Anda di halaman 1dari 14

Gedung

Sate
KELOMPOK 3
Anggota

Ilham Tistratama Indah Destianti R M Ardhiya F

Muhammad Raihan
Zha Adinda.S
Rasyid K Nataneila.A.
Pembahasan
Berikut beberapa poin pembahasan yang akan kita jelaskan

1 2
Latar Belakang Pengumpulan data

3 4
Profil Gedung Sate Kesimpulan dan Saran
Latar belakang
Gedung Sate, yang berdiri megah di Kota Bandung, Jawa
Barat, muncul sebagai salah satu ikon arsitektur
Indonesia yang memiliki signifikansi historis dan budaya
yang dalam. Dibangun pada tahun 1920-an dan selesai
pada tahun 1924, Gedung Sate mencerminkan periode
penting dalam sejarah Indonesia yang saat itu masih
berada di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Latar belakang
Dalam desainnya yang menggabungkan elemen-
elemen arsitektur Belanda dengan sentuhan Indische
Empire dan art deco, bangunan ini menjadi contoh yang
luar biasa dalam evolusi arsitektur kolonial.
Dengan demikian, pemilihan Gedung Sate sebagai topik
penelitian menjadi penting karena menggambarkan nilai
warisan budaya dan sejarah yang mendalam, serta
memungkinkan kita memahami pengaruh kolonial
dalam arsitektur dan perkembangan wilayah Indonesia
pada periode tertentu.
Pengumpulan Data

Kami mengumpulkan data untuk Makalah ini


dengan cara, mengunjungi Museum Gedung Sate
yang lokasinya masih satu area dengan Gedung
Sate tersebut.
Di dalam Museum, Kami membagi tugas dalam hal
memotret informasi informasi yang tertempel
didinding Museum Gedung Sate tersebut, dan
Kami menjadikan info-info tersebut sebagai bahan
untuk Makalah Sejarah ini.
Selain informasi dari Museum Gedung Sate Kami
juga mencari data tambahan dari sumber media
sosial. untuk melengkapi penjelasan mengenai
Gedung Sate pada Makalah ini.
PROFIL GEDUNG
SATE
Gedung Sate merupakan gedung kantor Gubernur
Jawa Barat. Gedung ini memiliki ciri khas berupa
ornamen sate pada menara sentralnya, yang
memiliki arti jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
membangun gedung tersebut yang berjumlah 6 juta
gulden. Gedung Sate pada masa Hindia Belanda
dibangun sebagai kantor Departemen Badan Usaha
Milik Negara Hindia Belanda.
Informasi umum mengenai Gedung Sate:
Arsitek: Ir. J. Gerber.
Gaya arsitektur: New Indies Style, Rasionalisme
Belanda, Hindu.
Alamat: Jalan Diponegoro no.22, Bandung, Jawa
Barat.
Mulai dibangun: 27 Juli 1920.
Selesai dibangun: September 1924.
Peresmian: 25 Januari 1930.
Luas tanah: 27.990.859.
Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan yang
berpendapat bahwa Gedung Sate merupakan
bangunan monumental yang anggun dan
mempesona dengan gaya arsitek unik mengarah
kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa. Gaya
ini menampilkan pendekatan fungsional dengan
menyederhanakan dekorasi, berbeda dengan
elemen di barat yang bersifat anti-sejarah, anti-
ornamen dan tidak terikat dengan konteks
tempat.
FUNGSI ATAU PERAN
GEDUNG SATE
Pada zaman masa pemerintahan Hindia Belanda, Gedung Sate digunakan sebagai
pusat administrasi pemerintahan Hindia Belanda. Desain arsitekturnya yang unik dan
menarik mencerminkan pengaruh budaya dan seni Eropa, membuatnya menjadi
simbol kekuasaan dan kehadiran kolonial Belanda di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Gedung Sate telah menjadi simbol penting dalam sejarah
dan budaya Jawa Barat. Bangunan ini berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Selain itu, gedung ini juga menjadi ikon kota Bandung dan menjadi
salah satu destinasi wisata populer.
UNSUR ARSITEKTURAL
GEDUNG SATE
Pada menara Gedung Sate paling atas terdapat tusuk jarum yang
menjulang ke langit, Tusuk tersebut berguna sebagai penangkal petir
jika sedang hujan ataupun petir bergemuruh. Selain itu, pada ruang
di bagian atas Gedung Sate ini memiliki alarm yang akan otomatis
menyala ketika ada serangan musuh. Dengan suara alarm yang
kencang, alarm ini dapat menjangkau hingga di luar kota Bandung.
Tetapi sekarang alarm ini hanya berbunyi sekali dalam setahun dan
hanya bisa didengar di bagian dalam gedung saja. Selanjutnya
terdapat kerangka atap yang berfungsi sebagai pondasi atap pada
menara, dan pada dindingnya dibentuk ornamen-ornamen islam
serta diberi kolom menara untuk hiasan pada dinding dinding
menaranya. Ornamen kuncup bunga teratai sebagai hiasan pahat di
setiap ujung Menara, dan plafon untuk pondasi awal menara.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan da
ta yang sudah k
Gedung Sate, ta ita jabarkan, kit
ta letak lokasi G a dapat menget
e du n ahui sejarah
Tokoh yang me g tersebut berada
ngidekan Gedun di Bandung Jaw
tersebut beraw g Sate adalah In a Barat,
al untuk pemer sinyur J. Gerber
in ta h a , fungsi Gedung
untuk Pusat Pro n H india-Belanda s
vinsi Jawa Barat ekarang dijadik
di Gedung sate , struktur/komp an
tersebut, dan K onen bangunan
it a d ap yang terdapat
pembangunan a t mengetahui b
Gedung Sate. agaimana prose
s
Terdapat 2 alasan mengapa Gedung Sate dibangun:
1. Awal mula pembangunan Gedung Sate merupakan bagian dari
program pemindahan Pusat Militer Pemerintah Hindia Belanda
dari Meester Cornelis ke wilayah Bandung.
2. Ada yang menyebutkan juga bahwa pembangunan Gedung Sate
ini berkaitan dengan rencana pemerintah Hindia Belanda pada
rezim Gubernur Jenderal J. P. van Limburg Stirum untuk
memindahkan ibu kota Hindia Belanda yang awalnya berada di
Kota Batavia (Jakarta) ke kota Bandoeng. Namun karena terjadi
resesi ekonomi pada tahun 1930-an, rencana pemindahan ibu
kota ini pun dibatalkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai