OLEH:
NAMA: KHAIRUN NISA
KELAS: 1-A FARMASI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan Pengenalan alat-aht aboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-akt hboratorium biasanya dapat
rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Pentingnya dilakukan pengenalan alat-aht hboratorium adalah agar dapat diketahui
cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikt mungkin. Hal ini penting agar saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pub. Bekerja di laboratorium
tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis
bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Sehin itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan
digunakan. Setup percobaan kia selilu menggakan peralatan yang berbeda atau
meskipun sama tapi ukurannya berbeda. (Suramika, C, dkk, 2013).
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. ALAT
1. Cawan petri
2. Cawan Porselin
3. Labu Erlemeyer
4. Gels Ukur
5. Gelas Beaker
6. Pipet Ukur
7. Pipet tetes
8. labu kjedahl
9. penjepit krusible
10. Corong
11. Timbangan Analitik
13. spatula
15. Mikroskop
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
PEMBAHASAN
1.Cawan Petri
Fungsinya:
2. Cawan Porselin
Fungsinya:
Digunakan untuk menganalisis bahan kering dan abu.
3.Labu Erlenmeyer
Fungsi:
Digunakan untuk mereaksikan larutan berupa air, menyimpan larutan hasil titrasi.
4. Gelas Ukur
Fungsi:
6.Pipet Ukur
Fungsi:
Digunakan untuk memindahkan cairan atau larutan ke dalam wadah dengan
berbagai ukuran volume.
7.Pipet Tetes
Fungsi:
8.Labu Kjedahl
Fungsi:
Digunakan untuk destruksi bahan makanan dalam proses penentuan kadar protein
khususnya makanan berbentuk padat.
9.Penjepit Krusible
fungsi :
Digunakan untuk memegang krusible saat pemanasan berlangsung.
10. Corong
Fungsi:
Digunakan sebagai alat bantu untuk menuangkan cairan dari suatu tempat ke
tempat lainnya.
11.Timbangan Analitik
Fungsinya:
12.Lumpang Alu
Fungsi:
Lumpang dan Alu digunakan untuk menggerus dan menghaluskan zat kimia
berbentuk padat.
13.Spatula
Fungsi:
14.Tabung Reaksi
Fungsi:
15.Mikroskop
Fungsi: untuk memvisualisasikan objek yang sangat kecil seperti sel,
mikroorganisme, dan memberikan gambar yang kontras, yang diperbesar.
B. Pembahasan
Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gols ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya
Pada saat mengukur volume larutan. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menuangkan hanan atau zat kimia secara dengan berhati-hati. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Pramitha Galuh, 2014) yang menyatakan gelas ukur berfungsi
untuk mengakur volume lartan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi.
Cawan Porselin adalah alat yang dimakan untuk prosedur analisis kadar
abu dan kadar air, Cawan Alumunium adalah alat yang digunakan untuk analisis
kadar air tidak dapat digunakan untuk analisis kadar abu. Labu Kibejal digunakan
unmak analisis kandungan proten alt im terbuat dari kaca,
Shoclet digunakan untuk analisis kadar lemak. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat (Kamaia Rahman, 2012) yang menyatakan bahwa Saxhler berfungsi
untuk memisahkan ekstak padatan suatu bahan dengan pelnut organik dan
digunakan pada proses ekstraksi.
Alat Titrasi berfungsi untuk melakukan proses titrasi larutan atau protein.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Emalia Rosita, 2013) yang menyatakan alat tirasi
terdiri dari statif dan klem yang berfungsi untuk menjepa buret atau pipet, dan
buret berfungsi untuk mengeluarkan hartan dalam volume tertentu. Tabung
Destilasi, berfungsi untuk proses destilasi larutan.
Oven adalah peralatan yang digunakan untuk sterilisasi kering, juga dapat
dimakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Cipto surinka, 2013) yang menyatakan bahwa oven berfungsi sebagai alat
Tanur berfingi untuk, Temput tamuk proses pengabuan dalam araiss kadar
abu, untuk memanaskan larutan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto Suriantika,
2013) yang menyatakan tanur berfungsi untuk memanaskan larutan atau sampel.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Abt-alt mikrobiobgi memiliki namu, fungsi dan cara pengaman yang berbeda
dari masing-masing alat. Alat-akit mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca,
karena kaca tidak dapat bereaksi dengan zat kimia dan yang terpenting tahan
terhadap panas.
2. Peralatan laboratorium yang digunakan pada saat praktikum tersiri atas cawan
porselin, cawan alumunium, labu erlenmeyer, gels ukur, tabung reaksi, pipet ukur
pipet tetes, pipet gondok, mikropipet, karet penyedot atau bulp, gegep, labu kjchal
alat destinasi timbangan analitik, pipet tetes, mikropipet, beaker glass, oven, tamur,
hot plate, dan lemari asam.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah mahasiswa yang melakukan
praktikum agar mengikutinya dengan baik, dan dapat mengenal alat-alat yang
digmakan beserta dengan fungsinya agar pada praktikum selanjutnya praktikan
tidak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
http:/bestcassie.wordpress.com/2013/03/12/
aporpraktikummikrobiologipengenalan-alat-alat diakses pada tang! 8 Oktober 2016