RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
<0,075 mm),di peroleh dari Tebal lapisan perkerasan jalan
hasil sampingan pabrik- ditentukan dari beban yang akan dipikul, hal pabrik, semen dan mesin ini berhubungan dengan arus lalu lintas yang pemecah batu. hendak melewati jalan tersebut. Besarnya c. Berdasarkan ukuran partikel- arus lalu lintas dapat di peroleh dari : partikelnya, agregat dapat a. Analisa lalu lintas saat ini, sehingga dibedakan atas : diperoleh data mengenai : jumlah -. Agregat kasar, yaitu agregat > kendaraan yang akan memakai 4,75 mm menurut atau > 2 jalan, jenis kendaraan, konfigurasi mm. sumbu dari setiap janis kendaraan, - Agregat halus, yaitu agregat < serta beban masing-masing sumbu 4,75 mm menurut atau < 2 kendaraan. Pada perencanaan jalan mm. baru perkiraan volume lalu lintas -. Abu batu/mineral filler, yaitu ditentukan dengan menggunakan agregat halus yang umumnya hasil survey volume lalu lintas lolos saringan 200. didekat jalan tersebut dan analisa pola lalu lintas disekitar lokasi jalan. Sifat Agregat b. Perkiraan faktor pertumbuhan lalu Di bawah ini adalah sifat-sifat agregat lintas selama umur rencana, antara yaitu : lain berdasarkan atas analisa 1. Agregat kasar ekonomi dan sosial di daerah a. Agregat kasar ( tertahan tersebut. saringan 4,75 mm ) terdiri atas partikel yang keras Volume Lalu Lintas dan awet. Jumlah kendaraan yang akan memakai b. Agregat kasar kelas A yang jalan dinyatakan dalam volume lalu lintas berasal dari batu kali harus yang didevinisikan sebagai jumlah kendaraan 100% mempunyai paling yang melewati satu titik pengamatan selama sedikit (dua) bidang pecah. satu-satuan waktu. Untuk perencanaan tebal c. Agregat kasar kelas B yang lapisan perkerasan, volume lalu lintas berasal dari batu kali harus dinyatakan dalam kendaraan/hari/2 arah 65% mempunyai paling untuk jalan dua arah tidak terpisah dan sedikit 1 (satu) bidang kendaraan/hari/1 arah untuk jalan satu arah pecah. atau dua arah terpisah. d. Agregat kasar kelas C berasal dari kerikil. Angka ekuivalen Beban Gandar 2. Agregat halus Sumbu Kendaraan Agregat halus (lolos saringan Angka ekuivalen (E) dari suatu beban 4,75 mm) dapat berupa abu sumbu kendaraan adalah angka yang batu atau pasir. menyatakan perbandingan tingkat kerusakan 3. Gradasi agregat gabungan yang di timbulakan oleh suatu lintasan beban a. Agregat gabungan sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat merupakan campuran dari kerusakan yang di timbulkan oleh satu agregat kasar dan agregat lintasan beban standar sumbu tunggal. Untuk halus (pasir dan atau abu roda tunggal karakteristik beban yang batu). berlaku agak berbeda dengan roda ganda. b. Untuk mendapatkan Untuk roda tunggal rumus berikut ini harus gradasi agregat gabungan di pergunakan. bisa dilakukan dengan E=( menggunakan cara analitis ) maupun grafis. Pada umumnya minimum ada 2 (dua) fraksi yang di Umur Rencana campur yaitu fraksi kasar Umur rencana perkerasan jalan adalah dan fraksi halus. jumlah tahun dari saat jalan tersebut di buka untuk lalu lintas kendaraan sampai di Kriteria Perencanaan perlukan suatu perbaikan yang bersifat Lalu Lintas
[Tinjauan Struktur Perkerasan Jalan Trans Sulawesi Segmen Mohungu...; Rumiati] 174