Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGERTIAN
FTZ DAN CONTOH PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN FASILITAS
FTZ DAN PERBEDAANNYA DENGAN DAERAH LAIN” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perdagangan
Internasional. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Free Trade Zone atau Kawasan Perdagangan Bebas merupakan
pengembangan konsep Special Economic Zone (SEZ), dimana SEZ atau kawasan
ekonomi khusus sebagai sebuah terminologi makro untuk kawasan yang
ditetapkan untuk menyediakan lingkungan yang secara internasional kompetitif
serta bebas dari berbagai hambatan berusaha dalam rangka memacu peningkatan
ekspor nasional (Muzwardi, 2017). Free Trade Zone adalah wilayah dimana ada
beberapa hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota dihapuskan dan
mempermudah urusan birokrasi dengan harapan menarik bisnis baru dan investasi
asing (Rade, 2014). Penggunaan konsep Free Trade Zone merupakan
pengembangan dari SEZ yang dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan
industri, ekspor, impor, kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi
adalah usaha pengembangan tata kelola pemerintahan dengan memanfaatkan
potensi yang ada (Muzwardi, 2017).
1
tersebut diharapkan mampu memberikan peningkatan terhadap perekonomian di
Indonesia.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat di latar belakang adapun rumusan masalah
dari penelitian ini adalah :
1. Masalah apa yang muncul akibat dari Kawasan perdagangan bebas dan
Pelabuhan bebas ?
2. Faktor apa saja yang menjadi kendala pemerintah Kawasan Perdagangan Bebas
dan pelabuhan Bebas dalam meningkatkan perekonomian di Batam ?
3
BAB II
Pembahasan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone
(FTZ) didefinisikan sebagai suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah pabean, sehingga
bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), PPnBM, dan
cukai. Pengembangan atau Free Trade Zone (FTZ) di desain untuk
mengembangkan beberapa sektor perekonomian, seperti perdagangan, jasa, dan
manufaktur, dan di tujukan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor
Indonesia di pasar internasional. Pada tahun 1970 Pelabuhan Sabang dan Batam di
tetapkan oleh undang-undang sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebasatau Free Trade Zone (FTZ). Sementara itu, pada Tahun 2007 Pulau Batam,
Bintan, dan Karimun di Provinsi Kepulauan Riau ditetapkan sebagai Kawasan
Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ).
Free Trade Zone (FTZ) juga dapat didefinisikan sebagai suatu kawasan
dengan batas-batas fisik yang jelas sehingga berakses terbatas di dalam wilayah
atau suatu negara, yang terkecuali dari peraturan pabean setempat dan fungsi
sebagai sarana perdagangan bebas, bongkar muat, dan penyimpanan barang, serta
manufacturing dengan atau tanpa pagar pembatas, dengan akses terbatas yang di
jaga petugas bea dan cukai.
Kawasan Perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau Free Trade Zone
(FTZ) dapat didefinisikan sebagai suatu konsep ekonomi dimana lalu lintas
transaksi perdagangan antar bangsa dilakukan secara bebas tanpa hambatan, tidak
lagi dibatasi dan dibebani dengan yang disebut dinding tarif, bea masuk, sistem
kuota maupun prosedur pabean yang rumit dan berbelit-belit.
4
dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ditetapkan dalam
Peraturan Presiden. Pengaturan Free Trade Zone dilakukan oleh Undang-undang
No. 44 Tahun 2007 Tentang Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free
Trade Zone (FTZ).
a. Peningkatan investasi.
5
e. Peningkatan pemanfaatan sumber daya lokal, pelayanan dan kapital bagi
peningkatan ekspor.
a. Bea Masuk.
c. Cukai.
c. Fasilitas diberikan kepada pengusaha yang telah mendapat izin dari Badan
Pengusahaan.
e. Jumlah dan jenis barang yang diberikan fasilitas ditetapkan oleh Badan
Pengusahaan.
2. Jasa. 8. Perbankan.
3. Industri. 9. Asuransi.
6
g. Fungsi Tersebut Meliputi:
2. Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana air dan sumber air;
prasarana dan sarana perhubungan, termasuk pelabuhan laut danbandar udara;
bangunan dan jaringan listrik; pos dan telekomunikasi, serta prasarana dan sarana
lainnya.
Karimun memiliki total 251 pulau, yang hanya 54 yang di diami dan 197
menunggu pengembangan lebih lanjut. Pulau ini memiliki kepentingan geografis
yang strategis karena terletak di barat daya Singpore dan barat Batam sepanjang
selat malaka, jalur pelayaran Internasional. Dengan kebijakan pembangunan
Nasional. Karimun sekarang diposisikan sebagai sebuah pulau dengan potensi
tinggi untuk investasi, terutama di galangan kapal, manufaktur, pariwisata,
pertanian, perdagangan dan kegiatan komersial lainnya.
7
bidang lain yang ditetapkan dalam Undang-undang Pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
8
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 2012 tentang
Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan dan Cukai Serta Tata Laksana
Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari serta Berada di Kawasan
yang Telah ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ).
9
pendapatan nasional melalui peningkatan devisa dari Penanaman Modal
Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri.
10
5. Batam memiliki kebijakan satu atap untuk prosedur investasi,
memungkinkan perusahaan untuk melakukan semua transaksi bisnis
melalui satu kantor. Batam menjamin bahwa proses persetujuan aplikasi
tidak akan memakan waktu lebih lama dari 20 hari kerja.
Berdasarkan manfaat dan peluang yang terdapat di Batam FTZ yang telah
disebutkan di atas, ini merupakan peluang bagi investor untuk
mulai mempertimbangkan Batam. Sebagai Free Trade Zone di daerah yang
sangat strategis dan menjanjikan, Batam memiliki banyak kesempatan lain di
berbagai sektor untuk dikembangkan.
11
Zona perdagangan bebas Batam, Bintan dan Pulau Karimun, dimulai
dengan melalui penghapusan pajak pada bagian-bagian kapal impor yang
belum menjadi sumber pemasukan dalam negeri, Zona perdagangan tersebut
berada sebagai lokasi yang paling menguntungkan untuk mengatur operasi
pembuatan kapal. Hal ini tidak hanya untuk pasar domestik yang berkembang
tetapi juga pasar regional yang akan segera mengalami kenaikan dalam
perdagangan internasional sebagai akibat dari integrasi ekonomi yang akan
mendatang di wilayah ASEAN.
Dengan daya tarik fondasi yang kuat dari konsumen teknologi yang
didorong oleh Singapura dan Cina di dekatnya yang telah insentif untuk
menyiapkan operasi manufaktur di Batam, produsen barang-barang elektronik
kini juga mengambil keuntungan dari meningkatnya daya beli konsumen
Indonesia.
12
Sehingga, ada ruang yang cukup untuk badan-badan pembangunan
internasional untuk berpartisipasi dalam peluang untuk proyek-proyek
infrastruktur yang akan datang. Ini termasuk proyek-proyek konstruksi untuk
membangun jalan baru, kereta api, jembatan dan jaringan pipa transmisi,
belum lagi proyek-proyek lain seperti galangan kapal dan pelabuhan
internasional, atau bahkan peremajaan bandara.
Sebagai Zona Perdagangan Bebas, pulau ini memiliki sumber daya dan
peluang investasi banyak di berbagai bidang. FTZ di Batam merupakan bagian
dari strategi pembangunan ekonomi Indonesia untuk dapat berinteraksi secara
produktif di tempat kejadian ekonomi regional dan internasional.
1. PT. McDermott
PT. McDermott Indonesia secara resmi mulai beroperasi di Batam pada tahun
1972, yang berlokasi di Batu Ampar, Batam. Bidang kerja PT. McDermott
Indonesia jasa konstruksi minyak lepas pantai dimana di dalamnya ada 5 sub-
bidang yaitu:
1. Management proyek
2. Engineering / rekayasa
3. Fabrikasi merupakan lokasi kerja untuk melakukan kegiatan produksi
13
4. Pengadaan Material
5. Instalasi Lepas Pantai
PT. McDermott Indonesia (PTMI) adalah salah satu anak perusahaan dari
McDermott Incorporated. McDermott Internasional Incorporated bergerak
dibidang usaha besar. Deskripsi singkat profil perusahaan, PT. McDermott
Indonesia adalah Fabrikasi konstruksi lepas pantai terbesar di Indonesia dan salah
satu terbesar di dunia
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai wilayah yang memilki Free
Trade Zone kita harus mengetahui tujuan penerapan Free Trade Zone tersebut,
maka fungsi pelaksanaannya dapat diterapkan untuk memberikan kesempatan
bagi area domestik atau kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan
perdagangan bebas untuk melakukan hubungan kerjasama dengan negara luar
dalam rangka mempercepat perkembangan ekonomi domestik dan negara.
B. SARAN
Sebagai daerah yang memiliki perdangan bebas kita harus
memanfaatkannya dengan baik untuk kemajuan dan kesuksesaan daerah. Tidak
hanya untuk kemejuan daerah saja bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan
serta meningkatkan investasi.
15
Daftar Pustaka
Website
https//:www.bcsabang.beacukai.go.id
https///:bpbatam.go.id
https///:jp.feb.unsoed.ac.id
16