Anda di halaman 1dari 37

TEORI

ARSITEKTUR

White
A R S I T E K

SoeJoedi Wijoatmodjo
By: SARAH ZULIANTI RAHAYU (1221800005)
a r s i t e k

Soejoedi Wirjoatmodjo

L a h i r : 2 7 D e s e m b er 1 9 2 8
M e n i n gg al : 1 7 J u n i 1 9 8 1

BEL I AU L AH I R D I R EM BAN G , SEBU AH KO TA D I BAG I AN


U TAR A J AW A TEN G AH D EKAT PESI SI R .

KAR EN A TER L AL U BEKER J A KER AS, BEL I AU KER AP


J ATUH SAKI T DAN M ENGH EM BU SKAN N AFASN YA PAD A
U SI A 5 3 TAH U N .
BIOGRAFI
S O E J O E D I W I R J O A T M O D J O

Tanggal kelahiran beliau bertepatan dengan pengakuan kedaulatan Indonesia. Sejak kecil, Soejoedi
terkenal pendiam dan senang menggambar. Kegemarannya hanya memperhatikan lingkungan
sekitar. teknik menggambarnya halus dan alami.

Soejoedi Wirjoatmodjo adalah seorang arsitek di Indonesia yang aktif selama akhir 1960-an dan
pertengahan 1970-an. Pada tahun 1964, ia diminta oleh Presiden Soekarno untuk bertanggung
jawab sebagai kepala arsitek untuk proyek arsitektur nasional di Jakarta.
RIWAYAT
S O E J O D I W I R J O A T M O D J O

1946
Bergabung dengan kesatuan tentara pelajar hingga menjabat menjadi kepala
staf tentara pelajar brigade 17 detasemen II rayon V, Surakarta.
1950
Menjadi mahasiswa Jurusan arsitektur, di College teknik Bandung / ITB. Dan
menyelesaikan kuliah selama 4 tahun

1954
Menerima Beasiswa dan meneruskan studi di Lecole des Beaux-Arts, Paris.

1955
Pindah ke Technische Hoogeschool, Delft, Belanda.

1958
Soejoedi mendaftarkan diri di Technische Universitas, Berlin Barat. Studi
selama
RIWAYAT
S O E J O D I W I R J O A T M O D J O

1958
Pada saat masa studi di Jerman Soejoedi memiliki pengalaman kerja praktik di
Biro Arsitek Kasper, Freiburg.
1960 - 1961
bekerja sebagai arsitek di Biro Arsitek Heintrich dan Petschnigg
1962
Soejoedi ditunjuk sebagai Ketua Desain Paviliun Indonesia untuk New York
World fair
1963
diangkat sebagai Ketua Lembaga Campus Planning Departemen PTIP

1965
ditetapkan menjadi pemenang sayembara proyek canefo, Soejoedi diangkat sebagai ketua
tim desain organisasi koppronef ( komando operasional projek canefo ).
KARYA MUTAKHIR
S O E J O D I W I R J O A T M O D J O

1.Gedung Conference of the New Emerging Forces CONEFO/KOMPLEKS MPR -DPR


2.Café Braga Permai / Maison Bogerijen
3.Gedung Kedutaan Besar Prancis, Jakarta
4.Gedung Sekretariat ASEAN
5.Gedung KBRI di Kuala Lumpur
6.Gedung Konsulat Indonesia di Beograd
7.Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur
8.Merancang masterplan tata kota Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat,
masterplan daerah pariwisata Nusa dua, Bali, dan masterplan pengembangan
pariwisata Jawa Tengah.
3 KARYA SOEJOEDI WIJOATMODJO
YANG TERPILIH
Gedung MPR-DPR
Republik Indonesia
Lokasi: Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat
Pembangunan dimulai: 08 Maret 1965
Pembangunan selesai: 01 Februari 1983
Tinggi: 100 m
Arsitek: Soejoedi Wirjoatmodjo
Fungsi bangunan
Kompleks Parlemen (disebut juga Gedung
MPR/DPR/DPD) adalah tempat bertemu
anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat.
KONSEP

Soejoedi maju dalam sayembara perancangan proyek


Conefo, dengan menerapkan pola pemikiran arsitek
Prancis, Le Corbusier. Dia memasukkan fungsi-fungsi
utama sebuah kawasan political venues, yaitu persidangan,
sekretariat, dan kegiatan pendukung.
Massa bangunan untuk kegiatan persidangan
diletakkan frontal menghadap jalan masuk, dengan
massa bangunan sekretariat di sampingnya. Massa

bangunan perjamuan diletakkan linier terhadap


massa bangunan sekretariat, sedangkan massa
bangunan auditorium diletakkan tegak lurus
terhadapnya, jadilah kompleks MPR/DPR.
SISTEM STRUKTUR
ATAP
TAMPAK BANGUNAN
Gedung Sekretariat
ASEAN
Lokasi: Jl. Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta
Selatan
Lama pembangunan: April 1978 - 1980
Jumlah lantai: 9 Lantai
Tinggi bangunan: 39,8 m
Arsitek: Soejoedi Wirjoatmodjo (Gubah Laras)
Fungsi bangunan
diperuntukkan bagi tempat kerja para wakil
negara – negara di wilayah Asia Tenggara yang
di utus untuk melaksanakan semua program
kerja yang telah disepakati para pemimpin
masing – masing.
Gedung KBRI
di Kuala Lumpur

Lokasi: Jl. Tun Razak No. 233, Kuala Lumpur,


Malaysia
Lama pembangunan: 1974-1976
Arsitek: Soejoedi Wirjoatmodjo
Fungsi bangunan
Kedutaan besar Republik Indonesia di Kuala
Lumpur adalah misi diplomatic Indonesia di
Malaysia. Gedung kedutaan ini melayani
sejumlah besar tenaga kerja migran Indonesia di
Malaysia.
KONSEP

Black
Pada saat awal tercetusnya sebuah konsep bangunan, soejoedi
harus berpedoman bagaimana rancangan bangunan yang
dapat merepresentasikan Indonesia di negri orang, yaitu

White
Malaysia.
Soejoedi melakukan suatu pendekatan yaitu pendekatan
arsitektur vernacular
Indonesia.
Factor yang menyebabkan Soejoedi menggunakan pendekatan
arsitektur vernacular Indonesia yaitu karena desain bangunan
kedutaan besar RI memiliki fungsi yang banyak sedangkan
tapaknya terbatas,

X
KONSEP
Meru, merupakan sebuah tempat suci bagi umat hindu yang

Black
berada di Bali. Meru memiliki wujud yang unik, dan hanya
berada di
Indonesia. Bentuknya yang seperti tumpukan atap yang

White
semakin mengerucut keatas, membuat Soejoedi membuat
sebuah inovasi rancangan desain. Menurutnya bangunan meru
merupakan satusatunya konstruksi bertingkat banyak dalam
khasanah arsitektur vernacular Indonesia pada saat itu.
Konstruksi Meru unik karena atapnya memiliki bentuk yang
menggelembung di setiap sudutnya, dan hal itu disebabkan oleh
tumpukan ijuk atau alangalang yang tersusun secara rapi.
Dengan keunikan tersebut Soejoedi menjadikan desain
tumpukan atap dengan kemiringan yang sama tersebut menjadi
tumpukan lantai pada desain Kedutaan Besar RI di Kuala
X
Lumpur, Malaysia.
DENAH
TAMPAK
POTONGAN
GEDUNG SEKRETARIAT GEDUNG KBRI KUALA
ISSUE TEORI GEDUNG MPR/DPR KESIMPULAN
ASEAN LUMPUR

• memperhatikan
lingkungan
Kepekaan menangkap
• Horizontalisme
kecenderungan alam
contohnya pembuatan
lingkungan dan iklim untuk
dinding dan atap yang
mencipta sebuah karya
terpisah ventilasi yang
besar adalah sebuah
memanjang.
kesan yang dapat
ditangkap dari karya
• Massa empat persegi menerapkan pola pemikiran
Soejoedi.
panjang yang seakan arsitek Prancis, Le Corbusier.
Beliau juga mencari
terangkat dari Beliau memasukkan fungsi-fungsi
identitas lokal Indonesia
permukaan tanah dan utama sebuah kawasan political
KONSEP dalam arsitektur modern.
volumetrik venues, yaitu persidangan,
Meru, merupakan sebuah Sehingga beliau bermain –
sekretariat, dan kegiatan
main dengan bayangan.
• Tidak mengutamakan pendukung. tempat suci bagi umat hindu
Konsep yang berada di Bali. Yang Dalam arsitektur modern
spatial melainkan
green building memiliki keunikan Bentuknya terdapat kesan polos rapi
memenuhi tuntutan
Konsep bangunan iconic (gedung yang seperti tumpukan atap tetapi beliau mencoba
fungsional. Yaitu
konferensi) dari bentuk awal dan atapnya memiliki bentuk memberikan bayangan –
mementingkan pada
sebuah mangkok yang yang menggelembung di setiap bayangan yang merupakan
gubahan massa
direfleksikan dengan sudutnya. Dengan keunikan salah satu sikap tanggap
bangunan, dan beliau
menggunakan kolam, sehingga tersebut Soejoedi menjadikan iklim.
tidak memperlihatkan
terobosan pada bentuk bangunan sepertI logo desain tumpukan atap dengan
denah ASEAN. kemiringan yang sama tersebut
menjadi tumpukan lantai pada
desain Kedutaan Besar RI di
Kuala Lumpur, Malaysia.
GEDUNG SEKRETARIAT GEDUNG KBRI KUALA
ISSUE TEORI GEDUNG MPR/DPR KESIMPULAN
ASEAN LUMPUR

• Pengelompokan
ruang dan disusun
linear

• Entrance luas yang Dari ketiga bangunan ini


menghadap halaman dapat dilihat bahwa beliau
menerapkan teori beliau
yaitu pengelompokan
ruang yang disusun secara
Pencapaian langsung/frontal, linier, contohnya pada
Akses secara langsung menuju bangunan Gedung
ruang utama MPR/DPR dan Gedung
SIRKULASI Sirkulasi yang diterapkan di
RUANG Gedung MPR/DPR berbentuk Sekretariat Asean.
DALAM Linear Sedangkan Gedung KBRI
di Kuala Lumpur tidak
scara Linear.

Sirkulasi yang diterapkan di


Gedung Sekretariat ASEAN
berbentuk Linear
GEDUNG SEKRETARIAT GEDUNG KBRI KUALA
ISSUE TEORI GEDUNG MPR/DPR KESIMPULAN
ASEAN LUMPUR

• memperhatikan
lingkungan

• Memperhatika
kelayakan bangunan Dari ketiga bangunan ini
dari segi fungsi dan dapat disimpulkan bahwa
struktur beliau sangat
Bangunan ini menggunakan Struktur bangunan ini memperhatikan kekuatan
• Tidak mengutamakan pondasi bor pile dan konstruksi menggunakan beton. dan kekokohan bangunan
STRUKTUR spatial melainkan badannya menggunakan beton. agar layak digunakan
memenuhi tuntutan Struktur bangunan ini adalah (bangunan dapat
fungsional. Yaitu beton. dipertanggung jawabkan)
mementingkan pada dan sesuai dengan
gubahan massa Sistem struktur atap, Struktur fungsinya.
bangunan, dan beliau sepasang busur beton dengan
tidak memperlihatkan satu titik temu tersebut kemudian
terobosan pada harus diteruskan masuk ke
denah dalam bumi, untuk bisa
menyalurkan beban.
Black
White
Thank
You F O R W A T C H I N G A N D L I S T E N I N G
DAFTAR PUSTAKA

http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/profil-arsitektur-soejodi-wirjoatmodjo.html
https://www.coroflot.com/hizamfahmi/ASEC-Asean-Secretariat-building-Competition
http://www.arsitekturindonesia.org/arsip/arsitek/profil?oid=40
http://evelynnamaliasabrina.blogspot.com/2016/01/arsitek-dan-karyanya.html?m=1
https://akurat.co/olahraga/id-776706-read-5-fakta-menarik-soejoedi-wirjoatmodjo-arsitek-berprestasi-yang-merancang-
gedung-dprmpr-ri
http://herikyarch11.blogspot.com/2012/06/soejoedi-wirjoatmodjo.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai