Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FKIP

(perbaikan pembelajaran dan pemecahan masalah)

DISUSUN OLEH
AHMAD BADRI
NIM 858036846

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
Lembar pengesahan

Judul : Perbaikan pembelajaran dan pemecahan masalah pada kasus cara


mengajar Pak Ali yang menjarkan materi IPA dengan tema “Makhluk
Hidup” di kelas 3
Nama : Ahmad Badri
NIM : 858036846
Program Studi : S1-PGSD

Mengetahui
Tutor TAP Penyusun

Hamola,S.Pd,.M.Pd Ahmad Badri


NIP. 197807062007011028 NIM. 858036846
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan perbaikan
pembelajaran dalam kasus mengajar Pak Ali dari penyusun laporan ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas dari tutor.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dari tutor dan dukungan teman-
teman maka perkenankan saya mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah membantu, sehingga selesainya penyusunan laporan ini.
Penulis berdoa semoga amal kebaikan para tutor dan teman-teman mendapat imbalan
yang melimpah dari Allah subhanahu wa ta'ala akhirnya penyusun berharap semoga laporan
yang sangat sederhana ini berguna bagi penyusun dan pembaca umumnya.

Mahasiswa

AHMAD BADRI
NIM. 858036846
DAFTAR ISI
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perubahan paradigma pendidikan, guru diharapkan mampu


mengambil keputusan, baik ketika merencanakan maupun ketika melaksanakan
pembelajaran, termasuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut, guru harus
menguasai kompetensi keguruan yang mencakup penguasaan bidang ilmu, pemahaman
tentang peserta didik, pembelajaran yang mendidik dan pengembangan kepribadian dan
keprofesionalan. Dari segi substansi, mata kuliah pendukung kompetensi keguruan ini
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu substansi yang berkaitan dengan bidang ilmu,
keguruan dan kependidikan, serta kepribadian dan keprofesionalan.
Bagi mahasiswa calon sarjana FKIP-UT, penguasaan kulminatif atas pelbagai
kompetensi tersebut dinilai melalui Tugas Akhir Program (TAP). TAP merupakan
evaluasi akhir program yang harus ditempuh para mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan akademik dan administrasi tertentu. Melalui TAP, mahasiswa yang telah
menjadi guru dilatih dan sekaligus diuji untuk menginternalisasi dan menghubungkan
berbagai konsep yang telah dipelajari dengan pengalaman dan situasi nyata yang
dihadapi, serta memecahkan masalah dan memperbaiki kualitas pembelajaran yang
dilakukan. Ini berarti, muatan TAP tidak hanya sekedar berkenaan dengan pemahaman
konseptual, tetapi lebih dari itu, mahasiswa dituntut untuk mampu menerapkan konsep-
konsep yang telah dipelajarinya dalam konteks pembelajaran nyata. Bahkan, lebih jauh
lagi mahasiswa dituntut untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran yang
secara kreatif memunculkan gagasan-gagasan dan inovasi baru untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.
Mengingat karakteristik dan misi yang diemban dalam TAP tidak sederhana
maka diperlukan adanya panduan TAP bagi mahasiswa. Panduan ini menjelaskan
konsep, tujuan, prosedur pelaksanaan, mata kuliah pendukung TAP, kisi-kisi TAP,
contoh TAP, dan pedoman penskoran.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN TAP

Konsep Tugas Akhir Program Tugas Akhir Program (TAP) adalah tugas yang harus
dikerjakan mahasiswa program sarjana (S) yang sudah memenuhi persyaratan baik
administrasi maupun akademik. TAP merupakan serangkaian tugas berbentuk
permasalahan, kasus-kasus, atau pertanyaan yang diangkat dari masalah nyata
pembelajaran bidang studi/bidang pengembangan yang harus dipecahkan oleh guru.
Tugas-tugas tersebut dimaksudkan untuk melatih, sekaligus menguji mahasiswa agar
dapat berpikir komprehensif berdasarkan teori dan praktek yang telah diikuti selama
menempuh program S Pendidikan Bahasa Inggris (PING), Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia (PINA), Pendidikan Matematika (PMAT), Pendidikan Kimia (PKIM),
Pendidikan Biologi (PBIO), Pendidikan Fisika (PFIS), Pendidikan Ekonomi (PEKO),
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD). Pada
akhirnya melalui pengerjaan tugas akhir program, mahasiswa dapat menunjukkan
profesionalismenya dalam memecahkan permasalahan dan memperbaiki pembelajaran
bidang studi/kegiatan pengembangan di kelasnya.

B. TUJUAN TAP
TAP bertujuan untuk mengukur penguasaan kompetensi akhir mahasiswa, melalui ujian
yang menuntut mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperolehnya dari berbagai mata kuliah dalam memecahkan masalah-masalah
pembelajaran secara komprehensif.

C. MATERI TAP
Materi TAP meliputi materi-materi yang berkaitan dengan penguasaan bidang ilmu,
pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, serta pengembangan
kepribadian dan keprofesionalan yang dikemas dalam bentuk kasus. Dengan demikian,
soal dalam TAP memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Menuntut Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi


Soal TAP tidak menguji jenjang berpikir yang bersifat ingatan atau hafalan,
melainkan menguji kemampuan mahasiswa di antaranya dalam menerapkan suatu
konsep atau teori untuk memecahkan masalahmasalah yang terdapat dalam kasus,
menganalisis penyebab suatu masalah, dan menyintesis informasi sehingga
membentuk kesatuan baru yang utuh atau memberikan evaluasi atas suatu kasus.
2. Substansi TAP Bersifat Problematik, Menyeluruh, dan Terbuka- Terarah Soal yang
bersifat problematik ialah soal-soal yang memuat permasalahan dan hanya dapat
dijawab bila mahasiswa menguasai konsep-konsep bidang ilmu, keguruan
kependidikan, kepribadian dan keprofesionalan secara memadai. Menyeluruh
artinya jawaban yang diminta menuntut kemampuan mahasiswa untuk mengaitkan
unsur-unsur keilmuan dari berbagai mata kuliah secara terpadu dengan fenomena
atau situasi nyata dalam pembelajaran. Terbuka-terarah artinya soalsoal TAP
memungkinkan mahasiswa menjawab dari sudut pandang yang berbeda berdasarkan
teori, prinsip, prosedur yang telah dipelajarinya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.


1. TAP merupakan ujian akhir program sarjana yang mengukur penguasaan
kompetensi mahasiswa atas suatu program yang diambilnya. Melalui soal TAP,
mahasiswa diuji kemampuannya untuk mengidentifikasi, menganalisis,
memecahkan masalah, memprediksi atau menilai suatu persoalan
pembelajaran/kegiatan pengembangan berdasarkan teori atau pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diperolehnya selama mengambil program S1.
2. Untuk memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal TAP, setiap
mahasiswa hendaknya menguasai materi mata kuliah pendukung TAP.

D. BENTUK TAP
Soal TAP berbentuk uraian yang dikemas dalam kasus pembelajaran/ kegiatan
pengembangan dan dilengkapi dengan serangkaian pertanyaan. Kasus merupakan
peristiwa yang khas dan nyata yang terjadi dalam konteks pembelajaran/kegiatan
pengembangan di kelas. Kasus yang ditulis mencakup unsur-unsur: paparan peristiwa,
masalah yang menjadi fokus, dan informasi yang terkait dengan masalah.
Untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam kasus perlu dilakukan langkah-
langkah yang tergambar dalam skema sebagai berikut.
Kerangka Berpikir Memecahkan Kasus
 Membaca dan mempelajari kasus dengan cermat.
 Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam
kasus.
 Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau
pertanyaan dari kasus tersebut.
 Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu.
 Mengembangkan alternatif pemecahan masalah.
 Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif.
 Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif.
 Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut.
Langkah-langkah tersebut merupakan kerangka berpikir yang harus dimiliki seluruh
mahasiswa dalam memahami dan menganalisis kasus. Hal ini sangat penting dan harus
dipraktekkan oleh seluruh mahasiswa secara sendiri dan bersama-sama pembimbing
dalam kegiatan bimbingan TAP.
Hasil dari langkah-langkah dalam memahami dan menganalisis kasus seperti di atas,
bukan merupakan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam soal TAP.
Contoh soal TAP berbasis kasus beserta pertanyaan dan jawaban untuk beberapa
program studi yang tertuang dalam Lampiran 3 pedoman ini, bukan merupakan satu set
utuh soal TAP, melainkan hanya sebagian saja.
BAB III

A. PEMBAHASAN KASUS

Pada suatu pagi, Pak Taulani sedang mengajar di kelas 4 SD di daerah pinggiran
Kota Jakarta dengan topik ‘Jenis-jenis kekayaan alam Indonesia dan Persebarannya’.
Pak Taulani adalah kepala sekolah di SD tersebut, di sela-sela kesibukannya, Pak
Taulani juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kegiatan mengajar di kelas
selama 6 jam per minggunya. Pak Taulani merencanakan agar pelajaran IPS selesai
pada hari itu juga, karena pekerjaannya sebagai kepala sekolah cukup banyak dan cukup
menyita waktunya.

Pak Taulani merumuskan tujuan pembelajaran pada hari itu di papan tulis
sebagai berikut: ‘Agar siswa di kelas IV dapat menjelaskan kekayaan alam yang ada di
Indonesia dan di lingkungan sekitar siswa’. Pada kesempatan itu Pak Taulani memulai
proses pembelajaran dengan menempelkan gambar sawah, kebon karet, nelayan, pabrik
kilang minyak lepas pantai, tambang batu bara, hutan, danau, dan sebagainya di papan
tulis.

Pak Taulani mulai menjelaskan jenis-jenis kekayaan alam yang dapat


diperbaharui dan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui. Pada saat pembelajaran
berlangsung, beberapa orang anak mengamati gambar yang ada di papan tulis dengan
serius. Sebagian anak ada yang bertanya seputar gambar yang kurang jelas. Pak Taulani,
terliht sekali-sekali bertanya kepada anak secara umum tentang materi yang sedang
topik/materi yang mereka pelajari pada hari itu.

Di akhir pelajaran Pak Taulani memberikan kesempatan kepada anak-anak


untuk bertanya bila ada hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Namun, tidak ada
anak yang merespon ataupun mengajukan pertanyaan: Pak Taulani mengambil
kesimpulan bahwa anak-anak sudah mengerti pelajaran ynag telah diberikan.

Pak Taulani kemudian membagikan LKS kepada anak-anak untuk dikerjakan


dalam kelompok, dan anak-anak diberikan waktu 20 menit untuk mendiskusikan
pertanyaaan yang ada dalam LKS tersebut. Setelah 20 menit kemudian, Pak Taulani
membahas sola-soal yang ada dalam LKS dan menuliskan jawabannya di papan tulis.
Anak-anak diminta untuk mencocokkan jawaban yang mereka buat dengan jawaban
yang ditulis oleh Pak Taulani di depan kelas.

a. Pertanyaan

1. Deskripsikan secara singkat, suasana pembelajaran yang terjadi di kelas Pak Taulani
dilihat dari sisi guru yang mengajar, dari sisi siswa yang belajar, dan dari sisi
interaksi guru-siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Kembangkan alternatif solusi untuk mengatasi atau memperbaiki pembelajaran
tersebut. Beri alasan, mengapa alternatif tersebut yang Anda pilih. Rumuskan pula
masalah yang akan dijadikan acuan dalam perbaikan pembelajaran tersebut.
3. Berdasarkan jawaban pada nomor 2, kembangkan pokok-pokok Rencana
Perbaikan, yang minimal mencakup: tujuan pembelajaran, tujuan perbaikan
pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.
b. Jawaban
1. Dilihat dari sisi guru yang mengajar
Suasana pembelajaran Pak Taulany monoton, kurang menyenangkan karena Pak
Taulani tidak bersungguh-sungguh atau tidak sepenuh hati dalam mengajar yang
dipikirannya pembelajaran pada hari itu selesai secepatnya. Terdapat pada
alinea pertama yaitu “Taulani merencanakan agar pelajaran IPS selesai
pada hari itu juga Karena pekerjaannya sebagai kepala sekolah cukup
banyak dan cukup menghabiskan waktu . Pada awal pembelajaran Pak Taulany
merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu di papan tulis
tanpa kegiatan apresepsi sebelum menjelaskan materi, Pak Taulani menempelkan
beberapa gambar yang ditempelkan di papan tulis. Pak Taulany kurang
merespon siswanya pada saat pembelajaran berlangsun g serta kurang
memperhatikan atau mendampingi siswanya pada saat diskusi titik Pak Taulany
tidak memberikan penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada siswanya.

Dilihat dari sisi siswa yang belajar


Suasana pembelajaran membosankan sehingga membuat siswa-siswi jenuh dalam
menerima informasi. Aktivitas siswa mendengarkan dan menyimak apa
yang disampaikan oleh guru, Hal itu membuat siswa kurang aktif/pasif dalam
pembelajaran Meskipun begitu, pada saat penjelasan materi beberapa orang anak
mengamati gambar yang ada di papan tulis dengan serius dan sebagian anak ada
yang bertanya seputar gambar yang kurang jelas.

Dilihat dari sisi intraksi guru siswa siswi selama proses pembelajaran
berlangsung
Suasana interaksi guru dan siswa berdasarkan strategi pembelajaran tatap
muka dan pembelajaran melalui media kurang kondusif dan kurang terarah
variasi dalam pola interaksi pembelajaran hanya berlangsung satu arah. Pak
Taulani hanya sekedar menjelaskan materi kepada seluruh siswa dan siswi
hanya mendengarkan sekaligus menyimak tanpa ada Kegiatan tanya jawab.
Terdapat pada alinea ke-4 yaitu “di akhir pelajaran Pak Taulani memberikan
kesempatan kepada anak-anak untuk bertanya bila ada hal hal yang belum
dimengerti oleh siswa. Namun tidak ada anak yang merespon”.

2. Alternatif solusi untuk mengatasi atau memperbaiki pembelajaran tersebut


yaitu
Menerapkan model pembelajaran kreatif produktif

Alasannya
Pembelajaran kreatif dan produktif merupakan model yang dikembangkan dengan
mengacu kepada berbagai teori pembelajaran yang diasumsikan mampu
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Teori dan pendekatan tersebut
antara lain belajar aktif, belajar kreatif pendekatan konstruktif, serta belajar
kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap teori atau
pendekatan tersebut disintegrasikan sehingga menghasilkan suatu model yang
kemungkinan siswa mengembangkan kreativitas serta menghasilkan sesuatu
sebagai produk yang bersumber dari pemahaman siswa terhadap konsep yang
sedang dikaji.
Dengan mengacu kepada karakteristik tersebut pembelajaran kreatif dan produktif
diasumsikan akan mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan berbagai
kegiatan sehingga mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
secara kreatif oleh karena itu karakteristik yang seperti ini, model pembelajaran
kreatif dan produktif ini dapat diterapkan dalam pembelajaran berbagai bidang
studi dengan topik-topik yang bersifat terbuka baik yang bersifat abstrak maupun
yang bersifat konkret.
Selain menggunakan media gambar Pak Taulany juga dapat menggunakan media
peta atau audio visual untuk lebih memperjelas kepada siswa terkait jenis-jenis
kekayaan alam dan tempat persebaran kekayaan alam di Indonesia sehingga siswa
tidak hanya mengetahui macam-macam kekayaan alam tetapi juga mengetahui
tempat persebaran kekayaan alam di Indonesia.

Rumusan masalah yang dijadikan acuan dalam perbaikan pembelajaran


tersebut
“Bagaimana meningkatkan kreatifitas siswa kelas IV Sd terhadap konsep
jenis jenis kekayaan alam indonesia dan persebarannya melalui penggunaan
model pembelajaran kreatif –produktif?”.
BAB IV
Kesimpulan

Dari pembahasan kasus diatas dapat di simpulkan bahwa dengan Pembelajaran


kreatif dan produktif merupakan model yang dikembangkan dengan mengacu
kepada berbagai teori pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA . Teori dan
pendekatan tersebut antara lain belajar aktif, belajar kreatif pendekatan konstruktif,
serta belajar kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap teori
atau pendekatan tersebut disintegrasikan sehingga menghasilkan suatu model
yang kemungkinan siswa mengembangkan kreativitas serta menghasilkan
sesuatu sebagai produk yang bersumber dari pemahaman siswa terhadap
konsep yang sedang dikaji.
LAMPIRAN RPP

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(model pembelajaran Kreatif-Produktif)

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IV/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam, dn keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan propinsi

Kompetensi Dasar
Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
Indikator
1. Menjelaskan sumber daya alam
2. Menjelaskan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
3. Menjelaskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
4. Mengidentifikasi persebaran sumber daya alam di Indonesia
5. Menyebutkan sumber daya alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran, siswa dapat:


1. menjelaskan sumber daya alam
2. menjelaskan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
3. menjelaskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
4. mengidentifikasi persebaran sumber daya alam di Indonesia
5. menyebutkan minimal 3 manfaat sumber daya alam

II. Materi Ajar

Sumber daya alam di Indonesia


III. Metode Pembelajaran
1. ceramah-tanya jawab
2. Diskusi-Presentasi
3. Pemberian tugas
4. Observasi

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Orientasi
1. Siswa memperhatikan tujuan yang akan dicapai, topik yang akan dibahas, waktu
yang tersedia, langkah-langkah yang perlu dilakukan, penilaian yang akan diterapkan.
2. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang langkah kerja, hasil akhir
yang diharapkan, dan penilaian.
3. Siswa melakukan negosiasi dengan guru untuk memperoleh kesepakatan
tentang aspek-aspek langkah kerja, hasil akhir, dan penilaian yang akan dilakukan.
b. Eksplorasi
1. Siswa membaca buku ajar, artikel, dan handout tentang sumber daya alam.
2. Siswa melakukan browsing (gambar dan artikel) di internet tentang sumber daya
alam.
3. Siswa melakukan observasi di sekitar sekolah tentang sumber daya alam.
4. Siswa secara berkelompok melakukan diskusi tentang sumber daya alam.

c. Interpretasi
1. Siswa melakukan tanya jawab sumber daya alam
2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang sumber daya alam.
d. Re-kreasi
1. Siswa secara berkelompok membuat peta konsep/skema hasil pemahamannya
tentang sumber daya alam.
2. Siswa memajangkan hasil kreasinya pada papan halus (softboard) yang
telah disediakan Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
3. Siswa mengerjakan soal-soal sebagai pos tes secara tertulis.
4. Guru menutup kegiatan belajar.
V. Alat Peraga/Media/Sumber Belajar/Buku Sumber
a. Alat peraga/Media Pebelajaran/Sumber belajar:
1) gambar
2) internet
3) kartu berpasangan
4) lingkungan sekitar sekolah
5) papan pajangan
b. Buku Sumber: Winardi. 2008. IPS untuk SD kelas 4, Jakarta: Galaxy Puspa Mega
VI. Evaluasi
a. Prosedur : proses dan postes
b. Jenis evaluasi : kinerja dan tertulis
c. Instrume : Lembar pengamatan dan soal (terlampir)
d. kriteria keberhasilan : Peserta didik dianggap berhasil apabila memperoleh nilai
minimal 7,5

Mahasiswa

AHMAD BADRI
NIM. 858036846

Anda mungkin juga menyukai