Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmakologi & terapi II

Annida Rahman (21482011050)

Semester 5 Farmasi

Kasus

Seorang pasien laki - laki berusia 45 tahun, yang akan kita sebut sebagai Mr. A, datang ke
apotek dengan keluhan nyeri kronis pada punggung bawah akibat cedera olahraga. Nyeri ini
telah berlangsung selama beberapa bulan dan memengaruhi kualitas hidupnya secara
signifikan. Mr. A ingin mencari solusi untuk mengurangi nyerinya.

Pemeriksaan Fisik

- Pasien tampak agak tegang dan menghindari gerakan yang besar.

- Tidak ada tanda-tanda peradangan atau kelainan fisik yang mencolok pada punggung pasien.

Riwayat penyakit terdahulu

Tidak ada

Riwayat pengobatan

Pasien telah mencoba analgesik non-resep seperti paracetamol

Riwayat sosial

Tidak merokok dan tidak minum alkohol.

Riwayat alergi: Tidak ada

Lain-lain: Tidak ada.

Asesmen drug-related problems (DRPs) & rencana asuhan kefarmasian

Masalah Terapi S O A P

Low back Natrium Pasien : Tidak ada Pasien 1. memberikan terapi


Pain Diklofenak & seorang tanda - tanda menderita nyeri yang efektif
(NPB) eperisone HCl pria peradangan nyeri kepada pasien.
berusia atau kelainan punggung 2. memberikan
45 thn fisik yang kronis yang petunjuk dosis dan
mencolok mempengaruhi jadwal penggunaan.
pada kualitas
punggung hidupnya. 3.Pasien diberikan
Keluhan : edukasi tentang
pasien. Tidak ada
nyeri pentingnya mengikuti
tanda-tanda
pada resep dengan tepat
peradangan
punggug dan melaporkan
akut atau
bawah setiap efek samping
kelainan fisik
yang jelas. yang mungkin
muncul.

4. Pasien juga
diberikan panduan
tentang latihan
peregangan dan
perubahan gaya hidup
yang dapat
membantu mengelola
nyeri punggung,
termasuk menjaga
postur yang baik dan
menghindari aktivitas
fisik yang berlebihan.

5. Pasien dijadwalkan
untuk follow-up dalam
4 minggu untuk
mengevaluasi
respons terhadap
terapi dan
memastikan tidak ada
masalah atau efek
samping yang
signifikan.

Prognosis

Prognosis nyeri punggung bawah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Riwayat nyeri punggung
bawah sebelumnya, intensitas nyeri lebih tinggi, dan adanya penjalaran nyeri ke tungkai
dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk. Prognosis juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan
kebiasaan, seperti merokok.

Risiko disabilitas meningkat pada pasien nyeri punggung bawah yang disertai depresi atau
kelainan psikologis lain.
Terapi Farmakologi

1. Natrium Diklofenak

Natrium Diklofenak merupakan derivat asam fenilasetat, obat ini mempunyai efek analgesik,
anti piretik dan anti-inflamasi. Ia merupakan suatu inhibitor siklooksigenase dan secara
substansial potensinya lebih besar dibanding indometasin, naproksen atau beberapa obat
lainnya.

Dosis : oral, 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis, setelah makan. (PIONas)

Aturan pakai : 2-3 kali sehari 1 tablet, diminum sesudah makan

Penyimpanan : disimpan di tempat kering dan pada suhu kamar (25°)

2. Eperisone HCl

Eperisone HCl menghambat refleks spinal secara selektif, serta mempunyai efek analgesik
melalui hambatannya pada aktivitas SP dan tidak berefek sedatif sehingga tidak mengganggu
pekerjaan sehari-hari. Eperisone HCl memutus nyeri dengan jalan merelaksasi otot, sehingga
memperbaiki sirkulasi dengan jalan vasodilatasi dan menginhibisi refleks nyeri.

Dosis : Oral, 50 mg/hari dalam 3 dosis

Aturan pakai : sehari 3 kali 1 tablet, sesudah makan

Penyimpanan : disimpan di tempat kering dan pada suhu kamar (25°)

Terapi Non-farmakologi

1. Menjaga postur tubuh. Postur tubuh yang tegap saat duduk atau berdiri dapat mengurangi
tekanan berlebih pada otot dan tulang belakang.

2. Memberikan kompres dingin pada punggung. Caranya, bungkus es dengan kain, kemudian
tempelkan pada punggung selama 15-20 menit. Tiga hari setelah nyeri punggung muncul, ganti
dengan kompres hangat.

3. Memperbaiki posisi tidur. Disarankan untuk tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi.

4. Rutin berolahraga, terutama yang melatih otot perut dan punggung. Jenis latihan yang baik
untuk nyeri punggung adalah yoga, pilates, jalan kaki, dan berenang.

5. Menghindari stres

Harapan yang dicapai keluhan yang di derita pasien dapat teratasi


Daftar Pustaka

Ramadanti, FY., Setiadi, AP. (2021). Pemberian Rekomendasi oleh Mahasiswa Farmasi pada
Kasus Nyeri Pinggang di Setting Komunitas: Penelitian di Sebuah Institusi. Jurnal Sains Farmasi
& Klinis, 8(2), 190–199.

Purba, JS. (2022). Peran Analgesik Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) dan
Analgesik Non-NSAID dalam Penanganan Nyeri Nosiseptif. Medicinus. Vol 35.

Isnaniah. (2007). PERBANDINGAN EFEK TERAPI ANTARA OBAT ANTIINFLAMASI NON-STEROID


TUNGGAL DAN KOMBINASINYA DENGAN RELAKSAN OTOT TERHADAP DERAJAT NYERI
PUNGGUNG BAWAH YANG DINILAI DENGAN METODE ALTERNATIF PENILAIAN KUANTITATIF
NYERI (MAPKN)

rsud.sulbarprov.go.id. (2022, 27 juni) Mengenal Low Back Pain. Diakses pada 22 September
2023, dari https://rsud.sulbarprov.go.id/mengenal-low-back-pain/

Anda mungkin juga menyukai