Anda di halaman 1dari 12

Sarjana Keperawatan

2021

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN MENSTRUAL HYGIENE PADA SISWI KELAS
VII DI MTS FATAHILLAH KOTA CIMAHI TAHUN 2021

Sandi, D.A, Manalu L.O, Tauba A.M

ABSTRAK

Latar Belakang : Kurangnya tingkat pengetahuan remaja perempuan terkait kebersihan


menstruasi menjadi indikasi perlunya upaya untuk meningkatkan pengetahuan terkait
menstrual hygiene. Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan menstrual hygiene
adalah dengan memberikan informasi melalui pendidikan kesehatan. Tujuan : Untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan menstrual
hygiene pada siswi kelas VII di MTs Fatahillah Kota Cimahi pada tahun 2021. Metode
Penelitian : Metode yang digunakan adalah pre dan post test tanpa kelompok kontrol.
Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota sebanyak 50 sampel.
Instrumen penelitian menggunakan instrumen tingkat pengetahuan menstrual hygiene.
Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan menstrual hygiene pada siswi kelas VII di MTs
Fatahillah Kota Cimahi. Hasil Penelitian : Didapatkan tingkat pengetahuan responden
sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah pengetahuan kurang sebanyak 28(56%)
responden, cukup sebanyak 18(26%) responden dan baik sebanyak 4(8%) responden.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan responden menjadi
pengetahuan kurang sebanyak 2(4%) responden, cukup sebanyak 9(18%) responden dan
baik sebanyak 39(78%) responden. Berdasarkan output test statistics di ketahui nilai p
value bernilai <0,001. Simpulan : Dapat di simpulkan terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan menstrual hygiene pada siswi kelas VII di MTs
Fatahillah Kota Cimahi Tahun 2021.

Kata Kunci : menstrual hygiene, pendidikan kesehatan, pengetahuan

1
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF
KNOWLEDGE OF MENSTRUAL HYGIENE IN 7th GRADE
STUDENTS AT MTS FATAHILLAH CIMAHI CITY IN 2021
Sandi, D.A, Manalu L.O, Tauba A.M

ABSTRACT

Background: The lack of knowledge of adolescent girls regarding menstrual hygiene is


an indication of the need for efforts to increase knowledge related to menstrual hygiene.
One effort to increase knowledge of menstrual hygiene is to provide information
through health education. Objective : To determine the effect of health education on the
knowledge level of menstrual hygiene in seventh grade students at MTs Fatahillah,
Cimahi City in 2021. Research Methods: The method used was pre and post test
without a control group. The sampling technique used quota sampling as many as 50
samples. The research instrument used an instrument of menstrual hygiene knowledge
level. Bivariate analysis used the Wilcoxon test to determine the effect of health
education on the level of knowledge of menstrual hygiene in seventh grade students at
MTs Fatahillah, Cimahi City. Research Results: It was found that the level of
knowledge of respondents before being given health education was less knowledge as
many as 28 (56%) respondents, 18 (26%) respondents were sufficient and 4 (8%)
respondents were good. After being given health education, the level of knowledge of
the respondents became less knowledge as many as 2 (4%) respondents, 9 (18%)
respondents were sufficient and 39 (78%) respondents were good. Based on the output
test statistics, it is known that the p value is <0.001. Conclusion: It can be concluded
that there is an effect of health education on the knowledge level of menstrual hygiene
in seventh grade students at MTs Fatahillah, Cimahi City in 2021.

Keywords: health education, knowledge, menstrual hygiene

2
PENDAHULUAN anak perempuan rentan terhadap infeksi
Menurut WHO terdapat 1,2 miliar saluran reproduksi (UNICEF, 2019).
remaja di dunia dan diperkirakan Berdasarkan data di atas, upaya
jumlahnya akan meningkat pada tahun peningkatan pengetahuan menstrual
2050. Banyaknya jumlah remaja dapat hygiene perlu di lakukan.
meningkatkan risiko timbulnya masalah Pemberitahuan informasi melalui
kesehatan. Menurut WHO resiko pendidikan dan penyuluhan akan
kesehatan utama untuk anak usia 10-14 meningkatkan pengetahuan (Suryani,
tahun adalah terkait dengan air, 2019). Selain itu menurut UNICEF
kebersihan, dan sanitasi. Salah satu alat penting untuk
Manajemen Kebersihan mempromosikan kebersihan menstruasi
Menstruasi (MKM) adalah dan menghilangkan kesalah pahaman
pengendalian kesehatan dan kebersihan yang berbahaya adalah pendidikan
pada saat menstruasi (UNICEF, 2019). menstruasi (UNICEF, 2017).
Dampak yang terjadi bila tidak menjaga MTs Fatahillah Kota Cimahi
kebersihan saat menstruasi akan rentan memiliki jumlah siswi kelas VII tahun
terjadi infeksi saluran kencing, infeksi ajarah 2020-2021 sebanyak 57 orang.
saluran reproduksi dan iritasi pada kulit Dari wawancara yang dilakukan peneliti
(Kementerian Pendidikan dan dengan 5 responden saat studi
Kebudayaan Indonesia, 2017). pendahuluan didapat 5 dari 5 siswi tidak
UNICEF membuat program mengetahui terkait istilah menstrual
manajemen menstrual hygiene yang hygiene dan cara perawatan pada saat
salah satu intervensi inti dari program menstruasi. Kemudian seluruh siswi
tersebut adalah pengetahuan dan yang di wawancari mengatakan belum
kemampuan. Pengetahuan menjadi pernah menerima pendidikan kesehatan
salah satu intervensi inti kesehatan dan terkait menstrual hygiene baik di
kebersihan menstruasi dikarenakan lingkungan sekolah ataupun di luar
kurangnya pengetahuan dasar tentang lingkungan sekolah.
pubertas dan menstruasi dapat
menyebabkan tidak higienis produk METODE
sanitasi menstruasi yang dapat membuat Penelitian ini menggunakan
metode preeksperimen dengan

3
pendekatan pre dan post test tanpa media slide power point. Alokasi waktu
kelompok kontrol (one group pre and penelitian diantaranya pengisian
posttest design). Analisis data dalam kuesioner pretest selama 20 menit,
penelitian ini merupakan analitik pemberian intervensi pendidikan
bivariat komparatif kategorik kesehatan selama 35 menit dan
berpasangan yang bertujuan untuk pengisian kuesioner posttest selama 15
mengetahui pengaruh pendidikan menit.
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan Analisis data univariat dilakukan
menstrual hygiene pada siswi kelas VII dengan distribusi frekuensi dan
di MTs Fatahillah Kota Cimahi tahun perentase sedangkan analisis bivariat
2021. dilakukan menggunakan uji wilcoxon
Variabel bebas pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan
adalah pendidikan kesehatan. Variabel kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
terikat dalam peneltian ini adalah menstrual hygiene pada siswi kelas VII
tingkat pengetahuan menstrual hygiene. di MTs Fatahillah Kota Cimahi Tahun
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 2021.
50 orang dengan teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah kuota HASIL
sampling. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat
Instrumen yang digunakan adalah Pengetahuan Menstrual Hygiene

kuesioner tingkat pengetahuan Sebelum Diberikan Intervensi


Pendidikan Kesehatan
menstrual hygiene yang terdiri dari 18
Tingkat Frekuensi Presentase
soal yang telah di uji validitas dan
Pengetahuan (n) (%)
reliabilitas. Kuesioner tersebut memuat
Pretest
pertanyaan tentang karakteristik
Kurang 28 56
responden dan pertanyaan untuk
Cukup 18 36
memperoleh informasi tingkat Baik 4 8
pengetahuan menstrual hygiene. Total 50 100
Penelitian ini dilakukan pada Tabel 1 menunjukan bahwa
tanggal 5 April 2021. Metode sebelum diberikan intervensi
pendidikan kesehatan yang di gunakan pendidikan kesehatan sebagian besar
adalah metode ceramah dengan bantuan responden memiliki kategori tingkat

4
pengetahuan kurang yaitu sebanyak huan
28(56%) responden, sebanyak 18(36%) Kurang 28 56 2 4
responden memiliki pengetahuan cukup Cukup 18 36 9 18

dan sebanyak 4(8%) responden Baik 4 8 39 78

memiliki pengetahuan baik. Total 50 100 50 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Tabel 3 menunjukan bahwa


Pengetahuan Menstrual Hygiene berdasarkan output test statistics di
Sesudah Diberikan Intervensi ketahui p value bernilai <0,001. Atas
Pendidikan Kesehatan dasar pengambilan keputusan pada uji
Tingkat Frekuensi Presentase wilcoxon yang mana didapatkan jika p
Pengetahuan (n) (%) value lebih kecil dari 0,05 maka dapat
Posttest
diputuskan bahwa hipotesis di terima
Kurang 2 4
dan Ho ditolak yang artinya terdapat
Cukup 9 18
pengaruh pendidikan kesehatan
Baik 39 78
terhadap tingkat pengetahuan menstrual
Total 50 100
hygiene pada siswi kelas VII MTs
Fatahillah Kota Cimahi Tahun 2021.
Tabel 2 menunjukan bahwa
sesudah diberikan intervensi pendidikan
PEMBAHASAN
kesehatan sebagian besar responden
Tingkat Pengetahuan Menstrual
memiliki kategori tingkat pengetahuan
Hygiene Sebelum di Berikan
baik yaitu sebanyak 39(78%)
Intervensi Pendidikan Kesehatan
responden, sebanyak 9(18%) responden
Pada Siswi Kelas VII di MTs
memiliki pengetahuan cukup dan
Fatahillah Kota Cimahi
sebanyak 2(4%) responden memiliki
Berdasarkan hasil penelitian
pengetahuan kurang.
didapatkan tingkat pengetahuan
responden sebelum diberikan intervensi
Tabel 3. Distribusi Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Tingkat
pendidikan kesehatan menstrual hygiene

Pengetahuan Menstrual Hygiene (pretest) sebagian besar dikategorikan


Peningkatan Pengetahuan Menstral Hygiene pengetahuan kurang sebanyak 28(56%)
Tingkat Pretest Posttest p value responden. Jika di uraikan dari setiap
Pengeta N % N % <0,001 soal yang terdapat dalam kuesioner,

5
jumlah persentase setiap soal dengan menstrual hygiene yang buruk akibat
jawaban “benar” atau bernilai “1” yang kurangnya pengetahuan (UNICEF
di jawab oleh responden bervariasi Indonesia, et.al, 2015).
mulai dari 18%-96%. Hasil penelitian gambaran
Soal dengan persentase jawaban pengetahuan perawatan diri selama
benar paling kecil adalah soal nomor 4 mensruasi pada siswi SMPN 13
dengan jumlah persentase jawaban Bandung didapat sebagian besar
benar adalah 18% dan soal nomor 6 (69,1%) responden memiliki
dengan persentase jawaban benar adalah pengetahuan yang buruk mengenai
28%. Soal nomor 4 dan 6 tersebut perawatan diri selama menstruasi
merupapakan soal terkait kebersihan (Tantry, et al, 2019). Selanjutnya,
organ kewanitaan. Selanjutnya, soal berdasarkan hasil penelitian lainnya,
yang banyak di jawab salah adalah soal sebagian besar responden memiliki
nomor 15 dengan persentase jawaban tingkat pengetahuan mengenai
benar adalah 30%. Soal tersebut adalah kesehatan reproduksi yang kurang dan
soal kebersihan pembalut dan sebagian kecil saja memiliki tingkat
pantyliner. pengetahuan yang baik mengenai
Hal ini sejalan dengan penelitian – kesehatan reproduksi (Pertiwi dan
penelitian yang menyatakan bahwa Megatsari, 2018).
tingkat pengetahuan mengenai Secara keseluruhan responden
menstrual hygiene pada remaja di dalam penelitian ini memiliki rentang
Indonesia masih kurang. Menurut WHO usia 12-14 tahun, dengan mayoritas
dalam Regional Office for South-East 45(90%) responden berusia 13 tahun.
Asia (2018), pengetahuan tentang seks Menurut Potter & Perry (2009) usia
dan kesehatan reproduksi di negara - tersebut dikategorikan sebagai remaja
negara di wilayah Asia Tenggara awal (11-14 tahun). Usia menjadi salah
termasuk Indonesia rata-rata dibawah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
40%. UNICEF Indonesia membuat pengetahuan dikarenakan daya tangkap
penelitian managemen menstrual dan pola fikir dalam penerimaan suatu
hygiene di Indonesia. Hasil dari ilmu pengetahuan berhubungan dengan
penelitian tersebut yaitu masih perkembangan usia. Semakin bertambah
tingginya angka presentase perilaku

6
usia seseorang maka daya tangkapnya Indonesia mendapatkan manarche pada
akan semakin baik. usia 12 tahun.
Menurut Budiman dan Riyanto Dari data usia dan usia manarche
(2013), semakin bertambahnya usia tersebut mengindikasikan bahwa usia
seseorang maka akan semakin remaja awal merupakan waktu yang
berkembang pula pola pemahaman tepat untuk diberikannya pendidikan
terhadap informasi sehingga kesehatan terkait menstrual hygiene.
pengetahuan yang di peroleh juga akan Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa
semakin membaik dan bertambah. Hal sasaran utama untuk kegiatan
ini sejalan dengan penelitian peningkatan pengetahuan terkait
sebelumnya yang menyatakan bahwa menstrual hygiene adalah remaja
usia dapat mempengaruhi pengetahuan perempuan (UNICEF, 2019). Selain itu,
menstrual hygiene dan mencerminkan menurut WHO resiko utama kesehatan
kematangan seseorang dalam menerima bagi remaja usia 10-14 tahun adalah
materi (Pramesti, et al, 2019). berkaitan dengan air, kebersihan dan
Selain usia, peneliti sanitasi.
mengidentifikasi pengalaman Karakteristik responden
menstruasi (manarche) responden dan selanjutnya yang di identifikasi adalah
didapatkan hasil bahwa secara pengalaman mendapat informasi
kesuluruhan 50(100%) responden telah sebelumnya baik di sekolah atau di luar
mendapatkan haid pertama dan sebagian sekolah. Di dapat bahwa sebagian besar
besar atau sebanyak 28(56%) responden 45(90%) responden tidak pernah
mendapatkan haid pertama pada usia 12 terpapar informasi terkait menstrual
tahun. Hal ini sesuai dengan beberapa hygiene sebelumnya.
teori yang telah ada, salah satunya
adalah menurut Kusmiran (2014) yang Tingkat Pengetahuan Sesudah di
menyatakan bahwa, biasanya usia Berikan Intervensi Pendidikan
manarche wanita berkisar 12-16 tahun. Kesehatan Pada Siswi Kelas VII di
Dalam penelitian yang dilakukan oleh MTs Fatahillah Kota Cimahi
UNICEF et al, tahun 2015 di Indonesia Pada penelitian ini didapatkan
menyatakan bahwa sebesar 90% remaja tingkat pengetahuan responden sesudah
diberikan intervensi pendidikan

7
kesehatan menstrual hygiene (posttest) intevensi pendidikan kesehatan,
sebagian besar responden di kategorikan responden menerima informasi yang
pengetahuan baik sebanyak 39(78%) kemudian informasi tersebut
responden. Jika di uraikan dari setiap mempengaruhi tingkat pengetahuannya.
soal yang terdapat dalam kuesioner Hal ini sesuai dengan teori yang
jumlah persentase setiap soal yang menyatakan bahwa informasi
dijawab “benar” atau bernilai “1” oleh mempengaruhi pengetahuan seseorang,
responden meningkat secara jika dia sering mendapatkan informasi
kesuluruhan (18 soal) dari sebelumnya tentang sesuatu maka akan menambah
18% - 96% pada hasil pretest menjadi pengetahuan dan wawasannya
60% - 98% pada hasil posttest. (Budiman & Riyanto, 2013).
Pertanyaan – pertanyaan pada Menurut Gustina & Djannah
hasil pretest dengan persentase jawaban (2015) terdapat hubungan yang
“benar/bernilai 1” paling sedikit secara bermakna secara statistik antara sumber
keseluruhan meningkat persentase informasi dengan pengetahuan
jawaban benarnya pada hasil posttest. menstrual hygiene pada siswa dengan
Dapat dilihat pada soal nomor 4 dan 6 nilai p<0,05. Berdasarkan hasil
yang merupakan soal terkait kebersihan penelitian lain diketahui bahwa nilai r
organ kewanitaan yang semula sebesar 0,753 dengan nilai signifikansi
persentase jawaban benarnya 18% dan 0,000 (p<0,05), yang menunjukkan ada
28% meningkat menjadi 60% dan 88%. hubungan antara sumber informasi
Selanjutnya pada soal nomor 15 yang dengan pengetahuan tentang menstruasi
merupakan soal terkait cara kebersihan yang memiliki hubungan sangat kuat
pembalut dan pantyliner, semula dan bersifat positif, yang berarti bahwa
persentase jawaban benarnya adalah semakin banyak sumber informasi yang
30% meningkat menjadi 90%. didapat oleh siswi semakin baik pula
Berdasarkan data hasil penelitian pengetahuan tentang menstruasi, begitu
diatas menunjukan bahwa pemberian juga sebaliknya (Rahmawati et al,
intervensi pendidikan kesehatan dapat 2011).
meningkatkan pengetahuan responden Serupa pula dengan penelitian
mengenai menstrual hygiene. Hal ini lain, yang mana diketahui bahwa rata-
dikarenakan dalam proses pemberian rata pengetahuan tentang hygiene

8
menstruasi sebelum diberikan Hal ini sejalan dengan penelitian
pendidikan kesehatan sebesar 20,03 dan lain yang menyatakan bahwa terdapat
setelah diberikan pendidikan kesehatan pengaruh pendidikan kesehatan
sebesar 24,86. Sebelum diberikan terhadap tingkat pengetahuan menstrual
intervensi berupa pendidikan kesehatan hygiene pada remaja perempuan. Hasil
nilai skor pengetahuan minimum yang uji statistik menunjukan bahwa p =
diperoleh responden 12 dan setelah 0,000 yang artinya ada pengaruh
diberikan intervensi nilai skor pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan minimum yang diperoleh pengetahuan tentang higiene menstruasi
responden meningkat menjadi 19 pada siswi di SMP Negeri 1 Masohi
(Dolang & Kiriwenno, 2020). (Dolang & Kiriwenno, 2020).
Kemudian penelitian lain
Pengaruh Pendidikan Kesehatan menyatakan bahwa pengetahuan
Terhadap Tingkat Pengetahuan personal hygiene menstruasi sesudah
Menstrual Hygiene Pada Siswi Kelas diberikan pendidikan kesehatan pada
VII di MTs Fatahillah Kota Cimahi kelompok
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan uji hipotetsis perlakuan mengalami peningkatan,
menggunakan uji wilcoxon, di dapatkan hampir seluruhnya mempunyai
bahwa terdapat perbedaan yang pengetahuan yang baik sebanyak 49
bermakna secara statistik antara (90,7%) responden. Berdasarkan uji
pengetahuan menstrual hygiene hipotesis didapatkan perbedaan yang
sebelum dan setelah diberikan bermaksa secara statistik pengetahuan
intervensi pendidikan kesehatan dengan personal hygiene menstruasi sebelum
nilai p<0,001. Berdasarkan hasil uji perlakuan dan sesudah perlakuan
statistik tersebut maka dapat diputuskan (Komariyah & Mukhoirotin, 2018).
bahwa hipotesis di terima dan Ho Pada hasil penelitian lain didapat
ditolak yang artinya terdapat pengaruh bahwa pengetahuan tentang menstruasi
pendidikan kesehatan terhadap tingkat meningkat (91%) setelah diberikan
pengetahuan menstrual hygiene pada intervensi pendidikan kesehatan.
siswi kelas VII MTs Fatahillah Kota Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Cimahi Tahun 2021. program pendidikan kesehatan telah

9
berhasil dalam meningkatkan SIMPULAN
pengetahuan dan praktik kebersihan Sebelum diberikan intervensi
menstrusi dikalangan remaja putri di pendidikan kesehatan menstrual hygiene
sekolah (Ishnan & Athipathy, 2018). sebagian besar responden memiliki
Remaja membutuhkan informasi kategori tingkat pengetahuan kurang
tentang pentingnya kebersihan yang yaitu sebanyak 28(56%). Sesudah
baik selama menstruasi. Hal ini diberikan intervensi pendidikan
dikarenakan saat pubertas dan kesehatan menstrual hygiene sebagian
menstruasi produksi kelenjar keringat besar responden memiliki kategori
akan meningkat sehingga anak tingkat pengetahuan baik yaitu
perempuan membutuhkan penjelasan sebanyak 39(78%) responden, Terdapat
tentang kebersihan yang baik dan pengaruh pendidikan kesehatan
kepastian bahwa mereka dapat mandi terhadap tingkat pengetahuan menstrual
dan membersihkan diri selama hygiene pada siswi kelas VII di MTs
menstruasi. (Pillitteri A, 2010). Fatahillah Kota Cimahi Tahun 2021
Dampak apabila menstrual dengan nilai p<0,001.
hygiene tidak di kelola dengan baik
adalah beresiko terjadinya infeksi SARAN
saluran kencing, infeksi saluran Berdasarkan hasil penelitian ini
reproduksi dan iritasi pada kulit didapatkan bahwa sebelum dilakukan
(Kementerian Pendidikan dan pendidikan kesehatan sasaran atau
Kebudayaan Indonesia, 2017). remaja putri masih belum mengetahui
Berdasarkan dampak – dampak bagaimana cara memilihara kebersihan
tersebut maka sangat diperlukan upaya pada saat menstruasi. Dibuktikan
untuk mengurangi resiko yang dengan hasil pretest yang sebagian
diakibatkan oleh pengelolaan menstrual besar dikategorikan pengetahuan
hygiene yang tidak baik. Peran perawat kurang. Sehingga mahasiswa ataupun
dalam upaya mengurangi resiko dari perawat diharapkan dapat menjalankan
dampak tersebut salah satunya adalah kegiatan pendidikan kesehatan
memberikan intervensi pendidikan menstrual hygiene kepada masyarakat
menstruasi (Pillitteri A, 2010). khususnya remaja putri supaya
masyarakat khususnya remaja putri

10
dapat memahami dan mengetahui Menstruasi. Jurnal Edu Nursing.
2018 Apr;2(1):28-34.
tentang kebersihan menstruasi yang
Kusmiran, Eny. Reproduksi Remaja dan
didalamnya mencakup kebersihan organ Wanita. Jakarta:Salemba Medika;
2014.
kewanitaan, pembalut, pantyliner dan
Pertiwi & Megatsari. Gambaran Tingkat
kebersihan diri saat menstruasi guna Pengetahuan Dan Praktik
Menstrual Hygiene Siswi SDN 4
mencegah resiko munculnya dampak –
Pacarkembang Surabaya. Jurnal
dampak negatif dari pengelolaan Promkes. 2018. Dec;6(2):142-
154.
kebersihan organ kewanitaan yang tidak
Pillitteri, Adele. Maternal & Child
baik. Health Nursing: Care of the
Childbearing & Childrearing
Family. Inggris : LWW; 2010.
DAFTAR PUSTAKA Potter & Perry. Fundamental
Keperawatan (Fitriani DN, et al,
Budiman & Riyanto. Kapita Selekta
editor Bahasa Indonesia). 7th ed.
Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Singapore: Elsevier; 2009.
Dalam Penelitian Kesehatan.
Pramesti, et al. Effectiveness Menstrual
Jakarta : Salemba Medika; 2013.
Hygiene Knowledge Using
Dolang & Kiriwenno. Pengaruh
Booklet and Leaflet Media for
Pendidikan Kesehatan Tentang
Adolescent Girl. Jurnal Kesehatan
Higiene Menstruasi Terhadap
Ibu dan Anak. 2009 Jul;13(1):61-
Pengetahuan Remaja Putri. Jurnal
68.
Biology Science & Education.
Rahmawati, et al. Hubungan Antara
2020 Jun-Jul;9(1):101-108.
Sumber Informasi dan
Gustina & Djannah. Sumber Informasi
Pengetahuan tentang Menstruasi
Dan Pengetahuan Tentang
dengan Perilaku Personal Hygiene
Menstrual Hygiene Pada Remaja
selama Menstruasi. Prosiding
Putri. Jurnal Kesehatan
Seminar Nasional. 2011 Apr;
Masyarakat. 2015 Jan;10(2):147-
ISBN 978-602-96943-1-4.
152.
Suryani. Faktor-Faktor Yang
Ishnan & Athipathy. Impact of Health
Mempengaruhi Perilaku Remaja
Education on Menstrual Hygiene:
Putri Tentang Personal Hygiene
An Intervention Study Among
Pada Saat Menstruasi Di SMP
Adolescent School Girls.
Negeri 12 Kota Pekanbaru.
International Journal of Medical
Journal Of Midwifery Science.
Science and Public Health.
2019 Jul;3(2):68-79.
2018;7(6):468-473.
Tantry, et al. Gambaran Pengetahuan,
Kementerian Pendidikan dan
Sikap, Dan Perilaku Perawatan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Diri Selama Menstruasi Pada
Panduan manajemen kebersihan
Siswi SMPN 13 Bandung. Jurnal
menstruasi bagi guru dan orang
Ilmu Keperawatan dan
tua. Jakarta: 2017.
Kebidanan. 2019; 10(1):146-154.
Komariyah & Mukhoirotin. Potensi
UNICEF. Guidance On Menstrual
Pendidikan Kesehatan Terhadap
Health And Hygiene. 1st ed. Phil
Pengetahuan Personal Hygiene
Poirierand designed by Noha

11
Habaieb, editor. New York:
UNICEF; 2019
UNICEF Indonesia, et.al. Menstrual
Hygiene Management In
Indonesia: Understanding
Practices, Determinants And
Impacts Among Adolescent
School Girls. Jakarta:UNICEF
Indonesia; 2015.
UNICEF. In Kyrgyzstan, Girls Lift
Shroud Of Shame On
Menstruation [Online]. 2017
[cited 2020 Nov 12]; Available
from :
https://www.unicef.org/stories/kyr
gyzstan-girls-lift-shroud-shame-
menstruation
WHO. Adolescent health. [Online].
[cited 2020 Nov 10]; Available
from :
https://www.who.int/health-
topics/adolescent-
health#tab=tab_1
WHO. Regional Office for South-East
Asia. Strategic Guidance on
Accelerating Actions for
Adolescent Health in South-East
Asia Region (2018–2022). WHO
Library Cataloguing-in-
Publication data; 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai