UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
WEB.
OLEH:
Muh. Fachri B
D061181330
GOWA
2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
South West Bukit Barisan merupakan nama blok konsesi minyak dan gas
bumi yang terletak di daerah onshore di bagian tengah Sumatera Barat. Blok
tersebut sebelumnya bernama Blok Singkarak pada saat dikelola oleh PT. CPI dan
Apache Oil Sumatera Inc. Secara administratif blok tersebut masuk ke dalam
wilayah empat kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar, Sijunjung, Solok dan
Lima Puluh Kota dan dua kotamadya yaitu Kotamadya Sawah Lunto dan Kota
Solok. Daerah ini merupakan daerah terbuka dengan luas sekitar 3.895 kilometer
Struktur Ombilin Berdasarkan data geologi yang ada saat ini, Cekungan Ombilin
dinyatakan sebagai suatu graben yang terbentuk akibat struktur pull-apart yang
dihasilkan pada waktu Tertier Awal, yang diikuti dengan tektonik tensional
Gambar 2.2 Elemen struktur paleogen dan neogen cekungan sumatera tengah
Cekungan Ombilin pada awalnya lebih luas dari batas-batas tepi cekungan yang
ada saat ini. Walaupun begitu, erosi pasca pengendapan telah menghilangkan
batas dari cekungan awal. Sesar Tanjung Ampolo telah membelah Cekungan
Ombilin dalam ukuran besar dan secara struktural memisahkan cekungan tersebut
menjadi dua bagian. Bagian Timur adalah bagian yang turun, sementara bagian
barat adalah bagian yang berada di atas, sehingga memperlihatkan bagian lapisan
Gambar 2.3 Lokasi blok south west bukit barisan pada patahan sumatera
Stratigrafi Informasi
stratigrafi untuk Cekungan Ombilin yang paling relevan dapat diambil dari data
Sumur Sinamar-1 yang dibor oleh PT CPI pada tahun 1984. Secara umum urutan
stratigrafi dari endapan pada Cekungan Ombilin dari umur yang lebih tua ke umur
Formasi Pre-Tertiary terdiri dari batuan granit, limestone laut dalam dari Formasi
Tuhur, limestone massive dan formasi Silungkang dan slate/phylites dari Formasi
dengan baik di sekitar batas cekungan sepanjang sisi batas sisi barat Cekungan
Ombilin.
deposisi dari danau air dalam dengan oksigen rendah. Formasi ini terdiri dari
interface calcareous shale abu-abu gelap, tipis, struktur tajam dan sandstone tipis.
Formasi ini terbentuk dari endapan di Danau purba Sangkarewang yang diendapi
oleh serpihan-serpihan karena proses cuaca dan kegiatan tektonik. Sifat calcareous
3. Formasi Sawahlunto (Eocene) Formasi Sawahlunto tediri dari shale dari zaman
Eocene, siltstone, quartz, sandstone dan batubara (coal) yang ditemui di sebagian
besar di wilayah tenggara dari Cekungan Ombilin. Formasi ini juga termasuk coal
telah terbukti saling overlay atau seperti saling terkait. Keterkaitan antara dua
5. Formasi Ombilin (Early Miocene) Formasi Ombilin terdiri dari shale abu-abu
Formasi Ombilin terlihat sampai ketebalan 200 ft (60 m). Akan tetapi, ketebalan
Formasi Ombilin berkisar antara 146 meter sampai 2740 meter ketebalan
sesungguhnya dari formasi ini sukar ditentukan karena adanya erosi pasca
diendapkan dalam lingkungan fasies delta, yaitu mulai dari upper delta plai hingga
delta front, lingkungan fasies transisi hingga paparan laut (marine), yaitu dari
delta front hingga middle shelf dan lingkungan fasies laut dalam, yaitu dari outer
shelf hingga bathyal (Koning, 1985). 2.2 Petroleum Sistem 2.2 1 Batuan Induk
dari batuan induk masa Eocene dan sedimen Fluvio sampai Lacustrine Syn-rift
dalam, terdeposit sepanjang NW-SE sistem tranding graben, dimana mengalami
wilayah Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat, pada posisi geografis terletak
Selatan.
Didaerah tersebut terdapat Gunung api yaitu Gunung api Batino dimana
merupakan bagian dari gunung api gunung talang tua (2450 m dpl). Gunung api
strato ini disususun oleh perselingan antara batuan piroklastika dan lava. Dan juga
terdapat sebuah danau yaitu Danau Talang dimana danau tersebut merupakan
bekas pusat erupsi dimasa lampau, hal ini diperkuat dengan dijumpainya batu
berstruktur kerak roti dan dijumpai batuan teralterasi daerah tepi danau.
Geologi regional
berupa busur magma dan system sesar Sumatera. Keduanya merupakan gejala
tektonik utama yang bersifat regional, membujur sepanjang 1650 Km dari Aceh
sampai keteluk Semangko, dikenal sebagai sesar Semangko yang masih aktif.
Batuan tertua yang dianggap sebagai batuan dasar (basement rock) di daerah
penyelidikan dijumpai di bagian barat daya (Bk. Putus) dan timur laut (Bk.
Selanjutnya secara tak selaras diendapkan batuan vulkanik tua yang terdiri dari
aliran piroklastika dan aliran lava yang ta kterpisahkan, tersebar di bagian barat
dan timur daerah penyelidikan, berumur Quarter Bawah sampai Tersier Atas.Di
bagian utara terdapat dua bukit, yaitu Bk. Kili Kecil dan Kili Gadang, bukit
sesar normal Batu Barjanjang. Di sekitar Bk. Kili Gadang dan Kili 6 Kecil
tersebut terdapat pemunculan mata air panas bertemperatur 40 dan 49°C dengan
penyelidikan yang tersusun dari piroklastika dan lava andesitik, sebagian besar
Danau Talang, yang diduga sebagai bekas pusat erupsi masa lampau, hal ini
sekitar tepi danau tersebut dan batuan teralterasi. Pusat erupsi yang sekarang
berupa danau kawah (crater lake) ini diperkirakan dipicu oleh keberadaan struktur
Gunung api strato ini disususun oleh perselingan antara batuan piroklastika dan
bagian utara, diduga merupakan hasil erupsi yang cukup kuat terjadi dalam
sejarah letusanya, menyisakan dinding kaldera di bagian timur dan selatan kawah
Batino. Produk termuda batuan vulkanik berasal dari G. Jantan yang merupakan
kerucut termuda dari Gunungapi Talang (2600 m dpl). Satuan batuan produk
Gunung Jantan tersebar di bagia nutara, yang disusun oleh lava andesitic dan
“charcoal” di lokasi sekitar Tabe (TL-27) pada satuan piroklastika ini memberikan
umur absolut 4200 ± 100 B.P (KuarterAtas). Di bagian puncak G. Jantan terdapat
tubuh G. Jantan, yaitu di sekitar Gabuo 7 Atas, Gabuo Ilalang, dan Gabuo Bawah.
Letusan freatik terakhir terjadi di Gabuo Atas pada September 2001. Selanjutnya
berlereng relative landai, dan sebagian di kaki baratlaut Gunung Batino. Penyusun
batuan ini terdiri dari material vulkanik tua yang terombakan yang bersifat
alluvium.
Geomorfologi Daerah Penyelidikan
yaitu satuan morfologi perbukitan vulkanik tua, satuan morfologi tubuh Gunung
dibagian barat dan timur daerah penyelidikan dan umumnya berupa perbukitan
berelief kasar dan terjal dengan sungai memperlihatkan pola aliran relatif sejajar.
Batuan penyusun satuan ini didominasi oleh batuan produk vulkanik tua dan
sebagian berupa batuan 8 malihan. Adanya sruktur sesar berarah barat laut-
tenggara dan utara selatan telah turut mengontrol keterjalan satuan morfologi ini.
bagian selatan daerah penelitian, terdiri dari kerucutvulkanik batino dan kerucut
vulkanik jantan dengan ketinggian 2450 m dan 2575 m diatas permukaan laut.
Morfologi ini tersusun dari batuan vulkanik berupa lava dan aliran piroklastik
yang membentuk tubuh kedua gunung api strato yang memiliki keniringan lereng
sangat terjal. Pola aliran sungai memiliki bentuk radier yang tersebar merata
sedang. Satuan morfologi ini dibangun oleh batuan vulkanik yang didominasi oleh
aliran piroklastik dan sebagian lava. Sungai umumnya berpola relatifsejajar
oleh keberadaan dua bukit yaitu bukit kili kecil dan bukit gadang kili yang
terjal hingga cukup terjal. Tidak terlihat adanya aliran sungai yang berhulu di
daerah penyelidaikan. Satuan inidicirikan oleh bentuk topografi datar dan berrelief
halus yang dibentuk oleh batuan batuan hasil roombakan atau longsoran dari
satuan batuan vulkanik tua dan gunung Talang. Umumnya satuan morfologi ini
menjadidelapan kelompok satuan batuan yang secara berturut turut dari tua ke
1. Formasi Tuhur (Trts) Satuan ini tersingkap baik di daerah Bukit Muncung
sebelah timurlaut daerah penelitian. Satuan batuan ini tersusun atas batuan
malihan derajat rendah berjenis filkit berwarna abu-abu, gelap-hitam dan sebagian
2. Satuan vulkanik tua (Qtau) Penyebaran dari satuan vulkanik tua ini tersebar
cukup luas menempati bagian barat, timur, dan selatan daerah penyelidikan.
Satuan batuan ini merupakan batuan vulkanik tak terpisahkan tersusun atas lava
dan 10 piroklastik. Satuan Batuan vulkanik tua ini berumur Quarter bawah samapi
3. Batuan vulkanik Bukit kili (QKLv) Satuan batuan ini di lapangan berupa bukit-
bukit terisolisir yang diwakili oleh bukitkili gadang dan Kili Kecil. Batuan
penyusun di Bukit Kili Gadang dan Kili Kecil berupa Batuan beku.
bakar ini tersebar dibagian timur daerah peneitian, yang merupakan hasil erupsi
bukit bakar. Produk vulkanik bukit bakar ini terpisahkan menjadi lima satuan
batuan yang terdiri dari dua satuan lava dan tiga satuan aliran piroklastik.
dan interpretasi foto udara produk vulkanik Danau Talang terdiri atas dua satuan
lava. Satuan batuan dapat dipisahkan menjadi dua satuan lava dan satu aliran
piroklastik.
7. Produk Vulkanik Jantan (QVj) Penyebarab batuan vulkanik produk Gunung
jantan dikontrol oleh keberadaan struktur baik sesar maupun sisa dinding kawah
batino. Struktur sesar danau Talang Dan sesar batu barjanjang sangat berperan
Utara. Produk vulkanik jantan ini terdiri dari dua satuan aliran piroklastik dan satu
satuan lava.
utara daerah penyelidikan yang umumnya beleranf relatif landai. Penyusun batuan
ini terdiri dari material-material vulkanik tua yang terombakkan yang bersifat
laharik. Endapan lahar ini berwarna abu-abu kecoklatan, komponen terdiri dari