Anda di halaman 1dari 3

Nama : Samosir Daniel

NIM : 050416523
HUKUM TATA NEGARA
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut
masyarakat harus memastikan, pemegang kekuasaan tidak melampaui batas. Alasannya,
pemerintah ditakutkan akan melakukan abuse of power atau penyalahgunaan wewenang.

Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis penilaian soal pemerintah melampaui batas
kekuasaan. Dia mengatakan, penilaian itu sangat berlebihan. Menurut Presiden, pemerintah sudah
tidak punya ruang untuk menyalahgunakan atau melampaui batas kekuasaan. Saat ini semua orang
bisa mengawasi dan mengkritik kinerja pemerintah.

1. Berdasarkan kasus di atas, bagaimana cara untuk memastikan bahwa presiden tidak
melampaui batas kekuasaannya.
Memastikan bahwa presiden tidak melampaui batas kekuasaannya merupakan aspek penting
dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang baik. Berikut adalah beberapa
cara yang dapat diambil untuk memastikan kekuasaan presiden tetap dalam batas yang
ditentukan:
• Pemantauan Masyarakat:
Masyarakat memiliki peran yang krusial dalam memantau tindakan pemerintah, termasuk
presiden. Adanya kebebasan pers dan hak berpendapat memungkinkan masyarakat untuk
secara terbuka mengkritik dan menyuarakan keprihatinan terhadap kebijakan atau tindakan
yang dianggap melampaui batas.
• Penguatan Lembaga Pengawasan:
Memperkuat peran lembaga-lembaga pengawasan seperti Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Ombudsman dapat membantu menjaga agar presiden dan pemerintah tidak
melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Lembaga-lembaga ini berfungsi sebagai mekanisme
kontrol independen.
• Sistem Hukum yang Kuat:
Mempertahankan sistem hukum yang kuat dan independen sangat penting. Adanya
kepastian hukum dan penegakan hukum yang adil dapat menjadi penghalang bagi presiden
untuk melampaui batas kekuasaannya.
• Transparansi dan Akuntabilitas:
Mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah melalui keterbukaan informasi,
laporan keuangan yang jelas, dan pertanggungjawaban publik dapat membantu mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.
• Peran Parlemen:
Parlemen memiliki peran dalam mengawasi kebijakan dan tindakan pemerintah.
Mekanisme seperti pengawasan, legislasi, dan pembentukan panitia khusus dapat digunakan
untuk memeriksa dan mengevaluasi kebijakan eksekutif.
• Pemilu yang Adil dan Bebas:
Pemilihan umum yang adil dan bebas memberikan mandat legitimasi kepada presiden.
Masyarakat memiliki kekuatan untuk mengubah kepemimpinan jika merasa presiden
melampaui batas kekuasaannya.
• Pendidikan Politik Masyarakat:
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam sistem
demokrasi, serta memberikan wawasan tentang mekanisme kontrol kekuasaan, dapat
membantu masyarakat berperan aktif dalam mengawasi pemerintah.
Dengan kombinasi dari berbagai faktor ini, diharapkan dapat tercipta suatu sistem yang
menghalangi penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden dan pemerintah, serta menjaga agar
kebijakan dan tindakan yang diambil tetap sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan
supremasi hukum.
2. Berikan analisis anda apakah presiden juga memiliki kekuasaan dalam yudisial
Secara umum, dalam sistem demokrasi dan pemisahan kekuasaan, prinsip dasarnya adalah
bahwa kekuasaan eksekutif (yang dipegang oleh presiden) berbeda dan terpisah dari kekuasaan
yudisial. Tujuan dari pemisahan kekuasaan ini adalah untuk mencegah konsolidasi kekuasaan
yang berlebihan di tangan satu lembaga atau individu, sehingga mencegah potensi
penyalahgunaan kekuasaan.
Dalam banyak negara demokratis, termasuk Indonesia, kekuasaan yudisial ditempatkan pada
lembaga peradilan atau pengadilan yang independen. Fungsi utama kekuasaan yudisial adalah
menafsirkan hukum, menegakkan keadilan, dan menyelesaikan sengketa hukum. Kekuasaan
yudisial ini tidak boleh dipengaruhi oleh eksekutif atau legislatif.
Sebagai bagian dari pemisahan kekuasaan, presiden biasanya tidak memiliki kekuasaan
langsung dalam sistem yudisial. Presiden tidak seharusnya terlibat dalam pengambilan keputusan
individual di pengadilan atau mempengaruhi proses peradilan. Ini untuk memastikan bahwa
proses hukum berjalan independen, adil, dan bebas dari intervensi politik.
Namun, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
• Penunjukan Hakim Mahkamah Agung:
Presiden dapat memiliki peran dalam menunjuk hakim Mahkamah Agung atau lembaga
tertinggi di sistem peradilan. Meskipun ini bukan intervensi langsung dalam keputusan
peradilan, penunjukan hakim dapat mempengaruhi arah pemikiran dan interpretasi hukum
dalam jangka panjang.
• Pengaruh Kebijakan dan Anggaran:
Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam keputusan peradilan, presiden dapat
mempengaruhi kebijakan dan anggaran yang memengaruhi sistem peradilan, seperti alokasi
dana untuk peradilan.
Sementara presiden memiliki kekuasaan dalam menjalankan fungsi eksekutif, penting untuk
menjaga agar kekuasaan tersebut tidak disalahgunakan atau digunakan untuk mempengaruhi
independensi yudisial. Pemisahan kekuasaan yang jelas dan mekanisme pengawasan yang kuat
diperlukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh setiap cabang
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai