BAB 7
Identitas nasional merupakan eksistensi bangsa Indonesia baik di dalam maupun di dunia
internasional sehingga Indonesia memiliki kepribadian, ciri khas, jati diri, identitas serta
ideologi yang berbeda dengan bangsa lain.
A. Latar Belakang Timbulnya Identitas Nasional
1. Adanya pengaruh globalisasi
2. Menurut Berger, adanya pengaruh ideologi kapitalis
3. Sistem ekonomi global (Pendapat Berger dalam Kaelan; 42)
4. Menurut Fukuyuma (1989) perubahan global
5. Menurut toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius
Dengan melihat latar belakang ini, maka eksistensi bangsa Indonesia akan tegak dan diakui
dunia, terutama oleh bangsa Indonesia sendiri.
B. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional memiliki arti ciri – ciri atau tanda – tanda khas nasional
yang dimiliki bangsa Indonesia. Istilah Identitas nasional secara terminology adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu banagsa secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain (Kaelan; 43).
Identitas nasional memiliki beberapa istilah yaitu; Jati diri bangsa,
kepribadian bangsa. Menurut Ismaun kepribadian tercermin secara keseluruhan
dalam tingkah laku seseorang dalam hubungannya dengan manusia lain. Pengertian
Identitas nasional selalu dikaitkan dengan pengertian – pengertian sebagai berikut :
a. Peoples Character
b. National Character
c. National Identity
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di antaranya Ismaun, menyatakan bahwa
pengertian kepribadian sebagai identitas nasional bangsa adalah keseluruhan
kepribadian individu – individu sebagai unsur yang membentuk bangsa.
C. Fungsi Adanya Identitas Nasional
Berdasarkan asas dinamika, maka fungsi identitas nasional secara umum adalah:
1. Membawa bangsa indonesia dalam khazanah ilmu pengetahuan
2. Membawa bangsa indonesia dalam pergaulan internasional
3. Menyelamatkan bangsa indonesia dari bahaya atheistik
4. Meciptakan sistem demokrasi yang tidak semu
5. Menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat
6. Agar bangsa indonesia memiliki visi yang jelas berdasarkan Bhinnerka Tunggal Ika
F. Faktor – faktor munculnya identitas nasional karena interaksi historis (ibid; 50)
1. Faktor primer
a. Etnisitas
b. Teritorial
c. Bahasa
d. Agama
2. Faktor pendorong
a. Faktor pembangunan komunikasi
b. Faktor pembangunan teknologi
3. Faktor penarik
a. Kodifikasi bahasa
b. Biroksi
4. Faktor reaktif
a. Faktor penindasan
b. Faktor dominasi
c. Faktor pencarian identitas alternatif
NEGARA HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA BAB 8
A. NEGARA HUKUM
1. Pengertian Negara Hukum
Tidak dapat dipisahkan dari tipe dan unsur – unsur pembentuk negara hukum.
Karena itu harus memahami kedua aspek tersebut.
a. Konsep negara hukum
Ada dua tipe negara hukum yang di kenal di Eropa, yaitu:
Tipe Anglo Saxon (Inggris, Amerika) yang berintikan Rule of Law
Tipe Eropa Kontinental (Jerman, Belanda, Belgia, dan Skandinavia)
yang berdasarkan kedaulatan hukum atau Rechstaat (Negata Hukum)
b. Unsur pembentuk negara hukum
Menurut A.V. Dicey, Rule of Law mengandung tiga unsur, yaitu:
Supremacy of law
Equality before the law
Konstitusi yang berdasarkan human rights
2. Negara Hukum Yang Demokratis
Dalam negara hukum demokrasi, hubungan antara hukum dan demokrasi tidak
dapat dipisahkan, di mana demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan
bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan makna.
Prinsip negara hukum dan demokrasi oleh J.B.J,M. Ten Berge, yaitu;
a. Prinsip – prinsip negara hukum
Asas legalitas
Perlindungan HAM
Pemerintahan terikat pada hukum
Monopoli paksaan
Pengawasan oleh hakim yang merdeka
b. Prinsip – prinsip demokratis;
Perwakilan politik
Pertanggungjawaban politik
Pemancaran dan kontrol
Kejujuran dan keterbukaan
Kebebasan rakyat
3. Pengertian Negara Hukum di Indonesia
Negara merupakan subjek hukum, yaitu bila negara bersalah maka dapat
dituntut di depan pengadilan. Menurut Prof. Ismail Suny, S.H., negara hukum
indonesia memuat unsur sebagai berikut:
a. Menjunjung tinggi hukum
b. Adangan pembagian kekuasaan
c. Adanya perlindungan HAM
d. Adanya peradilan administrasi