Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN PROGRAM PKBM PELITA ILMU

(Mata Kuliah Perencanaan Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat)

Oleh :
KELOMPOK 7
Meyla Astrina 2105110887
Khairunnisa Latiffah H 2105111980
Rani Margaretha 2105112575
Ulva Nurvajria 2105111535

Dosen Pengampu :
Dra. Dafetta Fitrilinda, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmatnya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan mata kuliah
Perencanaan Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat dengan tepat pada waktunya,
dalam makalah ini penulis membuat Penyusunan Laporan Perencanaan PKBM Baru.
Dengan selesainya makalah ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Di dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan, sehingga saran dari
pihak manapun yang bersifat membangun sangat saya harapkan dalam perbaikan
makalah ini agar kedepannya makalah ini dapat dibuat kembali dengan lebih baik.

Pekanbaru, 23 November 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya masyarakat yang belajar di PKBM adalah maysrakat yang tidak
mampu atau tidak dapat bergabung dilembaga khusus. PKBM ini masih dibawah
pengawasan dan bimbingan dinas Pendidikan aksara. PKBM ini bisa berupa tingkat
dusun, desa, maupun kecamatan. Program yang diselenggarakan dalam PKBM ini
sangat beragam dan juga tak terbatas tapi harus sesuai dengan kondisi atau potensi
kebutuhan belajar masyarakat yang programnya harus bermakna dan bermanfaat.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional mengakui
bahwa PKBM adalah satuan pendidikan non formal yang sifatnya sama seperti
pendidikan formal.

1.1 Umum
Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) adalah suatu wadah berbagai
kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk
mengerakkan pembangunan dibidang social, ekonomi, dan budaya. Kehadiran PKBM ini
merupakan untuk memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak
mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan
untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah. Pusat kegiatan belajar
masyarakat ini pada dasarnya merupakan tempat dimana orang-orang atau masyarakat
dapat mengikuti program kegiatan belajar. PKBM ini mendorong masyarakat agar
belajar secara mandiri melalui penguatan pemberdayaan pendidikan. Kegiatan diPKBM
ini tergantung pada kebutuhan masyarakat sekitarnya, sehingga menjadi sarana bagi
masyarakat untuk mengembangkan segala potensi kemampuan yang dimiliki, supaya
mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan perencanaan PKBM Pelita Ilmu adalah
 Untuk membantu meningkatkan kebutuhan belajar masyarakat
dikelurahan Simpang Baru
 Mengembangkan kemampuan warga belajar
 Meningkatkan sumber daya manusia dan menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas
Adapun sasaran perencanaan PKBM Pelita Ilmu adalah
 Ibu-ibu rumah tangga
 Remaja yang membutuhkan keahlian
 Anak-anak atau orang tua yang pendidikan nya tertinggal

1.3 Landasan Hukum


Adapun landasan hukum PKBM adalah
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
2. Peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah
3. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.
4. Peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2008 tentang wajib beljar pendidikan
dasar.
5. Peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaran pendidikan.

1.4 Sistimatika
JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.3 Landasan hukum
1.4 Sistimatika
1.5 Pemikiran Strategi
BAB II SITUASI DAN POSISI STRATEGIS
2.1 Situasi Lingkungan Eksternal
a. Peluang
b. Ancaman
2.2 Situasi lingkunan Internal
a. Kekuatan
b. Kelemahan
2.3 Posisi Strategis
BAB III STRATEGI PENGELOLAAN ISU-ISU
3.1 Eksternal
3.2 Internal
BAB IV VISI,MISI, ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS
4.1 Visi
4.2 Misi
4.3 Arah Kebijakan
a. Umum
b. Khusus
4.4 Prioritas Program
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PKBM PELITA ILMU
5.1 Gambaran Umum Pendidikan Masyarakat
5.2 Gambaran Umum Ekonomi Masyarakat
5.3 Gambaran Umum Partisipasi Masyarakat
BAB VI ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
6.1 Bidang Humas
a. Umum
b. Permasalahan
c. Arah Kebijakan
d. Program
6.2 Bidang Sarana Prasarana
a. Umum
b. Permasalahan
c. Kebijakan
d. Program
6.3 Bidang Kurikulum
a. Umum
b. Permasalahan
c. Kebijakan
d. Program
6.4 Program Pemberdayaan Perempuan
a. Umum
b. Permasalahan
c. Kebijakan
d. Program
6.5 Bidang Pelatihan
a. Umum
b. Permasalahan
c. Kebijakan
d. Program
BAB VII SKENARIO DAN INDIKATOR TINDAK LANJUT
7.1 Skenario tindakan program
7.2 Indikator keberhasilan masing-masing program
7.3 Strategi tindak lanjut masing-masing program
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN MATRIK INDIKASI PROGRAM
a. Bidang Humas
b. Bidang Sarana Prasarana
c. Bidang Kurikulum
d. Program yang diprioritaskan
1.5 Pemikiran Strategi
Di Perumahan Mutiara Panam Regency, Jl. Garuda Sakti I, Simpang Baru,
Tampan, Pekanbaru. Belum ada PKBM yang didirikan disekitar sana, padahal melihat
potensi masyarakat sekitar, sekiranya PKBM akan dapat membantu masyarakat sekitar
baik dalam hal pendidikan ataupun ekonomi, karena masyarakat disana mayorits
bekerja sebagai wirausaha dan wiraswasta. Masyarakat sekitar rata-rata pendidikannya
adalah tamatan SMP, SMA, dan S1, adapun yang tamatan kuliah hanya sebagai IRT,
maka PKBM hadir untuk membantu kehidupan masyarakat agar lebih baik, tidak hanya
untuk dewasa, tetapi juga bagi anak-anak mereka.
BAB II
SITUASI DAN POSISI STRATEGIS

2.1 Situasi Lingkungan Eksternal


A. Peluang
PKBM ini berpeluang mendapatkan dukungan yang besar dari Kelurahan Simpang
Baru, Kecamatan Tampan, dan berkerjasama dengan aparatur pemerintah. Selain itu
program ini nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yang di mana PKBM
dapat membimbing dan membantu masyarakat yang ingin berusaha mendapatkan
pengetahuan baru, sehingga setelah lulus masyarakat dapat membuka peluang usaha
baru. Serta dengan berkembangnya jaman, teknologi sudah semakin canggih, dan
dapat memudahkan peserta belajar.

B. Ancaman
Beberapa ancaman dari eksternal adalah :
1. Sudah banyaknya PKBM yang didirikan disekitaran kelurahan Simpang Baru
2. Sulitnya mendapatkan bantuan dana dari pemerintah karena banyaknya
persaingan ditingkat kota.
3. Ada beberapa masyarakatnya yang memiliki latar belakang pendidikan yang
rendah

2.2 Situasi lingkungan Internal


A. Kekuatan
Untuk kekuatan dalam lingkungan internal yaitu :
1. Terdapat fasilitator PKBM yang berkompeten dalam bidang programnya.
2. Kami membuat program-program unggulan yang sesuai atau yang
diharapkan oleh masyarakat setempat.
B. Kelemahan
Kelemahan dari PKBM ini yaitu :
1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap PKBM dan kurangnya
bersosialisasi mengenai program-program yang ada di PKBM.
2. Sarana dan Prasarana yang kurang memadai dalam proses pembelajaran
masyarakat.
3. Masih terbatasnya kualitas SDM di daerah tersebut.

2.3 Posisi Strategis


Perumahan Mutiara Panam Regency terletak di Kelurahan Simpang Baru,
Tampan, Pekanbaru. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12
kecamatan yang ada di kota Pekanbaru. pada tahun 2003 Pemerintah Kota Pekanbaru
mengeluarkan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2003, 3 wilayah kecamatan Tampan
dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Tampan dan Payung Sekaki, sehingga
kecamatan Tampan memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Marpoyan Damai (kota
Pekanbaru).
b. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Tambang (kabupaten Kampar)
c. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Payung Sekaki (kota Pekanbaru)
d. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tambang (kabupaten Kampar)
Sampai saat ini luas wilayah kecamatan Tampan adalah ± 65 km2 dengan
jumlah penduduk sebanyak 173.281 jiwa, yang terdiri dari 4 kelurahan yaitu: kelurahan
Simpang Baru, kelurahan Tuah Karya, kelurahan Sidomulyo Barat dan kelurahan
Delima.
Kelurahan Simpang Baru ini memiliki daerah yang bisa dikatakan cukup luas
wilayahnya yaitu lebih kurang 23,788 km2. Kelurahan Simpang Baru yang berada dalam
wilayah kecamatan Tampan ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Labuh Baru Barat (kecamatan Payung
Sekaki)
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Tuah Karya.
c. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Kampar.
d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Delima.
Pertumbuhan penduduk di kelurahan Simpang Baru tergolong padat dan cepat,
terbukti peningkatan yang terjadi cukup signifikan dari tahun ke tahun. Akibat dari
pertumbuhan penduduk dan berkembangnya fisik kota yang cukup pesat, wilayah ini
telah dijadikan sasaran objek pengembangan kegiatan pembangunan kota yang telah
dituangkan dalam Rencana Tata Kota Daerah Kotamadya Pekanbaru, sehingga akan
memberikan prospek yang cukup bagus bagi kemajuan kehidupan masyarakat di
daerah kelurahan Simpang Baru, terbukti dengan banyaknya sektor usaha yang banyak
bermunculan di daerah ini.
BAB III
PENGELOLAAN ISU-ISU
3.1 Ektsernal
Penyebaran informasi mengenai PKBM ini bisa melalui beberapa cara yaitu
melalu media sosial, tempat perkumpulan masyarakat, baliho supaya masyarakat
mengetahui tentang PKBM yang ada di Kelurahan Simpang Baru, Selain itu jika terjadi
suatu masalah dapat diberitahukan kepada pemerintah untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut.

3.2 Internal
Pengembangan program didalam ruang lingkup PKBM itu sendiri ialah dengan
melakukan evaluasi. Setelah melakukan evaluasi, Sehingga terlihat tampak kekurangan
dan kelebihan didalam program PKBM. Setelah kekurangan didalam program ini terlihat,
maka diantara tutor, pengelola, serta seluruh kalangan masyarakat dikelurahan
Simpang Baru yang terlibat didalam pengurusan PKBM akan berkerja sama untuk
merancang strategi baru agar kekurangan dalam program yang dijalankan dapat
diperbaiki sehingga dapat berkembang secara terus menerus kearah yang lebih baik.
Untuk mengembangkan PKBM sebagai salah satuan isu isu dari internal adalah
pengembangan PKBM berkait juga dengan pengembangan kelompok-kelompok belajar
yang sudah ada di dalam PKBM itu sendiri, oleh karena itu tantangan penting yang
dihadapi oleh PKBM adalah bagaimana mengembangkan kelompok-kelompok belajar itu
yang mengarah pada meningkatnya kinerja kelompok belajar yang ditandai dengan (1)
meningkatnya partisipasi warga belajar, (2) terjadinya proses demokrasi dalam
kehidupan kelompok, (3) meningkatnya kesetaraan kedudukan pada semua pemangku
kepentingan yang memungkinkan terjadinya proses pembebasan pada warga belajar
dan (4) meningkatnya derajat kehidupan warga belajar dari kelompok masyarakat yang
terpinggirkan menjadi kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat meningkatkan derajat kehidupannya.
BAB IV

4.1 Visi
Merangkul dan melayani masyarakat yang mampu bersaing dalam dunia usaha.

4.2 Misi
Adapun misi dari PKBM Pelita Ilmu adalah
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui layanan pelatihan.
2. Menwujudkan masyarakat khususnya perempuan yang mampu bersaing
dalam dunia usaha melalui layanan pemberdayaaan perempuan.
3. Membantu menciptakan masyarakat yang berkualitas.

4.3 Arah Kebijakan


A. Umum
Kebijakan umum yang ada ialah dengan mengikuti program-program wajib yang
ada di PKBM Pelita Ilmu seperti pelatihan dan pemberdayaan perempuan.
B. Khusus
Program khusus yang ada diPKBM Pelita Ilmu adalah mengolah sampah dari
pedagang sehingga masyarakat mampu memanfaatkan barang bekas.

4.4 Prioritas Program


Priorutas program yang ada diPKBM Pelita Ilmu adalah pemberdayaan
perempuan untuk memanfaatkan olahan sampang menjadi barang layak jual.
Masyarakat Simpang Baru, Tampan rata- rata bermata pemcaharian sebagai pedagang.
Masyarakat kelurahan Simpang Baru, belum dapat mengolah sampah menjadi barang
yang lebih bermanfaat, yang dimana masyarakat biasanyaa hanya langsung membuang
sampah kita ketahui sebenarnya dapat diolah kembali menjadi barang layak jual.
Adapun program lainnya, yaitu program pelatihan yang dimana program pelatihan ini
bertujuan untuk mengasah kemampuan masyarakat dalam mengembangkan skillnya.
BAB V
GAMBARAN UMUM LOKASI PKBM PELITA ILMU

5.1. Gambaran Umum Pendidikan Masyarakat


Pendidikan masyarakat merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan
layanan pendidikan, dengan tujuan meningkatkan kompetensi dan memberikan akses
yang sama kepada masyarakat dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Berikut data pendidikan berdasarkan kartu keluarga.
Tabel :
Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Simpang Baru
Tingkat Pendidikan Laki – laki Perempuan Jumlah

Belum sekolah 928 0rang 8910rang 1.819 Orang


Usia 7-45th tidak 3 orang 4 orang 7 orang
pernah sekolah
Pernah sekolah SD 437 orang 381 orang 818 orang
tetapi tidak tamat
Tamat SD/sederajat 405 orang 389 orang 749 orang
SLTP/ sederajat 1.271 orang 1.222 orang 2.493 orang
SLTA/ sederajat 4.287 orang 3.4924 orang 8.211 orang

D-1 1.327 orang 1.274 orang 2.601 orang


D-2 1.361 orang 1.306 orang 2.667 orang

D-3 298 orang 325 orang 623 orang

S-1 2.016 orang 1.862 orang 3.878 orang

S-2 216 orang 101 orang 317 orang

S-3 116 orang 48 orang 164 orang


Berdasarkan tabel tingkat pendidikan Masyarakat Kelurahan Simpang Baru,
Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru jumlah terbanyak Masyarakat lulusan SLTA/
sederajat berjumlah 8.211 orang yang terdiri dari 4.287 orang laki-laki dan 3.924 orang
perempuan, selanjutnya untuk tingkat pendidikan lulusan S1 sebanyak 3.878 orang dan
lain sebagainya yang bisa dilihat dari tabel diatas. Maka dari itu target PKBM ini ialah
para perempuan-perempuan yang rata-rata hanya tamatan SD-SLTA, dan remaja yang
putus sekolah serta tidak mempunyai skill dalam dirinya.

5.2 Gambaran Umum Ekonomi Masyarakat


Penduduk dikelurahan Simpang Baru, Tampan mayoritas beragama islam. Pada
umumnya masyarakat kelurahan Simpang Baru bekerja sebagai pedagang dengan
kondisi perkotaan yang mendukung. Sebagian lainnya bekerja sebagai PNS, rumah
tangga, dan sektor lainnya. Potensi yang besar tidak akan dapat berkembang tanpa
didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Kesejahteraan masyarakat dapat
dilihat dari seberapa banyak peluang dalam membuka lapangan usaha, yang
memberikan dampak kepada ekonomi masyarakat tersebut.

5.3 Gambaran Umum Partisipasi Masyarakat


Bedasarkan program kependudukan meliputi pengendalian kelahiran,
menurunkan tingkat kematian bagi bayi dan anak, perpanjangan usia dan harapan
hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk
sebagai modal pembangunan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang
dittingkatkan. Dilihat dari keadaan penduduk di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan
Tampan Pekanbaru, dimana kelurahan ini terdapat 48.516 jiwa. Berdasarkan monografi
jumlah penduduk Kelurahan Simpang Baru terdapat sebantak 49.913 jiwa yang
terhimpun dalam 24.235 jiwa dan perempuan sebanyak 25.678 jiwa.
BAB VI
ARAH DAN KEBIJAKAN PROGRAM

6.1 Bidang Humas


A. Umum
Pengertian Hubungan Masyarakat secara umum adalah bagian, divisi, atau seksi dari
sebuah lembaga atau pelatihan yang bekerja menjalin komunikasi dan kerja sama
dengan publik dan pihak-pihak yang terkait dengan lembaga tersebut.

Peran dan tujuan Hubungan Masyarakatat


Humas berperan mengkomunikasikan segala bentuk informasi tentang lembaga
pelatihan baik kepada masyarakat, Bisa dikatakan bahwa seorang humas adalah wajah
dari pelatihan itu sendiri. Ia harus memahami secara detail seluk beluk dan segala
informasi yang terkait dengan organisasi. Selain itu ia juga membawa citra dari sebuah
organisasi sehingga ini harus tercermin dari tampilan dan tata bahasa yang teratur.
Peran humas sangat penting dalam menjaga hubungan antara lembaga pelatihan
dengan masyarakat terkait.

Berikut peran humas dalam suatu lembaga yang perlu diketahui.


 Strategi Komunikasi publik
Seperti yang telah di uraikan sebelumnya bahwa humas atau publik relations
merupakan wajah dari sebuah lembaga pelatihan. Humas memiliki tugas penting dalam
menyampaikan informasi mengenai pelatihan tersebut kepada stakeholder yang terkait
dan kepada masyarakat.
 Mengelola Keadaan Darurat
Ketika sebuah kondisi menghampiri yang terkadang dapat merusak bahkan
meruntuhkan citra sebuah organisasi. Maka, disinilah peran penting humas dibutuhkan
Kondisi yang demikian tentu sangat tidak diharapkan namun, bisa terjadi kapan saja.
Hal ini bisa terjadi karena adanya isu isu negatif yang berkembang baik di dalam
pelatihan hingga merebak di masyarakat
 Menjangkau Kegiatan
Humas profesional terkadang melibatkan diri dalam sebuah kegiatan dengan
membawa brand lembaga pelatihan. Hal semacam ini tentu akan semakin memberikan
pengaruh positif pada citra pelatihan tersebut.
 Mengelola Media Sosial
Medsos atau media sosial saat ini memang tengah banyak digunakan. Media sosial
merupakan hal yang paling akrab dengan keseharian kita. Medsos juga merupakan
sebuah sarana bagi humas untuk bisa menjaring pengetahuan yang lebih luas dan
kompleks. Dengan didukung teknologi dan jaringan internet yang stabil tentu membuat
sebuah akun medsos untuk dikelola tidaklah sulit.
Tujuan Hubungan Masyarakat
Tujuan humas yang paling utama tidak lain adalah menjaga reputasi positif atau nama
baik dan menjaga hubungan strategis dengan masyarakat, dan pihak-pihak pemangku
kepentingan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai target lembaga pelatihan dengan
baik dan optimal.

B. Permasalahan
Berbagai macam permasalahan atau kendala pada humas
Pertama, pola koordinasi bagian Humas dengan bagian lain tidak terjalin dengan
baik. Hal ini akan menyebabkan tidak adanya kesatuan antara program Humas dengan
program bagian lain di lingkungan. Seharusnya program yang ada di Humas harus
saling mendukung dengan program yang ada di bagian lain tersebut. Jadi apabila
masyarakat ingin mendapatkan informasi tentang kebijakan pemerintah maka bagian
Humaslah yang akan memberikan informasi tersebut.
Kedua, kedudukan Humas dalam suatu kelembagaan atau pelatihan yang belum
berarti. Humas oleh sebagian pemerintahan daerah belum dianggap sebagai bagian
yang sangat berperanan penting. Humas hanya dianggap sebagai pelengkap dalam
sebuah struktur organisasi pemerintah.
Ketiga, SDM Humas yang tidak profesional atau penempatannya tidak sesuai
kompetensinya. Bagian Humas tak mungkin dapat melaksanakan tugas dengan baik
jika SDM-nya tidak dibenahi.
Keempat, kurangnya dukungan sarana dan prasarana di bidang Humas. Dukungan
infrastruktur sangat dibutuhkan oleh Humas agar Humas tidak ketinggalan teknologi
dan informasi. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan penyebaran informasi
yang begitu cepat disertai dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai
untuk mendukung kinerja Humas.
Kelima, terbatasnya akses dan kewenangan Humas itu sendiri. Peran Humas sering
susah bergerak, tidak bisa mengembangkan kreasi sendiri, tidak bisa membuat
terobosan-terobosan baru guna memperkuat fungsi dan peranan Humas.
Keenam, kurangnya komitmen dari pimpinan organisasi. Fungsi Humas tak
mungkin dapat berjalan dengan baik, jika tidak ada komitmen dari pimpinan untuk
memberikan ruang gerak bagi Humas untuk bekerja.

C. Arah Kebijakan
1. Membangun hubungan harmonis antara program pelatihan dan masyarakat
setempat
2. Memberi informasi bahwa kehadiran humas ini untuk membina martabat dalam
pandangan masyarakatat, gunanya untuk memperoleh pengertian, kepercayaan,
dan suatu dukungan dari masyarakat
3. Memposisikan humas sebagai penghubung PKBM ini dengan masyarakat
4. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan dalam Humas
D. Program
1. Melakukan sosialisasi dari program pelatihan ke masyarakat setempat
2. Menyebarluaskan informasi PKBM ini melalui poster, spanduk dan media sosial
3. Mengajak pegawai bagian humas kedalam pelatihan tentang humas guna
memperoleh pengetahuan tentang humas.
4. Mengadakan infrakstruktur humas agar tidak ketertinggalan teknologi dan
informasi
6.2 Bida ng Sarana dan Prasarana
A. Umum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya). Perbedaan tersebut,
sesuai den gan lingkup dan penggunaannya.
Berikut fungsi utama sarana dan prasarana:
 Menciptakan kenyamanan
 Menciptakan kepuasan
 Mempercepat proses kerja
 Memudahkan proses kerja
 Meningkatkan produktivitas
 Hasil lebih berkualitas

B. Permasalahan
Terdapat permasalahan ataupun hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
administrasi sarana dan prasarana yaitu masalah dana, keterbatasan jumlah dan
keahlian yang dimiliki pelaksana dalam pemeliharaan sarana dan prasarana dalam
Pelatihan sehingga pelaksana tidak menindak tegas terhadap pengguna yang tidak
mematuhi tata tertib.

C. Kebijakan
Kebijakan yang akan dilaksanankan dalam bidang sarana dan prasarana ini yaitu
sebagai berikut: Menyediakan serta melengkapi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, dengan cara mencari donatur atau bantuan agar mendapatkan dana untuk
membantu membangun sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan warga
belajar.
D. PROGRAM
 Membangun prasarana dalam PKBM Pelita ilmu
 Menyediakan fasilitas- fasilitas dari program kegiatan dengan proses belajar
mengajar agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
 Mengupayakan kepada seluruh warga belajar akan pentingnya kesadaran diri
untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan masyarakat.
 Membuat laporan pelaksanaan dalam pengadaan sarana dan prasarana.

6.3. Bidang kurikulum


A. Umum
Kurikulum bisa didefinisikan sebagai sebuah rencana untuk suatu kegiatan, atau
document tertulis yang mencangkup strategi untuk mencapai tujuan atau akhir.
Pengertian kurikulum secara luas berhubungan dengan pengalaman pelajar. Pandangan
ini mempertimbangkan hampir segala sesuatu di pelatihan, bahkan diluar pelatihan
(selama hal itu direncanakan) sebagai bagian dari kurikulum. Kurikulum juga bisa
didefinisikan sebagai suatu system yang berhubungan dengan orang dan proses atau
susunan pengajar dan prosedur untuk mengimplementasikan system itu. Kurikulum
juga bisa dipandang sebagai lapangan belajar.

B. Permasalahan
Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami
Indonesia. Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran
Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum yang ditemui:
 Pada fasilitator: fasilitator kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
disebabkan beberapa hal yaitu kurang waktu, kekurangsesuaian pendapat, baik
dengan sesama fasilitator maupun kepala pelatihan
 Dari masyarakat: untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan
masyarakat, baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik
terhadap sistem pelatihan ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat
adalah sumber input dari pelatihan.
 Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk kegiatan
eksperimen baik metode isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya
yang sering tidak sedikit.
 Kepala pelatihan: dalam hal ini seharusnya kepala pelatihan mempunyai latar
belakang mendalam tentang teori dan praktek kurikulum. Kepala pelatihan
merupakan peranan yang penting dalam pengembangn kurikulum.
Untuk mencapai tujuan dari pengembangan kurikulum, para pengembangan perlu
memahami berbagai masalah dalam pengembangan kurikulum. Ada berbagai masalah
dalam pengembangan kurikulum. Masalah-masalah yang dikaji dalam pelatihan ini
mencakup masalah baik secara khusus (para fasilitator, masyarakat, kepala pelatihan,
biaya) maupun secara umum.

C. Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan dibidang kurikulum adalah melakukan program yang
dilakukan tentang pengembangan kurikulum. Agar para pengembangan perlu
memahami berbagai masalah dalam lembaga pengembangan kurikulum.

D. Program
1. Membuat sosialisasi tentang pengembangan kurilkulum pada tutor PKBM Pelita
Ilmu
2. Mengajak masyarakat warga belajar ikut serta dalam kegiatan perencanaan
program.
3. Fasilitator menyusun rancana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan warga belajar.
4. Membangun kompetensi warga belajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan
kedepanya.
6.4 Program Pemberdayaan Perempuan
A. Umum
Salah satu program yang dibuat dan dilakukan dalam mengupayakan pemberdayaan
masyarakat adalah program pemberdayaan perempuan. Hal ini penting karena juga
sebagai upaya untuk meningkatkan peran perempuan dalam perkembangan
masyarakat tak terkecuali masyarakat desa. Oleh karena itulah, program ini patut
diperhatikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejak disahkannya untuk mengembangkan daerahnya sesuai dengan faktor internal
yang dimiliki desa. Salah satu caranya adalah dengan adanya kejelasan status dan
kepastian hukum atas Desa pada sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang
menjadi wujud dari keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk untuk melestarikan
dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat desa agar tidak semakin
kehilangan jati dirinya yang juga merupakan jati diri bangsa.
Harapan lainnya juga ada pada dorongan untuk bergerak dan juga berpartisipasi
dalam pengembangan potensi dan aset desa untuk kesejahteraan bersama.

B. Permasalahan
Permasalahan pemberdayaan perempuan ini biasanya terletak pada pendidikan
yang dimana kebanyakan perempuan tamatan SMP-SMA saja sehingga banyak
perempuan yang tidak memiliki perkejaan dan menjadikan mereka hanya sebatas ibu
rumah tangga saja. Hal ini tentu tidak dapat ditangani sendiri oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan. Partisipasi masyarakat pada pencegahan dan penanganan
masalah sangat dibutuhkan dengan melakukan kerja bersama (bersinergi), sehingga
pencegahan dan penanganan masalah dapat dilakukan dengan cepat, efektif, dan
efisien.
C. Kebijakan
Adapun kebijakannya yaitu membangun kompetensi kaum perempuan agar dapat
mengembangkan bakat dan minatnya melalui PKBM ini. Dan juga Peningkatan Advokasi
dan sosialisasi tentang keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.

D. Program
Program pemberdayaan perempuan
1. Meningkatkan kesadaran gender melalui sosialisasi dan pengajaran
2. Memberikan keterampilan, untuk peningkatan kesejahteraan melalaui pelatihan-
pelatihan.
3. Meningkatkan jumlah perempuan dalam kegiatan ekonomi atau bidang
ketenagakerjaan.

6.5 Program Pelatihan


A. Umum
Pelatihan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan penyesuaian sikap seseorang terhadap tugas-tugas
yang ditangani. Pelatihan biasanya diberikan kepada sekelompok orang untuk
kepentingan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta.
Pemahaman organisasi dari aspek realitas, bahwa organisasi merupakan
kumpulan beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, serta
bersedia bekerja bersama-sama dalam memenuhi harapan mereka. Rumusan tersebut
mengandung konsekuensi logis bahwa kepentingan dan tujuan mereka akan tercapai
jika kinerja dari sumberdaya manusia yang ada cukup memadai.
Kinerja yang memadai membutuhkan komitmen yang kuat terhadap kepentingan
organisasi dan akan bermakna apabila didukung oleh tiga unsur utama yaitu :
1. Pengetahuan yang benar, utuh, konseptual dan strategis tentang apa yang telah,
sedang dan akan dikejakan.
2. Keterampilan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang ditangani seperti:
tepat cara, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu.
3. Sikap menyangkut motivasi pribadi terhadap kepentingan organisasi yang
teraktualisasi melalui perilaku tanggung jawab, pengorbanan, keseriusan,
kepedulian, kejujuran dan rasa memiliki organisasi.

B. Permasalahan
Terdapat Permasalahan yang terjadi di dalam pelatihan:
1. Program pelatihan yang sukar atau sulit dimengerti Kesalahan yang sering
dilakukan dalam program pelatihan adalah, gaya bahasa, dan program pelatihan
yang sukar dimengerti.
2. Selalu menggunakan Trainer / pelatih yang sama

C. Kebijakan
1. Untuk mengatasi masalah tersebut, kebijakannya yaitu mencari pihak trainer
yang mampu memberikan materi secara baik dan menarik, sehingga membuat
para peserta paham padaa materi yang disampaikan.
2. kebijakan yang diambil yaitu dengan memakai metode pelatihan yang berbeda,
dan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh pihak peserta itu
sendiri.
D. Program
1. Memberikan program pelatihan Tataboga untuk mengenal diri sendiri, berpikir,
serta warga belajar dapat mengembangkan dan mengasah kemampuan yang
ada didaloam dirinya.
2. Memberikan materi tentang pelatihan tataboga pembelajaran.
3. Mempersiapkan peserta didik secara akademik, sosial dan emosional.
BAB VII
SKENARIO DAN INDIKATOR TINDAK LANJUT

7.1. Skenario Tindak Program


Tindak lanjut dalam program PKBM ini pula memiliki beberapa faktor yang bergantung
padanya yaitu :

1. Keahlian pengelola dalam mengembangkan setiap program yang ada di PKBM


ini, dengan menjalankan program yang kurang baik sehingga masyarakat atau
warga belajar pun tidak berminat, dengan begitu pengelola PKBM ini akan
kesulitan dalam mengembangkan kelangsungan program-program PKBM.
2. Akreditas program, untuk menentukan keberhasilan program itu dapat dilihat
dari kualiatas lulusan. Yang dimana jika mendapatkan lulusan atau akreditas
yang baik maka PKBM ini mendapatkan tempat di lingkungan masyarakat serta
memberikan dampak positif bagi pengembangan PKBM kedepan nantinya.
Seperti mendapatkan penilaian yang baik dimasyarakat, lembaga, dan
pemerintah.
3. Jaminan Sarana dan Prasarana, materi pembelajaran, fasilitator, tutor, yang
berkompeten atau sesuai dengan kebutuhan warga belajar, akan membuat
keberlangsungan program dan pengembangan PKBM ini dapat meningkat,
sehingga membuat masyarakat lebih antusias dan mau ikut serta dalam PKBM
ini.
4. Kegiatan-kegiatan di PKBM, Kegiatan didalam PKBM ini dilihat bagiamana mampu
mengembangkan kopetensi-kopetensi yang ada didalam dirinya, meningkatkan
mutu kehidupan melalui kesempatan, pengalaman, dan latihan dalam berperan
dan bersikap secara bertanggung jawab, model-model pembelajaran yang
berkualitas sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat. Di samping itu pula,
program-program yang dihasilkan sesuai dengan perkembangan sosial, dan
ekonomi yang dibutuhkan masyarakat setempat.
7.2 Indikator Keberhasilan Masing-masing Program

A. Hubungan Masyarakat
Indikator dari keberhasilan hubungan masyarakat ini dapat dilihat dari segi
kepahaman para anggota humas mengenai tugas dan tanggung jawabnya dalam PKBM
ini serta hubungannya dengan masyarakat setempat dapat terjalin dengan baik,
maupun kecamatan pemerintah yang mengetahui keberadaan PKBM Pelita Ilmu di
kawasan Perumahan Mutiara Panam Regency terletak di Kelurahan Simpang Baru,
Tampan, Pekanbaru.
B. Sarana dan Prasarana
Dalam sarana dan prasarana ini indikator keberhasilannya dapat juga dilihat dari
sudah terpenuhinya semua fasilitas atau infrastruktur yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, proses pengajaran, dan terpenuhi juga sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam pembangunan PKBM ini.
C. Kurikulum
Indikator keberhasilan dari kurikulum ditandai dengan fasilitator mampu
mengajarkan kepada peserta didik dengan struktur kurikulum yang sudah ditetapkan
serta juga mampu untuk mengembangkan atau menganalisis kurikulum yang sudah
ditetapakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun masyarakat.
D. Program Pemberdayaan Perempuan
Dalam program pemberdayaan perempuan ini indikator keberhasilan berupa
peserta didik dapat bertambahnya wawasan dan pengalaman dalam program ini
sehingga menciptakan potensi unggulan lokal yang dapat dikembangkan oleh peserta
didik dengan cara mampu membuka usaha produktif yang mudah dipasarkan.
E. Program Pelatihan
Indikator keberhasilan dalam program pelatihan ini dilihat dari setelah lulus dari
PKBM peserta didik memperoleh bekal pengetahuan umum dan keterampilan sehingga
peserta didik dapat mengimplementasikan apa yang sudah di pelajari dalam proses
pembelajaran di PKBM Pelita Ilmu, dan dapat melihat peluang atau potensi ekonomi
yang ad a di masyarakat sekitarnya.
7.3 Strategi Tindak Lanjut Masing-masing Program

A. Jangka Pendek

1. Hubungan Masyarakat

Dalam lembaga hubungan masyarakat membantu PKBM Pelita Ilmu dalam


menyebar luaskan info mengenai proses PKBM ini dengan mempublikasikan seluruh
kegiatan dari program-program PKBM di masyarakat setempat maupun di luar daerah.

2. Sarana dan Prasarana

Menyusun semua pendataan mulai dari persediaan peralatan pembelajaran,


perawataan alat-alat, dan Menentukan jenis kualitas dan kuantitas perlengkapan yang
diperlukan.

3. Kurikulum

Dalam kurikulum ini fasilitator harus menyusun program pembelajaran mulai dari
pembelajaran harian, pembelajaran semester, dan rancangan pembelajaran tahunan,
serta juga membuat rancangan evaluasi atau penilaian keberhasilan faslitator dalam
proses pembelajaran.

4. Program Pemberdayaan Perempuan

Melakukan semua kegiatan-kegiatan yang sudah ditentukan dalam program ini,


dan fasilitator mampu membuat situasi dalam kelas belajar-mengajarnya menjadi asik,
nyaman sehingga peserta didiknya betah dalam proses pembelajarannya. Faslitator
mengelompokkan peserta didik menjadi bebrapa bagian agar peserta didiknya mampu
bekerja sama dalam melakukan kegiatan pembelajarannya.
5. Program Pelatihan

Menyediakan alat-alat penunjang pelatihan TataBoga, serta Fasilitator mampu


memberikan materi-materi dan peserta didik menjalankan semua kegiatan-kegiatan
yang sudah diberikan dalam proses belajar-mengajarnya.

B. Jangka Menengah
1. Hubungan Masyarakat
Setelah melihat perkembangan PKBM, maka akan ada penambahan anggota
humas dengan kebutuhan yang diperlukan nantinya dan memberikan pendanaan
pengelolaan humas agar membuat kinerja anggota humas berjalan dengan baik.
2. Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik dengan cara menyimpan dan memelihara
alat-alat dalam proses pembelajaran, kemudian juga membuat laporan atau
memperbarui sarana dan prasarana yang masih bagus atau sudah tidak layak lagi.

3. Kurikulum
Lebih meningkatkan fasilitator dalam melihat dan menganalisa kurikulum agar mampu
menyusun program-program baru, menyusun program perbaikan dan pengayaan, serta
tutor mampu membuat penilaian terhadap proses belajar peserta didik.

4. Program Pemberdayaan Perempuan


Fasilitator memberikan materi-materi bagaimana pengelolan sampah sehingga
mempunyai nilai jual yang tinggi.
5. Program Pelatihan
Menghadirkan tutor yang berkompeten dalam bidang TataBoga

C. Jangka Panjang
1) Hubungan Masyarakat
Mengadakan kerjasama antar beberapa humas dari PKBM lain agar menambah
relasi dari PKBM Pelita Ilmu ini dapat dikenal oleh humas dan PKBM lain yang berada
disetiap daerahnya.
2) Sarana dan Prasarana
Mencari jejaring kemitraan/donatur agar infrastruktur dari PKBM Pelita Ilmu ini
tetap berjalan dengan baik.

3) Kurikulum
Fasilitator mengevaluasi kurikulum setiap semesternya atau pun sekali setahun
agar dapat mengikuti perkembangan kurikulum dan masyarakatnya.

4) Program Pemberdayaan Perempuan


Peserta didik melakukan praktek yang sudah dipelajari dengan menghasilkan sebuah
produk dari sampah/barang bekas. Dan mampu menciptkan produk produk yang
terbaru.

5) Program Pelatihan

Melakukan praktek dari materi Tataboga yang sudah diajarkan oleh


fasilitatornya, sehingga bertambah wawasan dalam bidang kulineran.
BAB 8
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) adalah suatu wadah berbagai kegiatan
pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk
mengerakkan pembangunan dibidang social, ekonomi, dan budaya. Kehadiran PKBM ini
untuk memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan
diri dan berwirausaha. Adapun tujuan diberdirikannya PKBM Pelita Ilmu adalah Untuk
membantu meningkatkan kebutuhan belajar masyarakat dikelurahan Simpang Baru,
Mengembangkan kemampuan warga belajar, Meningkatkan sumber daya manusia dan
menghasilkan tenaga kerja yang berketerampilan dan berkualitas. Program yang
dilaksanakan dalam PKBM Pelita Ilmu yaitu program pemberdayaan perempuan dan
program life skill.
Dilingkungan Perumahan Mutiara Panam Regency, Garuda Sakti I, Simpang Baru,
Tampan. Rata-rata masyarakat dilingkungan tersebut bermata pencaharian sebagai
pedagang. Jadi dapat disimpulkan sebagaian besar masyarakat disana khususnya
perempuan pendidikannya hanya sebatas tamatan SMP dan SMA. Sehingga, hal ini
sangat membantu kami dalam pembuatan laporan, karena dengan begitu kami dapat
menyediakan program yang mampu meningkatkan kualitas masyarakat melalui
peberdayaan perempuan. Sedangkan untuk masyarakat umum yang pendidikan dan
skillnya kurang, kami juga menyediakan program life skill, dimana program ini
melakukan kegiatan pelatihan Tata boga.

8.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan, yaitu :
1. Diharapkan PKBM ini dapat membantu untuk menciptakan kreativitas yang dapat
menjadikan warga belajar termotivasi untuk belajar secara aktif guna mencapai
prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Diharapkan kepada pihak pemerintahan, desa/kelurahan selaku pemangku
kebijakan untuk meningkatkan peran serta dalam memberikan dukungan dan
bantuan terhadap seluruh PKBM yang ada di pekanbaru ini.
3. Dalam menyusun rancangan program PKBM harus sesuai dengan kebutuhan
belajar masyarakat agar PKBM ini berguna untuk masyarakat yang
membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai