PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut world health Organization (WHO) hipertensi merupakan suatu
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi yaitu
tekanan darah sistolik lebih dari 140mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih besar dari 90mmHg yang menetap (1). Sekitar 31% dari populasi dunia
mempunyai tekanan darah >140/90 mmHg. Jumlah penderita laki-laki lebih
besar dari pada perempuan pada usia di bawah 45 tahun, namun pada usia
45-54 penderita perempuan sedikit lebih banyak. Tekanan darah meningkat
seiring bertambahnya usia dan hipertensi umum terjadi pada usia lanjut.
Pada umumnya seseorang menderita hipertensi pada usia ≥ 55 tahun,
walaupun mempunyai tekanan darah normal adalah 90% (2).
Hipertensi tidak menunjukan gejala yang khas, kecuali apabila sudah
berkomplikasi ke sistem organ sehingga banyak pasien yang tidak
menyadarinya. Oleh sebab itu hipertensi dijuluki sebagai the silent killer.
Jika kondisi hipertensi berlangsung terus-menerus maka akan
dikhawatirkan menimbulkan penyakit-penyakit kardiovaskular seperti
stroke, gagal ginjal bahkan menyebabkan kematian. Menurut Kesehatan
Republik Indonesia hipertensi merupakan penyakit seumur hidup yang
harus dikontrol tekanan darahnya sehingga diperlukan rasionalitas
penggunaan obat dan pengobatan yang tepat terhadap pasien hipertensi (3).
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah (TD) meningkat di
atas tekanan darah normal (140/90 mmHg). Data epidemiologi
menunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik meningkatkan kejadian kardiovaskular. Semakin tinggi tekanan
darah, semakin tinggi risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK),
gagal jantung, stroke atau gagal ginjal. Oleh sebab itu penyakit hipertensi
harus diobati atau dikontrol (3).
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi daerah Provinsi
Lampung mencapai 15,1%. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
yaitu 24,7% sedangkan pravalensi hipertensi Provinsi Lampung
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat
Jalan Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pola penggunaan obat hipertensi pada pasien gagal ginjal
kronik di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H Abdul Moeloek Bandar
Lampung .
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien seperti usia, berat badan dan jenis
kelamin pasien gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H
Abdul Moeloek Bandar Lampung.
4
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi bidang farmasi sebagai
bahan acuan untuk mengidentifikasi terkait penggunaan obat hipertensi
pada pasien gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi praktis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian sehingga diharapkan mampu memberikan
edukasi yang benar bagi masyarakat khususnya mengenai evaluasi
penggunaan obat hipertensi pada pasien gagal ginjal kronik di
Rumah Sakit Umum Daerah DR. H Abdul Moeloek Bandar
Lampung.
b. Bagi institusi sebagai acuan pustaka untuk penelitian selanjutnya
mengenai evaluasi penggunaan obat hipertensi pada pasien gagal
ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Daerah DR. H Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
c. Bagi instansi memberikan informasi mengenasi evaluasi
penggunaan obat hipertensi pada pasien gagal ginjal di Rumah
Sakit Umum Daerah DR. H Abdul Moeloek Bandar Lampung
sebagai bahan pertimbangan dalam penatalaksanaan dalam
pengobatan pada pasien gagal ginjal.