Anda di halaman 1dari 17

IDENTITAS NASIONAL

BAB 7
Identitas nasional merupakan eksistensi bangsa Indonesia baik di dalam maupun di dunia
internasional sehingga Indonesia memiliki kepribadian, ciri khas, jati diri, identitas serta
ideologi yang berbeda dengan bangsa lain.
A. Latar Belakang Timbulnya Identitas Nasional
1. Adanya pengaruh globalisasi
2. Menurut Berger, adanya pengaruh ideologi kapitalis
3. Sistem ekonomi global (Pendapat Berger dalam Kaelan; 42)
4. Menurut Fukuyuma (1989) perubahan global
5. Menurut toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius
Dengan melihat latar belakang ini, maka eksistensi bangsa Indonesia akan tegak dan diakui
dunia, terutama oleh bangsa Indonesia sendiri.
B. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional memiliki arti ciri – ciri atau tanda – tanda khas nasional
yang dimiliki bangsa Indonesia. Istilah Identitas nasional secara terminology adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu banagsa secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain (Kaelan; 43).
Identitas nasional memiliki beberapa istilah yaitu; Jati diri bangsa,
kepribadian bangsa. Menurut Ismaun kepribadian tercermin secara keseluruhan
dalam tingkah laku seseorang dalam hubungannya dengan manusia lain. Pengertian
Identitas nasional selalu dikaitkan dengan pengertian – pengertian sebagai berikut :
a. Peoples Character
b. National Character
c. National Identity
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di antaranya Ismaun, menyatakan bahwa
pengertian kepribadian sebagai identitas nasional bangsa adalah keseluruhan
kepribadian individu – individu sebagai unsur yang membentuk bangsa.
C. Fungsi Adanya Identitas Nasional
Berdasarkan asas dinamika, maka fungsi identitas nasional secara umum adalah:
1. Membawa bangsa indonesia dalam khazanah ilmu pengetahuan
2. Membawa bangsa indonesia dalam pergaulan internasional
3. Menyelamatkan bangsa indonesia dari bahaya atheistik
4. Meciptakan sistem demokrasi yang tidak semu
5. Menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat
6. Agar bangsa indonesia memiliki visi yang jelas berdasarkan Bhinnerka Tunggal Ika

D. Faktor – Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional


Ada dua faktor utama yang mendukung kelahiran identitas nasional, yaitu:
1. Faktor objektif
a. Faktor geografis (letak/posisi)
b. Faktor ekologis (lingkungan)
c. Faktor demografis (penduduk)
2. Faktor subjektif
a. Faktor historis
b. Faktor sosial
c. Faktor politik
d. Faktor kebudayaan

E. Faktor – Faktor yang memengaruhi identitas nasional


Beberapa daktor yang sangat memengaruhi identitas nasional indonesia, yaitu:
1. Faktor keunikna
2. Faktor sifat
3. Faktor ciri-ciri bangsa indonesia
4. Faktor karakter bangsa indonesia
5. Faktor terbentuknya bangsa secara historis

F. Faktor – faktor munculnya identitas nasional karena interaksi historis (ibid; 50)
1. Faktor primer
a. Etnisitas
b. Teritorial
c. Bahasa
d. Agama
2. Faktor pendorong
a. Faktor pembangunan komunikasi
b. Faktor pembangunan teknologi
3. Faktor penarik
a. Kodifikasi bahasa
b. Biroksi
4. Faktor reaktif
a. Faktor penindasan
b. Faktor dominasi
c. Faktor pencarian identitas alternatif
NEGARA HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA BAB 8
A. NEGARA HUKUM
1. Pengertian Negara Hukum
Tidak dapat dipisahkan dari tipe dan unsur – unsur pembentuk negara hukum.
Karena itu harus memahami kedua aspek tersebut.
a. Konsep negara hukum
Ada dua tipe negara hukum yang di kenal di Eropa, yaitu:
 Tipe Anglo Saxon (Inggris, Amerika) yang berintikan Rule of Law
 Tipe Eropa Kontinental (Jerman, Belanda, Belgia, dan Skandinavia)
yang berdasarkan kedaulatan hukum atau Rechstaat (Negata Hukum)
b. Unsur pembentuk negara hukum
Menurut A.V. Dicey, Rule of Law mengandung tiga unsur, yaitu:
 Supremacy of law
 Equality before the law
 Konstitusi yang berdasarkan human rights
2. Negara Hukum Yang Demokratis
Dalam negara hukum demokrasi, hubungan antara hukum dan demokrasi tidak
dapat dipisahkan, di mana demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan
bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan makna.

Prinsip negara hukum dan demokrasi oleh J.B.J,M. Ten Berge, yaitu;
a. Prinsip – prinsip negara hukum
 Asas legalitas
 Perlindungan HAM
 Pemerintahan terikat pada hukum
 Monopoli paksaan
 Pengawasan oleh hakim yang merdeka
b. Prinsip – prinsip demokratis;
 Perwakilan politik
 Pertanggungjawaban politik
 Pemancaran dan kontrol
 Kejujuran dan keterbukaan
 Kebebasan rakyat
3. Pengertian Negara Hukum di Indonesia
Negara merupakan subjek hukum, yaitu bila negara bersalah maka dapat
dituntut di depan pengadilan. Menurut Prof. Ismail Suny, S.H., negara hukum
indonesia memuat unsur sebagai berikut:
a. Menjunjung tinggi hukum
b. Adangan pembagian kekuasaan
c. Adanya perlindungan HAM
d. Adanya peradilan administrasi

B. HAK ASASI MANUSIA


1. Alasan pentingnya HAM ada di setiap negara
 Karna di setiap negara terdapat tindakan pemerintah yang sewenang –
wenang
 Karena di setiap negara terdapat perbudakan
 Karena di setiap negara terjadi penjajahan
2. Pengertian HAM
a. Hak asasi adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah tuhan yang maha esa
b. Menurut UUD 1945 hak asasi adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia yang bertujuan melindungi hakikat dan
martabatnya
c. Menurut UU No. 39 Tahun 1999, pasal 1 bahwa hak asasi adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan
yang maha esa yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan di lindungin oleh
negara, hukum, pemerintah, dan kehormatan.
3. Sejarah Timbulnya HAM
Timbulnya HAM dapat dirinci sebagai berikut:
a. Sejarah HAM dunia
Menurut penulis sejarah HAM dunia dapat diketahui dengan urutan sebagai
berikut:
 Magna Charta (1215)
1. Perlindungan kaum Freeman
2. Adanyan perjuangan kaum bangsawan dan gereja
 Bill of rights yang dikenal sebagai Glorious Revolution
 Declaration of Independence
 The world universal declaration of human
 Tahun 1966, PBB berhasil melahirkan covenant
b. Sejarah HAM kawasan Asia dan Afrika
1. Di India, Mahatma Gandhi melopori HAM di bidang kesejahteraan
2. Di Filipina, Kurazon Aquino melopori HAM kekuasaan
3. Di Afrika, Nelson Mandela melopori gerakan Apartheid (perbedaan warna
kulit / rasial)
c. Sejarah HAM Indonesia
1. R.A. Kartini, HAM Pendidikan, harkat, dan martabat wanita
2. Budi Utomo, HAM persatuan
3. Ki. Hajar Dewantara, HAM pendidikan & kepemimpinan
4. Sumpah Pemuda, HAM persatuan & kemerdekaan
5. Proklamasi, HAM kemerdekaan
4. Jenis – jenis Hak Asasi
a. Hak asasi pribadi
b. Hak asasi ekonomi
c. Hak asasi persamaan
d. Hak asasi politik
e. Hak asasi sosial & kebudayaan
f. Hak asasi peradilan & perlindungan

5. Hak Asasi Dalam UUD 1945 dan Pancasila


a. Hak asasi manusia dalam UUD 1945
 Sebelum amandemen
Terdapat dalam pasal 27, 28, 29, 30 dan dalam pembukaan UUD alenia
pertama
 Sesudah amandemen
Terdapat dalam pasal 28 A sampai pasal 28 J
b. Hak Asasi di dalam Pancasila
 Menurut sila ketuhanan yang maha esa
1. Menjamin setiap orang untuk beribadah
2. Bebas memilih ajaran agama
3. Setiap agama memiliki kedudukan yang sama
4. Kemerdekaan beragama
 Menurut sila kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Pengakuan manusia sebagai makhluk individu dan sosial
2. Hak untuk mendapat peradilan yang bebas
3. Hak untuk tidak dihina, siksa, dan sebagainya
4. Sikap yang menghendaki human values
 Menurut sila persatuan indonesia
1. Sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa, suku, dan lainnya
2. Sikap persahabatan dengan bangsa lain
3. Keseimbangan yang harmonis
 Menurut sila kerakyatan
1. Mengangkat harkat dan martabat manusia
2. Kedaulatan rakyat di salurkan melalui demokrasi
3. Hak untuk mengeluarkan pendapat
 Menurut sila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
1. Melaksanakan kesejahteraan umum
2. Keadilan
3. Tiap orang dapat menikmati kehidupan yang layak
6. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Menurut UU No. 39 Tahun 1999
a. Standar pelanggaran HAM
1. Mengurangi
2. Membatasi
3. Mencabut HAM orang lain
b. Pelanggaran HAM yang berat
1. Kejahatan genosida
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan
7. Pola Penyelesaian Pelanggaran HAM yang Berat Masa Lalu (Suparman Marzuki;
62)
 Mekanisme pengadilan nasional
 Mekanisme pengadilan internasional
 Mekanisme pengadilan campuran
 Mekanisme KKR (Komisi Kebenaran dan Konsiliasi)
DEMOKRASI INDONESIA
BAB 9
A. Alasan pentingnya demokrasi daalam Negara dan pemerintah
1. Semua Negara di dunia menganggap demokrasi sebagai asas yang fundamental
2. Sebagai asas Negara yang memberikan arah bagi peranan masyarakat unntuk
menyelenggarakan Negara sebagai organisasi tertinggi (Pendapat rais dalam
kaelan;54)
B. Tonggak-tonggak sejarah demokrasi
Beberapa tonggak serjarah yang penting berkaitan dengan demokrasi
1. Demokrasi langsung yang dilaksanakan oleh pemerintah Negara kota (city state)
di
yunani pada abad ke-6 sm
2. Magna Charta(1215),adanya kesepakatan antara raja dan kaum
bangsawan,yaitu:
a. Kekuasaan raja dibatasi
b. HAM lebih penting dari kedaulatan raja
3. Renaissance (abad kebebasan),intinya demokrasi mendorong perkembangan
ilmu
pengetahuan.
4. Aliran demokrasi di jerman, intinya demokrasi adalah kehendak rakyat
menentang gereja katolik, bahwa persoalan dosa adalah kekuasaan tuhan atau
manusia
5. Jhon locked an montesque, intinya ada perlindungann HAM meliputi live,liberal
and property serta adanya pemisahan kekuasaan atau trias politika
C. Pemahaman demokrasi berdasarkan sejarah dan terminologi
1. Demokrasi berasal dari demokrasi berasal dari yunani yg artinya kekuatan rakyat
atau pemerintah rakyat
2. Demokrasi adalah suara terbanyak
3. Demokrasi adalah perbandingan suara separuh ditambah satu (ibid)
4. Demokrasi adalah pemerintah dari rakyat, oleh dan untuk rakyat (kaelan;55)
5. Demokrasi adalah kelebihan suara rakyat (kansil;90)
6. Demokrasi adalah kompromi
7. Demokrasi adalah kompromi,yaitu metode atau cara mengatur tatatertib
masyarakat atau kebebasan
8. Demokrasi menurut UUD 1945 adalah menegakkan kembali asas asas hukum
yang meliputi; kepastian hukum,HAM,dan menghindari penyalahgunaan
kekuasaan
9. Demokrasi pasca-repormasi menurut assi diqie,2005,demokrasi adalah ketika
kekuasaan dalam Negara dikelola oleh rakyat dari rakyat, dan untuk rakyat
D. Pemahaman demokrasi di Indonesia
Pemahaman demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu;
1. Demokrasi adalah proses pemerintah atau pelaksanaan pemerintah sehari hari
atau proses birokrasi
2. Demokrasi dalam arti politik yaitu proses pengangkatan dan pemilihan pemimpin
politik
dalam pemerintah
E. Bentuk dan macam macam demokrasi
a. Bentuk demokrasi menurut winata putra, 2006.Bahwa bentuk demokrasi berupa
1. Formal democracy (system pemerintahan)
2. subtance dem ocracy(proses demokrasi)(kaelan;60)
b. Macam-macam demokrasi menurut prof.Logeman ;
1. Demokrasi sederhana
2. Demokrasi barat/liberal/kapitalis .
3. Demokrasi Timur /Komunis /Proletar.
4. demokrasi tengah/Fasisme/dan Nazisme/Cauvinisme
Macam-macam demokrasi yang pernah ada di Indonesia
1. Demokrasi parlementer
2. Demokrasi terpimpin
3. Demokrasi pancasila
4. Demokmrasi pancasila pasca reformasi (ibid;64)
Sedangkan menurut Radit bastian bahwa demokrasi mempengaruhi system
pemerintah yang
di anut di Indonesia,yaitu:
1. Sistem presidensial
2. Sistem parlementer semu
3. Sistem presidensial dan demokrasi terpimpin
4. Sistem demokrasi liberal
5. Sistem presidensial orde baru (Radis Bastian;99)
F. Sifat demokrasi menurut piagam PBB dan hasil revolusi Perancis 1789
1. Demokrasi bersifat politik
2. Demokrasi bersifat yuridis
3. Demokrasi dersifat ekonomi
4. Demokrasi bersifat sosialis
5. Demokrasi bersifat kultural(kansil;93)
G. Dasar hukum dan tujuan demokrasi di Indonesia
Dasar hukumnya meliputi;
a. Pancasila sila ke empat
b. UUD 1945 pasal 376
c. Peraturan perundangan politik
Tujuan demokrasi secara umum meliputi:
1. Mewujudkan kehendak rakyat
2. Menghindari otoriterisme
3. Mewujudakan HAM
4. Mewujudkan tujuan Negara hukum
H. Demokrasi menurut UUD 1945 pasca-amandemen 2002
Konsep-konsep yang berkaitan dengan demokrasi menurut UUD 1945 (Kealean;70):
1. Konsep kekuasaan :
a. Kekuasaan di tangan rakyat
b. Pembagian kekuasaan
c. Pembatasan kekuasaan
2. Konsep pengambilan keputusan
a. Dasar hukumnya penjelasan UUD 1945 tentang pokok pikiran ke III
b. Pasal 7B ayat 7 puyusan MPR
3. Konsep pengawasan
Dasar hukumnnya meliputi:
a. Pasal 1 ayat 2
b. pasal 2 ayat 1
c. penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan DPR
4. Konsep partisipasi
Dasar hukumnya adalah
a. Pasal 27 ayat 1
b. Pasal 28
c. Pasal 30 ayat 1
WAWASAN NUSANTARA
BAB 10
A. LATAR BELAKANG PENTINGNYA WANUS
1. Karena geopolitik dan geostrategi memengaruhi timbul dan berkembangnya wawasan
nusantara.
2. Karena letak wilayah Indonesia yang strategi di Kawasan dunia internasional.
3. Karena setiap negara harus memiliki konsep cara pandang dan wawasan nasional yang
bertujuan menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa dan wilayahnya serta
jati diri bangsanya (Kaelan;124).

B. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA


Pengertian Wawasan Nusantara (Wanus) selalu berhubungan dengan pengertian
Wawasan Nasional (Wanas). Karena wawasan nasional Indonesia dikenal dengan wawasan
nusantara.
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar filsafat dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan nasional (Kaelan; ibid.). Sedangkan Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang
menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAWASAN NUSANTARA


1. Wilayah (Geografi) yang Memengaruhinya adalah:
a. Asas Kepulauan
Asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu
dalam kesatuan yang utuh , sementara tempat unsur perairan atau lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah yang dikuasai Belanda kemudian menjadi wiayah NKRI dikenal
dengan nama Nederlandsch Oost Indishe Archipelago pada peristiwa Sumpah
Pemuda 1928 kata “Indonesia” menggantikan istilah Nederlandsch Oost Indie.
Dan resmi menjadi nama negara Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945.
c. Konsepsi Mengenal Wilayah Lautan
Dalam hukum laut Internasional berkembang beberapa konsepsi mengenai
kepemilikan dan penguasaan wilayah laut. Beberapa asas tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Res Nullius (Laut milik masyarakat dunia)
2. Res Communis (Laut milik masyarakat dunia)
3. Mare Liberium (Wilayah laut bebas untuk semua bangsa)
4. Mare Clausum (Hanya laut sepanjang pantai yang dapat dimiliki oleh suatu
negara)
5. Archipelagic State Principle (Asas negara kepulauan).
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
1. Kepulauan Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia.
2. Terletak antara Samudra pasifik dan hindia.
3. Terdiri atas 17,508 pulau.
4. Terletak pada batas astronomi, yaitu:
 Utara : 6-8 LU.
 Selatan : 11-15 LS
 Barat : 94-45 BT
 Timur : 141-05 BT
5. Jarak antara Utara-Selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak Barat-Timur
sekitar 5.110 km.
6. Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km.
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
Geopolitik atau geografi politik artinya adalah ilmu bumi politik (Frederich Ratzel
dalam Kaelan: 129). Geopolitik mempelajari geografi dari aspek politik. Adapun
Geopolitik Indonesia didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan.
Ciri-ciri geopolitik Indonesia, antara lain.
1. Menolak penjajahan (cinta damai)
2. Menolak paham ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di
Barat
3. Bangsa Indonesia terbuka untuk kerja sama internasional
4. Mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
b. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan yaitu upaya bagaimana mencapai
tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Bentuk
Geostrategi, yaitu:
1. Ilmu
2. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan
3. Data dan fakta-fakta

Geostrategi didasarkan pada pertimbangan posisi silang Indonesia, yaitu:

1. Letak geografi Indonesia yang strategis


2. Keadaan demografi (Penduduk)
3. Ideologi Pancasila terletak antara ideologi liberal dan komunis/sosialis
4. Politik Indonesia yang memakai demokrasi Pancasila

D. ASAS-ASAS WAWASAN NUSANTARA


1. Asas kepentingan yang sama
2. Asas keadilan
3. Asas kejujuran
4. Asas solidaritas
5. Asas kerja sama
6. Asas kesetiaan pada kesepakatan Bersama

E. DASAR-DASAR PEMIKIRAN WAWASAN NUSANTARA


1. Sehingga memiliki kesadaran dibidang lingkungan dan kebudayaan.
2. Aspek wilayah, WANUS dapat memengaruhi dalam pengambilan keputusan
berdasarkan wilayah.
3. Aspek sosial-budaya, WANUS dapat memengaruhi dinamika masyarakat.
4. Aspek sejarah, WANUS dapat menciptakan system negara tidak Bersatu (tradisional)
Menjadi system Bersatu (modern).
F. PERKEMBANGAN WILAYAH INDONESIA DAN DASAR HUKUMNYA
Perkembangan wilayah Indonesia dibagi menjadi beberapa periode.
1. Periode 17-8-1945 sampai 13-12-1957
Wilayah Indonesia berdasarkan “Territori ale Zee en Maritime Kringen Ordonantie
tahun 1939” adalah wilayah bekas jajahan hindia belanda. Adapun Batas wilayah laut
territorial Indonesia adalah sejauh 3 mil dari garis pantai Ketika surut.
2. Periode 13-12-1957 sampai dengan 17-2-1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi juanda sebagai pengganti
Ordonansi 1939, Adapun tujuannya adalah:
a. Perwujudan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan bulat.
b. Penentuan batas wilayah NKRI disesuaikan dengan asas negara kepulauan.
3. Periode 17-2-1969 sampai sekarang (landas Kontinen)
Isi deklarasi ini adalah sebagai berikut:
a. Segala sumber kekayaan yang terdapat dalam landas kontinen Indonesia adalah
ekslusif milik Indonesia.
b. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan batas landas kontinen dengan
negara tetangga melalui perundingan.
c. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen ditarik di tengah-tengah antara
pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar negara tetangga.
4. Periode 21- Maret 1980 – sampai sekarang (ZEE).
Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung dari garis besar dasar laut wilayah
Indonesia.
Alasan Pemerintah mengumumkan ZEE, yaitu:
a. Persediaan ikan yang semakin terbatas
b. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
c. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional

G. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM BEBERAPA ASPEK KEHIDUPAN


1. Wanus bersumber dari Falsafah Pancasila
a. Wanus sebagai aktuslisasi dari falsafah Pancasila
b. Pedoman dalam pengelolaan kelangsungan hidup bangsa
c. Pedoman dalam mewujudkan persatuan
d. Dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan nasional.
2. Wanus dalam pembangunan nasional, meliputi:
a. Perwujudan Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik
b. Perwujudan Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial-budaya
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Pertahanan Keamanan.
3. Penerapan Wanus meliputi:
a. Diterimanya konsepsi Wanus di forum Internasional
b. Pertambahan luas wilayah memengaruhi pertambahan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
c. Pertambahan luas wilayah diakui oleh dunia internasional
d. Wanus berdampak pada pembangunan negara di segala bidang
e. Pelaksanaan asas Bhinneka Tunggal Ika sebagai bidang sosial budaya
f. Timbulnya system pertahanan rakyat semesta.
KETAHANAN NASIONAL
BAB 11
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA KETAHANAN NASIONAL
Menurut Usman (2003), Ketahan Nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh
beberapa kekuatan, yaitu:
1. Kekuatan yang ada pada suatu bangsa dan negara.
2. Kekuatan yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara.
3. Ketahanan dan kemampuan bangsa untuk tetap jaya (Keteraturan, stabilitas,
perubahan (Dalam Kaelan;147).
B. KETAHANAN NASIONAL BAGI INIDONESIA
1. Karena adanya ancaman dari dalam dan luar negara.
2. Karena adanya persaingan kepentingan negara besar yang mengancam
sumber daya alam dan sumber daya manusia.
C. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Menurut Suradinata (2005) pengertian Ketahanan Nasional adalah “Kondisi dinamis
suatu yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan keuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar
negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan
nasional Indonesia.
Kondisi dinamis artinya:
1. Kemampuan untuk mengantisipasi ancaman dari dalam dan luar
2. Menciptakan identitas dan integrasi bangsa
3. Berjuang mencapai tujuan nasional.
Ketahanan Nasional adalah kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang
tentunya sesuai dengan prinsip prinsip nasionalisme. Menurut Notonagoro (1975)
ada beberapa prinsip nasionalisme Indonesia, yaitu:
1. Kesatuan sejarah
2. Kesatuan nasib
3. Kesatuan kebudayaan
4. Kesatuan wilayah
5. Kesatuan asas kerohanian
Menurut Usman bahwa Ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu
bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan. (Kaelan;147).
D. SIFAT SIFAT DASAR KETAHANAN NASIONAL
Beberapa sifat yang memengaruhi ketahanan Nasional, Meliputi:
1. Integratif saling melakukan penyesuaian selaras dan serasi)
2. Mawas ke dalam (untuk bangsa dan negara sendiri)
3. Menciptakan kewibawaan (Ketahanan Nasional diperhitungkan pihak lain)
4. Berubah menurut waktu (Dinamis).
E. ASAS ASAS KETAHANAN NASIONAL
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
a. Kebutuhan dasar
b. Ketertiban dan ketentraman
2. Asas menyeluruh dan terpadu
3. Asas mawas
a. Mawas ke dalam adalah meningkatkan kualitas kemandirian bangsa
b. Mawas ke Luar adalah mengantisipasi ancaman dari luar
4. Asas kekeluargaan
F. ASPEK ASPEK KETAHANAN NASIONAL
1. Aspek Alamiah yang meliputi:
a. Letak geografis negara
b. Keadaan dan kekayaan alam
c. Keadaan dan kemampuan penduduk
2. Aspek Kemasyarakatan yang meliputi:
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya dan hankam
e. Pertahanan dan keamanan
Menurut pengamatan penulis aspek yang sangat mudah dan besar pengaruhnya
bagi ketahan nasional adalah ospek ideologi, karena ideologi dapat dengan mudah
memengaruhi aspek tannas yang lain. Ada beberapa ideologi dunia yang mudah
berkembang di Indonesia, misalnya:
1. Ideologi Libralisme
2. Ideologi Kapitalisme
3. Ideologi Individualisme
4. Ideologi Sosialisme
5. Ideologi Chauvimisme dan lainnya.

a. Tannas bertujuan untuk terciptanya nasionalisme, kesehjateraan dan


persatuan.
b. Tannas dapat diwujudkan bila bangsa dan negara memiliki kemampuan
mengantisipasi ancaman dari luar dan dari dalam, dan adanya kondisi nasional
yang dinamis, yaitu melalui penguatan persatuan, nasionalisme dan
kesehjateraan serta penguatan ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila.
c. Tannas akan terwujud bila ada integritas antara seluruh ideologi yang hidup di
Indonesia.
d. Tannas dapat diwujudkan bila secara terus menerus mengembangkan
kemandirian, teknologi dan peradaban bangsa.
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
YANG BAIK BAB 12
Tata kelola Pemerintahan yang baik dilaksanakan dengan konsep dunia international serta
Pancasila dan UUD 1945. Tata kelola Pemerintahan yang baik bertujuan menciptakan
pemerintahan yang bebas KKN, baik bidang administrasi, pelayanan, hukum, dan HAM,
serta tanggung jawab dalam masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan Indonesia
A. KONSEP GOOD GOVERANANCE
1. Menurut Bank Dunia
“Governance" is the exercise of political power to manage a nation's affair (Davis
and Keating 2000 ). Menurut Bank Dunia, karakteristik normative Good Governance
adalah :
" An efficient public service, and independent judicial system and legal framework to
enforce contract, the accountable administration of public funds; an independent
public auditor. Responsible to a representative legislature; respect for law and
human rights at all level of government; a pluralistic institutional structure, and free
press "

Jadi menurut Bank Dunia karakter normatif Good Governance adalah :


a. Suatu pelayanan masyarakat yang efisien,
b. Sistem peradilan yang bebas dan kerangka hukum dengan kepastian Hukum,
c. Administrasi Dana publik yang bertanggung jawab,
d. Adanya auditor publik yang bebas
e. Bertanggung jawab dengan DPR
f. Menghormati Hukum dan HAM until semua tingkat pemerintah
g. Adanya Struktur institusi yang berseragam dan kebebasan pers.
2. Menurut UNDP
"Good Geveranance" is the exercise of political, economic, and administrative
authority to manage the nation's affair at all levels, artinya GG adalah melaksanakan
kekuasaan administrasi ekonomi Dan politik until mengatur urusan bangsa pada
semua tingkatan"
UNDP menyamakan Goof governance serbagai hubungan Siberia Dan
konstruktif dan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat (LAN, 2000;7)
maka dapet disusun Enam karakter Good governance , yaitu:
a. Participation (Pembuatan Keputusan)
b. Rule of law ( Keadilan Hukum)
c. Transparancy (Kebebasan Informasi Publik) Responsiveness
(lembaga melayani)
e. Accountability (Pertanggungjawaban ke publik dan stockholder)
f. Strategic Vision, (Pengembangan jauh ke depan)

Anda mungkin juga menyukai