Proposal Skripsi Sindi
Proposal Skripsi Sindi
Pelajaran 2023/2024)
18416287205011
KEWARGANEGARAAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
NIM : 18416287205011
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
Karawang,
proposal ini.
iii
Perjuangan Karawang.
Kewarganegaraan.
Karawang,
Penulis
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................3
C. Batasan Masalah.........................................................................................4
D. Perumusan Masalah....................................................................................4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7
A. Deskripsi Konseptual..................................................................................7
1. Nilai-Nilai Karakter Religius.....................................................................10
2. Kegiatan Ekstrakulikuler Keagamaan........................................................16
B. Penelitian Yang Relevan.............................................................................18
C. Kerangka Berpikir.......................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................25
A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................25
1. Tempat Penelitian..................................................................................25
2. Waktu Penelitian....................................................................................25
B. Desain dan Metode Penelitian.....................................................................25
C. Subjek Penelitian.........................................................................................26
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................27
E. Teknik Analisis Data...................................................................................27
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penciptaan karakter bangsa yang kuat sebagai modal dasar dalam membangun
peradaban yang tinggi ditonjolkan sebagai salah satu tugas dan tujuan pendidikan nasional
didik melalui Program Penguatan Pendidikan Karakter (P3K) sebagaimana tertuang dalam
20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah menerapkan kurikulum 2013, yang salah satu
ciri pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah bertugas membimbing peserta didik agar
memahami potensi, minat, dan bakatnya untuk mengembangkan potensi dirinya (Santoso et
al., 2020).
nilai karakter mulai tersisihkan oleh sikap materialistik sehingga kemajuan dan kesuksesan
seseorang diukur pada penguasaan materi, gaya hidup mewah, pergaulan bebas yang
menampilkan kesan kemewahan pakaian, model dan bicara eksis, eksis diri di ukur bukan
lagi dari ketinggian ahklak dan budi pekertinya. Dengan berkembangnya budaya tersebut,
banyak bermunculan perilaku yang tidak terpuji yang dilakukan, tindak kekerasan atau
perkelahian perbuatan asusila, tindak kriminal dan minuman keras melakukan tindak
kekerasan sehingga
bermunculan sifat-sifat jelek seperti tidak jujur kepada orang tua dan malas sekolah (Dewi,
2022).
2
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan
pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, dari berbagai kasus
saat ini tentunya kita menjadi sadar betapa pentingnya pendidikan karakter ditanamkan sejak
dini (Taufiqurrohman, 2020). Melihat situasi dan kondisi seperti ini mendorong pemerintah
dan stakeholder yang terkait pada dunia pendidikan untuk mengevaluasi kembali
pembangunan nilai-nilai karakter. Terlepas dari tanggung jawab itu, dunia pendidikan
memiliki peran yang sangat penting. dalam pembentukan karakter, pendidikan tidak hanya
mencetak orang pandai dalam segi kognitif saja tetapi harus dibarengi dengan kecakapan
dalam beretika, memiliki budi pekerti yang luhur, santun, toleran, jujur, tekad yang kuat dan
lingkungan sekolah. Dalam membentuk karakter religius terdapat beberapa cara yang
dilakukan, antara lain melalui kegiatan intrakurikuler yaitu penanaman nilai religius yang
terintegrasi ke dalam mata pelajaran pendidikan agama islam, dan melalui kegiatan
bentuk kegiatan di luar kelas dengan kegiatan ekstrakulikuler seperti rohis, kesenian,
pramuka, ceramah, pengajiaan. seperti halnya penelitian ini, peneliti akan melakukan tentang
karakter disesuaikan dengan tujuh kompetensi yang dikembangkan oleh sekolah. Seperti
dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu akhlak. Hal ini dapat terlihat dari ucapan,
perbuatan dan sikapnya. Perbuatan baik dapat dilihat dari akhlak kepada teman, guru dan
jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa harus pandai-pandai mengatur kegiatan
lancar apabila dari segi perencanaan sudah matang. Hal ini sangat mempengaruhi kepada
Berdasarkan data awal yang dilakukan di lapangan, Masjid yang berada dikompleks
SMAN 1 Kedungwaringin menjadi sarana bagi siswa untuk belajar dan mepraktekan ilmu
agama. Masjid tersebut tidak hanya sebagai pusat peribadatan, seperti pelaksanaan shalat
lima waktu, dan lain-lain. Masjid juga digunakan sebagai tempat untuk kegiatan kegiatan
ekstrakulikuler keagamaan, hal ini dikarenakan masjid merupakan tempat yang sangat
strategis untuk menyampaikan materi keagamaan, guna untuk melancarkan proses kegiatan
SMAN 1 Kedungwaringin”
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada uraian penjelasan pada latar belakang, maka identifikasi permasalahan
1. Terjadi kemerosotan perilaku sebagai anak didik bangsa dalam kategori merosotnya
nilai-nilai karakter.
4
2. Dampak dari era globalisasi mempengaruhi perilaku perserta didik yang mengikis
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dalam penelitian ini, dilakukan
pembatasan masalah agar lingkup yang diteliti menjadi lebih spesifik sehingga menghasilkan
penelitian yang efektif. Penulis membatasi mengenai masalah yang diteliti hanya dalam ruang
lingkup pada nila-nilai karakter religius siswa di SMAN 1 Kedungwaringin melalui kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka pokok masalah dalam penelitian
ini yaitu:
3. Apa faktor penunjang dan penghambat proses penguatan nilai-nilai karakter religius
E. Tujuan Penelitian
Kedungwaringin.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam hal pengembangan nilai-
b. Bagi Peneliti
ekstrakurikuler keagamaan.
c. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan daapat berguna bagi peningkatan potensi guru untuk
d. Bagi Orangtua
Diharapkan penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai arahan orangtua untuk terus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskrpsi Konseptual
didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan
pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat
satu kesatuan yang utuh serta tidak bisa dipisah-pisahkan saling mempengaruhi
dan saling menentukan dan ditentukan (Tim Penyusun PKK, 2016), yakni:
1. Religius
yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku menjalankan syariat islam, toleransi
terhadap umat beragama lain; meliputi tiga aspek, yakni relasi individu dengan
Allah SWT, dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Wujud nilainya
percaya diri, kerja sama lintas agama, anti buli dan kekerasan, persahabatan,
8
tersisih.
2. Nasionalis
Karakter nasionalis tampak dalam pola pikir, sikap dan perilaku setia, peduli,
dan menghargai bahasa, lingkungan sosial dan fisik, kebudayaan, ekonomi dan
politik bangsa Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Wujud nilai
bangsa sendiri, berkorban secara ikhlas, punya prestasi, cinta tanah air,
3. Mandiri
Karakter mandiri Nampak pada pola piker, sikap dan perilaku yang tidak
4. Gotong Royong
Karakter gotong royong nampak pada pola pikir, sikap dan perilaku kerja sama
rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan memberi
nilai gotong royong berupa kesediaan saling menghargai, bekerja sama, taat
9
5. Integritas
Karakter integritas menjadi karakter utama yang melandasi pola piker, sikap
dan perilaku amanah, setia pada nilai-nilai sosial dan moral. Karakter
penyandang disabilitas).
tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna
bagi peserta didik melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal
mengimplementasikan PPK.
10
bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem nilai yang
acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama
yang dianutnya. Nilai adalah daya pendorong dalam hidup, yang memberi makna
dan pengabsahan pada tindakan seseorang (Arifin, 2015). Oleh karena itu, nilai
menjadi penting dalam kehidupan seseorang, sehingga tak jarang pada tingkat
Kerelaan berkorban tersebut akan meningkat ketika sistem nilai yang berpengaruh
terhadap seseorang sudah dianggap sebagai prinsip hidup. Prinsip hidup inilah
yang nantinya akan mengontrol tindakan atau perilaku yang akan dilakukan. Nilai
dapat diartikan sebagai pemaknaan atau pemberian arti terhadap suatu objek. Oleh
karena itu, nilai merupakan suatu tipe kepercayaan yang berada pada suatu
tindakan, atau mengenai sesuatu yang dianggap pantas atau tidak pantas. Ini
11
berarti bahwa pemaknaan nilai tersebut dijadikan sebagai acuan untuk bertindak
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu
keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih tindakannya ataumenilai suatu yang bermakna atau tidak
kehidupan manusia, terutama dalam hal memotivasi hidup. Seperti penjelasan dari
merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting (Zakiah
Drajat, 2016)
Agama perlu diketahui, dipahami, dan diamalkan oleh manusia agar dapat
menjadi dasar kepribadian sebagai bekal menjadi manusia yang utuh. Dalam
beragama harus disertai kesadaran diri untuk mengamalkan nilai-nilai agama yang
sudah dipegang. Agama mengatur hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan
keseimbangan, dan keserasian dalam hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun
rohaniyah. Oleh karena agama sebagai dasar tata nilai merupakan penentu dalam
perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, maka
menciptakan kesatuan antar sesama. Dan salah satu tujuan pendidikan nasional
didalamnya terdapat karakter religius dalam segala jenjang dari tingkat dasar
melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain
yang di dorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan
aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang
tidak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu, keberagamaan
seseorang akan meliputi berbagai macam sisi atau dimensi. Terdapat lima macam
1. Dimensi keyakinan
3. Dimensi pengalaman
5. Dimensi pengalaman
hari.
Hal yang semestinya dikembangkan dalam diri anak didik dalam nilai
religius adalah terbangunnya pikiran, perkataan, dan tindakan anak didik yang
ajaran agama yang dianutnya. Oleh karena itu agama yang dianut oleh seseorang
berkata-kata, dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Untuk
melakukan hal ini, tentu dibutuhkan sosok teladan yang mampu mengajarkan
kepada anak didik agar taat dan patuh serta mejalankan ajaran Tuhan Yang Maha
terdiri dari tiga unsur pokok yaitu: aqidah, ibadah dan akhlak (Sahlan & Prastyo,
2016).
dan mampu merasuk ke dalam intimitas jiwa. Sehingga perlu adanya internalisasi
14
1. Nilai Ibadah
Al-Qur’an, doa, zikir, ibadah kurban, iktikaf di masjid pada bulan puasa,
Ruhul Jihad artinya adalah jiwa yang mendorong manusia untuk bekerja
hidup manusia yaitu: hablum minallah, hablum min al-nas, dan hablum
min al-alam. Dengan adanya komitmen ruhul jihad, maka aktualisasi diri
dan unjuk kerja selalu didasari sikap berjuang dan ikhtiar dengan sungguh-
sungguh.
Akhlak secara etimologis berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata khuluq
yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.” Kata tersebut
gambaran bentuk luar atau lahirnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendah
baik khalq dan khuluq-nya, berarti si A itu baik sifat lahir batinnya. Dari
4. Keteladanan
hal yang sangat penting dalam pendidikan dan pembelajaran. Setiap guru
pengelola Sekolah, baik kepala sekolah, dan guru, maupun para peserta
campuran, artinya ikhlas berarti hilangnya rasa pamrih atas segala sesuatu
yang diperbuat.
16
dorongan atau prilaku dan tujuan yang terorganisasikan atau hal-hal yang
ketertarikan siswa yang aktif di dalamnya. Keaktifan itu ada dua macam, yaitu
keaktifan jasmani dan keaktifan rohani atau keaktifan jiwa dan keaktifan raga.
Dalam kenyataan kedua hal itu bekerjanya tak dapat dipisahkan. Misalnya orang
yang sedang berfikir, memikir adalah keaktifan jiwa tetapi itu tidak berarti bahwa
dalam proses memikir itu raganya pasif sama sekali. Paling sedikitnya bagian raga
yang dipergunakan selalu untuk memikir yaitu otak tentu juga ikut dalam bekerja.
aktif (Usman, 2015). Kegiatan-kegiatan jasmani dan rohani yang dapat dilakukan
percobaan.
antara pengetahuan umum yang dimiliki dengan pengetahuan agama. Oleh karena
itu pendidikan agama bagi anakanak harus dibina sejak dini. Hal itu dapat
serius akan mampu memunculkan motivasi belajar agama yang tinggi bagi siswa
yang dimaksud sudah tidak asing lagi bagi siswa-siswi, karena sedari awal
(Soekamto, 2015).
keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa dapat dibagi ke dalam
oleh guru agama dengan bimbingan wakil dan kepala sekolah (Shaleh, 2017)
Dalam pengertian yang menyeluruh, ibadah dalam Islam merupakan jalan hidup
yang sempurna, nilai hakiki ibadah terletak pada keterpaduan antara tingkah laku,
perbuatan dan pikiran, antara tujuan dan alat serta teori dan aplikasi. Metode yang
antara jiwa itu dan Allah disetiap saat dalam segala aktivitas, dan pada setiap
kesempatan berfikir semua itu berpengaruh terhadap tingkah laku, sikap dan gaya
hidup individu. Itulah sistem ibadah, sistem berfikir, sistem aktivitas semuanya
berjalan seiring bersama dasar-dasar pendidikan yang integral dan seimbang (Ali,
2018).
untuk mengetahui keaslian dari karya ilmiah yang di buat dari penelitian yang
Tabel 1.
Nama Peneliti,
N Judul, dan Alat
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
o Tahun Analisis
Penelitian
(2022)
Nama Peneliti,
N Judul, dan Alat
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
o Tahun Analisis
Penelitian
(2020)
Nama Peneliti,
N Judul, dan Alat
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
o Tahun Analisis
Penelitian
Nama Peneliti,
N Judul, dan Alat
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
o Tahun Analisis
Penelitian
pencapaian tujuan
dari kegiatan
ekstrakurikuler
Rohis.
Nama Peneliti,
N Judul, dan Alat
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
o Tahun Analisis
Penelitian
2020/2021 melakukan
perencanaan yaitu
(2021) membuat jadwal
kegiatan, membuat
daftar hadir dan
menyiapkan alat
transportasi
penelitian yang berbeda, penelitian ini dilakukan ditahun 2023 untuk menjadikan
C. Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
dasarkan pada pertimbangan bahwa instansi ini tepat menjadi objek untuk
2. Waktu Penelitian
Mengenai topik yang dibahas dalam penelitian ini, waktu yang peneliti
gunakan untuk meneliti dari bulan Oktober 2023 sampai dengan penelitian ini
selesai.
proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif.
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, metode penelitian kualitatif juga
26
pada kondisi latar yang alamiah atau apa adanya (Eko Sugiarto, 2015).
yang digunakan merupakan lingkungan riil dan yang dijadikan unit analisisnya
yaitu instansi, dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, data yang
digunakan yaitu data pimer dan sekunder dengan metode pengumpulan data
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Data yang diperoleh
data disajikan secara sistematis dan mudah dipahami dalam bentuk teks naratif,
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian sebagai benda, hal atau orang, tempat,
data untuk variabel yang melekat dan dipermasalahkan. Pada penelitian kualitatif
responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang
dan terlibat secara aktif dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, Guru Pembina
untuk bisa menyimpulkan hasil penelitian. Data tersebut merupakan fakta yang
1. Observasi
penelitian.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis data
kualitatif dengan studi fenomenologi sehingga seluruh jawaban dari informan atas
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti akan di analisis dan dikaji secara detail
fenomenologi yaitu:
tanda tertentu untuk mengidentifikasi pola, tema atau makna dalam data.
gabungan.
data yang sesungguhnya terjadi pada objek data yang dikumpulkan oleh peneliti
untuk mencari validitas sebuah item. Dalam teknik pengumpulan data, Triangulasi
berbagai teknik pengumpulan data dari sumber data yang telah ada, bila peneliti
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Hal
DAFTAR PUSTAKA
Agama Islam.
Keislaman.
Eko Sugiarto. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.
Suaka Media.
Media.
Rachmadtullah, R., Yustitia, V., Setiawan, B., Fanny, A. M., Pramulia, P.,
9(1), 120–143.
Santoso, T., Sujianto, & Afianto, D. (2020). Character Education values in revised
https://doi.org/https://doi.org/10.13189/ujer.2020.080212
Alfabeta.
Muhammadiyah Magelang.