Anda di halaman 1dari 1

Hidup yang Bermakna

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia, terdapat sebuah gambaran indah yang digambarkan Nambi
Muhammad SAW tentang pentingnya menjaga diri dari panasnya api neraka. Rasulullah SAW bersabda:

‫ َفَم ْن َلْم َي ِج ْد َفِبَك ِلَم ٍة َط ِّيَب ٍة‬،‫اَّت ُقوا الَّن اَر َو َلْو ِبِش ِّق َت ْم َر ٍة‬
“Takutlah kalian dengan (siksa) neraka walaupun dengan (bersedekah) sepotog kurma. Maka apabila kalian
tidak menemukannya, cukuplah dengan perkataan yang baik,” (HR. Muslim). Melalui hadist lainnya,
Rasulullah SAW mengutarakan tentang kelebihan ‘amal jariyah’ di antara seluruh jenis amal kebaikan dalam
Islam, yaitu pahalanya tetap mengalir walaupun orang yang melakukannya telah meninggal dunia.

“Apabila meninggal anak Adam, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan (kedua orang tuanya,” (HR. Bukhari Muslim).

Melalui kedua hadist tersebut, hendaknya kita bisa merenungkan bahwa Islam memprioritaskan terhadap amal
jariyah. Amal jariyah merupakan kebajikan yang memberikan manfaat lebih lama dan lebih luas dalam
kehidupan seseorang di dunia. Apabila kita cermati, semua amal jariyah memang identik dengan kehidupan
sosial dan kemanusiaan. Lantas, mengapa umat Islam saat ini dinilai ‘lebih’ tertinggal dibandingkan umat lain
seperti halnya dalam ekonomi, teknologi, dan sosial? . Jawabannya tentu saja karena saat ini umat Islam kerap
kali cenderung abai terhadap amal jariyah. Padahal di masa lalu, umat Islam bisa tampil sebagai pemimpin
peradaban dunia karena ditopang dengan akidah yang kokoh dan amal jariyah yang luas.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya menjadikan setiap detik dalam hidup digunakan
untuk beribadah dan berbuat baik. Hidup yang bermakna adalah hidup yang memberi manfaat kepada orang
lain. Seluruh umat Islam harus sadar bahwa hidup yang bermanfaat untuk orang lain, tentu akan
lebih bermakna. Ingat, setiap perbuatan yang kita lakukan akan tercatat dengan rapi dalam buku catatan amal
yang akan kita terima saat seluruh manusia dikumpulkan di padang masyar. Mengutip ungkapan Ali Syariati
yang merupakan cendekiawan muslim asal Iran dalam bukunya Humanisme, Antara Islam dan Mazhab Barat
mengatakan bahwasannya orang yang saleh tidak akan dibiarkan sendiri oleh kehidupan. Kehidupan akan
menggerakannya, dan zaman akan mencatat amal baiknya.

Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa maknailah kehidupan kita dengan amal jariyah. Sebagaimana yang
kita ketahui bersama, amal jariyah tersebut pahalanya tidak akan pernah terputus.

Anda mungkin juga menyukai