Anda di halaman 1dari 2

Cerita Pendek

Nama: Dewi Kusuma Asri

Kelas: IX.I

Mapel: Bahasa Indonesia

Penyesalan Orang Tua Karin

Karin, nama itu sudah tak asing lagi dikalangan para pencinta seni lukis, ia adalah salah
satu pelukis termuda di Indonesia, banyak prestasi yang telah diukir olehnya. Karirnya
dalam dunia perlukisan sangatlah cemerlang. Namun Karin berpikir bahwa itu semua
adalah hal sia sia saja, karena sesungguhnya ia adalah seorang anak yang kesepian, ia
menginginkan sebuah keluarga yang bahagia, keluarga yang mendukungnya dikala susah
maupun senang. Ayah dan Ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya masing masing dan
melupakan bahwa masih ada sosok seorang anak yang butuh kasih sayang dari mereka.

Suatu pagi, karin akan mengikuti perlombaan lukis tingkat nasional, ia memberi tahu hal
tersebut kepada ayah dan ibunya, orang tuanya pun berjanji kepada Karin bahwa mereka
akan datang dan memberikan dukungan kepada Karin. Namun sampai saat dimana
perlombaan tersebut akan berlangsung Karin tidak dapat melihat kehadiran kedua orang
tuanya, sejujurnya ia merasa sedih namun ia berpikir bahwa ayah dan ibunya akan
datang saat pengumuman hasil perlombaan tersebut.

Pengumuman hasil perlombaan pun berlangsung dan Karin mendapatkan posisi pertama
dalam pertandingan tersebut, hingga acara penyerahan hadiah selesai ayah dan ibu Karin
tetap tidak terlihat. Lalu Karin menelpon orang tuanya dan menanyakan dimana
keberadaan mereka.

"Halo yah, ayah dan ibu dimana? Perlombaannya sudah selesai" Ucap Karin kepada orang
tuanya

"Maafkan ayah dan ibu nak, kami masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan."
Jawab ayah

"Selalu saja begitu, kerja kerja kerja dan kerja terus, aku sudah muak mendengarnya,
kapan sih kalian ada waktu untukku?" Ujar Karin dengan kesal

"Maafkan kami nak, tapi ini semua demi kamu" kata ayah lagi
Dengan perasaan yang bercampur aduk Karin langsung mematikan telpon tersebut. Ia
berlari tak tentu arah keluar dari tempat perlombaan sambil menangis tersedu karena
merasa kecewa terhadap orang tuanya yang sudah berjanji akan datang. Tanpa disadar
Karin berjalan ke tengah jalan dan ternyata dari arah belakang ada mobil yang berada
pada kecepatan tinggi sedang melaju kearahnya, sang supir kaget dengan keberadaan
Karin yang berada ditengah jalan dan kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan. Karin pun
dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar.

Ayah dan ibu Karin langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan Karin,
setelah di telpon oleh pihak rumah sakit yang mengabarkan bahwa anak mereka
mengalami kecelakaan.

Ayah dan ibu menyesal karena telah mengingkari janji yang telah mereka untuk datang
ke perlombaan yang diikuti oleh Karin. Mereka juga sadar bahwa selama ini mereka tidak
pernah ada waktu untuk anak mereka.

"Nak maafkan ayah dan ibu yaa, maaf karena kami sering mengabaikanmu, ayah dan ibu
berjanji setelah ini akan lebih memperhatikan dirimu" ucap ayah sembari mengelus
kepala Karin

"Iyaa ayah Karin maafin kalian, jangan ingkar janji lagi yaa ayah ibu." kata Karin dengan
lembut

"Iyaa nak kami berjanji akan menepatinya, kami benar benar menyesal karena selama ini
telah mengabaikanmu."

Akhirnya setelah kejadian tersebut ayah dan ibu menjadi lebih perhatian kepada Karin.
Karin pun senang karena ayah dan ibunya menepati janji mereka.

Anda mungkin juga menyukai