Bab Iv
Bab Iv
A. Hasil Penelitian
Pada bab IV ini akan disajikan berupa data deskriptif yang diperoleh
dari studi kasus penelitian ini. Peneliti mendeskripsikan dua hasil dan
penyalahgunaan oplosan.
Oplosan. Berikut ini keterangan data identitas subyek pada penelitian ini :
a. Subyek pertama
Identitas subyek
Nama : YS
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
2 Kasihan Bantul pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2019 pukul 17.00
peneliti berikan.
“ Wah iya mbak, saya mengkonsumsi alkohol sudah sejak SD, anak-
anak lain masih main kelereng tapi saya sudah nyoba gituan mbak, tapi ya
penasaran apasih itu minuman apasih itu. Bahkan sampe sekarang pun
pengertian alkohol, yang ia tahu alkohol hanya sejenis minuman yang bisa
diri sendiri penasaran ingin mencoba dan ada faktor lain dari
saja ia sering terbawa sugesti oleh dirinya sendiri ketika alkohol tesebut
di katakan oleh YS :
“ (berpikir) Hmm.. ketergantungan sih nggak mbak, cuman agak enak aja.
ketergantungan ya, nggak mbak. Tapi kalau ke lihat dimata pasti minum
tuh mbak jadi kayak udah sugesti diri sendiri gitu mbak apalagi kalau
konsumsi dalam dosis yang banyak dapat menyebabkan overdosis dan bisa
minuman bersoda yaitu kuku bima, exrajoss, ale-ale, M150 dan coca-cola.
katakan oleh YS :
“ Pernah mbak saya campur dengan minuman bergas bersoda mbak kayak
dengan ale-ale ada juga obat-obatan tapi itu temen saya mbak. Kalau saya
itu cuman orang stress yang minuman mbak” (Wawancara YS, 2019)
“ya ga tau sih mbak berbahaya atau nggak karna saya taunya rasanya
enak ya saya beli aja saya minum kadang ada bebarapa botol. Jadi kurang
tau juga saya kandungannya isinya apa aja mbak, jangakan saya mbak
orang yang jualnya pun juga belum tentu tau mbak yang dia campurin itu
bahaya atau nggaknya mbak. Tapi kalau setau saya cuma bisa muntaber
nyiciplah mbak apalagi kalau ada di depan mata mbak, membuat saya
penasaran minuman apa sih itu kok yang saya tahu orang-orang setelah
minum itu kok bisa mabuk bisa pusing. Jadinya ya saya coba mbak, setelah
saya coba kok enak gitu mbak lama-lama ketagihan dan jadi kebiasaan
karna kurangnya percaya diri dalam pergaulan dan juga bukan untuk
wawancara oleh YS :
“ Nggak mbak, buat apa juga saya nutupin kekurangan dengan hal
seperti itu mbak. Saya terima apa adanya aja diri saya, dilingkungan saya
juga begitu. Biasanya saya minum juga karna lagi capek atau nafsu makan
“kalau lagi depresi atau frustasi juga nggak mbak, tapi yang keseringan
Mungkin kebanyakan orang buat nyelesain masalah, tapi kalau saya mah
malah jadi banyak masalah mbak. Jadi makin pusing pikiran dibuatnya
mbak. Jadi ya saya minum tergantung saya maunya aja mbak, pas lagi
b. Faktor Keluarga
kakaknya dan kedua orang tuanya YS pun mengetahui bahwa ia adalah seorang
peminum. Akan tetapi kedua orang tuanya tidak melarangnya dengan maksud
agar anaknya sadar bahwa hal tersebut salah dan tidak baik bagi dirinya. Berikut
keluarga saya tau kok saya peminum gitu mbak. Semalam saya baru minum
dengan abang saya mbak. Orang tua saya juga tau mbak, bukan berarti di
bebaskan tapi karna juga udah dewasa jadi gak dilarang yang penting tau
batasnya aja sewajarnya aja gitu mbak kesadaran diri sendiri juga”
sudah di didik agama sejak kecil oleh kedua orang tuanya. Sebenarnya ia juga
mengkonsumsinya.
“sangat kuat mbak,apalagi bapak saya mbak. Kalo agama sudah di didik dari
kecil mbak, mungkin karna terlalu kuat saya nya melenceng sendiri mbak gak
tau kenapa. Sebenarnya juga sudah di ingatkan mbak bahaya rokok bahaya
minuman bahaya narkoba, tapi kan kalau dah dewasa ini kan orag tua
menuntut kita hanya untuk sadar mbak biar bisa lebih tau mana yang baik,
minuman keras alkohol, akan tetapi di keluarga besarnya ada yang sama
“ Standar lah mbak, berkecukupan mbak tapi ya kadang saya juga suka
menyalahgunakan pemberian orang tua dikasih buat jajan malah di pakai buat
yang lain buat beli minuman, rokok, ya kadang juga buat keperluan lain mbak.
Di keluarga kandung saya nggak ada mbak yang konsumsi alkohol maupun
oplosan, kalau di keluarga besar ada mbak mbak itu abang sepupu saya.
Kadang suka minum juga bareng sama dia” (Wawancara YS, 2019)
pergaulannya.
d. Faktor Lingkungan Masyarakat
tidak secara beabas dan terbuka, asalkan tahu tempat yang menjualnya.
b. Subyek Kedua
Identitas subyek
Nama :M
Umur : 22 Tahun
Asal : Kebumen
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pada hari itu saat tiba di kos M, peneliti langsung bertemu dengan M
kegunaannya ada alkohol yang buat obat luka menyembuhkan luka, ada
mengobati luka karna menurut M kandungan yang ada di obat luka lebih
aktif dari dulu hingga sekarang, ia mulai merokok sejak kelas 1 SMP.
dicampur dengan anti lotion nyamuk, dan ada yang dicampur dengan
jika ia membeli yang sudah di oplos, maka dari itu ia lebih suka
dengan coca cola agar lebih berasa enak dan hanya merasakan pusing
setelah mengkonsumsinya.
awal sama sekali tidak ada niat untuk mencicipi minuman tersebut,
minuman tersebut.
merupakan sosok agama yang kuat “ kuat mbak apalagi ayah saya
termasuk kuat agamanya, kalau sampai orang tua saya tahu pasti saya
sangat rajin pergi ke Masjid untuk mengaji. Akan tetapi semenjak SMK
Akan tetapi apabila ia mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya jika
2. Coding
Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi
hasil wawancara di atas oleh subyek satu dan subyek kedua maka di
dapatkan hasil data yang sudah di lakukan pemberian kode di bawah ini:
Tabel 3.2 Hasil wawancara subyek YS
Data Wawancara Kode
Pengetahuan Alkohol dan Oplosan
1. Apakah anda mengkonsumsi alkohol?
Wah iya mbak, saya mengkonsumsi alkohol sudah sejak SD, 1
anak-anak lain masih main kelereng tapi saya sudah nyoba
gituan mbak, tapi ya masih coba-coba aja mbak belum
pengkonsumsi bangetlah karna saya penasaran apasih itu
minuman apasih itu. Bahkan sampe sekarang pun masih
mengkonsumsi alkohol mbak. Saya sangat tergila-gila dengan
alkohol itu waktu SMA”
2. Menurut anda alkohol itu apa?
“ Ya, kurang ngerti sih alkohol itu apa mbak cuma taunya 2
alkohol ada di minuman terus di minum mbak”
3. Seberapa sering anda mengkonsumsi alkohol
“ Nggak terlalu sering sih mbak, paling ya dalam sehari ada
3x tapi tu gak tiap hari mbak. Seminggu tuh nggak sering 2x
lah paling mbak”
4. Berapa kali dalam sebulan anda mengkonsumsi
alkohol?
“ Ya paling kira-kira sebulan itu ada 4x mbak, saya juga gak
ngitung mbak. Taunya ya kalau lagi pengen ya minum”
5. Mengapa anda pernah mengkonsumsi alkohol
“ Ya karna awalnya saya penasaran ingin coba-coba mbak, 3
pas saya cicip-cicip kok enak juga bikin kepala agak puyeng
enak juga, jadi lama-kelamaan terbiasa dengan alkohol.
Terus juga temen-temen lingkungan juga sama mendukung
juga maksudnya mereka juga minum jadi ya kadang sama
mereka kadang juga sendiri”
6. Apakah setelah anda mengkonsumsi alkohol
menjadi ketergantungan?
“ (berpikir) Hmm.. ketergantungan sih nggak mbak, cuman 4
agak enak aja. Tapi tanpa alkohol pun sebenarnya bisa mbak
kalau di bilang ketergantungan ya, nggak mbak. Tapi kalau ke
lihat dimata pasti minum tuh mbak jadi kayak udah sugesti
diri sendiri gitu mbak apalagi kalau sudah ngumpul sama
temen-temen mbak nggak bisa nolak mbak (tertawa)”
7. Apakah anda tahu bahaya dari mengkonsumsi
alkohol
“ Ya kalau tau benar sih nggak mbak, tapi denger kata orang 5
sih berbahaya. Bahayanya bisa buat umur makin pendek
mbak, bisa juga jadi penyakit. Apalagi kalau di minum
Data Wawancara Kode
dengan dosis berlebihan pasti bisa overdosis kan mbak terus
meninggal deh. Saya tau itu juga dari orang-orang sama
orang tua saya pernah ngasih tau saya mbak”
8. Apakah anda perokok aktif dan sejak kapan?
“ Kalau perokok aktif dibilang iya sih mbak, sejak SD saya
mulai merokok mbak jadi saya merokok dulu baru tau
minuman alkohol itu. Sampai saat ini masih aktif merokok,
pernah coba untuk mengurangi tapi saya perpanjang lagi
mbak”
9. Apakah anda tahu bahwa minuman beralkohol
adalah minuman keras?
“Tau mbak, ya namanya yang beralkohol pasti minuman 6
keras lah mbak. Saya pernah tuh baca di iklan atau poster ya
tentang minuman keras gitu. Tapi ya masih tetep saya
konsumsi sih mbak. Untuk saat ini sih belum ada efeknya, jadi
saya belum bisa berhenti”
10. Apakah anda tahu minuman oplosan? Apa itu
minuman oplosan?
“Tau mbak, ya kayak minuman yang di mix gitu mbak. Setahu 7
saya di campur dengan macam-macam mbak kayak kuku
bima ada, extrajoss ada, ale-ale ada, di campur coca-cola.
Dulu saya minumnya Newport mbak untuk alkoholnya, kalo
sekarang minumnya anggur merah, Iceland, vodka”
11. Apakah anda pernah mencampur minuman alkohol
dengan bahan lain? (seperti metanol, minuman
berenergi, bersoda, obat-obatan, dan lain-lainnya)
“ Pernah mbak, itu saya mulai mencoba mencampurkannya 8
sejak saya SD itu mbak. Saya campur dengan minuman
bergas bersoda mbak kayak pepsi, coca cola, terus juga
dicampur M150, kratingdaeng, dicampur dengan ale-ale ada
juga obat-obatan tapi itu temen saya mbak. Kalau saya sih
gak pernah di campurin yang aneh-aneh kayak obat-obatan,
lotion nyamuk atau yang berbahaya lagi spiritus. Paling ya
minuman-minuman biasalah mbak. Karna kalo dicampurin
dengan yang minuman berbahaya itu cuman orang stress
yang minuman mbak (tertawa)”
12. Mengapa anda mencampurkan alkohol dengan
bahan tersebut?
“ Alasannya karna biat rasa sih mbak, bisa mengurangi rasa 9
pahitnya jadi saat minum tuh enak mbak rasanya ada
Data Wawancara Kode
manisnya ada segernya jadi biar ada sensasinya mbak
pokoknya beda aja rasanya”
13. Dimanakah anda mendapatkan minuman keras
oplosan tersebut?
“ada tempat-tempatnya tertentu mbak kalau oplosan kayak di 10
warung-warung juga banyak mbak tapi ya dijualnya
tersembunyi mbak. Kadang belinya udah dalam bentuk jadi
mbak tinggal minum di nikmatin mbak tapi kadang juga ada
yang saya campur lagi sendiri”
14. Apakah anda tahu bila mencampurnya dengan
bahan-bahan lain yang tidak jelas kandungannya
akan berbahaya bagi kesehatan?
“ya ga tau sih mbak berbahaya atau nggak karna saya taunya 11
rasanya enak ya saya beli aja saya minum kadang ada
bebarapa botol. Jadi kurang tau juga saya kandungannya
isinya apa aja mbak, jangakan saya mbak orang yang jualnya
pun juga belum tentu tau mbak yang dia campurin itu bahaya
atau nggaknya mbak. Tapi kalau setau saya cuma bisa
muntaber dampak ke kesehatannya”
Faktor Individu
15. Mengapa anda mengkonsumsi minuman keras
oplosan? Apakah ada faktor internal dari dalam
diri anda?
- hanya karena ingin coba-coba
“ ya awalnya saya penasaran banget ingin coba-coba mbak, 12
istilahnya pengen nyiciplah mbak apalagi kalau ada di depan
mata mbak, membuat saya penasaran minuman apa sih itu
kok yang saya tahu orang-orang setelah minum itu kok bisa
mabuk bisa pusing. Jadinya ya saya coba mbak, setelah saya
coba kok enak gitu mbak lama-lama ketagihan dan jadi
kebiasaan bagi saya”
- kurangnya harga diri dalam pergaulan
masyarakat
“ Nggaklah mbak, itu bukan alasan saya untuk mengkonsumsi 13
minuman tersebut. Untuk apalah saya seperti itu mbak. Toh
gini-gini aja diri saya”
- menutupi kekurangan anda agar dapat
menunjukkan eksistensi
“ Nggak mbak, buat apa juga saya nutupin kekurangan 14
dengan hal seperti itu mbak. Saya terima apa adanya aja diri
saya, dilingkungan saya juga begitu. Biasanya saya minum
Data Wawancara Kode
juga karna lagi capek atau nafsu makan kurang habis minum
tidur, minum sewajarnya mbak bukan untuk memabukkan”
- merasa sangat frustasi dan depresi
“kalau lagi depresi atau frustasi juga nggak mbak. Tapi ada 15
juga sih mbak orang-orang tuh kalau lagi stress pasti larinya
ke minum trus mabuk, kalau saya mah keseringan karna
capek aja mbak atau nafsu makan gak ada baru saya minum”
- menyelesaikan suatu masalah
“ Oh nggak mbak, menurut saya bukan jadi selesai 16
masalahnya mbak. Mungkin kebanyakan orang buat nyelesain
masalah, tapi kalau saya mah malah jadi banyak masalah
mbak. Jadi makin pusing pikiran dibuatnya mbak. Jadi ya
saya minum tergantung saya maunya aja mbak, pas lagi
sendiri, senang atau kapanpun ya saya minum”
Faktor Lingkungan Keluarga
16. Bagaimana dengan faktor lingkungan keluarga
anda?
- Hubungan dengan keluarga
“Saya anak ketiga dari tiga saudara mbak, dua kakak 17
perempuan saya. Hubungan saya sama keluarga ya baik-baik
aja mbak tidak ada masalah keluarga, keluarga saya tau kok
saya peminum gitu mbak. Semalam saya baru minum dengan
abang saya mbak. Orang tua saya juga tau mbak, bukan
berarti di bebaskan tapi karna juga udah dewasa jadi gak
dilarang yang penting tau batasnya aja sewajarnya aja gitu
mbak kesadaran diri sendiri juga”
- Kedua orang tua agamanya kuat
“sangat kuat mbak,apalagi bapak saya mbak. Kalo agama 18
sudah di didik dari kecil mbak, mungkin karna terlalu kuat
saya nya melenceng sendiri mbak gak tau kenapa. Sebenarnya
juga sudah di ingatkan mbak bahaya rokok bahaya minuman
bahaya narkoba, tapi kan kalau dah dewasa ini kan orag tua
menuntut kita hanya untuk sadar mbak biar bisa lebih tau
mana yang baik, mana yang gak baik mbak”
- Faktor ekonomi
“ Standar lah mbak, berkecukupan mbak tapi ya kadang saya 19
juga suka menyalahgunakan pemberian orang tua dikasih
buat jajan malah di pakai buat yang lain buat beli minuman,
rokok, ya kadang juga buat keperluan lain mbak.
- Keluarga mengkonsumsi minuman keras
Data Wawancara Kode
“Di keluarga kandung saya nggak ada mbak yang konsumsi 20
alkohol maupun oplosan, kalau di keluarga besar ada mbak
mbak itu abang sepupu saya. Kadang suka minum juga
bareng sama dia”
Faktor Lingkungan Pergaulan
17. Bagaimana dengan faktor pergaulan anda?
- terpengaruh dari orang lain
“Iya mbak, karna pengaruh dari orang-orang lain juga di 21
lingkungan mbak. Kayak temen-temen saya tuh kalau
misalnya lagi ngumpul atau nongkrong pasti tuh terpengaruh.
Kadang saya juga yang ngajak mereka buat minum-minum
mbak. Apalagi kan juga hidup di perantauan mbak jadi ya
saya sesuaikan”
- lingkungan pergaulan yang bebas
mengkonsumsi minuman keras oploan
“ Kalo karna pergaulan bebas nggak juga sih mbak, soalnya 22
bebasnya juga yang masih sewajarnya mbak. Nggak terlalu
terkait sih mbak antara minuman sama pergaulan kalo
menurut saya mbak”
- mendapat ancaman/tekanan dari lingkungan
untuk mengkonsumsi minuman tersebut
“Nggak pernah sih dapat ancaman atau tekanan gitu sama 23
sekali gak pernah mbak, malah saya kadang yang ngancem
temen-temen saya hahaha (tertawa)”
Faktor Kultural Budaya
18. Bagaimana dengan budaya di tempat tinggal anda?
Apakah mengkonsumsi minuman keras adalah hal
yang lumrah untuk dikonsumsi?
“Saya kan orang Padang sih budaya minuman gitu gak ada 24
mbak, apalagi saya Sumatra Barat mbak sangat di larang
ketat mbak. kalau lingkungan disini bebas-bebas aja sih tidak
ada yang melarang mbak”
Faktor Lingkungan Masyarakat
19. Bagaimana dengan faktor lingkungan masyarakat
di sekitar anda?
- mengkonsumsi minuman keras tersebut saat
sedang berkumpul pos ronda
“ saya gak pernah ikut kumpul pos ronda mbak, paling ya 25
kumpul sama temen-temen kos mbak. kalau untuk warga di
lingkungan kos saya ada juga mbak yang mengkonsumsi, ada
Data Wawancara Kode
juga bapak-bapaknya mereka minumnya tuh sejenis CIU gitu
mbak minuman tradisional jawa”
- pernah pesta miras
“Sejauh ini sih nggak ada mbak, ntah mungkin saya yang 26
nggak tau atau gimana. Tapi setau saya nggak ada mbak,
saya nggak pernah lihat ada pesta miras gitu”
- mudah mendapatkan minuman keras oplosan
“Sangat mudah mbak, apalagi harganya juga bisa di jangkau 27
lebih murah. Dimana-mana ada mbak asalkan kita tau aja
tempatnya yang menjual mbak”
20. Apakah sebelumnya pernah ada penyuluhan
tentang minuman keras di lingkungan tempat
tinggal anda
“belum sampai saat ini belum ada mbak” 28
3. Kategorisasi
Setelah di lakukan koding dengan pemberian kode maka
Kode Kategori
1 Konsumsi alkohol
9 Menciptakan rasa
10 Tempat-tempat tersembunyi
21 Terpengaruh teman-teman
27 Mudah di dapatkan
kategori :
Kode Kategori
1 Konsumsi alkohol
4 Ketergantungan
10 Di tempat-tempat tertentu
27 Mudah di dapatkan
ada beberapa kategori yang ditemukan dengan maksud yang sama pada subyek
1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,13,14,18,19,20,21,24,27,28.
Dari hasil analisis faktor risiko yang di dapatkan melalui wawanacara
Rasa ingin
coba
Stress/frustasi
Budaya Menyelesaikan
suatu masalah
Faktor Risiko
Mudah
didapatkan
Terpengaruh dari
lingkungan
Peran keluarga
Skema 1
Faktor-faktor Risiko Pengguna Penyalahguna Oplosan
C. PEMBAHASAN
risiko pengonsumsi miras oplosan adalah karna rasa ingin coba, merasa
lingkungan.
muda selalu mempunyai sifat ingin tahu segala sesuatu yang belum, atau
minuman. Rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang di miliki akan
membuat seseorang yang pada akhirnya mudah untuk melakukan
rasa ingin tahu. Hal ini serupa dengan penelitian Faktor- faktor
agama sejak kecil. Mereka rajin mengaji dan shalat, akan tetapi sejak
4. Peran Keluarga
hubungan mereka dengan keluarga atau orang tua baik-baik saja dan
harmonis. Melihat kondisi mereka yang tinggal jauh dari orang tua dan
telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini
yang mempunyai agama yang kuat bisa mendidik anaknya agar tidak
terlahir dari sosok orang tua yang agama islamnya kuat dan mereka pun
sebenarnya sudak di didik agama sejak kecil. Akan tetapi tidak menutup
disebabkan karna kurangnya pengawasan dari orang tua dan ada juga
agar bisa mengetahui mana yang baik dan tidak baik untuk diri mereka.
miras, sehingga mereka yang belum kukuh dan kuat imannya akan
6. Mudah di dapatkan
standar maupun kebawah oleh karena itu mereka tetap mencari dan
membeli dengan harga yang murah dan terjangkau sesuai dengan
daripada ia harus membeli anggur murah yang harga nya lebih mahal,
satu plastik minuman oplosan bisa di dapat dengan harga 10.000 ribu
yang terbilang murah sesuai dengan isi dompet. Sama hal nya seperti
Muhammadiyah Gamping.
Tabel 3.4 Data rekam medis RS Muhammadiyah PKU Gamping Yogyakarta periode 2014-2019
Alcohol
1 NCS 19 Laki-laki Pelajar Sembuh
unspecified
Alcohol
2 DS 22 Laki-laki Mahasiswa Sembuh
unspecified
Alcohol
3 ST 43 Laki-laki Buruh Meninggal
unspecified
Alcohol
4 HS 42 Laki-laki Buruh Sembuh
unspecified
Alcohol
5 SY 21 Laki-laki Mahasiswa Sembuh
unspecified
Alcohol
6 K 22 Laki-laki Mahasiswa Sembuh
unspecified
Alcohol
7 HB 23 Laki-laki Mahasiswa Sembuh
unspecified
Alcohol
8 RI 21 Laki-laki Mahasiswa Sembuh
unspecified
Alcohol
9 ET 26 Perempuan Wiraswasta Sembuh
unspecified
Berdasarkan dari data diatas di dapatkan dari sembilan korban
terdapat satu korban yang meninggal yaitu ST. Dari data rekam medis
6,7% pada usia 25-34 tahun. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa,
10) dimana belum secara pasti atau spesifik dalam mendiagnosis suatu
spesifik seperti riwayat medis atau pasien atau anamnesis pasien yang
tidak lengkap seperti dalam situasi darurat tersebut. Hal tersebut berarti
dokter. Agar menjadi lebih spesifik diperlukan bukti yang cukup untuk
dari bukti yang cukup butuh menunggu beberapa waktu setelah awal
duga karna murni minuman keras beralkohol atau sudah di oplos dengan
berbagai macam bahan lain seperti metanol, spiritus, soffel anti nyamuk,
etil alkohol (etanol) dan metil alkohol (metanol). Etil alkohol (etanol)
harga metanol yang relatif lebih murah. Akan tetapi masyarakat umum
yang telah rusak akibat minuman keras, caranya mengatasi hidup serta
mengatasi rasa percaya diri dan rasa bersalah. Sembuh berarti tidak
hanya dari nilai dari sembuh secara klinis, akan tetapi juga sembuh
mengkonsumsi.