lOMoARcPSD|171 397 95
MAKALAH
KURIKULUM MERDEKA
Disusun Oleh :
Nama : Asrika Amanda Sari Hasibuan
Npm : 22150021
Dosen Pengampuh:
Mutiara,M.Pd
2023
lOMoARcPSD|171 397 95
DAFTAR ISI
i
lOMoARcPSD|171 397 95
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang selalu memberikan kami nikmat
iman dan islam. Shalawat beserta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah hingga ke
zaman yangcerah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Bahasa Arab
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kurikulum Bahasa Arab yang
digunakansebagai bahan evaluasi di dalam pembelajaran khsususnya Bahasa Arab.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan dapat memperbaiki kekurangan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
lOMoARcPSD|171 397 95
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman perubahan terjadi suatu sistem pendidikan di Indonesia.
perkembangan tersebut dapat kita dilihat dari kebijakan-kebijakan dan pembaharuan standar
Pendidikan yang berlaku seperti pergantian kurikulum. Sehingga sistem Pendidikan terus
mengalami perubahan, sistem pendidikan di Indonesia saat ini sudah 10 kali telah berganti
kurikulum, sejak dimulai dari tahun 1947 (Insani, 2019). Kurikulum yang pertama
diaplikasikan dalam sistem Pendidikan adalah yakni Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947.
Kurikulum yang dirancang pertama kali dan sekaligus kurikulum pertama di satuan
pendidikan di Indonesia yang diterapkan dan berlaku mulai sejak kemerdekaan Indonesia.
Kurikulum yanG digunakan pada saat itu berorientasi politik, disesuaikan dengan sistem
Pendidikan pada saat itu yang mengadopsi sistem pendidikan Belanda, menjadi rancangan
dan diaplikasikan untu muatan kurikulum di satuan pendidikan Indonesia dan disesuaikan
dengan sistem Pendidikan Indonesia (Raharjo, 2020). Sesuai dengan kurikuluminilah,
Pancasila dijadikan sebagai fundamen pendidikan untuk negara Indonesia. Kurikulum ini
disusun pada tahun 1947 baru kemudian diberlakukan di tahun 1950.
Kekhasan sifat kurikulum yang nampak jelas pada kurikulum itu diaplikasikan sesuai
dengan sistem pendidikan di Indonesia merupakan pembentukan karakter dan watak bangsa
Indonesia. Dengan adanya karakteristik tersebut bangsa Indonesia memiliki kekuatan yang
sama dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang merdeka (Maulida, dkk, 2020). Melalui
kurikulum ini warga bermasyarakat bisa menerapkan nilai-nilai luhur dan
pembentukkankarakter sejalan dengan pandangan hidup bangsa. Kemudian setelah
kurikulum Rentjana 1947, dikembangkan lagi Pelajaran Terurai 1952.
1
lOMoARcPSD|171 397 95
dengan penyempurnaan itu kurikulum di Indonesia diubah lagi menjadi Kurikulum Rentjana
Pendidikan 1964. Dirancang dan dikembangakannya kurikulum adalah untuk
penyempurnaan kurikulum sebelumnya, kurikulum yang dibentuk sistem pendidikan di
negara Indonesia. Tujuan Pemerintah meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia adalah
dengan cara memberikan pembekalan secara akademik maupun non akademik untuk jenjang
pendidikan sekolah dasar (Batubara & Aman, 2019). Sesuai dengan Tujuan tersebut, maka
dirancanglah program Pancawardhana yaitu dikelompokkan menjadi lima materi bidang
studi yang meliputi moral, pengembangan, jasmani, keterampilan, dan emosional. Berbagai
kurikulum sudah diimplementasikan dengan tujuan penyempurnaan kurikulum dari
kelemahan kelemahan kurikulum yang ditemukan. Setelah Kurikulum Rentjana Pendidikan
1964 sistem Pendidikan di Indonesia diubah lagi menjadi Kurikulum 1968. Kurikulum
tersebut memusatkan perhatian pada pembentukan watak bangsa Indonesia yang sesuai
dasar negara, berjiwa Pancasila sejati. Berjiwa Pancasila maksudnya adalah masyarakat
yang sehat, cerdas, kuat, mempunyai moral, dan kepercayaan atas agama yang dianut
(Ritonga, 2018).
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Latar Belakang Kurikulum ?
b) Apa Landasan Kurikulum Merdeka ?
c) Bagaimana Analisis Isi Kurikulum ?
d) Apa saja Karakteristik Kurikulum Merdeka ?
e) Apa Saja Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Merdeka ?
C. Tujuan
a) Mengetahui Latar belakang kurikulum Merdeka
b) Memahami Landasan hukum Kurikulum Merdeka
c) Mengetahui analisis isi Kurikulum
d) Memahami karakteristik kurikulum Merdeka
e) Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum Merdeka
2
lOMoARcPSD|171 397 95
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Kurikulum Merdeka
Sistem Pendidikan di Indonesia selain menjalankan sistem pendidikan sesuai dengan
dasar negara dan berjiwa Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 turut menjadi fundamen
yang digunakan dalam kurikulum ini. Karakteristik seperti arah kegiatan pada
peningkatanketerampilan dan kecerdasan, serta pengembangan jasmani yang kuat dan
sehat. Kurikulum Pendidikan pada tahun 1975, sangat efektif dan efisien karena dibentuk
sesuai dengan manajemen objektivitas yang disesuaikan sehingga timbul Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) atau pendidikan satuan pelajaran. Kemudian
Kurikulum Pendidikan 1984 memiliki ciri yang berfokus utama dititikberatkan kepada
bidang studi dan keahliannya. Di periode ini, dalam kurikulum ini subjek pembelajaran
adalah berpusat pada peserta didik.
Beberapa hal yang diberlakukan dalam kurikulum ini adalah dengan pengaplikasian
metode pembelajaran melalui observasi, klasifikasi, diskusi, hingga pelaporan. Sesuai
dengan pengaplikasian metode yang berpusat pada peserta didik. Metode ini dikenal
dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Keberhasilan penerapan kurikulum 1984,
setelah itu dikembangkan Kurikulum 1994, dan Suplemen Kurikulum 1999. Kurikulum
pada tahun ini merupakan pembaharuan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya,
terutama kurikulum tahun 1975, dan 1984. Saat ini, didapati beberapa masukan dan kritik
atas kurikulum pendidikan yang berlaku karena dianggap membebani proses belajar
peserta didik dan tidak sesuai sebab terlampau berat.
Pada saat periode kurikulum ini mengalami pembaharuan dan muncul mata pelajaran
tambahan seperti muatan nasional dan muatan lokal inklusif materi bahasa daerah,
ketrampilan dan kesenian. Pembaharuan kurikulum terjadi pada tahun 2004 yakni
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Ciri dari kurikulum ini adalah pencapaian
kompetensi bagi peserta didik sebagai individu maupun kelompok dan berfokus pada
capaian hasil belajar. Beberapa ciri khas antara sistem pendidikan KBK dengan yang
sebelumnya adalah pengembangan pembelajaran, dan pemilihan kompetensi yang
disesuaikan dengan minat peserta didik, serta evaluasi dalam penentuan keberhasilan
3
lOMoARcPSD|171 397 95
proses belajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP yang diluncurkan pada
tahun 2006 adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang sudah disesuaikan
dengan sistem Pendidikan di Indonesia. Sesuai dengan pembaharuan penyempurnaan
tersebut KTSP dapat dibedakan dari penggunaan standar kompetensi dasar yang
dikukuhkan pada satuan Pendidikan.
Di samping itu pada KTSP, tenaga pendidik juga dituntut dapat berinovasi,
mengembangkan kapasitas diri dan rancangan pembelajaran secara mandiri serta terarah
dengan menyesuaikan kondisi daerah sekolah dimana berada. Sesuai dengan
perkembangan sistem pendidikan berbenah dan pembaharuan terhadap kurikulum dengan
cara pergantian Kurikulum sesuai dengan penyempurnaan dan pembaharuan kurikulum
yang baru di Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), selanjutnya yang diaplikasikan dalam
satuan pendidikan di Indonesia adalah kurikulum 2013. Pembaharuan kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) disempurnakan melalui pengaplikasian Kurikulum 2013
dengan beberapa aspek untuk dijadikan acuan pokok pengkajian meliputi aspek kognitif,
aspek keterampilan, serta aspek perilaku dan sikap. Setiap perubahan kurikulum yang
dilakukan, selalu memunculkan kurikulum baru. Terlepas dari banyaknya kelebihan dari
setiap kurikulum pendidikan tentu ada juga kekurangan dari kurikulum tersebut.1
Dan Berkaca pada hasil implementasi kurikulum pada masa Pandemi COVID-19,
bahwa terdapat kelemahan yang menjadi fokus evaluasi pada Kurikulum 2013, yaitu
kompetensi yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013 terlalu luas, sehingga sulit dipahami
4
lOMoARcPSD|171 397 95
5
lOMoARcPSD|171 397 95
6
lOMoARcPSD|171 397 95
7
lOMoARcPSD|171 397 95
Guru juga dapat membentuk komunitas belajar untuk saling memberi bantuan dan
dukungan praktis dalam adopsi kurikulum. Penerapan kurikulum ini juga sangat
mendukung jaminan jam mengajar guru dan tunjangan profesi guru. Selain mendukung
jaminan jam dan tunjangan profesi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka juga
didukung dengan platform merdeka mengajar. Dengan adanya platform merdeka
mengajar, guru terbantu dan dipermudah dalam menemukan inspirasi, referensi, literasi
dan pemahaman dalam upaya penerapan Kurikulum Merdeka. Platform merdeka mengajar
berperan sebagai teman penggerak untuk guru dalam membentuk pelajar Pancasila.4
Terdapat tiga fungsi platform merdeka mengajar, yaitu mengajar Kurikulum Merdeka
secara lebih efektif, belajar konsep konsep baru, dan berkarya untuk menciptakan suatu
karya atau produk. Sistem pendidikan di Indonesia terus melakukan perbaikan kurikulum
untuk mengejar ketertinggalan nya dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang awalnya
disusun dalam bentuk tulisan yang begitu banyak dan tebal, kini mulai disederhanakan.
Mulai muncul dan diterapkannya Kurikulum Merdeka menunjukkan bahwa guru dan siswa
lebih bebas menentukan sistem belajar di kelas. Poin penting dari perubahan kurikulum
8
lOMoARcPSD|171 397 95
seharusnya tidak membebani guru dalam hal pembelajaran dan juga administrasi
pembelajaran.
Dan juga terdapat salah satu program inisiatifnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
bapak Nadiem Makarim adalah Merdeka Belajar yang ingin menciptakan suasana belajar
yang bahagia. Bahagia untuk siapa? Bahagia untuk guru, bahagia untuk siswa, bahagia
untuk orang tua, dan bahagia untuk semua orang. Merdeka belajar merupakan bentuk
penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan esensi dari asesmen yang semakin
dilupakan. Merdeka belajar dapat dipahami sebagai merdeka berpikir, merdeka
berkarya, dan menghormati atau merespons perubahan yang terjadi. Pada tahun
mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam
kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat
berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan
penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri,
cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan
sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang.5
D. Karakteristik
Karakteristik setiap peserta didik tergambar dari penerapan kurikulum merdeka
yang menghendaki adanya asesmen diagnostik baik secara non kognitif dan juga kognitif.
Ketika peserta didik merasakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan maka akan dapat
mendorong minat belajar dari peserta didik. (Tambunan 2016), dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa seorang guru yang mengenal karakter peserta didik dengan
mempelajari beragam strategi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan kreatif matematis siswa. Perbandingan lainnya dari penerapan
kurikulum merdeka adalah dengan adanya pembelajaran berbasis project yang mendorong
peserta didik untuk dapat berkolaborasi bersama dengan teman sejawat sehingga
mendorong tingkat berpikir kritis.
9
lOMoARcPSD|171 397 95
berbasis project di dalam kegiatan proses belajar mengajar bagi peserta didik. Untuk itu
perlu tergambarkan di dalam kurikulum untuk membantu pendidik dalam penerapannya,
kurikulum merdeka memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran berbasis
project dengan tema-tema menarik yang telah diberikan oleh dinas pendidikan untuk
membantu satuan pendidikan dapat mengeksplor lebih luas sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan yang terjadi. Selain pembelajaran berbasis project Kurikulum Merdeka juga
memberikan fokus kepada pemberian materi esensial yang dianggap menjadi materi
penting untuk dapat dipelajari secara mendalam. Dengan fokus pada materi esensial
pendidik dan peserta didik mempunyai waktu lebih lama dalam melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas sehingga tidak adanya beban belajar yang berat bagi peserta
didik.6
Menurut Fikri and Hasudungan, menjelaskan bahwa kompetensi dasar (KD) yang
terdapat dalam silabus sebelumnya pada masa normal tidak relevan pada masa COVID-19,
sehingga perlu penyesuaian dengan menggunakan KD esensial pada mata pelajaran sejarah
wajib sehingga tidak menyulitkan peserta didik. Pemilihan peminatan terhadap mata
pelajaran oleh peserta didik memberikan kesempatan untuk dapat memilih lintas keilmuan
yang diminati sehingga kebermaknaan pembelajaran dapat dirasakan oleh peserta didik
tanpa adanya tekanan dari sistem pendidikan itu sendiri, dengan mengetahui minat peserta
didik pada ilmu-ilmu tertentu dapat mendorong motivasi belajarnya. Menurut Umdatul,
menjelaskan bahwa ada peningkatan skor motivasi siswa setelah diberikan perlakuan
kebebasan dalam memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakatnya. Selain itu Untuk
mencapai pelaksanaan kurikulum merdeka tentunya harus didukung dengan isi pendidikan
(kurikulum) yang di dalamnya mencangkup mengenai metode dan alat pendidikan dalam
membantu kegiatan belajar dan mengajar yang dilaksanakan oleh peserta didik dan juga
Pendidik. Fokus kurikulum Merdeka dengan memperhatikan materi esensial dan adanya
project dapat meringankan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik. Sehingga
capaian akan suatu materi dapat dikejar dan didalami dengan struktur kurikulum yang
fleksibel dimana adanya integrasi dalam penggunaan project pada proses pembelajaran.
10
lOMoARcPSD|171 397 95
11
lOMoARcPSD|171 397 95
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran yang sifatnya intrakurikuler.
Kurikulum merdeka diadakan karna adanya penyederhanaan kurikulum dalam kondisi
khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran ( learning
loss) pada masa pandemi. Landasan utama perancangan Kurikulum Merdeka adalah filosofi
Merdeka Belajar yang juga melandasi kebijakan-kebijakan pendidikan lainnya, sebagaimana
yang dinyatakan dalam Rencana Strategis Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2020-2024 (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020).
Pada kurikulum ini difokuskan untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
yang dikembangkan sesuai tema yang sudah ditentukan pemerintah. Kurikulum merdeka
merumuskan dua perangkat penting untuk mendukung, memperbaiki, dan memulihkan
proses belajar mengajar. Perancangan Kurikulum Merdeka berfungsi untuk mengejar
ketertinggalan pendidikan Indonesia dalam hal literasi dan numerasi. Berkarakteristik dalam
memberikan fokus kepada pemberian materi esensial yang mendalam, memberikan
fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar, lebih banyak waktu yang digunakan
untuk pengembangan kompetensi dan karakter, capaian pembelajaran perfase dan jam
pelajaran yang fleksibel membuat pembelajaran menyenangkan dan relevan dengan
kebutuhan satuan pendidik atau peserta didik. Di sisi lain, tentunya kurikulum tersebut
mempunya kelebihan dan kekurangannya.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
12
lOMoARcPSD|171 397 95
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, H., Laensadi, A. M., Matvayodha, G., Siagian, F. N. & Hasanah, I. A. Analisis
Evaluasi Program Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. J. Pendidik. dan Konseling
4, 686–692 (2022).
Anggraena, Y. et al. Kajian Akademik Kurikulum Untuk Pemulihan Pembelajaran. Pus.
Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidik.
Kementeri. Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknol. 123 (2021).
Anggraini, H., Haryono, S. E., Muntomimah, S., Wijayanti, R. & Akbar, M. R. Strategi
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Individual
Differences. J. Ilm. Potensia 7, 64–74 (2022).
Arisanti, D. A. K. Analisis Kurikulum Merdeka Dan Platform Merdeka Belajar Untuk
Mewujudkan Pendidikan Yang Berkualitas. J. Penjaminan Mutu 8, 243–250 (2022).
Nasution, S. W. Assesment Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah Dasar. Prosding
Semin. Nas. Pendidik. Dasar 1, 135–142 (2021).
Vhalery, R., Setyastanto, A. M. & Leksono, A. W. Kurikulum Merdeka Belajar Kampus
Merdeka: Sebuah Kajian Literatur. Res. Dev. J. Educ. 8, 185 (2022).
Sumarsih, I., Marliyani, T., Hadiyansah, Y., Hernawan, A. H. & Prihantini, P. Analisis
Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar. J. Basicedu 6,
8248–8258 (2022).
Almarisi, A. Kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka pada pembelajaran sejarah
dalam perspektif historis. Mukadimah, J. pendidikan, sejarah, dan ilmu-ilmu Sos. 7, 111–
117 (2023).
iii