Anda di halaman 1dari 2

ISPA

No.Dokumen 0550/SOP/UKP-VII/2018
No. Revisi 01
SOP Tanggal Terbit 21 Desember 2018
Halaman 1/2
UPTD Puskesmas drg.Hj. Retno Widowati
Watubelah NIP.19661025 200112 2 001

Infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA adalah penyakit infeksi pada
saluran pernafasan mulai dari rongga hidung sampai alveoli beserta organ
1. Pengertian adneksanya yang berlangsung selama 14 hari ditandai batuk pilek, sakit
tenggorokan disertai demam atau tidak
Sebagai acuan dalam melaksanakan penanganan ISPA di UPTD
2. Tujuan Puskesmas Watubelah
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/0011/C-SK/pkmwtb/VII/11/2018
3. Kebijakan tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Watubelah
Peraturan Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia Nomor 514 tahun 2015
4. Referensi tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
a. Persiapan Alat dan Bahan
Diagnostic set, Form RM, Register Pelayanan
b. Petugas Yang Melaksanakan
Dokter, Perawat
c. Langkah-langkah
1. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :
a. Menanyakan Identitas pasien
b. Menanyakan keluhan pasien mulai dari demam, bersin, batuk,
sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit
kepala,lemah badan.
c. Menggali riwayat penyakit sekarang
d. Menggali riwayat alergi obat
e. Menggali riwayat faktor resiko ISPA.
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah,
frekuensi denyut nadi, frekuensi pernafasan, suhu)
3. Petugas melakukan Penegakan Diagnosis
4. Petugas melakukan Penatalaksanaan
5. Prosedur a. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500 mg/hari
(10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10
mg/kgBB).
b. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
c. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau
loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak
loratadin 0,5 mg/kgBB dan setirizin 0,3 mg/kgBB).
d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai
batuk.
e. Pemberian Edukasi kepada pasien berupa
a) anjuran istirahat, mengurangi kegiatan fisik berlebihan
b) banyak minum
c) meningkatkan gizi makanan.
5. Petugas melakukan Rujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia
(panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak napas)
6. Petugas mengecek kembali kesesuaian antara hasil pemeriksaan
dengan diagnosa dan penatalaksanaan
7. Petugas mencatat ke dalam rekam medis
Petugas menyiapkan
alat diagnostik Anamnesa

Penegakan diagnostik Pemeriksaan fisik

Penatalaksanaan

6. Bagan alir

Ya
Rujuk RS

tidak

Mengecek kembali

7. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum, Lansia, MTBS

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1 Tata Naskah Sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten 21 Desember 2018
Cirebon No. 440/253/Sekret, tahun 2018 tentang Tata
Naskah di Lingkungan Dinkes Kabupaten Cirebon
2 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/0011/C- 21 Desember 2018
SK/pkmwtb/VII/11/2018 tentang Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Watubelah
3 Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia 21 Desember 2018
Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
4 Prosedur Menambahkan persiapan alat bahan, keterangan 21 Desember 2018
petugas yang mengerjakan

2/2

Anda mungkin juga menyukai