Anda di halaman 1dari 1

TERAPI CAIRAN SALINE HIPERTONIK PADA PASIEN DENGAN

CEDERA OTAK TRAUMATIK

Peningkatan tekanan intrakranial merupakan penyebab kematian utama pada


pasien dengan edema otak pasca cedera otak traumatik. Hal ini karena
peningkatan tekanan intrakranial dapat menyebabkan penurunan aliran darah otak
sehingga terjadi iskemia pada parenkim otak. Oleh karena itu, tatalaksana tekanan
intrakranial sangatlah penting pada pasien dengan cedera otak traumatik, terutama
pasien dengan cedera otak traumatik. Terdapat berbagai pilihan terapi yang dapat
digunakan untuk menurunkan tekanan intrakranial, termasuk pemberian cairan
saline hipertonik 3% dan mannitol 20%.
Pemberian cairan mannitol 20% merupakan salah satu pilihan tatalaksana
peningkatan tekanan intrakranial yang paling banyak digunakan. Namun,
penggunaan cairan mannitol 20% memiliki beberapa kekurangan, seperti
kerusakan pada ginjal dan edema serebri rebound. Penggunaan cairan saline
hipertonik (umumnya berupa cairan NaCl 3%) mulai dipertimbangkan sebagai
pilihan terapi peningkatan tekanan intrakranial. Penggunaan cairan saline
hipertonik 3% terbukti memiliki efektivitas dan onset kerja yang sama dengan
mannitol 20% dalam menurunkan tekanan intrakranial pada pasien-pasien dengan
cedera otak traumatik. Namun, cairan saline hipertonik 3% memiliki kelebihan
berupa durasi kerja yang lebih lama sehingga memberikan penurunan tekanan
intrakranial yang lebih lama dibandingkan cairan mannitol 20%.
Selain memberikan efek penurunan tekanan intrakranial yang lebih lama,
pemberian cairan saline hipertonik 3% mampu meningkatkan tekanan perfusi otak
dan perbaikan neurologis secara klinis (berdasarkan tingkat kesadaran Glasgow
Coma Scale) yang lebih optimal dibandingkan dengan pemberian mannitol 20%
dan kombinasi cairan mannitol 10% dengan gliserol 10%. Meskipun telah terbukti
efektif, hingga saat ini belum ada pedoman terkait pemberian cairan saline
hipertonik 3% sebagai terapi peningkatan tekanan intrakranial pasca cedera otak
traumatik. Dosis pemberian yang paling umum digunakan saat ini adalah 30-300
ml dengan volume pemberian 1,5-2 ml/kg berat badan.

Anda mungkin juga menyukai