Anda di halaman 1dari 33

STRATEGI PEMBERIAN

MAKANAN PENDAMPING
ASI (MP ASI) UNTUK
TUMBUH KEMBANG BAYI
DAN ANAK OPTIMAL

dr. Hikmah Kurniasari, MKM, IBCLC


SITUASI MASALAH GIZI DI INDONESIA
STUNTING 58,2%
35,0% 30,8% Bayi yang
30,0% 27,7%
24,4% mendapatkan
25,0% ASI dalam 1 jam
20,0%
15,0%
14,0% setelah lahir
10,0%
5,0% 52,5%
0,0% Bayi < 6 bulan yang
Riskesdas
2018
SSGBI
2019
SSGI 2021 Target
2024
mendapatkan ASI
Eksklusif

Determinan
WASTING langsung
12,0%
10,2%
10,0%
53,4%
8,0%
7,4% 7,1% 7,0% Anak usia 6-23 bulan
6,0% makan tidak beragam,
4,0% terutama kurang
2,0% protein hewani
0,0%
Riskesdas SSGBI SSGI 2021 Target
2018 2019 2024

Riskesdas 2018, Susenas 2017, SDKI, 2017, SSGI 2021


Mengapa Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak penting

Data Indonesia
Stunting meningkat secara cepat pada
Data Global rentang usia 6-23 bulan
Stunting meningkat secara cepat pada
rentang usia 6-23 bulan

*Sumber: SSGI 2019


Strategi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

“Standar Emas Makanan Bayi dan Anak”

IMD
ASI eksklusif
MPASI ASI sampai usia
mulai usia 6 bulan 2 tahun atau lebih
PENTINGNYA ASI Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa
makanan atau minuman lain kecuali vitamin, mineral atau obat-
EKSKLUSIF obatan dalam bentuk sirup (WHO, 2003)

ASI Eksklusif adalah Air susu ibu yang diberikan kepada


bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain (PP 33 tahun 2012)

ASI Eksklusif memberikan semua kebutuhan zat gizi pada bayi sejak
lahir hingga enam bulan. ASI mengandung berbagai zat yang
memberikan daya tahan tubuh bayi serta penting untuk tumbuh
kembang bayi.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)

Proses pemberian makanan dan cairan


lainnya yang diberikan kepada bayi mulai
usia 6 bulan ketika ASI saja tidak lagi
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
gizinya (PAHO, 2003)

Makanan Pendamping ASI : makanan dan cairan


lainnya selain ASI (UNICEF, 2013).
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN
MAKANAN PENDAMPING ASI
(MP ASI) DENGAN TERUS
ASUH
MEMBERIKAN ASI

ASIH

ASAH

Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal


Dampak KURANG GIZI pada Awal Kehidupan terhadap Kualitas SDM

Kekurangan gizi tidak saja membuat stunting, tetapi


juga menghambat kecerdasan, memicu penyakit, dan Berat Lahir Rendah, kecil,
menurunkan produktivitas
1. Gagal tumbuh
pendek, kurus

Hambatan
Berpengaruh pada perkembangan
2. perkembangan otak dan keberhasilan pendidikan
kognitif & motorik

Gangguan Meningkatkan risiko penyakit


tidak menular (diabetes, obesitas,
3. metabolik pada usia
stroke, penyakit jantung)
Perkembangan Otak Perkembangan Otak dewasa
Anak Stunting Anak Sehat

Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group8
• www.GlobalNutritionSeries.org
STRATEGI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Tepat Waktu Strategi Adekuat


MP ASI

Responsif Aman dan Higienis


TEPAT WAKTU
Berikan MP ASI ketika
ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi
kebutuhan bayi WHO merekomendasikan pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
(usia bayi memasuki ketika bayi usia 6 bulan dengan tetap
melanjutkan menyusui
6 bulan)
Berikan MP ASI ketika anak dapat duduk dengan leher tegak dan
mengangkat kepalanya sendiri tanpa memerlukan bantuan.

Kemampuan oromotorik sudah baik dan saluran pencernaan telah siap


menerima makanan padat

Berikan MP ASI ketika anak menunjukkan ketertarikan terhadap


makanan misalnya mencoba meraih makanan yang ada di hadapannya
RISIKO WAKTU
PEMBERIAN MP ASI

MENURUT ESPHGAN
• ASI
• Biji-bijian, akar-akaran,
dan umbi-umbian
• Kacang-kacangan
• Susu dan produk olahan
susu
• Daging, unggas, ikan,
ADEKUAT makanan laut
• Telur
• Buah-buahan dan sayuran
MP ASI yang kaya vitamin A (Wortel,
manga, sayuran warna
diberikan hijau tua)
• Buah-buahan dan sayuran
memenuhi lainnya

kebutuhan energi,
protein dan zat *FANTA,2006
*UNICEF,2020 Energi, protein, lemak, berbagai vitamin
gizi mikro anak seperti vitamin A dan mineral seperti zat
besi, Asam Folat, Zinc dan lain sebagainya
Mengapa penting memberikan protein hewani
pada MP ASI
Berperan dalam sistem kekebalan tubuh anak.

Membantu membangun otot dan tulang terutama pada masa pertumbuhan anak.

Proporsi energi dari protein = dari 5% ke sekitar 15% dari total energi yang didapat
ketika bayi yang menyusu mulai mendapatkan MP ASI.

Protein dari sumber hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap dan lebih mudah dicerna oleh bayi.

Kekurangan protein pada MP ASI dapat menyebabkan malnutrisi pada anak yang dapat berakibat pada tumbuh kembang anak.

Salah satu kandungan protein bersumber hewani yang penting adalah zat besi yang penting dalam pembentukan
hemoglobin pada sel darah merah untuk mendistribusikan Oksigen ke seluruh tubuh.

Beberapa contoh makanan mengandung protein hewani adalah daging sapi, daging ayam, hati ayam, telur dan lain lain.
UNICEF 2019, SDKI 2017, BPS: Profil KIA 2020
Beberapa penelitian mengenai pemberian MP ASI

- Ragam asupan minimal (MDD)


masih rendah pada anak di bawah 2
tahun terutama pada usia 6-11
bulan
- Pemberian protein hewani seperti
daging dan unggas berhubungan
dengan kurangnya angka stunting
pada anak
Berikan MP ASI bervariasi dan lengkap zat gizi. Protein
hewani diutamakan. Buah dan sayur diperkenalkan

Berikan MP ASI dari bahan makanan yang biasa


keluarga makan dengan gizi baik

Berikan dengan frekuensi, jumlah dan tekstur yang


sesuai dengan usia anak
Rekomendasi Pemberian MP ASI menurut Usia
Jumlah Energi
Usia dari MPASI yang Konsistensi/ Tekstur Frekuensi Jumlah setiap kali makan
dibutuhkan per hari
6-8 bulan
Mulai dengan 2-3 sendok makan setiap
Mulai dengan bubur 2-3 kali setiap hari. kali makan, tingkatkan bertahap hingga
200 kkal ½ mangkok berukuran 250ml
kental, makanan lumat 1-2 kali selingan dapat diberikan
(125 ml)

9-11 bulan
Makanan yang dicincang
3-4 kali setiap hari ½ - ¾ mangkok ukuran 250 ml
300 kkal halus dan makanan yang
1-2 kali selingan dapat diberikan (125 – 200 ml)
dapat dipegang bayi

12-23 bulan

3-4 kali setiap hari


550 kkal Makanan keluarga ¾ - 1 mangkok ukuran 250 ml
1-2 kali selingan dapat diberikan

Frekuensi sesuai dengan Jumlah setiap kali makan sesuai dengan


Jika tidak Konsistensi kelompok usia dan tambahkan kelompok usia, dengan diberi 1- 2 gelas
Jumlah kalori sesuai
mendapat
dengan kelompok /Tekstur sesuai dengan 1-2 kali makan ekstra. susu per hari @250 ml dan 2-3 kali
ASI usia kelompok usia 1-2 kali selingan dapat cairan (air putih,
(6-23 bulan)
diberikan kuah sayur, dll)

18
Terjadwal (jadwal makan
utama dan selingan)

RESPONSIF
MP ASI diberikan Lingkungan mendukung
secara konsisten
sesuai dengan
sinyal lapar atau Prosedur makan (waktu makan
kenyang dari anak maksimal 30 menit, stimulasi
makan bayi)
 Suasana menyenangkan.
Tips dan Trik  Anak makan dari tempat makannya sendiri.
Pemberian  Memberi makan saat anak menunjukkan tanda-
tanda lapar.
Makan  Makan bersama keluarga
Responsif  Durasi makan ≈ 30 menit
 Jika anak tidak mau makan:
- Bujuk anak
- Tawarkan makan Kembali
- Coba ganti makanan
- Akhiri proses makan maksimal 45-50 menit
 Berikan pujian.
 Hindari memaksa atau memberi ancaman pada
anak
Perkembangan bayi dan anak pada kemampuan makan
Memasuki 6 bulan 6-8 bulan 9-11 bulan 12-23 bulan

• Bayi dapat menggenggam • Bayi dapat memindahkan • Merapatkan bibir ketika • Dapat beradaptasi
suatu benda dan makanan dari satu sisi disuapin untuk dengan segala macam
memasukkannya ke mulut ke sisi lainnya membersihkan makanan bentuk makanan namun
mulut. • Gigi depan bayi mulai di sendok. belum dapat mengunyah
• Mulai belajar duduk tumbuh • Menggigit makanan sempurna.
tegak secara mandiri • Bayi dapat menelan dengan tekstur lebih • Beradaptasi dengan
tanpa bantuan. makanan lebih kental. keras. segala menu keluarga
• Menunjukkan respon • Dapat menggunakan ibu • Menyebutkan nama yang diberikan.
membuka mulut ketika jari dan telunjuk beberapa makanan. • Mengenali makanan dari
sendok didekatkan. • Dapat duduk sendiri • Menggumamkan lapar bentuk, rasa, dan aroma.
• Memindahkan makanan tanpa bantuan. dan beberapa nama • Mengucapkan nama-
dari sendok ke mulut. • Menunjukkan jari ke arah makanan yang diketahui nama makanan dan
• Memberikan sinyal lapar makanan dan mencoba untuk menunjukkan rasa memberikan sinyal lapar
dengan cara mencoba meraih makanan untuk lapar. • Mulai bisa makan
meraih makanan. menunjukkan rasa lapar. dengan sendok sendiri.
IDAI, 2018
AMAN DAN
HIGIENIS
Proses persiapan
dan pembuatan
MP ASI
Pentingnya CTPS:
menggunakan - Menghindari tertular penyakit dari
cara, bahan, dan kuman melalui tangan.
- Tangan kadang terlihat bersih secara
alat yang aman kasat mata namun tetao mengandung
serta higienis kuman.
- Sabun dapat membantu
membersihkan dari kuman di tangan
Praktik Penyiapan MP ASI: Hal yang perlu diingat
“UFREJUTEK VARES BERSIH”

Pemberian Makanan Frekuensi Makan Jumlah/Porsi Tekstur


Pertama pada Usia 6 Bulan sesusai Usia sesuai Usia sesuai Usia

Penyiapan, penyimpanan dan Pemberinan makan secara responsif Pemberian makan saat anak sakit
pemberian makan secara aman dan pengasuhan dan sesudahnya
PENYIAPAN MP ASI
6 – 8 bln 9 – 11 bln 12 – 24 bln 6 – 8 bln 9 – 11 bln 12 – 24 bln

Dimasak Khusus Makan Keluarga


GULA
 Untuk anak < 2 tahun:
Asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi < 5% total kalori
yaitu: 50-60 kalori
GULA DAN GARAM
GARAM
 Usia 0-12 bulan: ≤ 1 gram/hari (setara dengan < 400 mg Natrium)

 Usia 1-3 tahun : < 2 gram/hari (setara dengan < 800 mg Natrium)

Makanan yang mengandung gula dan garam berlebihan yang bersumber


dari makanan olahan kemasan processed food: daging olahan, pasta, mie
instan, biskuit berlapis gula, roti yang tidak dibuat khusus untuk bayi
serta minuman berpemanis kalengan.

Hindari Makanan dan minuman berisiko tersebut termasuk cemilan


manis, keripik dan jus siap saji
Jenis Makanan yang dibatasi dan dihindari

1. Aneka gorengan  bahan masakan


terproses
2. Aneka kue kering maupun basah, 
bahan masakan terproses
3. Makanan ringan dan minuman
kemasan Produk ultra proses
4. Minuman manis kekinian (boba/milk
tea/kopi racikan siap minum)
Produk ultra proses
5. Makanan cepat saji (fried chicken,
burger, pizza) Produk ultra proses
6. Makanan kalengan/olahan (kornet,
sosis, sarden, etc) Pangan proses
26
Pemberian MP ASI pada kondisi khusus
(sakit dan pemulihan)
Berikan lebih banyak makanan dan cairan yang disukai anak (porsi kecil dan sering)

Berikan makanan dengan aneka ragam variasi bahan makanan (padat gizi)

Berikan makan sesuai dengan tekstur usia anak

Hindari memberikan makanan pedas dan berlemak

Lanjutkan pemberian ASI (menyusui atau ASI perah) on demand

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.


• Anak membutuhkan zat gizi lengkap (karbohidrat,
Pemberian MP ASI protein, lemak, vitamin dan mineral).
• ASI sangat dibutuhkan dan merupakan penyelamat
pada kondisi khusus bagi bayi dan anak.
(Kondisi bencana) • Akses terhadap makanan yang memenuhi
rekomendasi sangat dibutuhkan anak.
• Suplemen vitamin dan mineral dibutuhkan untuk
menjaga kekebalan tubuh anak.
• Lingkungan yang bersih dan nyaman, sanitasi dan air
bersih.
• Konseling dan edukasi pemberian makan responsif
sangat dibutuhkan.
• Dukungan multisektor untuk menunjang pemberian
makan pada bayi dan anak.
UNICEF,2022
Pendekatan secara Sistem Untuk Perbaikan Asupan Anak Usia 6-23 bulan

1 Memperluasi akses konseling berkualitas dan dukungan praktek Pemberian Makan


Bayi dan Anak (PMBA)

2 Meningkatkan ketersediaan, akses dan keterjangkuan akan pangan sehat untuk anak
usia 6-23 bulan

3 Implementasi standar dan kebijakan nasional untuk melindungi anak dari pangan
tidak sehat seperti produk ultra proses serta praktik pemasaran yang tidak etis

Penggunaan berbagai saluran komunikasi untuk menjangkau pengasuh atas informasi


4
faktual terkait Pemberian Makan Bayi dan Anak yang tepat

Desain program bantuan sosial yang ramah gizi dengan memberikan bantuan berupa
5 pangan sehat dan aman untuk bayi dan anak usia 6-23 bulan, termasuk untuk bantuan
bencana

Penggunaan platform program perlindungan sosial untuk meningkatkan pengetahuan


6
pengasuh tentang praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak
Rekomendasi Praktik PMBA usia 6-23 bulan
1 2 3 4 Keanekaragaman Pangan
ASI Minimum 5 dari 8 kelompok pangan:
DENSITAS 1. ASI
GIZI 2. Biji-bijian, akar dan umbi-umbian
(telur, daging) 3. Kacang-kacangan dan biji-bijian
4. Susu dan turunan susu (yoghurt, keju)
Protein Hewani, 5. Hewani (daging, ikan, ayam, hati, dll)
Buah dan Sayur 6. Telur
7. Buah dan Sayur mengandung Vit A
6
8. Buah dan Sayur lain
7
5

HINDARI:
Penambahan Gula
Vitamin & Suplemen HINDARI: (dalam makanan dan
(Hanya Bila Diperlukan) Makanan dengan Nilai minuman)
Gizi Rendah

Anda mungkin juga menyukai