Disusun oleh:
Moh.hidayatullah al ahya
Kelas: XI IS 3
Kata Pengantar
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan berjudul “Kunjungan ke Gedung Sate”
Kami menyadari, bahwa laporan penelitian yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Hari:
Tanggal:
Bp annas
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
1. Sejarah Dibangunnya Gedung Sate
2. Perjalanan Sejarah Gedung Sate Dari Zaman Belanda
3. Berdirinya Gedung Sate Di Bandung
4. Ciri Khas Gedung Sate
5. Kisah Dibalik Gedung Sate
1. Kesimpulan
2. Saran
Lampiran
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gedung Sate di Bandung menuai banyak pujian dari banyak kalangan. Rata-rata
pujiannya berisi tentang betapa mempesonanya gedung yang memiliki gaya
arsitektur lain dari yang lain ini, hingga menyebut gaya tersebut sebagai Indo
Europeeschen architectuur stijl (gaya arsitektur Indo-Eropa). D. Ruhl juga
menuliskan bahwa menurutnya Gedung Sate adalah gedung dengan gaya
arsitektur yang paling indah di Indonesia. Tulisannya ini bisa ditemui pada buku
dengan judul Bandoeng en haar Hoogvlakte yang diterbitkan pada tahun 1952.
Pendapat lain muncul dari dua arsitek terkenal Belanda yaitu Cor Pashier dan Jam
Wittenberg, dimana menurut mereka Gedung Sate adalah hasil eksperimen
penggabungan dua gaya arsitektur yaitu Indonesia dan Eropa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Gedung Sate di Bandung ?
2. Bagaimana Perjalanan Sejarah Gedung Sate Dari Zaman Belanda ?
3. Bagaimana Sejarah Berdirinya Gedung Sate di Bandung ?
C. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang berdirinya gedug sate !
2. Mengetahui perjalanan gedung sate dari zaman belanda !
3. Mengetahui berdidrinya gedung sate di bandung !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa Gedung Sate di
Bandung dibangun agar bisa menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda, tepat
setelah Batavia dinilai tidak lagi pantas menjadi ibu kota karena
perkembangannya. Pengguna awal gedung ini ditargetkan adalah Departemen
Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum. Namun dialih fungsikan sehingga hanya Jawatan
Pekerjaan Umum yang menggunakan gedung ini. Pada tanggal 3 Desember 1945,
terjadi peristiwa berdarah dimana peristiwa tersebut merenggut nyawa 7 orang
pemuda yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan gedung
yang indah tersebut dari pasukan-pasukan Gurkha yang berusaha menyerang.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca khususnya guru dan teman-teman untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
· http://www.portalsejarah.com/sejarah-berdirinya-gedung-sate-di-
bandung.html
· http://www.sobatpetualang.com/2013/12/sejarah-berdirinya-gedung-sate-
di.html
· http://www.kompasiana.com
Dokumentasi