1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk mendapatkan aluminium oksida (alumina).
Tahapan dalam Proses Bayer:
1) Pertama, bijih bauksit diambil dari tambang. 2) Lalu, bijih bauksit tersebut dihancurkan atau dihaluskan secara mekanik. 3) Impurities (pengotor) dihilangkan dengan cara memanaskan serbuk bauksit dalam udara sehingga logam-logam lain teroksidasi. Misalnya besi teroksidasi menjadi Fe2O3. 4) Kemudian, serbuk bijih yang telah dipanaskan direaksikan dengan soda kaustik atau larutan Natrium hidroksida (NaOH) pekat dan diproses di pabrik penggilingan untuk menghasilkan lumpur (suspensi berair) yang mengandung partikel-partikel bijih yang sangat halus. 5) Suspensi berair tadi dipompa ke digester, yaitu sebuah tangki yang berfungsi seperti panci presto. Larutan ini diproses pada suhu 230-520 °F dan tekanan yang tinggi sekitar setengah jam atau hingga beberapa jam untuk melarutkan alumina dalam bijih. 6) Larutan panas dilewatkan melalui serangkaian tangki. 7) Larutan kemudian dipompa ke dalam tangki pengendapan. Ketika suspensi berair berada di dalam tangki ini, pengotor yang tidak larut dalam NaOH akan mengendap di bagian bawah tangki. 8) Setelah pengotor telah diendapkan, masih ada larutan yang tersisa (filtrat) yang kemudian dipompa melalui serangkaian filter (penyaring). Setiap partikel-partikel halus dari pengotor yang masih ada dalam larutan juga akan tersaring. 9) Larutan yang telah disaring akan dipompa melalui serangkaian tangki pengendapan. 10) Larutan itu kemudian direaksikan dengan asam encer, yaitu larutan HCl. Ion silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat akan diendapkan sebagai Al(OH)3. 11) Endapan kristal atau Al(OH)3 (s) mengendap di bagian bawah tangki. 12) Kemudian endapan Al(OH)3 disaring dan diambil. 13) Setelah itu, endapan Al(OH)3 dipindahkan ke pengering untuk dilakukan proses kalsinasi (pemanasan untuk melepaskan molekul air yang secara kimiawi terikat pada molekul alumina) dengan suhu 2.000 ° F (1.100 ° C) akan mendorong lepasnya molekul air, sehingga hanya tinggal Kristal alumina anhidrat. Setelah meninggalkan tungku pengering, kristal akan melewati pendingin. 14) Setelah itu, maka terbentuklah serbuk Al2O3 murni (korundum).