Anda di halaman 1dari 43

Hiperurisemia

(Asam Urat Berlebih)/


GOUT
Asam Urat, Hiperurisemia
• Asam urat (urat) adalah produk akhir
dari metabolisme protein (purin)
• Hiperurisemia : konsentrasi asam urat
yang larut dalam darah berlebih ( > 6.8
mg/dl)
– Akibat overproduksi asam urat atau
ekskresi (pengeluaran) yang berkurang
– Kelainan konsentrasi zat dalam serum
yang cukup sering ditemukan
• Kadar asam urat normal pada pria dan
perempuan berbeda.
• Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5
– 7 mg/dl dan
• Perempuan 2,6 – 6 mg/dl.
• Kadar asam urat diatas normal disebut
hiperurisemia
Kadar Normal

• Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan


dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa.

• Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik


maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa,
nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil
pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat
melampaui standar normal itu, penderita
dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Distribusi kadar asam urat
Kaskade Hiperurisemia
Sebab Hiperurisemia
• Overproduksi
– Primer / idiopatik
– Sekunder
• Intake tinggi
• Peningkatan turnover purin
• Peningkatan degradasi protein
• Hipoekskresi
– Primer / idiopatik
– Sekunder
• Gangguan fungsi ginjal
• Hipertensi, hiperparatiroid
Silent Tissue Deposition
• Akibat kadar yang tinggi di cairan
ekstraseluler terbentuk kristal urat
monosodium
• Sendi dan jaringan lunak
Kristal Urat Monosodium
Dipengaruhi oleh
• Turunnya kelarutan asam urat
– Suhu, pH rendah
• Gangguan pada sendi dan jar. ikat
– Trauma / injury
• Reabsorpsi air → supersaturasi
– Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)
Gout
• Kondisi yang diakibatkan pengendapan
kristal asam urat pada sendi
• Ditandai peningkatan asam urat dalam
darah & peradangan sendi berulang
(artritis)
• Terbanyak menyerang usia dekadi 4-6
(Pria : 9x dibanding wanita)
Faktor Resiko
• Usia & Jenis kelamin
• Obesitas
• Alkohol
• Hipertensi
• Gangguan Fungsi Ginjal
• Penyakit-penyakit metabolik
• Pola diet
• Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat TBC
Faktor Pencetus
• Dehidrasi
• Alkohol
• Overeating
• Trauma / injury pada sendi
• Demam
• Tindakan pembedahan
Diagnosis
• Gejala
– Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak,
biasanya timbul pada malam hari
• Nyeri hebat, bengkak, kemerahan, panas
• Demam, menggigil, nyeri badan
– Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa
pengobatan
– 90% serangan pertama menyerang 1
sendi saja
Diagnosa
• Laboratorium
– Kadar asam urat → bisa normal / tinggi
– Pemeriksaan cairan sendi → Gold
Standard
• Ditemukan kristal yang mengendap pada
sendi
Perjalanan Penyakit

Hiperurisemia Gout Fase


Gout Kronis
tanpa gejala Serangan Akut Interstisial

Hiperurisemia tidak terkontrol


Perjalanan Penyakit
Gout Kronis
• Terjadi dalam beberapa tahun pasca
serangan pertama
• Disebabkan hiperurisemia yang tidak
terkontrol pasca serangan & tidak
mendapat pengobatan adekuat
→ endapan kristal bertambah →
artritis kronis
Gout kronis
• Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman →
persisten
– Intensitas nyeri lebih kurang daripada
serangan awal
• Kadang-kadang diselingi serangan akut
• Perubahan bentuk sendi
• Timbul benjolan berisi endapan asam
urat pada jaringat ikat (TOPHI)
Tophi
Faktor Resiko :

• Hiperurisemia yang lama dan persisten


• Gout aktif yang tidak mendapat
pengobatan adekuat
• Serangan gout berulang (4x/tahun)
Terapi
• Mengatasi serangan akut dengan segera
– Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
• Program pengobatan untuk mencegah serangan
berulang
– Obat: analgetik, colcichine dosis rendah
• Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar
as.urat) & mencegah komplikasi lain
– Obat-obat penurun asam urat
– Lifestyle
Penyakit lain akibat
Hiperurisemia
• Ginjal
– Batu ginjal
– Gagal ginjal akut / kronis
• Kardiovaskuler
– Hipertensi
– Payah jantung
• Penyakit metabolik lain
– Diabetes
– Hiperlipidemia
Batu asam urat pada ginjal
Faktor Resiko
• Urin: pH asam (rendah), volume
kurang
• Kadar asam urat yang tinggi
• Obat-obatan
Pencegahan

• Minum cukup (8-10 gelas / hari)


• Mengelola Obesitas → BB Ideal
• Kurangi konsumsi alkohol
• Pola diet sehat
Diet bagi penderita asam urat

• Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka


penderita gangguan asam urat harus melakukan diet
bebas purin.
• Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal
ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus
dilakukan adalah membatasu asupan purin menjadi
100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya
mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

Diet bagi penderita asam urat

• Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka


penderita gangguan asam urat harus melakukan diet
bebas purin.
• Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal
ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus
dilakukan adalah membatasu asupan purin menjadi
100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya
mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

Kalori sesuai dengan kebutuhan

• Jumlah asupan kalori disesuaikan dengan kebutuhan


tubuh sesuai tinggi dan berat badan.
• Penderita yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkannn.
• Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton
bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urin.
Tinggi karbohidrat
• Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan
asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui uirn.
• Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak
kurang dari 100 gram per hari.
• Karbohidrat sederhana jenis fruktosaa seperti gula,
permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya
dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar
asam urat dalam darah.
Rendah protein
• Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber
makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru,
dan limpa.
• Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita
gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari
atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein
yang disarankan adalah protein yang berasal dari
susu, keju dan telur.
• Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat
melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan

• Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang


asam urat melalui urin.
• minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air
minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.
• Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air.
• Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
• Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang
tinggi.
Jenis makanan yang sebaiknya
dihindari
• Makanan laut seperti udang, kepiting, remis, dan
tiram, cumi-cumi.
• Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir,
tuak pahit, dll.
• Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll.
• eroan seperti usus, hati, limpa, paru, otak, jantung,
ginjal, dll.
• Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat,
air kelapa muda, emping melinjo, dll
• Kaldu daging,
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi
50 – 75 gr / hr
• Tahu dan tempe.
• Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
• Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung,
bayam, brokoli, dan tauge, daun pepaya, asparagus,
kacang-kacangan, jamur.
• Makanan berlemak seperti santan, margarine,
mentega, atau goreng-gorengan.
• Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat
lewat urin.
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi
adalah
• Keju, susu, telur.
• Makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang,
singkong, terigu, tapioka, hunkwe, makaroni, mi, bihun, roti,
dan biskuit.
• karbohidrat sederhana golongan fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari
karena fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat.
• Buah-buahan seperti semangka, melon, nanas, belimbing
manis, dan jambu air. Buah-buahan lain juga boleh dimakan
kecuali durian dan alpokat.
Pola Diet
• Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring,
ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng

• Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :


Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung

• Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :


Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

• Bahan makanan yang diperbolehkan :


✓ Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah
terbatas)
✓ Semua jenis buah-buahan
✓ Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
✓ Semua macam bumbu
• Bila kadar asam urat darah >7mg/dL
dilarang mengkonsumsi bahan
makanan gol.A, sedangkan konsumsi
gol.B dibatasi
• Batasi konsumsi lemak
• Banyak minum air putih
Contoh:
Pagi : Roti dengan margarin dan selai, Susu/
kopi/ teh manis
Jam 10 : Buah pepaya
Siang : Nasi putih, pepes ikan, sayur asam,
jeruk
Jam 16 : Buah pisang
Malam: Nasi putih,telur bumbu bali, cah
tahu, sayur bening gambas wortel, apel

Anda mungkin juga menyukai