Anda di halaman 1dari 11

BAB 7: AKU DAN

SESAMAKU
Presentasi Kelompok 5
Enzo, Filemon, Galeno, Jonathan, Natan, Reyfan
RANGKUMAN MATERI
Dengan kemajuan teknologi, terbuka kemungkinan untuk remaja yang luas untuk bergaul dengan kalangan yang berbeda.
Ada lima tingkat yang bisa terjadi ketika menjalin interaksi dengan sesama, yaitu:
1. Orang asing atau tak dikenal.
2. Berkenalan yang terjadi karena ada kesempatan untuk saling menyapa.
3. Bertemanan untuk saling mengenal lebih lanjut dan mungkin dipicu peminatan yang sama dan kesamaan aktivitas.
4. Berteman dekat karena sudah ada keperluan untuk memahami satu dengan yang lain.
5. Bersahabat sebagai tingkat pertemanan yang tinggi.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari tentang beberapa hal, yaitu:
1. Pertemanan Pada Remaja
2. Dasar Alkitab untuk Menjalin Interaksi dengan Sesama
3. Membedakan kasih dalam arti Eros, Philla, dan Agape
4. Menerapkannya dalam Kehidupan Sehari-Hari
PERTEMANAN PADA REMAJA
Masa remaja adalah masa penting untuk memperluas jumlah teman dari
berbagai latar belakang. Pada masa remaja, hubungan dengan teman bisa lebih
akrab daripada hubungan dengan anggota keluarga, terutama jika tak ada
kehangatan dengan orang tua. Tak hanya itu, remaja memang banyak
menghabiskan waktu diluar rumah, baik untuk ke sekolah atau untuk mengisi
waktu luang saja.
Ternyata, berteman juga memiliki manfaat, antara lain:
1. Menguatkan pengenalan diri dengan membandingkan diri sendiri dengan remaja
yang seusia.
2. Mendorong keberhasilan akademis dan kepekaan secara emosi dan kemampuan
bergaul.
3. Perempuan juga lebih mudah membuka diri, menyatakan keadaan dirinya
dibandingkan dengan laki-laki.
4. Perempuan lebih mencari dukungan emosional, kedekatan, dan empati dari teman
dibandingkan dengan laki-laki.
5. Apabila seorang laki-laki diterima di lingkungan yang banyak perempuan, maka laki-
laki itu adalah laki-laki yang senang kebersamaan.
6. Sebaliknya, jika seorang perempuan diterima di lingkungan yang banyak laki-laki,
maka perempuan itu adalah perempuan yang memperhatikan daya tarik fisik, dan
intelektualisme dan pendidikan.
7. Perempuan dan laki-laki berharap teman adalah orang yang bisa menghabiskan
waktu bersama-sama.
DASAR ALKITAB UNTUK MENJALIN
INTERAKSI DENGAN SESAMA
Prinsip dalam menjalin interaksi dengan sesama sebenarnya hanya ada satu, yaitu saling
menghormati. Saat kita masih kecil, tentunya kita pernah diperlakukan buruk dan diejek oleh
teman seumuran atau orang yang lebih tua. Mengalami perlakuan seperti ini dapat membuat
kita merencanakan tindakan “Balas Dendam”. Sayangnya, “Balas Dendam” ini menjadi tema
yang mewarnai kehidupan seseorang yang menerima perlakuan buruk ketika ia sudah dewasa.
Tetapi, bukan itu yang kita teladani dari Yesus, karena Ia telah mengajarkan bagaimana kita
seharusnya memperlakukan anak kecil.
Kisah yang sangat terkenal yaitu ketika Yesus mengajak murid-murid dan pengikutNya untuk
menerima anak kecil, karena justru dalam kepolosannya, anak kecil akan memiliki Kerajaan
Allah.
MEMBEDAKAN KASIH,DALAM ARTI
EROS,PHILLA, DAN AGAPE
Disampaikan ringkasan dari pidato Martin Luther King Jr. yang dapat dijadikan cara praktis dalam bagaimana
kita seharusnya mengasihi musuh.
Berkali-kali beliau berpidato tentang cara mengasihi musuh, yaitu sebagai berikut:
1. Lihat diri sendiri. Banyak orang yang tidak menyukai kita baik karena penampilan fisik, warna kulit, cara kita
bicara , atau karena kita lebih pintar daripada mereka. Hanya dengan melihat kita, mereka sudah tidak menyukai
kita.
2. Melihat hal-hal yang baik dalam musuh kita, jangan hanya terpaku pada sisi negatifnya atau perbuatan
jahatnya. Setiap manusia hidup dalam ketegangan antara keinginan untuk melakukan yang baik dan melakukan
apa yang diingini daging.
3. Jika ada kesempatan untuk mengalahkan musuh, jangan manfaatkan kesempatan itu untuk mengalahkannya.
Melainkan, manfaatkan kesempatan itu untuk membantu musuh agar lebih maju.
Itu menunjukkan bahwa kasih mengalahkan kejahatan.
TIGA KATA YANG MENGGAMBARKAN
KASIH DALAM BAHASA YUNANI
1. Eros: Mengasihi karena ada unsur keindahan sehingga memunculkan
keinginan untuk mendekatinya.
2. Philla: Ada ketertarikan kepada kedua belah pihak. Kita menyukai seseorang
karena seseorang itu juga menyukai kita.
3. Agape: Memahami, kreatif, dan menginginkan yang terbaik untuk semua
orang. Kita mengasihi orang lain tanpa mengharapkan balasan apapun. Kita
mengasihi orang itu karena Tuhan juga mengasihi dia meskipun dia orang
terburuk di dunia.
MENERAPKANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam materi ini, ada kesaksian tentang Jennifer Thompson, seorang mahasiswa yang berusia 22 tahun yang hidup di Amerika Serikat.
Jennifer adalah anak yang berbakti pada orang tuanya dan dikagumi di kampusnya. Hidupnya berubah ketika pada suatu malam dia ditodong pisau
dan diperkosa oleh pria berkulit hitam, yaitu Bobby Poole. Jennifer menginginkan orang itu dipenjara seumur hidup, dan membantu polisi membuat
sketsa wajah pelaku. Namun malah memenjarakan orang tidak bersalah yang mempunyai ciri fisik yang sama dengan pelaku, bernama Ronald
Cotton. Meski sudah mengaku tidak bersalah, namun karena kesaksian Jeniffer ia dipenjarakan selama 11 tahun.
Singkatnya, Ronald berencana untuk membunuh Bobby, namun teringat pesan ayahnya untuk tidak membunuh dan mempercayakan semuanya
kepada Tuhan. Persidangan yang baru dilakukan, namun Jennifer masin yakin pelakunya adalah Ronald, sehingga Ronald harus kembali menjalani
hukumannya
Sebelas tahun kemudian, Jennifer kaget bahwa Ronald tidak bersalah, dan meminta untuk dipertemukan dengan Ronald. Jeniffer meminta maaf,
dan setelah berdiam diri beberapa saat lamanya, Ronald berkata. “Saya tidak pernah marah padamu. Dan memang saya tidak pernah marah padamu,
Saya hanya ingin kamu menjalani kehidupan yang baik.” Mereka berbicara selama dua jam dan diakhiri dengan pelukan.
Beberapa hari kemudian, Jeniffer menuliskan surat kepada Bobby Poole yang masih menjalani hukumannya dalam penjara. Tetapi tidak pernah
dibalas Bobby Poole karena Bobby keburu meninggal karena kanker.
Memang, tidak mudah bagi Ronald Cotton untuk mengampuni Jennifer yang
menyebabkan dia dipenjara selama 11 tahun. Tetapi pesan ayahnya untuk tidak
membunuh memberikan kekuatan untuk tidak mendendam, melainkan
kekuatan untuk mengampuni. Pengampunan ini juga yang ingin diberikan
Jennifer kepada Bobby walau tidak sempat.
Hollenbach (2004) menegaskan bila umat Kristen mampu menghadirkan
kasih seperti ini, pasti dunia akan berubah menjadi tempat yang lebih
nyaman untuk dihuni. Tidak ada yang mementingkan diri sendiri dan
menganggap dirinya adalah yang paling baik.
KESIMPULAN
Dari bab ini, kita diajarkan bahwa sebagai makhluk sosial, tiap manusia tidak
bisa sendiri dan ia selalu membutuhkan kehadiran manusia lain. Suatu
hubungan bisa berawal dari tidak kenal sampai menjadi sahabat. Namun,
hubungan itu haruslah hubungan yang memberikan manfaat, bukan saling
menghancurkan. Perintah Tuhan Yesus untuk ‘Mengasihi Musuh’ memang
sulit diterapkan, tetapi merupakan modal utama atau panutan bila kita ingin
menjadi kepanjangan tangan Tuhan dalam menghadirkan Kerajaan
Surga di dunia ini.
TERIMA KASIH UNTUK
PERHATIANNYA.
TUHAN MEMBERKATI.

Anda mungkin juga menyukai