebabkan munculnya dinosasi pada diri seorang manusia
yaitu:

 Dinosasi kognitif dimana dorongan yang muncul itu berasal dari pemahaman ilmu atau
pengetahuan yang sangat mantap/mapan,kuat,serta komprehensif yang dimiliki
seseorang . dengan ditambah pola pikir yang sepenuhnya menggunakan akal dan bersifat
rasional. Dan landasan –landasan itulah yang memungkinkan seseorang lebih berat
terpengaruh oleh keyakinan kemampuan keilmuannya.sehingga tidak mustahil jika
keyakinan tersebut mampu mendorong manusia untuk berbuat ,bersikap,dan menentukan
pilihan perilaku sebaliknya. Dasar pertimbangannya dimana ia merasa lebih tahu
segalanya ,mengetahui cara jalan keluar jika suatu saat perbuatannya diketahui orang
lihai dalam merekayasanya.
 Disonansi personal dimana hal-hal tersebut didorong oleh kebutuhan dan kepentingan
diri,ketergesaan dan keadaan darurat,kekerabatan dan keluarga keyakinan diri dan
mitos,kebiasaan dan budaya ,tugasa dan jabatan ,serta hasrat untuk sukses dan
kesenangan. Contoh seseorang yang ats dasar kebutuhan dan kepentingan dirinya mampu
berbuat hal-hal negatif apa saja seperti anak usia dini saat berebut mainan.
 Disonansi sosiopolitis dimana hal yang memungkinkan munculnya disonansi dalam
kaitan dengan ideologi,ras,kesukuan,nasionalisme dan sebagainya.
 Disonansi berdasarkan bawaan kemajuan ilmu pengetahuan dana teknologi serta pola
modernisasi dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi ganda
yang bersifat positif dan negatif . dengan itu anak usia dini saat ini sangat mudah
mengakses apapun yang dia inginkan, mulai dari makanan,hiburan,mainan,dana
sebagainya. Namun disatu sisi secara tidak langsung hal itu dapat mematikan sifat
kreativitas dan moralitas diri pada anak.

Soal nomor 3 Jelaskan landasan epistemologis tentang orientasi pola perkembangan moral pada
manusia!

Jawab :

Adapun landasan epistemologis tentang orientasi pola perkembangan moral pada manusia
dimana bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila dapat memperlihatkan
adanya prilaku yang sesuai dnegam aturan-aturan yang ada didalam masyarakat .dengan kata lain
perkembangan moral berkolerasi dengan kemampuan penyesuian individu. Dimana dalam hal ini
berarti teori yang dibuat itu sangat sanagat didasarkan dengan pola berpikir, objek studi dan
landasan teoritis yang banyak dipengaruhi oleh jati diri para pakar tersebut.bagi kehidupan
masyarakat indonesia masalah ini tentu hanya bersifat pengalihan teori atau lebih tepat dikatakan
hanya bersifat asumsi ilmiah,
Menurut john dewey tahap perkembangan moral seseorang itu akan melewati 3 fase dimana
diantaranya :

 Fase premoral dan preconvetional pada level sikap dan prilaku manusia banyak dilandasi
oleh implus biologis dan sosial.
 Tingkat konvesional dimana perkembangan moral manusia pada tahapan ini banyak
didasari oleh sikap kritis kelompoknya.
 Autonomous dimana pada tahapan ini perkembangan moral manusia banyak dilandasi
dengan pola pikirnya sendiri.

Dengan itu apresiasi kita terhadap teori diatas adalah manusia pada dasarnya memiliki kesamaan
pola perkembangan moral seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep
berkehidupan yang mencerminkan nilai moral.namun pendidikan memiliki peran strategis.
Tanpa landasan pendidikan ,manusia akan banyak dikendalikan oleh dorongan kebutuhan
biologisnya belaka ketika hendak menentukan segala sesuatu .

Soal nomor 4 Jelaskan dasar teoritis tentang kecerdasan moral menurut Lickona dan bagaimana
strategi maupun metode dalam mengembangkan moral tersebut?

Jawab :

Lickona (1991) menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai pada tataran moral action
, diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan yaitu mulai dari proses moral
knowling,moral feeling hingga moral action. Dimana ketiganya harus dikembangkan secara
terpadu dan seimbang .maka dengan demikian diharapkan potensi peserta didik dapat
dikembangkan secara optimal baik pada aspek kecerdasan intelektual,kemampuan membedakan
yang baik,buruk ,benar,dan salah majupun menentukan mana yang bermanfaat.

Adapun strategi atau metode yang dapat dikembangkan moral tersebut antara lain melalui
metode pertama dan metode kedua yaitu ;
Metode pertama dimana metode pembelajaran dengan pendekatan heart start dikembangkan oleh
indonesia Heritage Foundation ,yaitu memberikan pendidikan karakter secara sistematis selama
20 menit setiap pagi hari dengan menanamkan 9 pilar karakter dimana hal tersebut diwujudkan
dalam nilai-nilai luhur universal sebagai berikut:

 Cinta tuhan dan segenap ciptaannya


 Tanggung jawab,disiplin,dan kemandirian
 Kejujuran ,amanah dan arif
 Hormat dan santun
 Dermawan,suka menolong dan gotong royong
 Percaya diri,kreatif dan pekerja keras
 Kepemimpinan dan keadilan
 Baik dan rendah hati
 Toleransi,kedamaian,dan kesatuan.

Pilar ini deilengkapi dengan K4 yaitu kebersihan,kerapian,keamanan, dan kesehatan .

Metode kedua adalah mengintegrasikan proses pendidikan pilar-pilar karakter dalam sentra-
sentra. Adapun kurikulum yang ditetapkan dalam kegiatan SBB itu mirip dengan lembaga
PAUD pada umumnya.namun itu menerapkan character based integrated curriculum system
yang terjalin dengan pendidikan sembilan pilar sesuai aspek perkembangan anak secara utuh dan
patut (sosial.emosi,kognitif,fisik,dan moral/spritual. Sentra-sentra tersebut antara lain:

- Imajinasi , dimana anak melakukan kegiatan berfantasi dan berimajinasi untuk


merangsang kreativitas.
- Rancang bangun, dimana dalam kegiatn ini anak bereksplorasi dan bekerja dengan
balok-balok kayu serta kegiatan pertukangan.
- Seni kreasi , dimana berkaitan dengan perkembangan motorik halus dan motorik
kasar.
- Eksplorasi, dimana terkait dengan perkembangan kognitif,sosial,emosi,fisik,motorik
halus,dan kasar serta,moral –spritual.
- Kebun,ikan dan ternak, dimana sentra ini dapat dilakukan anak dalam keasyikan
bekerja,bereksplorasi,dan berhubungan dengan tanaman,binatang ternak dan ikan.
- Persiapan , dimana sentra ini merupakan tempat untuk mempersiapkan anak masuk
kejenjang pendidikan formal SD dengan mengenalkan angka dan huruf secara tepat.
- Keimanan dan ketakwaan, dimana ini terkait dengan aspek perkembangan moral
spritual. Bagi yang agama islam kegiatan ini menyentuk tauhid uluhiyah dan akhlakul
karimah sesuai dengan pengembangan pilar karakter cinta allah dan kebenaran yang
meyakini,mencintai dan petuh kepada allah swt.

Dengan cara ini diharapkan anak-anak dapat mengoptimalkan dan menyeimangkan


perkembangan head,heart,and hand. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam rangka pembentukan
karakter anak adalah menciptakan iklim sekolah yang kondusif,dengan guru-guru yang
ramah,penuh d edikasi,serta menjadikan fasilitator yang disenangi dan dicintai oleh anak.

Anda mungkin juga menyukai