KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN III
ANALISIS GUGUS KARBOKSILAT
2009
PERCOBAAN III
ANALISIS GUGUS KARBOKSILAT
I. TUJUAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk memahami reaksi-reaksi analisis gugus
karboksilat dalam suatu senyawa.
(Irawan, 1990).
Asam karboksilat merupakan asam lemah, yang dapat bereaksi dengan basa akan
membentuk garam, mudah larut dalam air tetapi lebih sukar larut dalam pelarut organik.
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah :
1. Reaksi Pembentukan Garam
Reaksi asam karboksilat dengan basa akan membentuk garam. Garam organik
yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padanannya, NaCl
dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada tempetur tinggi, larut dalam
air dan tidak berbau.
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R
dapat berbentuk alkil maupun aril. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung
antara asam karboksilat dengan alkohol. Esterifikasi merupakan katalis asam dan
merupakan reaksi yang reversibel
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kukuh dan kuat
seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat
lambat.
4. Pembentukan Asam Karboksilat
(Fessenden & Fessenden, 1981).
B. PEMBAHASAN
1. Reaksi dengan natrium bikarbonat
Pada percobaan ini direaksikan natrium bikarbonat dengan 1 ml asam dan
ditambah NaHCO3 5%. Asetaldehid tergolong sebagai senyawa aldehid, yang
apabila dioksidasi akan membentuk asam karboksilat.
O
Aldehid Asam Karboksilat
Didalam reaksi natrium bikarbonat semua asam seperti asam oksalat,asetat,
propanoat,benzoate, dan formiat dia mempunyai warna bening dan bau untuk
oksalat dan formiat tidak mempunyai bau sedangkan asetat dan propanoat dia
mempunyai bau yang sedikit dan bau yang paling menyengat adalah benzoat.
Logam bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hydrogen
reaksinya adalah sebagai berikut :
2Na + 2H2O 2Na+ +2OH- + H2
Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. garam-
garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna,
hampir semua garam natrium larut dalam air.
2. Membedakan asam mono dan dikarboksilat
Sutu sifat fisis yang perlu dicatat (bukan sifat fisis, melainkan sifat faali) dari
asam karboksilat berbobot-molekul rendah ialah baunya. Asam propanoat dan
asetat mempunyai bau tapi hanya sedikit,asam oksalat tidak mempunyai bau,
asam formiat agak sedikit berbau, sedangkan bau yang sangat menyengat adalah
benzoat.
Reaksi karboksilat menjadi dikarboksilat adalah :
C6H11CO2H C2H11C4O4H
3. Reaksi dengan FeCl3
Larutan benzoat yang ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl 3 terjadi
perubahan yang warna awalnya bening menjadi kuning dan larutan ini terdapat
endapan dan keruh dan Baunya menyengat.Untuk formiat dan propanoat warna
awal bening dan warna akhir orange. Larutan untuk asam propanoat ada
gelembung dan untuk formiatterdapat 2 lapisan.Didalam asam oksalat dan asetat
warna awalnya bening dan untuk oksalat untuk warna akhirnya adalah kuning ke
hijauan sedangkan asam asetat warna akhirnya orange tua,dan untuk baunya
sedikit berbau. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan
besi, dan menghasilkan garam-garam besi dan gas hidrogen.
Reaksinya adalah :
Fe + 2H+ Fe2+ + H2
Fe + 2HCl Fe2+ + 2Cl- + H2
4. Pengukuran pH
Jika senyawa adalah suatu asam maka larutanya akan mempunyai pH rendah.
Semua asam yang dilarutkan dengan menambahkan beberapa tetes alkohol dan
ditentukan dengan menggunakan kertas pH maka didapat warna awal bening dan
warna akhir untuk oksalat berwarna kuning, sedangkan untuk asetat, propanoat,
benzoat warna akhirnya orange, dan untuk formiat warna akhirnya lebih muda
dari orange. Dan semua asam dapat larut. Indikator adalah suatu zat, yang
warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen. Ia umunya
merupakan suatu asam atau basa organik lemah, yang dipakai dalam larutan yang
sangat encer. Asam atau basa indikator yang tak terdisosiasi mempunyai warna
yang berbeda dengan hasil disosiasinya. Dalam hal indikator itu statu asam, HInd,
disosiassi berlangsung menurut kesetimbangan, reaksinya :
Hind ↔ H+ Ind-
VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Asetaldehid tergolong sebagai senyawa aldehid, yang apabila dioksidasi akan
membentuk asam karboksilat. Garam membentuk larutan tak berwarna kecuali
jika anionnya berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.
2. Sutu sifat fisis yang perlu diketahui adalah dari asam karboksilat berbobot-
molekul rendah ialah baunya.
3. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi, dan
menghasilkan garam-garam besi dan gas hidrogen.
4. Jika senyawa adalah suatu asam maka larutanya akan mempunyai pH rendah.
Asam atau basa indikator yang tak terdisosiasi mempunyai warna yang berbeda
dengan hasil disosiasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden, 1981, Kimia Organik Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Fessenden & Fessenden, 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik, Binarupa Aksara, Jakarta.
larut
d. benzoat W= awal bening, W= akhir orange, dan larut
W= awal bening, W= akhir lebih muda dari
e. formiat orange, dan larut