Visco Sit As
Visco Sit As
BAB 1
PENDAHULUAN
Viskositas adalah sifat dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya gesekan
antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kinetis pada zat cair tersebut.
Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan di bagisn dalam suatu
fluida. Karena adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan
fluida di atas lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur di atas
pemukaan lainnya bila diantara permukan-permukaan ini terdapat lapisan fluida
haruslah dikerjakan gaya. Untuk mendapatkan viskositas (kekentalan) zat cair,
dalam percobaan kali ini bahan yang digunakan adalah bola Alumumium. Bola
Alumuium ini dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi gliserin, oli, minyak
goreng. Bola Alumunium yang digunakan berukuran besar, sedang, dan kecil.
Kemudian menghitung waktu tempuh yang dibutuhksn oleh bola besi dalam zat
cair.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahuii pengaruh berat pada nilai viskositas zat cair
2. Mahasiswa dapat membandingkan nilai viskositas dari zat cair yang berbeda
3. Mahasiswa dapat mengetahuk pengaruh massa terhadap kecepatan
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum viskositas zat cair adalah sebagai berikut. Sebagai
refrensi perbandingan hasil antara angka kekentalan gliserin, minyak, dan oli.
Sebagai refrensi pengaruh massa pada bola besi terhadap kecepatan terminal.
Sebagai refrensi penerapan hukum stokes terhadap kekentalan (viskositas) zat cair.
Serta dapat menerapkan prinsip viskositas dalam kehidupan sehari-hari, seperti
pengentalan darah, pengisian oli pada mesin, dan lain-lain.
3
BAB 2
TINJAU PUSTAKA
Percobaan viskositas zat cair dilakukan dengan menjatuhkan bola kecil (gotri)
ke dalam cairan oli, minyak, dan gliserol yang akan dihitung kekentalannya. Bola
tersebut mula mula akan mengalami percepatan dikarenakan gaya beratnya, tetapi
karena sifat kekentalan cairan, besar percepatan bola tersebut akan semakin
berkurang dan akhirnya nol. Kecepatan bola pada saat itu dinamakan kecepatan
bola tetap, dan disebut dengan kecepatan terminal (Lungidta dkk, 2013).
dalam suatu fluida yang diam terhadap bola itu akan bekerja gaya gesekan yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak bola tersebut. Benda yang jatuh memiliki
kecepatan yang makin lama makin besar, tetapi dalam fluida sebagai mediumnya
ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar. Benda
pada satu titik akan didapat kesetimbangan yang menyebabkan kecepatan benda
tersebut akan tetap”. Menghitung viskositas fluida dapat dicari dengan mengetahui
kecepatan terminal, ukuran dan kerapatan bola, dan densitas cairan, hukum Stokes
dapat digunakan untuk menghitung viskositas fluida (Susanti dan Asmoro, 2019).
Viskositas zat cair didasarkan pada prinsip hukum stoke serta prinsip hukum
newton. Hukum Stoke menyatakan bahwa jika suatu benda bergerak dalam fluida
dengan kecepatan (v) dan koefisien viskositas tertentu maka benda tersebut akan
mengalami gesekan dengan fluida yang dinyatakan sebagai gaya stoke (Fs)
pengukruan viskositas dengan menggunakan prinsip bola jatuh adalah metode yang
didasarkan pada prinsip hukum stoke dengan rumus Fs= kvμ. Pada rumus tersebut
k dinyatakan sebagai konstanta yang nilainya bergantuk pada bentuk suatu benda.
Menurut stoker benda dengan bentuk bola memiliki konstanta sebesar 6πr. Ketika
benda bergerak dalam fluida maka gaya yang bekerja adalah gaya berat (w), gaya
apung (Fa) serta gaya stoke (Fs). Bola yang baru masuk kedalam fluida akan
mengalami percepatan gravitasi kemudian bola akan bergerak dengan kecepatan
terminal yaitu ketika gaya berat benda sama dengan gaya aoung dijumlahkan
dengan gaya stoke. ∑F = 0. Hukum newton I menyatakan bahwa resultan atau total
gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol sehingga benda yang 2
0 7 semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan yang konstan Fa + FS –
w = 0 (Sissilia dkk, 2013).
5
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
BAB 4
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil pengukuran viskositas zat cai
Jenis bola ρb ± ∆ρb (g/cm3) vm η±∆η (… )
±∆vm (cm/s)
Kecil
Sedang
Besar
4.2 Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan pada praktikum kali ini adalah percobaan
menentukan besaran viskositas suatu zat cair. Viskositas atau kekentalan adalah
sifat dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan oleh adanya gesekan antar
molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-
gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Suatu zat memiliki kemampuan
tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukkan ke dalamnya mendapatkan gaya
tekanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan padatan tersebut
dengan zat cair. Praktikum kali ini dilakukan dengan melakukan percobaan
menjatuhkan bola logam kecil (gotri) kedalam cairan dan kemudian dilakukan
perhitungan untuk m endapatkan nilai kekentalan cairan tersebut. Praktikum kali
ini dilakukan dengan menggunakan tiga macam jenis cairan yang berbeda, yaitu
minyak goreng, gliserin, dan oli. Besaran kekentalan dari suatu cairan ditentukan
berdasarkan massa jenis suatu benda, massa jenis suatu cairan, dan kecepatan benda
tersebut saat dimasukkan ke dalam cairan. Praktikum dilakukan dengan melakukan
tiga percobaan, yaitu menentukan massa jenis bola logam kecil, menentukan massa
jenis cairan, dan menentukan nilai viskositas cairan tersebut
kecil, sedang, dan besar. Pengukuran dilakukan dengan menentukan diameter bola
logam menggunakan mikrometer dan menentukan massa dari bola logam
menggunakan neraca. Bola logam ditentukan massa jenisnya dengan menggunakan
rumus , dimana adalah massa rata-rata dari bola logam dan adalah volume rata-rata
dari bola logam. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai massa jenis bola
logam bergantung pada ukuran dan massa bola logam tersebut. Bola logam yang
memiliki ukuran semakin besar, akan memiliki massa jenis yang juga besar. Bola
logam yang memiliki volume semakin kecil, akan memiliki nilai massa jenis yang
besar. Berdasarkan hal tersebut massa jenis suatu benda berbanding lurus dengan
massa dari benda tersebut, dan massa jenis suatu benda berbanding terbalik dengan
volume dari benda tersebut.
titik kedudukan yang jaraknya 40 cm, 50 cm, 60 cm, dan 70 cm dari bawah titik
benda tersebut mengalami kecepatan terminal. Kecepatan terminal adalah
kecepatan dimana saat bola tersebut dijatuhkan dan kecepatan tersebut akan terus
berkurang dan akhirnya nol yang diakibatkan gaya gesek yang terjadi antara bola
tersebut dengan suatu cairan. Kecepatan terminal ditentukan dengan menggunakan
rumus , dimana s adalah jarak yang ditempuh bola tersebut, dan t adalah waktu yang
diperlukan untuk mencapai jarak tersebut. Berdasarkan hasil percobaan terhadap
ketiga jenis cairan, didapat kecepatan terminal dari yang terbesar yaitu minyak
goreng, oli, dan gliserol. Berdasarkan hal tersebut cairan yang memiliki nilai
kecepatan terminal yang tinggi saat dijatuhkan benda kedalamnya memiliki nilai
viskositas atau kekentalan yang rendah, artinya besar kecepatan terminal suatu
benda berbanding terbalik terhadap nilai viskositas dari suatu cairan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum viskositas zat cair adalah sebagai
berikut:
1. Angka kekentalan pada ketiga zat cairan yang diuji adalah berbeda-beda. Angka
kekentalan yang didapat memiliki urutan dari yang terbesar yakni, gliserol, oli,
minyak.
2. Massa pada bola berpengaruh terhadap kecepatan terminal. Massa pada bola
berbanding lurus dengan kecepatan terminal. Artinya semakin besar massa bola
maka, semakin besar kecepatan terminal bola tersebut. Dan sebaliknya, semakin
kecil massa bola maka, juga semakin kecil kecepatan terminal bola tersebut.
3. Kekentalan suatu zat dapat ditentukan dengan melihat angka kekentalan zat
tersebut. Hubungan antara kekentalan zat dengan angka kekentalannya adalah jika
angka kekentalan zat tersebut semakin besar, maka zat tersebut juga semakin kental.
Sebaliknya jika angka kekentalan zat tersebut kecil, maka zat tersebut juga semakin
encer.
5.2 Saran
Praktikan harus mengetahui prosedur kerja terlebih dahulu sebelum praktikum.
Praktikan harus teliti dalam mengambil data percobaan untuk mengurangi
kesalahan dalam menganalisa data. Praktikan harus memperhatikan intsruksi dari
asisten, supaya praktikum berjalan dengan lancar
14
Daftar Pustaka