Anda di halaman 1dari 3

3.

KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

Luasnya lingkup kewenangan klinis (Clinical Privilege) seorang dokter

spesialis dapat saja berbeda dengan koleganya dalam spesialisasi yang

sama, tergantung pada ketetapan Komite Medik tentang kompetensi untuk

melakukan tap pelayanan medis oleh yang bersangkutan berdasarkan hasil

proses kredensial.

Dalam hal pelayanan medis seorang staf medis membahayakan

pasien, maka kewenangan klinis seorang staf medis dapat saja dicabut

sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan pelavanan medis tertentu

di lingkungan rumah sakit tersebut. Pencabutan kewenangan klinis (clinical

privilege) tersebut dilakukan melalui prosedur tertentu yang melibatkan

komite medik.

Pengkajian yang dilakukan meliputi elemen:

 Kompetensi:

a. sesuai standar kompetensi yang disahkan oleh lembaga

pemerintah

b. Kognitif

c. Afektif

d. Psikomotor

 Komptensi fisik

 Koompetensi mental /perilaku

 Perilaku etis

Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan

cakupan praktik. Daftar rincian kewenangan klinis diperoleh dengan cara:


a. Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta

masukan dari setiap kelompok staf medis.

b. Mengkaji kewenangan klinis bagi pemohon dengan menggunakan

daftar rincian kewenangan klinis.

c. Mengkaji lang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf medis

dilakukan secara periodik (rekredensial).

Rekomendasi kewenangan klinis harus mempertimbangkan kriteria:

a. Pendidikan :

 Lulus dari sekolah kedokteran yang terakreditasi atau lulusan luar

negeri tetapi sudah teregistrasi

b. Perizinan :

 Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang

 Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan yang masth berlaku.

c. Kegiatan penjagaan mutu profesi :

 Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi

bagi anggotanya

d. Kualifikasi personal :
 Riwayat disiplin dan etik profesi
 Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui

 Keadaan sehat jasmani dan mental

 Sebaiknya, mempunyai asuransi proteksi profesi.

 Rekomendasi kewenangan klinis yang dikeluarkan oleh medik

dapat diberikan dalam bentuk:

 Kewenangan Mandiri (M):


 Kewenangan di bawah supervisi (DS)

 Kewenangan di bawah supervisi diberikan kepada staf medis

untuk melakukan suatu kewenangan (kompetensi) tertentu

dengan adanya supervisi dari kepala divisi/ dokter subspesialis

senior yang ditunjuk ole kepala divisi/ kepala

 KSM yang bersangkutan. Lamanya waktu supervisi yang

dilakukan tergantung kebijakan masing-masing kepala divisi/

kepala KSM.

 Jika staf medis dinilai sudah mampu melakukan tindakan

secara mandiri, kepala divisi/ kepala KSM dapat mengajukan

perubahan kewenangan klinis dari Dibawah Supervisi (DS)

menjadi Mandiri (M) kepada Komite Medik.

 Tidak diberikan kewenangan karena tidak ada alat (TA)

Jenis rekomendasi kewenangan klinis komite medik:

a. Rekomendasi kewenangan klinis staf medis baru

b. Rekomendasi kewenangan klinis dokter

c. Rekomendasi kewenangan klinis dokter/dokter gigi tidak tetap (mitra)

Rekomendasi kewenangan klinis dokter/dokter gigi tamu

Anda mungkin juga menyukai