Topi Kuning
Tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik yang dibahas
Topi Hitam
Tuliskan kendala, hambatan atau resiko dari tindakan yang dibahas
Topi Hijau
Jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa
Topi Biru
Tarik kesimpulan dan bandingkan dengan tujuan yang ditetapkan
Dwimingguan kelima dari pembelajaran ini saya
mempelajari modul 2.1 tentang Pembelajaran untuk
Memenuhi Kebutuhan Murid.
Modul 2.1 ini dimulai dengan pola MERDEKA yaitu
Mulai Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi,
Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman,
Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.
Pembelajaran ini menggunakan sistem Sychronus dan
Asynchronus.
Mulai diri dan eksplorasi konsep dilakukan secara
Topi Putih
mandiri.
Pada ruang kolaborasi dilakukan selama 2 (dua) sesi
yaitu Ruang Kolaborasi 1 dan Ruang Kolaborasi 2.
Ruang Kolaborasi 1, kami melakukan diskusi kelompok
tentang permasalahan guru SMP dengan skenario
yang terdapat di LMS, sedangkan Ruang Kolaborasi
2 kami melakukan pemaparan dan berbagi informasi.
Pada Demonstrasi Kontekstual saya membuat
rencana pembelajaran berdiferensiasi secara
mandiri
Pada Elaborasi pemahaman, kami berdiskusi bersama
instruktur tentang bagaimana memenuhi kebutuhan
murid.
Sebelum mempelajari modul 2.1 ini saya
beranggapan bahwa pembelajaran
berdiferensiasi akan sangat sulit untuk
diterapkan di kelas. Saya merasa sangat
penasaran tentang pembelajaran
berdiferensiasi ini. Bagaimana
penerapannya di dalam kelas serta trik-
trik yang dapat dilakukan untuk
Topi Merah
pembentukan kelompok.
Tidak semua guru paham dan mengerti
tentang pembelajaran berdiferensiasi,
termasuk alur dan juga langkah-langkahnya.
Oleh sebab itu, ini merupakan sebuah
tantangan tersendiri untuk mengajak rekan
sejawat menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi.
Pemetaan tingkat pemahaman siswa dan
minat yang belum terpetakan dengan baik.
Melakukan sosialisasi dengan warga sekolah
khususnya kepada tenaga pendidikan tentang
pembelajaran berdiferensiasi, agar semua pihak
mengerti bahwa pembelajaran berdiferensiasi
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang
bermacam-macam.
Membuat rencana pemetaan kebutuhan belajar
siswa seperti gaya belajar dan minat belajar siswa.
Pemetaan ini diharapkan bisa seobjektif mungkin,
sehingga tujuan pemenuhan kebutuhan belajar
siswa dapat terpenuhi dengan baik.
Topi Hjau