GOLONGAN ASAM
TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu melakukan reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi senyawa asam
karboksilat, berdasarkan gugus fungsi yang terdapat pada tiap senyawa.
2. Agar mahasiswa mampu membedakan senyawa asam karboksilat yang satu dengan
lainnya berdasarkan reaksi yang terjadi.
PENDAHULUAN
Asam adalah senyawa yang
menunjukkan keasaman (kertas
lakmus biru menjadi merah) yang • Beberapa contoh senyawa asam karboksilat
paling penting adalah asam antara lain:
mengandung gugus karboksil → 1. Asam bermartabat (valensi) satu;
asam karboksilat • Yang berbentuk cair, misal: asam asetat, asam formiat,
asam laktat, asam undesilinat, dll.
Asam karboksilat adalah senyawa • Yang berbentuk padat, misal: asam benzoat, asam
salisilat, asetosal, asam galat, asam tannat (tannin),
organik yang mengandung gugus – asam glukonat, dll.
COOH yang terikat pada rantai C 2. Asam bermartabat (valensi) banyak:
alifatis, aromatis, siklis atau mempunyai lebih dari 1 gugus –COOH,
heterosiklis. Ada yang mempunyai misal: asam oksalat, asam suksinat, asam
gugus hidroksi alifatis (Gugus fungsi glutamat, asam tartrat, asam sitrat, dll.
C, H dan O Alifatis), hidroksi aromatis
(fenol), amin dll
Sifat-sifat umum senyawa asam
karboksilat:
Umumnya bersifat asam, dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam yang mudah larut dalam air.
3. Test nyala NiCr: positif 4. Florosensi: beberapa 9. Reaksi Cuprifil: untuk asam 10. Reaksi esterifikasi dengan
untuk asam-asam dalam asam organik berflorosensi polihidroksi alifatis, misal: asam etanol dan H2SO4 pekat: untuk
bentuk garam. di bawah sinar ultraviolet. glukonat, asam gliseroposfat). asam asetat, salisilat, dan benzoat.
Identifikasi
3. Reaksi kristal:
Kristal putih, tidak berbau. Larut dalam 350 bagian air, 3 bagian etanol
(95%), 3 bagian eter, dan 8 bagian CHCl3.
BUTIRAN ATAU SERBUK
PUTIH, TIDAK BERBAU.
LARUT DALAM 2 BAGIAN
AIR, 90 BAGIAN ETANOL
(95%).
2. Larutan dalam air (1:20) ditambahkan larutan FeCl3 akan menghasilkan endapan
coklat kemerahan, bila diasamkan dengan HCl encer mengendap sebagai kristal putih.
3. Larutan dalam air diasamkan dengan HCl encer menghasilkan endapan putih karena
terbentuk asam benzoat yang tidak larut dalam air, yang memberikan test positif
terhadap benzoat.
IdentifikasiIdentifikasi
identifikasi
Tidak larut didalam air, larut di dalam 200
bagian etanol, 75 bagian aseton dan 100
bagian eter.
3. Reaksi Vitalli Morin: Asam 4. Reaksi Lieberman Asam mefenamat dilarutkan didalam HCl 3N sebanyak
Mefenamat ditambahkan asam nitrat 2 ml didinginkan pada suhu 5o C kemudian direaksikan dengan NaNO2 1%.
pekat, lalu dipanaskan di api langsung Diamkan selama 5 menit lalu diencerkan dengan air ml dan dikocok 2 kali
sampai kering, larutkan di dalam dengan eter. Pisahkan lapisan eter, uapkan sampai kering. Kepada sisa
aceton lalu ditambahkan larutan KOH penguapan ditambahkan 50 mg fenol, dipanaskan sebentar, didinginkan,
di dalam aseton maka akan terbentuk dan direaksikan dengan 1 ml H2SO4 terbentuk warna biru hijau, pekat yang
warna ungu. bila hasil reaksi dituangkan kedalam air berubah merah, jika dibasakan
warna hijau biru akan muncul kembali.
https://www.youtube.com/watch?v=E2xNpSj_A4U
TABEL PENGAMATAN
PEREAKSI Asam Karboksilat
ASAM ASAM ASAM ASAM ASETIL ASAM
ASETAT BENZOAT SALISILAT SALISILAT MEFENAAMT
ORGANOLEPTIS
KELARUTAN
RX WRNA
Reaksi kristal
Aceton-air
LATIHAN SOAL
Jawablah Pertanyaan Berikut ini dengan benar !!
1. Gambarkan Rumus Kimia dan atau rumus bangun berikut :
a. Asam salisilat dan Asetosal
b. Asam benzoat
c. Asam Oksalat
2. Tuliskan Reaksi Asam salisilat dengan FeCl3 ?
3. Tuliskan reaksi sintesa pembuatan asetosal !
4. Tuliskan Reaksi antara Asam Oksalat dengan CaCl2 !
5. Tuliskan Rumus Bangun dari asam Borat, dan jelaskan identifikasi khusus untuk asam borat tersebut !
6. Tuliskan perbedaan identifikasi antara asam salislat dengan asam benzoat
DAFTAR PUSTAKA
Auterhoff. H, Kovar. K.A., 1987. Identifikasi Obat. Terjemahan oleh Sugiarso. N.C., penerbit ITB Bandung.
Clarke’s. 1986. Isolation and Identification of Drug. 2nd edition. The Pharmaceutical Press. London.
Ebel. S. 1992. Obat Sintetik. Terjemahan oleh Mathilda. B.W. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Feigl.F. 1966. Spot Test in Organic Analysis. 7th English edition. Amsterdam. Oxford. New York.
Shriner.R.L, Fuson. R.C, et all. 1980. The Systematic Identification of Organic Compound. Sixth edition.
John Willey & Son. New York.
Clark.E.G.C. 1969. Isolation and Identification of Drug. 1st edition. The Pharmaceutical Press. London.
DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III.
The Pharmaceutical Codex. 11th edition. The Pharmaceutical Press. University Press. Cambridge. London.
Basic Test For Pharmaceutical Substance. 1986. WHO. Geneva.
Basic Test For Pharmaceutical Dosage Form. 1992. WHO. Geneva.