Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

HUKUM ACARA PTUN

ANALISIS PUTUSAN PTUN

KEPEGAWAIAN

Dosen pengampu :Abdurrahman,S.H.,M.H

Oleh:

Alya meswati (2274201009)

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAl

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI

LAMPUNG UTARA

2023
1.Nomor putusan:165/G/2022/PTUN.PLG

2.Kronologi kasus:

Menurut penulis Pada kasus ini penggugat yang bernama ERHAN mengajukan surat
gugatan tertanggal 20 april 2022 yang didaftarkan dipengadilan tata usaha Negara Palembang
secara elektronik melalui system informasi pengadilan (e-Court) pada tanggal 21 april 2022
dengan register perkara nomor 165/G/2022/PTUN.PLG,dan telah diperbaiki secara formal pada
tanggal 25 mei 2022,yang pada pokoknya mengemukakan

I.OBJEK GUGATAN

Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan Tergugat, berupa Keputusan Kepala Kepolisian
Daerah Sumatera Selatan Nomor. Kep/ 145/1/2022 tanggal 28 Januari 2022 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dan Dinas POLRI atas nama ERHAN, Pangkat AIPTU, NRP
75110493, Selanjutnya dapat disebut juga dengan Objek Sengketa Bahwa dengan
diterbitkannya objek sengketa tersebut merupakan Keputusan Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini sebagaimana ketentuan pasal 1 angka (9) Undang-undang No. 51 Tahun
2009 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara yaitu disebutkan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis
yang dikeluarkan oleh Badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata
Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat
konkrit individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata

II.KEWENANGAN MENGADILI

Bersifat Konkrit karena Tergugat telah menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara berupa objek
sengketa (Penggugat Inpersoon) yang mana selama ini Penggugat telah berdinas sebagai
Anggota POLRI yang aktif Bersifat Individual Karena Keputusan Tata Usaha Negara Negara
sebagai objek sengketa yang diterbitkan Tergugat ditujukan kepada Penggugat yang
diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas POLRI, Bersifat Final: Karena Keputusan Tata
Usaha Negara yang diterbitkan Tergugat merupakan Keputusan akhir terhadap Penggugat
tanpa memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lainnya
III.TENGGANG WAKTU

Bahwa keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan Tergugat, berupa Surat Keputusan
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Nomor Kep/145/1/2022 tanggal 28 Januari 2022
Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama ERHAN, Pangkat:
AIPTU. NRP 75110493, sebagai Objek Sengketa Tata Usaha Negara,telah dikirim langsung
kerumah Penggugat dan diterima Penggugat pada tanggal 15 Februari 2022, sehingga
pengajuan gugatan sengketa tata usaha negara ini sebagaimana tertanggal surat gugatan tata
usaha negara perkara ini masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 55 Undang-undang RI No. 5 tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara.

IV.KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN

Bahwa dengan diterbitkannya objek sengketa oleh Tergugat mengakibatkan Penggugat


kehilangan Pekerjaan, mengingat Penggugat telah bertugas sebagai Anggota POLRI sejak Tahun
1996 sebagaimana Petikan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.
Pol: Skep/06/1/1996 Tanggal 5 Januari 1996 Tentang Pengangkatan Prajurit Siswa Pendidikan
Pertama Bintara Prajurit Karier POLRI Pria T.A. 1995/1996 dan Petikan Surat Keputusan No: Pol:
Skep/539/VI/1996 Tentang Penempatan Bintara Prajurit Karier POLRI Pria Lulusan Pendidikan
Pertama POLRI TA. 1995/1996 atas nama Serda Erhan. Terakhir Penggugat bertugas di BA
DITSAMAPTA POLDA Sumatera Selatan dan selama berdinas sebagai Anggota POLRI aktif
Penggugat telah banyak menjalankan tugas dengan baik dan telah mendapat beberapa
Sertifikat dan Penghargaan. Oleh karenanya gugatan Penggugat telah memenuhi unsur
sebagaimana yang diamanatkan dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) hufuf (a) dan (b)
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang perubahan pertama Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
V. DASAR GUGATAN/ALASAN GUGATAN

1. Bahwa Penggugat bertugas sebagai Anggota POLRI sejak Tahun 1996 sebagaimana Petikan
Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol: Skep/06/1/1996 tanggal
5 Januari 1996 Tentang Pengangkatan Prajurit Siswa Pendidikan Pertama Bintara Prajurit Karier
POLRI Pria T.A. 1995/1996 dan Petikan Surat Keputusan No: Pol: Skep/539/VI/1996 Tentang
Penempatan Bintara Prajurit Karier POLRI Pria Lulusan Pendidikan Pertama POLRI TA.
1995/1996 atas nama Serda Erhan. Terakhir Penggugat bertugas di BA DITSAMAPTAPOLDA
Sumatera Selatan.

2. Bahwa sekira bulan November 2020, Penggugat ditetapkan sebagai Tersangka atas dugaan
tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kebakaran hingga Penggugat ditetapkan sebagai
Terdakwa pada Pengadilan Negeri Kayuagung dalam Perkara Nomor: 123/Pid.B/2021/PN.Kag
dengan Dakwaan Tunggal Jaksa Penuntut Umum (JPU) Penggugat melanggar Pasal 188
KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana

3. Bahwa pada tanggal 11 Juni 2021 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kayuagung membacakan
Putusan terbuka untuk umum melalui online (Zoom) dengan amar Putusan

3.Amar:lain-lain

Amar lainnya:DITOLAK

Catatan amar :Mengadili

1.menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya

2.menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar RP.264.000,-(Dua ratus enam
puluh empat ribu rupiah)

-Menyatakan Terdakwa ERHAN Bin AJIP tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan Tindak Pidana "Turut Serta karena Kealpaannya menyebabkan kebakaran"
sebagaimana dalam dakwaan Tunggal Penuntut Umum,

-Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 1 (satu)
tahun dan 8 (delapan) bulan; Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah
dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan:

-Menetapkan Terdakwa tetap ditahan.


4.Analisa putusan:

Menurut saya oleh karena penerbitan objek sengketa telah sesuai dengan Peraturan Perundang-
Undangan dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik maka tehadap gugatan Penggugat beralasan
hukum untuk di tolak seluruhnya, bahwa oleh karena gugatan Penggugat ditolak, maka menurut
ketentuan Pasal 110 dan 112 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara kepada Penggugat selaku pihak yang kalah sehingga dihukum untuk membayar biaya perkara
yang besarnya akan disebutkan dalam amar Putusan ini bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu
yang terjadi dalam pemeriksaan persidangan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 107 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim bebas untuk menentukan apa
yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian. Atas dasar itu terhadap alat-
alat bukti yang diajukan oleh para pihak menjadi bahan pertimbangan, namun untuk mengadili dan
memutus sengketa hanya dipakai alat-alat bukti yang relevan dan terhadap alat bukti selebihnya tetap
dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dengan berkas perkara ini; Memperhatikan, Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan sengketa ini

Anda mungkin juga menyukai