Anda di halaman 1dari 12

PEMBINAAN TOGA

No. Dokumen : 440/ /KAK/PKM-PLJ

No. Revisi : 00

PDM Tanggal Terbit : 12 Januari 2023

Halaman : 1/6

dr. Erine Dwinda Indra Putri


PUSKESMAS
PLAJU NIP. 197801312006042012

PEDOMAN TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA


)
PUSKESMAS PLAJU TAHUN 2023

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

PUSKESMAS PLAJU

TAHUN 2023

Puskesmas Plaju : Jl. DI. Panjaitan No. 40 Kel. Plaju Ulu

Kec. Plaju, Kota Palembang

Telp. 0711-541212

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan HidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Kegiatan Pembinaan
Tanaman Obat Keluarga. Pedoman kegiatan ini kami susun sebagai salah satu upaya
untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan Pembinaan ke
Masyarakat Guna untuk pemanfaatan tanaman obat keluarga di area sekitar
pekarangan atau halaman rumah mereka, Selain itu Pedoman kegiatan ini ini juga
ditujukan untuk persiapan Re akreditasi baik oleh pendamping maupun pelaksana
Akreditasi.

Kerangka acuan kegiatan ini berisi bagaimana kegiatan Pembinaan TOGA di


Masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas. Pada kesempatan ini juga
perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua
pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman kegiatan ini. Semoga pedoman
kegiatan ini bermanfaat untuk banyak pihak. Terima kasih.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Plaju

dr. Erine Dwinda Indra Putri

NIP.197801312006042012

PEDOMAN PROGRAM TANAMAN OBAT KELUARGA


(TOGA)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatakan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan ma
syarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber day
a manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut,kebijakan Kementerian K
esehatan diselenggarakan berdasarkan visi “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan B
erkeadilan” Visi Kementerian Kesehatan akan dicapai melalui misi :
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.
- Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehat
anyang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
- Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
- Mencipkan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Dalam mewujudkan visi tersebut pemerintah melakukan berbagai program pengem
bangan kesehatan tradisional dalam meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat, ol
eh karena itu revitalisasi pengembangan TOGA berperan penting dalam menciptaka
n paradigma sehat di masyarakat
Pengobatan tradisional sebagai salah satu pengobatan di luar ilmu
kedokteran dirumuskan pada Pasal 12 Ayat (1) dan (2) Kepmenkes
No.1076//MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
merupakan salah satu upaya pengobatan dan /atau perawatan cara lain di luar ilmu
kedokteran dan/atau ilmu keperawatan yang mengacu kepada pengalaman,
keterampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku dalam masyarakat
Menurut rumusan Pasal 1 Angka 16 UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang dimaksud dengan pengobatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan memanfaatkan keterampilan pembuatan ramuan tanaman obat
Sebanyak 40.000 tanaman obat di dunia, 30.000 diantaranya tersebar di
Indonesia dan hampir 7.000 diantaranya telah teridentifikasi dan digunakan untuk
kepentingan medis. Karena itu tidak salah jika Indonesia disebut sebagai negeri
tanaman obat dan berfungsi sebagai pengobatan komplementer atau pengobatan
pelengkap disamping pelayanan dan pengobatan yang sudah ada. Oleh karena itu
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia merupakan aset dan sumberdaya
yang harus dipelihara dan dikelola sebagai warisan leluhur yang dapat bermanfaat
bagi masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan.
Pengobatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan/atau
perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan. Pengobatan
tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya perlu
terus dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan diawasi untuk digunakan dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas Plaju Palembang menggalakan pembinaan penanaman dan
pemanfaatan TOGA (Taman Obat Keluarga) sebagai bagian dari Pelayanan
Ksehatan Tradisional (Yankestrad) yang bertujuan agar masyarakat memiliki
pengetahuan tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan sebagai obat
sehingga pelaksanaan pengobatan pada tingkat dasar dapat dilakukan secara
promotif dan preventif.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan masyarakat dengan
pemanfaatan TOGA dalam rangka meniingkatkan derajat kesehatan
masyarakat
- Menjadikan obat herbal sebagai pengobatan komplementer atau
pengobatan pelengkap
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam
pembinaan, pendampingan serta pengelolaan dan pemanfaatan TOGA
- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat terhadap Taman
Obat Keluarga (TOGA) yang dapat ditanam secara mandiri.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aturan penggunaan Taman
Obat Keluarga (TOGA) sebagai pengobatan tradisional yang dapat
dilakukan secara mandiri

C. SASARAN PEDOMAN

1. Sasaran langsung
Masyarakat di 5 Kelurahan wilayah kerja Puskesmas Plaju
2. Sasaran tidak langsung
a. Tenaga kesehatan di Puskesmas (dokter, bidan, perawat, ahli gizi, penyuluh
kesehatan masyarakat) dan sebagainya.
b. Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Plaju
c. Petugas Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Plaju
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
- Sosialisasi TOGA dengan seluruh kader posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Plaju.
- Pelatihan dan pembinaan kader terkait jenis TOGA, budidaya TOGA dan
manfaatnya.
- Pendataan jumlah TOGA dan pengobatan tradisional di Wilayah Kerja
Puskesmas Plaju.

E. BATASAN OPERASIONAL
- Taman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan
yang berkhasiat sebagai obat dan sebagai suplemen yang dapat
meningkatkan imunitas tubuh.
- Pengobatan tradisional merupakan alah satu upaya pengobatan dan atau
perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang
mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun dan/atau
pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Tabel 1. Jenis / kualifikasi & jumlah tenaga pelaksana di puskesmas adalah
sebagai berikut:

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


1 Penanggung Jawab Dokter 1
2 Tenaga Teknis Akper (D3 ) 1

B. Distribusi Ketenagaan
NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH
1 Penanggung Jawab Dokter 1
2 Koordinasi Yankestrad Akper (D3) 1

BAB III

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad)


1. Lingkup Kegiatan:
a. Sosialisasi Program Taman Obat Keluarga (TOGA) pada kader posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Plaju d
b. Pelatihan kader terkait manfaat, jenis Toga dan budidaya Toga di lahan yang
sempit
c. Pembinaan pengobatan traditional yang berijin dan tidak berijin di wilayah
Puskesmas Plaju.
d. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait Pembinaan Toga
e. Pendataan Jumlah Toga di wilayah Puskesmas Plaju.
f. Pendataan pengobat traditional yang terdaftar/berijin diwilayah Puskesmas
Plaju

2. Metode

Dalam upaya mencapai tujuan tercapainya Pembinaan program TOGA


diperlukan peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggung jawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode
yang digunakan adalah:
a. Pendataan sasaran
b. Wawancara
c. Pembinaan
d. Penyuluhan dan sosialisasi
e. Pelatihan
f. Pencatatan dan pelaporan

B. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan didalam gedung
a. Wawancara/anamnesa
b. Penyuluhan dan sosialisasi
c. Pelatihan kader posyandu
d. Pencatatan dan pelaporan

2. Kegiatan luar gedung


a. Sosialisasi dan penyuluhan
b. Pendataan
c. Pembinaan

C. Jadwal Kegiatan (Terlampir)

BAB IV

LOGISTIK
No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi
Buku Kurikulum dan Modul: Baik
Pelatihan Asuhan Mandiri
1. Pemanfaatan TOGA dan 1 buah
Akupresur bagi fasilitator
Puskesmas Tahun 2016
Buku Petunjuk Praktis TOGA Baik
2. 1 lembar
dan Akupresur
Jadwal Kegiatan Program Baik
3. 1 lembar
Yankestrad

BAB V
PENGENDALIAN MUTU
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu, di perlukan
bakuan mutu berupa pedoman yang tertulis dan dapat dijadikan pedoman kerja bagi
tenaga pelaksana. Tiap pedoman yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang
apa dan bagaimana prosedur untuk melakukan suatu aktifitas.

1. Standar yang tertulis memudahkan proses pelaksanaan bagi tenaga pelaksana baru
yang akan mengerjakan suatu aktifitas
2. Kegiatan yang dilaksanakan mengikuti prosedur yang tertulis akan menjamin
konsistensi hasil yang dicapai
3. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab poli BP
4. Standar operasional prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga teknis poli BP
disahkan oleh penanggung jawab poli BP

BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Program Yankestrad harus mengerjakan pekerjaan dengan hati-hati mengenali bahan
potensial berbahaya dan penanggungannnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB VII

PENUTUP

Pengobatan tradisional merupakan alah satu upaya pengobatan dan atau


perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang mengacu
kepada pengalaman, keterampilan turun temurun dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Taman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat dan sebagai suplemen yang dapat meningkatkan imunitas
tubuh.

Mengetahui Penanggung Jawab Program


Kepala Puskesmas Plaju

Dr. Erine Dwinda Indra Putri Haryati Rozwina, Am.Kep


NIP. 197808012006042009 NRNPNSD. 2521332018

Anda mungkin juga menyukai