Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022


D3 AGRIBISNIS PETERNAKAN KONSENTRASI KESEHATAN HEWAN
FAKULTAS PETERNAKAN – UNIVERSITAS MATARAM

NAMA MAHASISWA : Moh.Alfandi Reza


NOMOR MAHASISWA : B0D019027
MATA KULIAH : Pemasaran
HARI/TANGGAL : Senin, 13 Desember 2021
WAKTU : Jam 09.10 – 10.50 (100 Menit)
DOSEN PENGAMPU : Dr. Moh. Taqiuddin, M.Si

JAWABAN

1) Persyaratan Segmentasi Pasar Yg Efektif


• Dapat diukur (Measurability), yaitu informasi mengenai sifatsifat
pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat
diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakat kaya sebagai calon
pembeli mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang.
• Dapat dijangkau (Accessibiity), yaitu segmen pasar dapat dijangkau
dan dilayani secara efektif.
• Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu tingkat keluasan segmen
pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen
sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah yang
cukup besar, sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program
pemasaran yang disesuaikan.
• Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang
untuk menarik dan melayani segmen tersebut. Sebagai misal,
walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasi
sepuluh segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk
mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.
• Memberikan keuntungan (profitable). Segmentasi pasar bukanlah
pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah
terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan
keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidak
bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang memberikan
peluang untuk keuntungan rancangan tersebut yang bermanfaat.

2)Strategi dan hasil peternakan di tengah masa pandemi covid 19 yaitu


-menjual telur ayam,strategi yang digunakkan pada masa pandemi yaitu :
1. Membuat aplikasi online untuk menjual barang produk
2. Memastikan keamanan produk saat melakukan promosi penjualan
3. Memanfaatkan berbagai media sosial tujuannha untuk mempromosikan barang
4. Menentukan target pelanggan setia
5. Membuat strategi pemasaran produk yang relevan
6. Menggunakkan topik dan kata kunci untuk penargetkan yang tepat.

3)-Cost-Plus Pricing
Metode ini adalah metode penetapan harga
paling sederhana. Produsen menghitung
biaya produksi yang dikeluarkan dan
menambah persentase tertentu dari markup
untuk merealisasikan harga jual.
Markup adalah persentase keuntungan yang
dihitung dari total biaya yaitu biaya tetap
dan biaya variabel.
Contoh:
Jika Harga Pokok Produksi produk-A adalah
Rp 5000 dengan markup 25% dari total
biaya, harga jual akan dihitung sebagai
berikut.
-= Harga pokok produksi + Harga Pokok
Produksix Markup Persentase/ 100
- 5000+- 5000 x 0,25- 6250
Jadi, sebuah bisnis memperoleh laba sebesar
Rp 125 (Laba = Harga jual - Harga pokok)

-Markup Pricing
Metode ini adalah variasi biaya ditambah
penetapan harga dengan persentase markup
dihitung pada harga jual.
Contoh:
Jika biaya per unit sebuah coklat adalah
Rp16.000 dan produsen ingin mendapatkan
markup 20% dari penjualan maka harga
markup adalah:
= Biaya Satuan/ 1 laba atas penjualan yang
diinginkan
= 16.000/1-0,20 = 20.000
Jadi, produsen akan membebankan Rp20.000 untuk satu coklat dan akan
memperoleh keuntungan Rp4.000 per unit

-Target Return Pricing


Dalam metode penetapan harga semacam
ini, bisnis menetapkan harga untuk
menghasilkan Tingkat Pengembalian
Investasi atau ROI yang diperlukan dari
penjualan barang dan jasa.
Contoh:
Jika produsen sabun menginvestasikan
Rp1.000.000 dalam bisnis dan
mengharapkan ROI 20% yaitu p 200.000,
maka perhitungannya:
= Biaya Unit + (Pengembalian yang
Dinginkan y modal yang diinvestasikan)/
penjualan unit
= 16+ (0,20 x100000)/ 5000 Target Return
Pricing = Rp 20.000
Dengan demikian, produsen akan
mendapatkan 20% ROl asalkan biaya dan
unit penjualan akurat. Jika penjualan tidak
mencapai 50.000 unit maka pabrikan harus
menyiapkan grafik titik impas dimana ROI
yang berbeda dapat dihitung pada unit
penjualan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai