Situasi 1 - TK
Bu Ceria meminta murid (dengan bantuan orang tua) untuk memfoto pekerjaan
mereka dan mengirimkannya melalui Whatsapp untuk dinilai.
Jawaban Kasus 1
1. Kebutuhan Pembelajaran Murid yang Dipenuhi oleh Bu Ceria:
Bu Ceria melakukan tanya jawab terkait dengan materi yang diberikan dalam
video tersebut, dilanjutkan dengan penguatan.
Saat siswa mengerjakan tugas yang didampingi oleh orangtua siswa, maka guru
lebih memberikan perhatian khusus kepada kelompok alfa-belum paham dan
beta-mulai paham.
Ia memberikan instruksi dalam dua mode, yaitu tertulis dan audio, sehingga
murid-murid dapat memilih sesuai dengan preferensi mereka, memastikan
pemahaman yang lebih baik.
Bu Ceria memberikan fleksibilitas pada murid untuk bekerja sesuai dengan
waktu yang sesuai dengan mereka, memahami bahwa situasi setiap keluarga
berbeda.
Strategi yang dilakukan diawali dengan assesmen diagnostik dengan soal yang
berbeda untuk pemetaan gaya belajar.
Bu Ceria meminta murid, dengan bantuan orang tua, untuk mengambil foto hasil
pekerjaan mereka yang mencakup objek-objek yang sesuai dengan instruksi.
Evaluasi ini memberikan wawasan kepada Bu Ceria sejauh mana murid berhasil
menerapkan konsep dalam tugas yang mereka kerjakan.
Bu Ceria memastikan bahwa pembelajaran berlangsung dengan cara yang
memperhatikan kebutuhan individu setiap muridnya, memungkinkan mereka
untuk berkembang dalam pemahaman tentang konsep korespondensi 1-1.
Terimakasih.
Situasi 3 - SMP
Pak Dudidam, seorang guru SMP, memiliki tujuan untuk mengajarkan murid-
muridnya tentang iklan dengan fokus pada pemahaman kontekstual terkait
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dalam iklan produk dan jasa.
Berikut adalah skenario pembelajaran yang disiapkan oleh Pak Dudidam:
Diskusi Seluruh Kelas:
Setelah diskusi awal, murid diminta melakukan kegiatan berdasarkan tiga tahap:
Menulis - Berbagi dengan pasangan - Berbagi dengan pasangan lain. Mereka
menulis tiga hingga lima iklan yang menarik bagi mereka secara individu.
Kemudian, mereka berbagi dengan satu teman lain, memungkinkan penambahan
pendapat. Pasangan-pasangan kemudian berbagi dengan pasangan lainnya.
Kemudian, Pak Dudidam melakukan diskusi dengan seluruh kelas dengan
menggunakan iklan yang ditulis sebagai contoh.
Pak Dudidam mengumpulkan kembali murid sebagai satu kelompok besar dan
memfasilitasi diskusi untuk memperjelas dan memperluas pemahaman tentang
target audiens, pesan iklan, dan penggunaan fitur kebahasaan dan desain dalam
iklan.
Tugas Individu:
Pak Dudidam memberikan tugas individu sesuai dengan kemampuan murid.
Tugas tersebut berisi skenario yang bervariasi sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan pemahaman konsep murid. Mereka diminta untuk membuat
iklan yang efektif mempromosikan produk, jasa, atau acara sesuai dengan
skenario yang diberikan.
Pak Dudidam mendorong murid untuk memilih lokasi di kelas yang mendukung
cara mereka belajar dengan baik, baik itu sendirian untuk konsentrasi, dekat
dengan teman untuk kolaborasi, atau di area yang lebih ramai untuk berbagi ide.
"Cuma Bisa Main HP", Benarkah Anak-Anak Zaman Sekarang Tak Memiliki
Peluang Sukses Masa Depan?
Kompasiana.com
Recommended by
Selama proses diskusi, ia juga menanyakan kepada murid tentang jenis iklan
yang menarik bagi mereka, sehingga dapat memahami minat dan preferensi
mereka terhadap iklan.
Melalui kegiatan individu, ia meminta murid untuk menulis iklan yang menarik
bagi mereka, memungkinkan mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka
anggap menarik dan efektif dalam iklan.
Situasi 4 - SMA
Kompasiana.com
Recommended by
Dengan metode flip learning dan pendekatan interaktif ini, Bu Derana berusaha
memastikan bahwa murid-murid memahami konsep keanekaragaman hayati dan
tantangan yang dihadapinya di Indonesia, serta dapat menerapkan pengetahuan
ini dalam bentuk paket informasi digital yang sesuai.
Kebutuhan Belajar Murid yang Dipenuhi oleh Bu Derana:
Selama sesi diskusi daring, Bu Derana secara aktif mengawasi jawaban murid,
dengan tujuan untuk mendeteksi miskonsepsi atau kesulitan yang mungkin
dihadapi oleh murid.
Dengan menggunakan metode flip learning dan pendekatan penilaian yang fokus
pada pemahaman yang dalam, Bu Derana berusaha untuk memenuhi kebutuhan
belajar muridnya terkait konsep keanekaragaman hayati dan upaya
pelestariannya. Pendekatan ini mendukung pembelajaran yang mandiri,
kolaboratif, serta sesuai dengan tingkat kemampuan dan preferensi belajar
masing-masing murid.
"Cuma Bisa Main HP", Benarkah Anak-Anak Zaman Sekarang Tak Memiliki
Peluang Sukses Masa Depan?
Analisis Kasus 3 Pak Dudidam, seorang guru SMP, ingin mengajarkan murid-
muridnya materi tentang iklan. Tujuan pembelajarannya adalah murid-murid
dapat menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan dari iklan tentang produk dan jasa. Pak Dudidam lalu
membuat skenario pembelajaran sbb: 1. Diskusi Seluruh Kelas Di awal
pembelajaran. Pak Dudidam melakukan diskusi untuk memperkenalkan murid
pada topik tentang iklan dengan menggunakan beberapa Pertanyaan Pemandu
seperti: - Apa yang membedakan antara iklan dengan bentuk tulisan lain? - Iklan
apa yang benar-benar menarik untuk kalian? - Apakah dibutuhkan biaya untuk
membuat sebuah iklan? - Jenis pekerjaan apa yang tersedia dalam periklanan? 2.
Kerja Individu/Pasangan/Kelompok KecilSetelah itu, Pak Dudidam meminta murid
melakukan kegiatan Tulis---Berbagi dengan pasangan--Berbagi dengan pasangan
lain. - Secara individu, murid akan diminta menulis tiga hingga lima iklan yang
menarik bagi mereka. - Mereka lalu berbagi apa yang dituliskan dengan satu
teman lain (secara berpasangan). Saat berbagi, mereka boleh menambahkan
pendapat. - Setiap pasangan kemudian berbagi dengan pasangan lain. - Setelah
itu Pak Dudidam melakukan diskusi dengan seluruh Kelas. Ia akan menggunakan
daftar iklan yang ditulis oleh masingmasing kelompok sebagai contoh, kemudian
membahasnya dengan menekankan pada: ● Target audiens sasaran ● pesan
utama ● mengapa beberapa iklan lebih efektif daripada yang lain. - Pak Dudidam
lalu memperjelas konsep dan istilah periklanan sesuai kebutuhan.
Analisis Kasus 3 3. Kerja kelompok Kecil. - Murid akan diminta untuk membentuk
kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk mendiskusikan
kelebihan dan kekurangan berbagai jenis iklan. - Setiap kelompok akan diberikan
selembar kertas dan bekerja di meja mereka - Setiap lembar kertas grafik
memiliki T-Chart untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan untuk jenis iklan
tertentu (misalnya, radio, TV, Internet, cetak, billboard). - Setiap kelompok akan
melakukan brainstorming dan mencatat dua kelebihan dan dua kekurangan dari
jenis iklan tertentu - Dengan menggunakan isyarat yang diberikan guru, setiap
kelompok kemudian pindah ke meja kelompok lain. - Mereka membaca masukan
yang telah ditulis sebelumnya dan menambahkan dua kelebihan dan kekurangan
lagi - Terus berlanjut demikian, sampai setiap kelompok memiliki kesempatan
untuk membahas semua jenis iklan 4. Pak Dudidam lalu mengumpulkan kembali
murid sebagai satu kelompok besar. Ia lalu memfasilitasi diskusi yang diperlukan
untuk memperjelas dan/atau memperluas pemahaman konsep seperti: target
audiens, kejelasan pesan, dan penggunaan fitur kebahasaan dan desain seperti
pemilihan judul, teks , gambar, dan format. 5. Pak Dudidam lalu memberikan
tugas Individu. Ia membedakan penugasannya sesuai dengan kemampuan murid.
Tugas yang harus dikerjakan murid adalah: Membuat iklan yang secara efektif
akan mempromosikan produk atau jasa atau acara, sesuai dengan yang
dijelaskan dalam skenario yang diberikan
Kesiapan Murid Minat Murid Profil belajar murid Pak Dudidam berusaha
memenuhi Kebutuhan Belajar Murid : 1. 2. 3. Apakah kebutuhan belajar murid
yang berusaha dipenuhi oleh Pak Dudidam tersebut?
Pak Dudidam mendorong murid untuk memilih lokasi di kelas yang mendukung
cara mereka belajar dengan baik. 2. Minat Murid Pak dudidam meminta murid
untuk menuliskan 3 hingga 5 iklan yang menarik bagi mereka. 3. Profil Belajar
Murid
Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan? Pak Dudidam
menetapkan skenario tugas yang berjenjang sesuai dengan pengetahuan dan
pemahaman konsep murid-muridnya, dilakukan dengan tantangan dengan tingkat
kompleksitas yang berbeda. Berdiferensiasi Proses 1. Pak Dudidam membuat
agenda individual untuk murid, Pak Dudidam membuat daftar tugas umum untuk
seluruh kelas, dan memberikan tugas khusus untuk murid, ada untuk kelompok
kecik dan kelompok besar. 2.
Situasi 2 - SD
Berbagai bacaan dari buku dengan tingkat kesulitan berbeda, artikel dari
majalah anak, dan komik sains milik seorang murid.
Sebuah video singkat tentang cara kerja sistem organ pencernaan yang
disimpan di handphone untuk digunakan jika diperlukan.
Jawaban Kasus 2
Garut Sip! Inilah Daftar 20 SD Terbaik dan Terkeren di Kabupaten Garut Versi
BANSM Kemendikbud 2022, Cek Yuk!
Kompasiana.com
Recommended by
Pak Dermawan adalah seorang guru Sekolah Dasar yang sangat memperhatikan
kebutuhan belajar murid-muridnya. Ia berusaha untuk memenuhi berbagai
kebutuhan belajar mereka dengan berbagai strategi yang cermat dan beragam.
Kompasiana.com
Recommended by