Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN III
ANALISIS GUGUS KARBOKSILAT

NAMA : Rina Trisna Ningsih


NIM : J1C108047
KELOMPOK : 1 (satu)
ASISTEN : Nafila

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2009
PERCOBAAN III
ANALISIS GUGUS KARBOKSILAT
I. TUJUAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk memahami reaksi-reaksi analisis gugus
karboksilat dalam suatu senyawa.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Suatu gugus karboksil, seperti suatu gugus aldehid, harus berada pada awal sebuah
rantai karbon, dan juga mengandung atom karbon pertama (karbon-1). Juga tidak
diperlukan nomor untuk gugus ini dalam nama senyawa. Imbuhan untuk nama senyawa
asam karboksilat adalah asam –oat.
O O CH3 O
– COH CH3COH CH3CCH2CH2CH2COH
gugus karboksil asam etanoat
CH3
asam 5,5 dimetilheksanoat
(Fessenden & Fessenden, 1997).
Rumus karboksilat dengan turunannya merupakan kelompok senyawa yang cukup
penting baik di dalam proses kehidupannya maupun dalam industri. Asam karboksilat
termasuk senyawa karbonil, walaupun disamping itu mengandung juga gugus hidroksil.
Walaupun gugus karbonil dan hidroksil, akan tetapi sifat-sifat gugus karbonil dan gugus
hidroksil dari asam tidak sama dengan sifat-sifat OH dari alkohol dan karbonil pada aldehid
dan keton. Kedua gugus tersebut menjadi satu kesatuan yang sangat erat dan memberikan
ciri tersendiri pada asam karboksilat (Fessenden & Fessenden, 1997).
Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling
penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat
glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial
tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7OC, titik didih 80OC), dengan bau pedas
menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik. Dalam bentuk cair
atau uap asam asetat glasial sangat korosif terhadap kulit dan jaringan lain (Fessenden &
Fessenden, 1997).
Cara pembuatan asam asetat glasial yaitu dengan :
 Cara pencukaan cepat
C2H5OH bakteri
 CH3COOH

 Oksidasi etanol zat yang terbentuk dari oksidasi dan etuna


 Dahulu dari pirolisis kayu.
Cuka, larutan 3 – 6 % asam asetat dalam air, dibuat melalui peragian dari sari buah
apel, sari buah lain, atau anggur atau dari pengenceran asam asetat sintesis.
C6H12O6 enzim  2CH3CH2OH enzim
 ragi    2CH3COOH
acetobacter

(Irawan, 1990).
Asam karboksilat merupakan asam lemah, yang dapat bereaksi dengan basa akan
membentuk garam, mudah larut dalam air tetapi lebih sukar larut dalam pelarut organik.
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah :
1. Reaksi Pembentukan Garam
Reaksi asam karboksilat dengan basa akan membentuk garam. Garam organik
yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padanannya, NaCl
dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada tempetur tinggi, larut dalam
air dan tidak berbau.
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R
dapat berbentuk alkil maupun aril. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung
antara asam karboksilat dengan alkohol. Esterifikasi merupakan katalis asam dan
merupakan reaksi yang reversibel
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kukuh dan kuat
seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat
lambat.
4. Pembentukan Asam Karboksilat
(Fessenden & Fessenden, 1981).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi dan pipet
tetes.
B. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah kertas lakmus, FeCl3
5%, asam formiat, asam asetat, asam benzoat, asam butanoat, asam propanoat, asam
oksalat, larutan NaHCO3 5%, dan FeSO4.

IV. PROSEDUR KERJA


1. Reaksi dengan natrium bikarbonat
1 ml asam yang akan dianalisis di masukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambah beberapa tetes NaHCO3 5% lalu perubahannya diamati.
2. Membedakan asam mono dan dikarboksilat
Senyawa yang akan dianalisis di tambah beberapa tets larutan FeCl 4, kemudian
amati apa yang terjadi.
3 Reaksi dengan FeCl3
Sedikit larutan yang akan dianalisis ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl 3,
kemudian amati apa yang terjadi.
4. Pengukur pH
Jika senyawa larut dalam air, buatlah larutannya dan cek pH larutan tersebut
dengan menggunakan kertas pH. Jika senyawa adalah suatu asam maka
larutannya akan mempunyai pH rendah. Jika senyawa tidak larut dalam air maka
terlebih dahulu larutkan dalam etanol kemudian ditambahkan air sampai larutan
tetap berawan, larutan dijernihkan dengan menambahkan beberapa tetes alkohol
dan tentukan pH-nya dengan kertas pH.
V. HASIL DAN PEMBEBASAN
A. Hasil pengamatan

No Langkan Percobaan Hasil Pengamatan


1. Reaksi dengan natrium bikarbonat
a.1 ml asam + NaHCO35% pada Tidak berbau dan berwarna bening
asam oksalat
b.1 ml asam + NaHCO35% pada Sedikit berbau dan berwarna bening
asam asetat
c.1 ml asam + NaHCO35% pada Sedikit berbau dan berwarna bening
asam propanoat
d.1 ml asam + NaHCO35% pada Bau lebih menyengat dan berwarna
asam benzoat bening
e.1 ml asam + NaHCO35% pada Tidak berbau dan berwarna bening
asam formiat
Membedakan asam mono dan
dikarboksilat
2. a. asam oksalat + larutan FeSO4 W= awal bening, W= akhir kuning
kecoklatan, larutan berwarna keruh, dan
b. asam asetat + larutan FeSO4
bau sangat menyengat.
W= awal bening, W= akhir kuning
c. asam propanoat + larutan FeSO4 kecoklatan, larutan berwarna keruh, dan
bau sedikit menyengat.
W= awal bening, W= akhir kuning,
d. asam benzoat + larutan FeSO4 larutan terdapat gelembung dan dua
lapisan, dan bau agak menyengat.
W= awal bening, W= akhir kuning,
e. asam formiat + larutan FeSO4
larutan terdapat dua lapisan dan
berminyak, dan tidak berbau.
W= awal bening, W= akhir kuning
pudar, larutan terdapat gelembung, dan
Reaksi dengan FeCl3 bau sedikit menyengat.
a. asam oksalat + larutan FeCl3
3.
W= awal bening, W= akhir kuning,
b. asam oksalat + larutan FeCl3 larutan terdapat endapan dan keruh, dan
bau menyengat.
W= awal bening, W= akhir orange,
larutan terdapat gelembung, dan bau
c. asam oksalat + larutan FeCl3
lebih menyengat dari benzoat
menyengat.
d. asam oksalat + larutan FeCl3
W= awal bening, W= akhir orange,
larutan terdapat dua lapisan, dan bau
e. asam oksalat + larutan FeCl3 menyengat.
W= awal bening, W= akhir kuning
kehijauan, larutan terdapat dua lapisan,
Pengukuran pH dan tidak berbau
4.. a. Oksalat W= awal bening, W= akhir orange tua,
larutan terdapat dua lapisan, dan sedikit
b. Asetat bau.

c. Propanoat W= awal bening, W= akhir kuning, dan


larut
d. benzoat W= awal bening, W= akhir orange, dan
larut
e. formiat W= awal bening, W= akhir orange, dan
larut
W= awal bening, W= akhir orange, dan
larut
W= awal bening, W= akhir lebih muda
dari orange, dan larut

B. PEMBAHASAN
1. Reaksi dengan natrium bikarbonat
Pada percobaan ini direaksikan natrium bikarbonat dengan 1 ml asam dan
ditambah NaHCO3 5%. Asetaldehid tergolong sebagai senyawa aldehid, yang
apabila dioksidasi akan membentuk asam karboksilat.
 O
Aldehid  Asam Karboksilat
Didalam reaksi natrium bikarbonat semua asam seperti asam oksalat,asetat,
propanoat,benzoate, dan formiat dia mempunyai warna bening dan bau untuk
oksalat dan formiat tidak mempunyai bau sedangkan asetat dan propanoat dia
mempunyai bau yang sedikit dan bau yang paling menyengat adalah benzoat.
Logam bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hydrogen
reaksinya adalah sebagai berikut :
2Na + 2H2O  2Na+ +2OH- + H2 
Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. garam-
garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna,
hampir semua garam natrium larut dalam air.
2. Membedakan asam mono dan dikarboksilat
Sutu sifat fisis yang perlu dicatat (bukan sifat fisis, melainkan sifat faali) dari
asam karboksilat berbobot-molekul rendah ialah baunya. Asam propanoat dan
asetat mempunyai bau tapi hanya sedikit,asam oksalat tidak mempunyai bau,
asam formiat agak sedikit berbau, sedangkan bau yang sangat menyengat adalah
benzoat.
Reaksi karboksilat menjadi dikarboksilat adalah :
C6H11CO2H  C2H11C4O4H
3. Reaksi dengan FeCl3
Larutan benzoat yang ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl 3 terjadi
perubahan yang warna awalnya bening menjadi kuning dan larutan ini terdapat
endapan dan keruh dan Baunya menyengat.Untuk formiat dan propanoat warna
awal bening dan warna akhir orange. Larutan untuk asam propanoat ada
gelembung dan untuk formiatterdapat 2 lapisan.Didalam asam oksalat dan asetat
warna awalnya bening dan untuk oksalat untuk warna akhirnya adalah kuning ke
hijauan sedangkan asam asetat warna akhirnya orange tua,dan untuk baunya
sedikit berbau. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan
besi, dan menghasilkan garam-garam besi dan gas hidrogen.
Reaksinya adalah :
Fe + 2H+  Fe2+ + H2 
Fe + 2HCl  Fe2+ + 2Cl- + H2 

4. Pengukuran pH
Jika senyawa adalah suatu asam maka larutanya akan mempunyai pH rendah.
Semua asam yang dilarutkan dengan menambahkan beberapa tetes alkohol dan
ditentukan dengan menggunakan kertas pH maka didapat warna awal bening dan
warna akhir untuk oksalat berwarna kuning, sedangkan untuk asetat, propanoat,
benzoat warna akhirnya orange, dan untuk formiat warna akhirnya lebih muda
dari orange. Dan semua asam dapat larut. Indikator adalah suatu zat, yang
warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen. Ia umunya
merupakan suatu asam atau basa organik lemah, yang dipakai dalam larutan yang
sangat encer. Asam atau basa indikator yang tak terdisosiasi mempunyai warna
yang berbeda dengan hasil disosiasinya. Dalam hal indikator itu statu asam, HInd,
disosiassi berlangsung menurut kesetimbangan, reaksinya :
Hind ↔ H+ Ind-

VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Asetaldehid tergolong sebagai senyawa aldehid, yang apabila dioksidasi akan
membentuk asam karboksilat. Garam membentuk larutan tak berwarna kecuali
jika anionnya berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.
2. Sutu sifat fisis yang perlu diketahui adalah dari asam karboksilat berbobot-
molekul rendah ialah baunya.
3. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi, dan
menghasilkan garam-garam besi dan gas hidrogen.
4. Jika senyawa adalah suatu asam maka larutanya akan mempunyai pH rendah.
Asam atau basa indikator yang tak terdisosiasi mempunyai warna yang berbeda
dengan hasil disosiasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden, 1981, Kimia Organik Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Fessenden & Fessenden, 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik, Binarupa Aksara, Jakarta.

Irawan, 1990, Kimia Organik, Binarupa Aksara.

larut
d. benzoat W= awal bening, W= akhir orange, dan larut
W= awal bening, W= akhir lebih muda dari
e. formiat orange, dan larut

Anda mungkin juga menyukai