Manajemen Pemasaran LNJTN KLMPK 5
Manajemen Pemasaran LNJTN KLMPK 5
Kelompok 5
Di susun oleh :
Muhammad Amik Zaenun N (20170510047)
Pajar Ramdhani (20170510163)
Raffi Fakhrudin (20170510193)
Tania Nur Amallia (20170510191)
Windi Ayu Ningsih (20170510157)
Yadi Suryadi (20170510390)
Kelas : Manajemen 3A
UNIVERSITAS KUNINGAN
Tahun Ajaran 2018/2019
Jl. Cut Nyak Dien No. 36 A Telp / Fax (0232)872848 Kuningan 45513
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran Terpadu
2. Untuk Mengetahui Merancang Tenaga Penjualan
3. Untuk Mengetahui Mengelola Tenaga Penjualan
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah tetap
Jumlah variable
Tunjangan pengeluaran
Manfaat
Jumlah tetap, gaji, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atas stabilitas penghasilan.
Jumlah Variabel, yang bisa berupa komisi, bonus, atau pembagian laba, dimaksudkan untuk
merangsang dan menghargai usaha. Tunjangan pengeluaran memungkinkan wiraniaga
mendapat penggantian pengeluaran yang terjadi saat bepergian dab menghibur pelanggan.
Manfaat, seperti liburan yang dibayar perusahaan, manfaat sakit atau kecelakaan , pensiun
dan asuransi jiwa, dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kepuasan kerja.
.
Mengelola Tenaga Penjualan
Ada 5 tahap yang terlibat dalam pengelolaan tenaga penjualan:
Inti tenaga penjualan yang berhasil adalah sarana memilih wiraniaga yang efektif . Salah satu
survei mengungkapkan bahwa 27% wiraniaga teratas menghasilkan lebih dari 52 %
penjualan. Sebaliknya perusahaan membuang – buang uang dan waktu jika mempekerjan
orang yang salah. Rata – rata tingkat perputaran wiraniaga untuk semua industri hampir 20%.
Perputaran tenaga penjualan membuat perusahaan kehilangan penjualan, mengeluarkan biaya
untuk mencari dan melatih penggantinya, dan sering kali menambah bahan pada wiraniaga
yang masih ada untuk menutupi kekurangannya.
Saat ini pelanggan mengharapkan wiraniaga mempunyai pengetahuan produk yang dalam
menambah ide untuk meningkatkan cara kerja pelanggan, efisien dan dapat diandalkan.
Permintan ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan investasi yang jauh lebih tinggi
dalam pelatihan penjualan. Wiraniaga baru dapat menghabiskan beberapa minggu sampai
beberapa bulan untuk mengikuti pelatihan. Metode pelatihan baru terus muncul, seperti
penggunaan pemutar audio atau video, CD, dan CD-ROM, dan pembelajaran terprogram,
pembelajaran jarak jauh, dserta film. Kini bebrapa perusahaan menggunakan permainan
peran dan sensitivitas atau pelatihan empati untuk membantu tenaga penjualan mereka dalam
mengidentifikasi situasi, perasaan, dan motif pelanggan.
3. Mensupervisi Wiraniaga
Perusahaan bervariasi dalam seberapa dekat mereka mensupervisi wiraniaga. Wiraniaga yang
sebagian besar dibayar berdasarkan komisi yang biasanya tidak terlalu diawasi. Wiraniaga
yang menerima gaji dan harus mencakup pelanggan tertentu biasanya mendapatkan
pengawasan substansial.
4. Memotivasi Wiraniaga
Mayoritas wiraniaga membutuhkan dorongan dan insentif khusus, terutama wiraniaga yang
berada di lapangan dan harus menghadapi berbagai tantangan harian. Sebagian besar pemasar
percaya bahwa semakin tinggi motivasi wiraniaga, semakin besar usaha dan kinerja.
Penghargaan dan kepuasan yang dihasilkan semuanya menghasilkan motivasi lebih lanjut.
5. Mengevaluasi Wiraniaga
Dalam hal ini bagaimana manajemen menyampaikan apa yang harus dilakukan tenaga penjul
dan bagaimana memotivasi mereka untuk melakukannya. Proses ini memerlukan umpan
balik yang baik dan umpan balik berarti memperoleh informasi teratur dari tenaga penjual
untuk mengevaluasi kinerja mereka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
http://fiarasya.blogspot.com/2014/12/merancang-dan-mengelola-komunikasi_56.html
http://www.google.com/amp/s/wsmulyana.wordpress.com/2008/12/16/69/amp/
https:id.scribd.com/doc/313023493/pembahasan-Merancang-Tenaga-Penjualan