Anda di halaman 1dari 2

KERAJAAN DISEKITAR SUNGAI

NAMA : R. M. RAMDANI PASHA

KELAS : X IPA 2

NO. ABSEN : 21

Kerajaan Tarumanagara adalah salah satu kerajan tertua di nusantara yang bercorak
Hindu. Kerajaan Tarumanagara berdiri pada abad ke- 4 hingga abad ke-7 Masehi di tepi Sungai
Citarum, Jawa Barat. Pendiri Kerajaan Tarumanagara adalah seorang maharesi dari
Salankayana, Bharata, India, yang bernama Jayasingawarman. Beliau datang ke nusantara
karena kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Raja Samudragupta dari Kerajaan
Magada. Sesampainya di Nusantara, Jayasingawarman dengan salah seorang putri Raja
Dewawarman VIII di Kerajaan Salakanagara. Setelah itu beliau membuka wilayah dan
mendirikan Kerajaan Tarumanagara yang berarti Negara atau Kerajaan di sekitar sungai.

Keberadaan mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui pada penemuan


beberapa prasasti berikut :

a. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, dekat muara Sungai Cisadane
Bogor. Prasasti Ciaruteun menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri
dari empat baris yang disusun ke dalam bentuk sloka dengan metrum anustubh. Pada
Prasasti Ciaruteun terdapat lukisan seperti laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman.

b. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu merupakan prasasti yang isi tulisannya paling panjang dibanding dengan
prasasti Tarumanegara yang lain. Prasasti Tugu ditemukan di daerah Tugu, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti Tugu menjelaskan mengenai Raja Purnawarman yang
memerintahkan rakyat untuk membuat saluran irigasi sepanjang 12 km di Sungai Gomati.
c. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu ditulis menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang di dalamnya
terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan Raja Purnawarman.
Prasasti Jambu ditemukan sekitar 30 km sebelah barat Bogor sekitar Bukit Koleangkak di
Perkebunan Jambu.

d. Prasasti Cidanghiang/Lebak
Prasasti Cidanghiang ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, di Kampung Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Banten. Prasasti Cidanghiang ditemukan pada 1947 dan berisi dua baris
kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian Raja Purnawarman.

e. Prasasti Muara Cianteun


Prasasti Muara Cianteun ditemukan di Bogor yang tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

f. Prasasti Kebon Kopi


Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor.
Terdapat lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata,
yaitu gajah tunggangan Dewa Indra.

g.

Anda mungkin juga menyukai