Log Literatur Management Konflik
Log Literatur Management Konflik
LITERATURE Reidha Fitri 2022 Indonesian Journal of Nursing Scientific, Desember, Konflik tidak dapat
Nurbaeti 1 2022, 2(2); 45-57
REVIEW: dihindari tetapi harus dapat dikelola agar
Pinandhika2 Received
ANALISIS Soni Roy 26 Desember 2022; Accepted 28 Desember 2022
memberikan dampak positif sebagai sebuah
STRATEGI Kurniawan DOI: pembelajaran. Penerapan strategi manajemen
Hulu 3 https://doi.org/10.58467/ijons.v2i2.39 konflik pada strategi konflik kolaborasi lebih
MANAJEMEN
banyak meluangkan waktu untuk berdiskusi,
KONFLIK saling memahami masing masing sudut
PERAWAT pandang yang diberikan sehingga menemukan
MANAJER solusi yang integratif. Strategi kolaborasi
DENGAN mampu memberikan dampak positif bagi kedua
PENDEKATAN belah pihak. Strategi kolaborasi yang lemah
KOLABORASI akan membuat keputusan kerja yang kurang
DI IGD RSU X puas. Tipe kepribadian dan gaya manajemen
konflik menghasilkan bahwa individu dengan
tipe kepribadian ekstrovert cenderung
menyukai gaya manajemen konflik kolaborasi
dan kompromi.
MANAJEMEN I Made Moh. 2021 Journal of Advanced Nursing and Health Sciences Tinjauan dalam literatur review
Yanuar 2021; 2(1): 1 - 7
KONFLIK penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
Saifudin1,2* , ada beberapa faktor yang mempengaruhi
KEPERAWATAN Hasniah Dina
DI TATANAN 1,Ina Laela mempengaruhi keberhasilan mengatasi
Abdillah1, konflik pada tatanan klinis
KLINIS: Josepha
STUDI yaitu
Mariana
LITERATUR Tamaela1 , transparansi, komunikasi, mendengarkan
Lusi Anika dan memahami yang dirasakan berfokus
pada ketidaksepakatan serta mengakui
tanda-tanda konflik dan sumber asal akan
menentukan cara terbaik untuk mencegah
terjadinya konflik.
Selain itu terdapat 4 cara yang dipakai
dalam berkompromi / mengatasi konflik,
antara lain, pencegahan/penyangkalan
terhadap adanya konflik, akomodasi atau
membiarkan pihak lain secara total
memilih penyelesaian, kompetisi atau
secara agresif mendorong cara-cara untuk
mencapai tujuan untuk menang dari
konflik dan kolaborasi atau secara aktif
mencari keuntungan pribadi, namun tidak
melangkahi dan merugikan kepentingan
orang lain
Analisis Hubungan Astri Doris1 , Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Berdasarkan hasil analisis data dan
Kemampuan Fatma Oktober 2019, (Hal. 155-162) pembahasan yang telah disampaikan
Manajemen Konflik Sriwahyuni2, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
Kepala Ruangan Vetty
Priscilla3 hampir setengah perawat pelaksanaan
dengan menilai kurang puas terhadap kepuasan
Kepuasan Kerja kerja perawat pelaksana di Ruang Inap
Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Tk III Dr. Reksodiwiryo
Ruang Rawat Inap
Padang, dan perawat menilai lemahnya
Rumah Sakit Tk. III
kemampuan manajemen konflik secara
Reksodiwiryo
Padang keseluruhan yang dilakukan oleh kepala
ruangan, termasuk juga untuk strategi
akomodasi, strategi menghindar, strategi
kolaborasi yang mempengaruhi kepuasan
kerja perawat pelaksana di Ruang Inap
Rumah Sakit Tk III Dr. Reksodiwiryo
Padang.
Terdapat
hubungan
yang sangat
signifikan antara kemampuan manajemen
konflik, strategikompromi, strategi
kompetisi, strategi kolaborasi, strategi
akomodasi dan strategi menghindar
terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana
di Ruang Inap Rumah Sakit Tk III Dr.
Reksodiwiryo Padang
https://repositori.stikes-ppni.ac.id/bitstream/handle/123456789/500/artikel%20penerapan%2C%20literatur%20review.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
PENGARUH Selvi Mayang Sari Jurnal Economix Volume 9 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
KUALITAS Nomor 1 Juni 2021 Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh negatif dan
PELAYANAN DAN tidak signifikan terhadap Loyalitas Pasien (Y). Artinya
KEPUASAN PASIEN semakin tinggi Kualitas Pelayanan, maka akan
TERHADAP berpengaruh negatif terhadap Loyalitas Pasien
LOYALITAS PASIEN dansebaliknya. Sehingga hipotesi awal (H0) terbukti,
(STUDI PADA bahwa tidak terdapat pengaruh
RUMAH SAKIT
positif Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien.
BHAYANGKARA TK
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
II SARTIKA ASIH
BANDUNG) Kepuasaan Pasien memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap Loyalitas Pasien. Artinya
semakin tinggi Kepuasan Pasien, maka semakin
tinggi Loyalitas Pasien dan sebaliknya. Sehingga
hipotesis kedua (H1) dalam penelitian ini telah
terbukti kebenarannya bahwa terdapat pengaruh
positif Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien.
3. Loyalitas Pasien cenderung dipengaruhi oleh
Kepuasan Pasien. Hal ini dapat dilihat
dari output SPSS pada nilai thitung > ttabel. Hal ini
menunjukkan pengaruh dari
Kepuasan Pasien lebih dominan dibanding variabel
Kualitas Pelayanan.
4. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara
simultan kedua variabel independen terbukti
signifikan. Artinya kedua variabel independen
memiliki pengaruh secara bersama terhadap
Loyalitas Pasien. Dengan menggunakan uji parsial
diperoleh bahwa Kualitas Pelayanan tidak
berpengaruh terhadap Loyalitas Pasien. Sedangkan
dengan menggunakan Uji parsial diperoleh bahwa
hanya Kepuasan Pasien berpengaruh terhadap
Loyalitas Pasien.