Anda di halaman 1dari 7

D.

STRUKTUR BUMI
Bumi tersusun dari tiga komponen yang meliputi lapisan batuan (litosfer), lapisan perairan (hidrosfer)
dan lapisan udara (atmosfer).
1. Lapisan Batuan (Litosfer)
Lapisan batuan penyusunan bumi terletak paling atas dari permukaan bumi. Lapisan ini biasa
disebut dengan nama kerak bumi dengan ketebalan ±70 km hingga 100 km. Kerak bumi berwujud
lempeng-lempeng yang sangat kaku.

a. Struktur lapisan kulit bumi


Berikut struktur lapisan kulit bumi.
1) Kerak bumi yaitu lapisan bumi paling luar sebagai tempat tumbuhnya tanaman serta
tempat tinggal manusia dan hewan. Ketebalan kerak bumi bervariasi pada kisaran 70 km
hingga 100 km. lapisan ini kaya akan unsur hara dan beberapa unsur logam.
Tabel 4.1 Unsur-unsur pada kerak Bumi
No Unsur Rumus kimia Massa (%)
1. Oksigen O 46,60
2. Silikon Si 27,72
3. Alumunium Al 8,13
4. Besi Fe 5,00
5. Kalsium Ca 3,63
6. Natrium Na 2,83
7. Kalium K 2,59
8. Magnesium Mg 2,09
9. Titanium Ti 0,44

Adapun lapisan tanah di kerak bumi terbagi menjadi sebagai berikut.


a) Lapisan organik, merupakan tempat terurainya materi biomasa menjadi unsur-unsur
abiotik. Lapisan ini kaya akan humus dan unsur hara.
b) Lapisan tanah atas (top soil), yaitu lapisan tanah dengan warna terang. Warna terang
tersebut karena materi pada zona ini mengalami aluviasi dan pencucian oleh air yang
meresap.

1
c) Lapisan tanah tengah (subsoil), merupakan lapisan yang lebih gelap dari lapisan
atasnya karna pada lapisan ini materi aluviasi dari atas akan terakumulasi.
d) Lapisan batuan induk (parent material), merupakan lapisan yang terdiri dari batuan-
batuan mudah lapuk tetapi sangat sulit ditembus air dan akar. Warna pada lapisan ini
terang dan bervariasi, ada yang putih, abu-abu atau merah.
e) Lapisan batuan dasar (bedrock) merupakan batuan induk yang tidak mudah lapuk.
Pada lapisan ini dan kebawahnya tidak ada aktivitas kehidupan lagi.

2) Selimut bumi merupakan lapisan bumi d bawah kerak bumi terdiri atas material cair.
a) Selimut luar (astenosfer) merupakan lapisan di bawah litosfer pada kedalaman ± 100
km hingga 400 km.
b) selimut dalam, merupakan lapisan di bawah astenosfer dengan kedalaman hingga
2.900 km. komposisi selimut dalam banyak didominasi oleh campuran besi dan batuan
basal.
3) Inti bumi, lapisan inti terletak pada kedalaman lebih dari 2900 km di bawah permukaan
bumi. Inti bumi di bedakan menjadi dua, yaitu:
a) inti luar, yaitu inti bumi yang tersusun dari materi cair yang kaya akan besi.
b) inti dalam, yaitu inti dalam bumi tersusun atas materi padat. Meskipun inti bumi
bersuhu sangat panas, tetapi material besi pada inti bumi bagian dalam tidak berwujud
cair karena tekanan yang berada di dalam bumi semakin ke dalam akan semakin
meningkat.
c) Batuan penyusun litosfer
Berdasarkan siklus batuan, batuan terbentuk dari proses pendinginan magma baik di
permukaan bumi maupun yang masih ada di bawah permukaan bumi. Batuan di bumi
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu batuan beku, sedimen dan malihan/metamorfik.

2
b. Lempeng dan patahan (lempeng tektonik)
Kerak bumi digambarkan tersusun dari bagian-bagian besar yang menyatu dan saling
berinteraksi yang disebut sebagai lempeng. Enam lempeng besar benua tersebut terdiri atas
lempeng Amerika, lempeng Afrika, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng India-
Australia dan Lempeng Antartika.

Pergerakan lempeng umumnya akan menyebabkan deformasi pada daerah pertemuan.


Deformasi yang berlangsung dengan cepat dapat dipastikan dapat menyebabkan terjadinya
gempa bumi. Pergerakan lempeng selain menyebabkan deformasi pada titik pertemuan
lempeng dapat juga menyebabkan retakan pada daerah-daerah yang memiliki struktur
batuan lemah. Retakan tersebut baik yang berada pata pertemuan lempeng maupun tidak
disebut sebagai patahan atau sesar (fault).
Jenis-jenis patahan dibedakan berdasarkan prinsip tegangan yang mempengaruhinya (stress
principle) yang meliputi:
1) Sesar normal (normal fault), yaitu patahan yang diakibatkan oleh tekanan vertikal yang
sangat kuat sehingga menyebabkan bidang batuan bergerak ke bawah.

2) Sesar naik (reverse fault), yaitu patahan yang disebabkan oleh tekanan horizontal yang
sangat kuat. Akibat tekanan ini salah satu bagian batuan bergerak naik. Patahan seperti ini
umumnya terjadi pada wilayah pertemuan dua lempeng.
3) Sesar mendatar(strike-slip fault), yaitu patahan yang arahnya bergeser secara horizontal.
Dalam patahan ini tidak ada bagian batuan yang naik atau turun.

3
2. Lapisan Perairan (Hidrosfer)
Lapisan hidrosfer meliputi lautan, danau, sungai, air tanah, gletser, salju dan uap air yang terkandung
pada atmosfer. Semua sumber air tersebut mengalami fenomena perubahan fisis yang dikenal
sebagai daur hidrologi.
a. Daur Hidrologi
Daur hidrologi yaitu suatu proses daur ulang air secara berurutan yang terjadi secara kontinu
dan terus-menerus. Penurunan suhu uap air di atmosfer akan menyebabkan peristiwa
kondensasi pada ketinggian tertentu dan menjadi titik-titik air.
1) Jenis-jenis daur hidrologi, meliputi sebagai berikut
a) Daur pendek
peristiwa penguapan air laut yang terpapar sinar matahari menjadi gas. Gas-gas yang
kaya akan uap air mengalami kondensasi menjadi kumpulan uap air yang disebut awan.
Awan mengalami kejenuhan dan tidak mampu lagi menahan titik-titik air akhirnya
terjadilah hujan di permukaan laut.
b) Daur sedang
proses penguapan air berasal dari lautan. Awan yang mengalami kejenuhan lalu jatuh
ke bumi sebagai hujan. Air hujan tersebut mengalir melalui selokan, sungai, dan saluran
lain hingga kembali ke laut lagi
c) Daur Panjang
penguapan air di lautan dan terbawa oleh angin ke atas daratan pada ketinggian
tertentu, pendinginan uap air tersebut melampaui titik bekunya hingga menyebabkan
terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut selanjutnya turun
sebagai hujan es atau salju.
2) Tahapan fenomena daur hidrologi disebabkan oleh beberapa faktor fisis sebagai berikut:
a) Evaporasi, yaitu proses penguapan air dari berbagai sumber air di bumi, sumber
tersebut berasal dari laut, danau, sungai, rawa, atau permukaan tanah lembab.

b) Traspirasi, yaitu proses penguapan air oleh tanaman, manusia atau hewan pada saat
melakukan pernafasan (respirasi).
c) Sublimasi, yaitu proses penguapan es/salju. Proses sublimasi es/salju tanpa didahului
dengan proses pencairan.
d) Intersepsi, yaitu penguapan yang terjadi pada air hujan yang tertahan pada tubuh
tanaman.
e) Kondensasi, yaitu perubahan fase uap menjadi titik-titik air dan berkumpul menjadi
awan.
f) Adveksi, yaitu pergerakan butiran air dalam bentuk awan dari satu tempat ke tempat
lain secara horizontal yang disebabkan oleh angin.
g) Presipitasi, yaitu jatuhnya air ke permukaan bumi dari kumpulan-kumpulan awan
akibat awan mengalami kejenuhan.
h) Run off, yaitu mengalirnya air hujan di permukaan bumi yang berasal dari tempat tinggi
ke tempat yang lebih rendah.
i) Percolation, merupakan proses perembesan air hujan dari permukaan ke dalam tanah
melalui pori-pori tanah yang longgar.

4
b. Perairan darat
Perairan darat meliputi danau dan telaga, rawa, sungai, serta air tanah. Jenis perairan darat
dan karakteristiknya.
1) Danau/telaga yaitu Kumpulan air tawar dalam ukuran besar sebuah cekungan di daratan
dengan tepian berkontur curam danau terbentuk dari proses vulkanik atauun tektonik.
a) Danau vulkanik merupakan cekungan akibat aktivitas vulkqnik seperti letusan gunug
berapi yang terisi air hngga membentuk danau contoh danau toba, danau tiga warna.
b) Danau tektonik merupakan cekungan akibar pergeesran lempeng kerak bumi di daerah
patahan ang tersi air hingga membentuk danu contoh danau poso di sulteng.
2) Waduk yaitu bendungan untuk menahan aliran air dalam jumlah yang besar.
3) Embung yaitu bangunan buatan berbentuk cekung memiliki tujuan menampung kelebihan
air hujan sebagai persediaan air saat musim kering dibangun di aliran Sungai, ukuran lebih
kecil dari waduk.
4) Rawa, yaitu genangan air dalam ukuran luas yang terbentuk secara alami karena drainase
air yang tarhambat. Fisik rawa dapat berupa kubangan lumpur atau genangan air dangkal
dan berlumpur. Kedalaman rawa umumnya kurang dari 6 m.
5) Sungai merupakan jalur aliran air yang mengalir dari daratan tinggi hingga ke laut.
terbentuk secara alami oleh proses alam air yang mengalir
di daratan mengikis permukaan tanah yang lama kelamaan semakin lebar hingga
terbentuklah sungai. Badan sungai terbagi menjadi 3 yaitu
a) Hulu sungai, yaitu awal permulaan aliran sungai, umumnya hulu sungai berada di
pegunungan dengan arus sungai yang deras dan daya kikis erosi yang kuat. Pengikisan
pada sungai terjadi secara vertikal maupun horizontal. Pengikisan vertikal akan
menyebabkan sungai semakin dalam, sedangkan pengikisan horizontal akan
menyebabkan sungai semakin lebar.
b) Bagian tengah sungai, yaitu bagian sungai yang umumnya terletak di daerah dengan
kemiringan yang landau dan cenderung datar. Arus air di badan sungai tidak terlalu
deras dan sering dijadikan sebagai sarana transportasi. Pengikisan umumnya terjadi
pada bagian tepi sungai secara horizontal dan sedikit endapan sedimen hasil erosi dari
hulu di dasar sungai. Meander atau kelokan-kelokan sungai merupakan salah satu
ciri-ciri fenomena yang terbentuk di sungai bagian ini.
c) Hilir sungai, atau muara sungai merupakan perjalaanan akhis air dari sungai. Muara
sungai ada yang terbentuk di laut atau di danau, bergantung arah aliran air tersebut
mengalir. Pada muara sungai umumnya terbentuk sedimen yang sangat tinggi, hingga
beberapa ada yang berwujud delta.
6) Air tanah, yaitu segala bentuk aliran air yang mengalir dibawah permukaan tanah,
umumnya terjadi dari resapan air hujan karena gaya gravitasi bumi, struktur lapisan tanah,
dan perbedaan kelembaban tanah. Air tanah yang ada di bawah permukaan bumi dibagi
menjadi dua yaitu air tanah freatik dan air tanah artesis.
a) Air tanah freatik yaitu air tanah yang tersimpan di kerak bumi diatas lapisan batuan
induk kedap air (parent material), pemanfatan air freatik umumnya digunakan
masyaarakat untuk sumur tradisional.
b) Air tanah artetis yaitu air tanah yang tersimpan di bawah lapisan batuan induk (parent
material) kedap air, memiliki karakter yang lebih bersih dari air tanah freatik.
c. Lautan
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat besar menghubungkan antar daratan
di permukaan bumi hampir 70% permukaaan bumi merupakan lautan sehingga laut
bereperan penting dalam hidrologi dan iklim permukaan bumi. Ada empat jenis lautan yaitu
sebagai berikut:
• Samudra yaitu lautan yang sangat luas memisahkan atar benua yaitu Samudra
pasifik, Samudra antlantik, Samudra hindia, Samudra antartika dan Samudra arktik
• Laut yaitu bentangan air asin tidak seluas Samudra memsahkan antar pulau

5
• Selat bentangan air asin memisahkan antar pulau dalam jarak dekat.
• Teluk yaitu air laut menjorok masuk kedalam pulau.

3. LAPISAN UDARA (ATMOSFER)


Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti Bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai selimut
pelindung Bumi, baik dari serangan benda langit yang jatuh ke Bumi maupun radiasi partikel Matahari
yang berbahaya pada siang hari. Atmosfer tersusun dari materi fluida gas dinamis yang mudah terusik
oleh fenomena fisis yang mengenainya. Ketebalan atmosfer yang menyelimuti Bumi mencapai 1.000
km yang dihitung dari permukaan laut dengan berat keseluruhan mencapai 6 miliar ton.
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan Bumi. Troposfer berfungsi menjaga
kestabilan udara di permukaan bumi.
Berbagai fenomena iklim dan cuaca yang terasa di Bumi seluruhnya terjadi pada lapisan ini.
Fenomena yang terjadi pada lapisan ini, antara lain sebagai berikut:
1) Cuaca, yaitu keadaan fisis udara pada atmosfer di suatu wilayah tertentu dalam jangka
waktu yang singkat. Keadaan cuaca dapat berupa hal-hal seperti mendung, hujan, berangin,
petir, kelembapan udara.
2) Iklim, yaitu kondisi rata-rata keadaan udara di atmosfer pada suatu wilayah dalam kurun
waktu yang lama (lebih dari 30 tahun)
a) Iklim tropis, wilayah yang terletak di daerah khatulistiwa hingga 23,5 o LU/LS.
b) Iklim subtropis, wilayah yang terletak di belahan Bumi utara dan Selatan antara 23,5 o
hingga 40 o.
c) Iklim sedang, wilayah beriklim sedang terletak di belahan Bumi utara dan Selatan antara
40 o hingga 60,5 o .
d) Iklim dingin, wilayah beriklim dingin terletak di belahan Bumi utara dan Selatan pada
garis lintang yang lebih dari 60 o

3) Perubahan iklim
Perubahan iklim adalah perubahan kondisi atmosfer Bumi, khususnya suhu udara dan curah
hujan yang terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang lama yaitu 50-100 tahun sejak
pertengahan abad ke-19.

Beberapa Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Peningkatan Gas Rumah Kaca


a) Klorofluorokarbon (CFC) untuk kulkas dan aerosol.
b) Kendaraan bermotor. Sisa pembakaran dari kendaraan bermotor diketahui banyak
menghasilkan gas rumah kaca.
c) Tempat pembuangan sampah. Pembusukan anaerob diketahui dapat menghasilkan gas
metana yang merupakan gas rumah kaca.
d) Pertanian dan peternakan.
e) Mesin-mesin industri. Sisa pembakaran tersebut banyak menghasilkan gas rumah kaca
yaitu karbondioksida.

d. Stratosfer
Lapisan atmosfir di atas tropopause disebut juga sebagai lapisan inversi, artinya suhu udara
akan semakin bertambah seiring bertambahnya ketinggian.

e. Mesosfer
Mesosfir merupakan lapisan atmorfir di atas stratopouse.

f. Termosfer
Termosfer yaitu lapisan yang terletak diatas mesosfer.

6
g. Eksosfer
Termosfer yaitu lapisan yang terletak diatas mesosfer, Pada lapisan ini terdapat lapisan
ionosfer yang bermanfaat untuk memantulkan gelombang radio dari pemancar kepada
receiver di bumi.

Latihan 3
1. Lempeng tektonik dapat berinteraksi satu sama lain membentuk patahan, jelaskan 3 jenis
patahan!
2. Jelaskan peran percolation dalam daur hidrologi!
3. Bagaimana dampak aktivitas manusia terhadap kualitas perairan darat?
4. Apa yang dimaksud dengan fenomena El Niño dan bagaimana dampaknya terhadap kondisi
lautan?
5. Jelaskan lima aktivitas manusia yang menyebabkan peningkatan gas rumah kaca!

Anda mungkin juga menyukai