Disusun Oleh:
B. Etiologi
Adapun etiologi nyeri yaitu:
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah
atau cidera.
2. Iskemik jaringan.
3. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau
tak terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya
terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika
otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap
dalam waktu yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan
lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif
lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan
Faktor fisiologis
Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang berfungsi
sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
Faktor psikososial
1. Kebudayaan
2. Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
3. Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
4. Harapan ; adanya orang lain
5. Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon nyeri
6. Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
7. Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual
C. Manifestasi Klinis
1. Gangguan tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan menghindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Nadi meningkat
8. Pernafasan meningkat
9. Depresi
D. Komplikasi
a) Gangguan pola istirahat tidur
b) Syok neurogenik
E. Pathway Keperawatan
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di
abdomen
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
3. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya
G. Penatalaksanaan
Medis
1. Pemberian analgesik
Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri
yang berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
2. Plasebo
Keperawatan
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
3. Distraksi (mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri
ringan sampai sedang)
4. Kompres hangat
I. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri berhubungan Tujuan dan kriteria hasil - Lakukan pengkajian yang
dengan agen injuri (NOC ) : komprehensif dari nyeri: lokasi,
fisik, biologis, kimia. - Perubahan dalam rasa karakteristik, durasi, frekuensi,
nyaman kualitas, intensitas dan presipitasi.
- Penurunan tingkat nyeri - Eksplorasi faktor yang
- Melakukan tindakan mempengaruhi nyeri
nyeri - Obsrvasi respon nonverbal karena
- Perasaan senang fisik ketidaknyamanan
dan psikologis - Evaluasi perkembangan masa lalu
terhadap nyeri
- Catat perkembangan tingkat nyeri
- berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab, lamanya, dan
antisipasi terhadap kenyamanaan
nyeri
- Berikan strategi nonfarmakologik
sebelum dilakukan prosedur yang
menyakitkan
- Gunakan komunikasi terapeutik
untuk meningkatkan pengetahuan
nyeri dan penerimaan respon
klien
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
2. Keletihan Tujuan dan kriteria hasil - Pantau pola tidur pasien dan
berhubungan dengan (NOC) : jumlah jam tidurnya
peningkatan kebutuhan - Mengikutsertakan pasien - Pantau respon kardiorespirasi
peningkatan energi dalam tindakan sebagai terhadap aktivitas misalnya.
akibat penyakit kronis bagian dari aktivitas Takikardi, disritmia, dispnea,
dan perubahan kimia hidup sehari-hari yang pucat, dan frekuensi napas
tubuh diperlukan. - Pantau lokasi dan sifat ketidak
- Beradaptasi dengan nyamanaan atau nyeri selama
konsentrasi dan gerak atau beraktivitas
penghematan energi - Pantau adnya keletihan fisik dan
- Meningatkan daya tahan emosi yang berlebihan pada
adekuat untuk pasien
beraktivitas - Pantau asupan nutrisi untuk
- Dapat beraktivitas dalam menjamin keadekuatan sumber
melakukan kegiatan energi
sehari - hari - Jelaskan pada pasien tentang
- Tidak letih dan lemas penyebab keletihan dan proses
atau kondisi penyakit
- Ajarkan pasien mengenalai tanda
dan gejala keletihan yang
memerlukan pengurangan
aktivitas
- Ajarkan tehnik pengaturan
aktivitas untuk mencegah
keletihan
- Konsultasikan pada ahli gizi
dengan pemberian asupan
makanan berenergi tinggi
- Rencanakan aktivitas yang
mengurangi keletihan pada pasien
- Bantu pasien dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari - hari
sesuai dengan kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Salemba
Medika: Jakarta
Capernito, Linda Juall. 2001. Asuhan keperawatan Edisi 8. EGC: Jakarta
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. EGC: Jakarta.
Mubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar: Kebutuhan dasar manusia. EGC: Jakarta.
Tamsuri, A. 2007. Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan
Kriteria NOC. EGC: Penerbit Buku Kedokteran Jakarta.
Wartonah. 2003. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperwatan. Salemba
Medika: Jakarta.
Mubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar: Kebutuhan dasar manusia. EGC: Jakarta.
Wartonah. 2003. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperwatan. Salemba
Medika: Jakarta.
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba Medika:
Jakarta.
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. EGC: Jakarta.
Smadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.
Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC.
Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan :
Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.