Anda di halaman 1dari 10

Journal of Accounting And Financial Issue

ISSN : 2775-4642 (Online)


Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN


TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Sektor Jasa Keuangan periode 2015-2017)

Pipit Rosita Andarsari


Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang
Email : pipit.ra@asia.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan struktur kepemilikan
terhadap kinerja perusahaan. Struktur modal dalam penelitian diukur dengan menggunakan DER,
struktur kepemilikan diukur dengan menggunakan MLSS, kepemilikan institusional, dan
kepemilikan asing, kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan ROA. Data penelitian diambil
dari laporan keuangan perusahaan sektor jasa keuangan yang terdaftar di BEI periode 2015-2017
dan sampel perusahaan diseleksi menggunakan metode purposive sampling. Penelitian
menggunakan metode statistik deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji koefisien
determinasi, uji F, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan, namun struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
Kata Kunci: ROA, DER, MLSS, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Kinerja
Perusahaan, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan.

1. INTRODUCTION menggunakan alat analisis perbandingan


Keinginan investor untuk berinvestasi laporan keuangan, analisis tren, analisis
didasarkan pada dua sisi, yaitu sejauh mana persentase per komponen, analisis sumber dan
investasi dapat memaksimalkan kekayaan penggunaan modal kerja, analisis sumber dan
(faktor ekonomi) dan berdasarkan aspek penggunaan kas, analisis rasio keuangan,
psikologi investor (behavioral motivation) analisis perubahan laba kotor, serta analisis
(Christanti dan Mahastanti, 2011). Investasi break even.
dapat memaksimalkan kekayaan investor
Penelitian mengukur kinerja keuangan
apabila return yang dihasilkan sebuah
perusahaan baik. Return yang dihasilkan menggunakan analisis rasio keuangan dengan
sebuah perusahaan merupakan dampak dari rasio profitabilatas, yaitu return on assets
(ROA). ROA mengukur kinerja perusahaan
kinerja keuangan perusahaan yang baik.
Kinerja perusahaan dianggap baik apabila dengan pendekatan berbasis akuntansi
dapat mencapai tujuannya, yaitu (accounting performance), dengan melihat
seberapa efisien manajemen perusahaan
mensejahterakan para pemegang sahamnya.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan mengolah aset yang dimiliki untuk

11
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

menghasilkan keuntungan serta berapa profit asing untuk diteliti. Kepemilikan MLSS
yang dihasilkan per rupiah penjualan. Struktur merupakan kepemilikan oleh lebih dari 1
modal dan struktur kepemilikan memiliki pemegang saham besar yang memiliki saham
andil dalam mempengaruhi kinerja lebih dari 10%. Peneliti ingin mengetahui
perusahaan karena kinerja perusahaan pengaruh struktur kepemilikan tersebut
merupakan cerminan dari keputusan keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
yang diambil. Keputusan keuangan tersebut Penelitian terdahulu meneliti struktur
dapat berupa keputusan sumber dana yang kepemilikan yang berbeda-beda dan
dipilih untuk mendanai operasional menemukan beberapa hasil. Penelitian
perusahaan oleh pemilik atau manajer yang Boroujeni (2013) dan Wiranata (2013)
diberi wewenang untuk mengambil keputusan menemukan struktur kepemilikan
keuangan (Jumingan, 2009). Hubungan baik berpengaruh positif terhadap kinerja
antara pemegang saham dan manajemen akan perusahaan, dimana Boroujeni memproksikan
memberikan dampak positif terhadap kinerja struktur kepemilikan dengan kepemilikan
perusahaan yang akan menghasilkan institusional dan Wiranata memproksikan
keuntungan yang baik pula. Teori keagenan dengan kepemilikan asing. Sabrina (2014)
(agency theory) yang dikemukakan oleh menemukan kepemilikan asing berpengaruh
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.
hubungan keagenan sebagai kontrak antara Haryono, dkk. (2017) menemukan semakin
prinsipal (pemegang saham) dan agen banyak keberadaan MLSS akan menurunkan
(manajemen). Manajer kemungkinan kinerja perusahaan, sedangkan semakin
bertindak dalam mengambil keputusan banyak kepemilikan institusional akan
dengan mementingkan kepentingan pribadi, meningkatkan kinerja perusahaan. Manajer
yaitu mensejahterakan diri sendiri dan tidak dan pemegang saham memiliki wewenang
memaksimumkan kepentingan pemegang untuk mengambil keputusan keuangan
saham. perusahaan.

Namun, pemegang saham ingin agar Keputusan keuangan yang diambil


kepentingannya yang dimaksimumkan. bermacam-macam, salah satunya adalah
Akhirnya, timbul konflik keagenan antara keputusan terkait dengan kebijakan struktur
manajer dengan pemegang saham. Struktur modal. Penelitian ini meneliti hubungan
kepemilikan pemegang saham berpengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan dengan
terhadap kebijakan perusahaan. Struktur berdasarkan pada teori trade-off yang
kepemilikan yang berbeda-beda akan dikemukakan oleh Myers (1977), bahwa jika
memberikan pengaruh yang berbeda-beda posisi struktur modal berada pada titik
terhadap kebijakan perusahaan yang optimal maka setiap penambahan utang akan
berdampak pada kinerja keuangan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi
dikarenakan perbedaan kepentingan setelah melewati titik optimal, penambahan
pemegang saham yang berbeda-beda (agency utang dapat menurunkan kinerja perusahaan
theory). eneliti memilih struktur kepemilikan (Haryono, dkk., 2017). Keputusan struktur
multiple large shareholder structure (MLSS), modal perusahaan yang buruk dapat
kepemilikan institusional, serta kepemilikan mengakibatkan biaya modal yang tinggi dan

12
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

akan memberikan sinyal yang buruk kepada (2013) menemukan bahwa struktur modal
pihak eksternal perusahaan yang akan berpengaruh positif terhadap kinerja
menurunkan minat investor untuk berinvestasi perusahaan. LE (2015) menemukan bahwa
(Myers dan Majluf, 1984). Keputusan struktur modal berpengaruh secara signifikan
keuangan yang efektif dapat mengurangi negatif terhadap kinerja keuangan. Haryono,
biaya modal dan akan meningkatkan nilai dkk., (2017) menemukan bahwa struktur
perusahaan. Struktur modal dan struktur modal berpengaruh secara kuadratik terhadap
kepemilikan adalah dua faktor yang kinerja perusahaan. Objek penelitian adalah
mampumempengaruhi kinerja perusahaan perusahaan sektor jasa keuangan yang listing
(Berger, dkk., 2006 dalam Boroujeni, 2013). di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-
Berdasarkan fakta tersebut, pemilik saham 2017. Berdasarkan penjelasan latar belakang
mayoritas memiliki peran yang signifikan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
terhadap kinerja perusahaan, mereka dapat rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
mempengaruhi prosedur dan aktivitas
perusahaan berdasarkan kepentingan mereka. 1. Bagaimana pengaruh struktur modal
Struktur kepemilikan memiliki efek yang terhadap kinerja perusahaan?
penting terhadap kinerja perusahaan. Struktur 2. Bagaimana pengaruh multiple large
kepemilikan juga berpengaruh pada shareholder structure (MLSS) terhadap
keputusan keuangan manajer (Dimitris dan kinerja perusahaan?
Maria, 2010 dalam Boroujeni, 2013). Struktur
modal seperti halnya struktur kepemilikan 3. Bagaimana pengaruh kepemilikan
juga berpengaruh terhadap kinerja institusional terhadap kinerja perusahaan?
perusahaan. Hubungan antara struktur modal
4. Bagaimana pengaruh kepemilikan asing
dan kinerja perusahaan dijelaskan oleh King
terhadap kinerja perusahaan?
dan Santor dalam efficiency risk hypothesis.
Menurut efficiency risk hypothesis,
perusahaan dengan kinerja yang baik dapat 2. LITERATURE REVIEW
menggunakan keputusan utang untuk Pecking Order Theory , Myers dan
mengurangi perubahan komposisi pemegang Majluf (1984) menjelaskan bahwa dalam
saham dan pemilik (King dan Santor, 2008). membuat keputusan pendanaan, perusahaan
Struktur modal diukur dengan menggunakan menyusun prioritas dari risiko terkecil hingga
debt to equity ratio (DER). Rasio ini terbesar. Prioritas dilakukan agar keputusan
menunjukkan proporsi relatif antara ekuitas keuangan yang diambil tidak akan merugikan
dan kewajiban yang digunakan untuk perusahaan dengan menyebabkan turunnya
membiayai aset perusahaan. Dengan nilai pasar perusahaan karena memberikan
menggunakan DER, dapat diketahui sinyal negatif kepada pihak eksternal
kebijakan struktur modal yang ditetapkan oleh sehingga keinginan berinvestasi para calon
perusahaan dan dampaknya terhadap kinerja investor menurun dan akan mengakibatkan
perusahaan. Penelitian terdahulu menemukan nilai pasar perusahaan juga menurun.
hasil yang berbeda-beda tentang pengaruh Keputusan keuangan yang diambil oleh
struktur modal terhadap kinerja perusahaan. manajemen dinilai baik apabila dapat
Penelitian Boroujeni (2013) dan Wiranata memberikan sinyal positif kepada pihak

13
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

eksternal agar mau berinvestasi sehingga nilai mereka dengan menggunakan beberapa opsi
pasar perusahaan meningkat. struktur modal. Struktur modal dapat terdiri
dari modal sendiri, saham, dan atau utang
Keputusan dalam hal pendanaan yang kepada pihak ketiga. Masing-masing opsi
akan diambil perusahaan disusun dalam struktur modal memiliki manfaat dan biaya
sebuah hierarki prioritasyang terdiri dari yang ditimbulkan.
pendanaan internal dari laba ditahan,
pendanaan eksternal dari hutang, dan Teori Keagenan (Agency Theory)
pendanaan eksternal dari menerbitkan saham Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan
baru (Myers dan Majluf, 1984). Pendanaan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak
dari modal ditahan menjadi prioritas pertama antara satu orang atau lebih principal
karena keputusan ini dapat memberikan sinyal (pemegang saham) yang mengajak orang lain
positif kepada pihak eksternal (pemegang (agen) untuk melakukan beberapa tugas demi
saham maupun calon investor). Keputusan kepentingannya termasuk mendelegasikan
pendanaan dari berhutang akan diambil beberapa otoritas kepada agen untuk
apabila dana dari modal ditahan tidak mengambil keputusan. Principal dan agen
mencukupi. Berhutang dapat memberikan memiliki kepentingan masing-masing yang
sinyal positif kepada pihak eksternal karena menimbulkan konflik keagenan yang
dengan berhutang, akan mucul mediator menciptakan biaya keagenan (agency cost).
antara pihak internal dan eksternal Sebagian besar konflik keagenan terjadi
perusahaan. Mediator akan mengetahui lebih karena terdapat perbedaan antara keputusan
dalam tentang informasi perusahaan dan akan agen dan keputusan yang akan
menyeimbangkan asimetri informasi. mensejahterakan principal dan akan
Menerbitkan saham baru dijadikan prioritas menimbulkan biaya keagenan yang biasa
terakhir karena dapat memberikan sinyal disebut residual loss.
negatif dari pihak eksternal.
Struktur Kepemilikan menurut Sugiarto
Trade-Off Theory Myers (1977) (2009) mengacu pada persentase komposisi
mengasumsikan bahwa perusahaan bisa pemilik perusahaan yang merupakan
mendapatkan keuntungan dengan berhutang. pemegang saham perusahaan. Perusahaan
Keuntungan pajak akan timbul dari kegiatan dikatakan memiliki MLSS apabila perusahaan
pendanaan yang terdiri dari hutang. Esensi tersebut memiliki lebih dari satu pemegang
trade-off dalam struktur modal adalah saham besar dengan kepemilikan lebih dari
menyeimbakan manfaat dan pengorbanan 10% selain pemegang saham terbesarnya.
yang akan timbul sebagai akibat penggunaan Adanya MLSS dalam perusahaan memiliki
hutang. Menggunakan hutang sebagai dua peran yang berbeda. Dalam konflik antar
modalnya mewajibkan perusahaan membayar pemegang saham, MLSS dapat berperan
bunga yang merupakan pengurang pajak, sebagai monitoring dan entrenchment. MLSS
dengan semikian nilai arus kas setelah pajak memiliki dorongan dan kekuatan untuk
akan meningkat karena kewajiban membayar mengawasi kontrol koalisi keluarga dan
pajak berkurang (Haryono, dkk., 2017). mengurangi konflik kepelimilikan sehingga
Perusahaan dapat menyusun struktur modal memiliki peran positif. Di sisi lain, MLSS

14
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

juga memiliki dorongan dan kesempatan orang asing untuk menjadi direksi sehingga
untuk memaksakan dan membagikan keinginan pemegang saham dapat sejalan
keuntungan pribadi pada pemegang saham dengan manajemen.
minoritas (Haryono, dkk., 2017).
Kinerja Keuangan Perusahaan ,menurut
Kepemilikan institusional merupakan
presentase kepemilikan saham oleh investor Jumingan (2006), kinerja keuangan
institusional seperti perusahaan investasi dan perusahaan adalah gambaran kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode
perusahaan asuransi dana pensiun (Kennelly,
2000 dalam Haryono, dkk., 2017). Jensen dan tertentu baik menyangkut aspek perhimpunan
Meckling (1976) menyatakan bahwa dana maupun penyaluran dana yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal,
kepemilikan institusional memiliki peranan
yang penting dalam meminimalisasi konflik likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja
keagenan yang terjadi antara pemegang keuangan dapat dinilai dengan Analisis Rasio
Keuangan, merupakan teknik analisis
saham dan manajer. Selain kepemilikan
manajemen, yang dapat mengawasi secara keuangan untuk mengetahui hubungan di
efektif aktivitas perusahaan, keberadaan antara pos tertentu dalam neraca maupun
laporan laba rugi secara individu maupun
kepemilikan institusional juga dianggap
mampu menjadi pengawas terhadap setiap simultan. Ada beberapa jenis rasio keuangan,
keputusan yang dimbil oleh pihak Riyanto (2001) mengelompokkan rasio
keuangan menjadi:
manajemen. Hal tersebut terjadi karena para
investor institusional terlibat dalam a. Rasio Likuiditas, yaitu rasio-rasio untuk
pembuatan strategi sehingga tidak mudah mengukur likuiditas perusahaan (current ratio,
percaya terhadap tindakan manipulasi laba acid test ratio).
perusahaan.
b. Rasio Leverage, yaitu rasio-rasio untuk
Kepemilikan Asing adalah kepemilikan mengukur bagaimana aset perusahaan
saham oleh pihak-pihak dari luar negeri baik dibiayai oleh utang (debt to total assets ratio,
individu maupun institusional. Dengan net worth to debt ratio dan lain sebagainya).
semakin banyaknya pihak asing yang
menanamkan sahamnya di perusahaan, maka c. Rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio untuk
akan meningkatkan kinerja perusahaan karena mengukur efektivitas perusahaan dalam
pihak asing yang menanamkan modal mengerjakan sumber-sumber dayanya
sahamnya memiliki sistem manajemen, (inventory turnover, average collection period
teknologi dan inovasi, keahlian dan dan lain sebagainya).
pemesaran yang cukup baik yang bisa
d. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang
membawa pengaruh positif bagi perusahaan
menunjukkan hasil akhir dari kebijaksanaan-
(Wiranata, 2013). Pengaruh positif
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan
kepemilikan asing terhadap kinerja
(profit margin on sales, return on total assets,
perusahaan juga dapat dibuktikan dengan
return on net worth dan lain sebagainya).
semakin tinggi kepemilikan asing sebagai
pemegang saham dapat mengurangi konflik ROA (Return On Aset) menilai apakah
keagenan karena pihak asing akan menunjuk perusahaan sudah efektif dalam menggunakan

15
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

asetnya dalam aktivitas operasi untuk Definisi Operasionalisasi Variabel


menghasilkan laba. Laba bersih adalah laba
yang telah dikurangi beban-beban dan pajak Definisi operasional adalah penjelasan
dan dapat menjadi ukuran pokok keseluruhan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh
peneliti (Bahri, 2018:137). Variabel penelitian
kesuksesan perusahaan. Laba bisa
mempengaruhi kekuatan perusahaan untuk dibagi menjadi variabel dependen dan
memperoleh utang dan juga pendanaan variabel independen.
ekuitas, posisi likuiditas perusahaan dan juga 1. Variabel Dependen adalah kinerja
kekuatan perusahaan untuk beralih. Jumlah perusahaan yang diproksikan dengan
keuntungan yang didapat dengan dengan ROAMengetahui nilai ROA dapat
teratur dan kecenderungan keuntungan yang menilai apakah perusahaan sudah
bertambah adalah aspek utama yang harus efektif dalam menggunakan asetnya
dianalisis dalam menilai profitabilitas dalam aktivitas operasi untuk
perusahaan. menghasilkan laba. Mengacu pada
(Kho, 2017), ROA dirumuskan dengan:
𝑅𝑂𝐴 =
3. METHODS 𝐸𝑒𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑇𝑎𝑥𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Jenis penelitian menggunakan asosiatif 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
kausal untuk mengetahui pengaruh struktur 2. Variabel Independen
modal dan kepemilikan terhadap kinerja
Variabel bebas merupakan tipe
perusahaan dengan populasi penelitian adalah
variabel yang memengaruhi atau
semua perusahaan sektor jasa keuangan yang
menjadi penyebab terjadinyaperubahan
listing di BEI sebanyak 86 perusahaan dengan
pada variabel lain. Keberadaan variabel
periode 2015-2017. Penelitian mengambil
independen tidak bergantung pada
sampel dengan kriteria sebagai berikut:
adanya variabel yang lain atau bebas
1. Perusahaan sektor jasa keuangan yang dari ada atau tidaknya variabel lain
terdaftar di BEI berturut-turut selama periode (Bahri, 2018:130). Variabel bebas
pengamatan. adalah struktur modal yang diproksikan
dengan 4 variabel, yaitu:
2. Perusahaan memiliki nilai ekuitas positif
selama periode pengamatan 2015-2017. a. Struktur Modal ,Struktur Modal
dihitung dengan menggunakan
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, dipilih debt to equity ratio (DER).
73 perusahaan sektor jasa keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑥 100%
2015-2017 sebagai sampel penelitian.
b. Multiple Large Shareholder
Data penelitian dikumpulkan dengan Structure (MLSS)
metode dokumentasi berupa laporan 𝑀𝐿𝑆𝑆 =
keuangan perusahaan periode 2015-2017 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚𝑜𝑙𝑒𝑕𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑙𝑎𝑟𝑔𝑒𝑠𝑡𝑠𝑕𝑎
yang didapat dari Bursa Efek Indonesia. 𝑟𝑒𝑕𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚𝑜𝑙𝑒𝑕𝑓𝑖𝑟𝑠𝑡𝑙𝑎𝑟
𝑔𝑒𝑠𝑡𝑠𝑕𝑎𝑟𝑒𝑕𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑥 100%

16
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

c. Kepemilikan Institusional Pengaruh Struktur Modal terhadap


Kinerja Perusahaan.
𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 =
∑𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚𝑝𝑖𝑕𝑎𝑘𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚𝑏𝑒 Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan
𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟𝑥 100% bahwa struktur modal memliki nilai
signifikansi 0,000 yang kurang dari 0,05 dan
d. Kepemilikan Asing
nilai thitung yang kurang dari nilai ttabel -
𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑖𝑛𝑔 = ∑𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑕𝑎𝑘 1,993 menunjukkan struktur modal
𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑕𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟𝑥 100% berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hasil penelitian sejalan dengan hasil
Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis penelitian Boroujeni (2013), LE (2015) dan
1. Teknik Analisa Data menggunakan Haryono, dkk. (2017) yang menyatakan
Statistik Deskriptif . bahwa struktur modal berpengaruh terhadap
2. Uji Regresi Linier Berganda Analisis kinerja perusahaan. Persentase hutang
regresi berganda merupakan analisis perusahaan sektor jasa keuangan yang diteliti
yang menghubungkan antara dua cenderung menggunakan hutang yang lebih
variabel independen atau lebih dengan banyak daripada modal karena perusahaan
variabel dependen. Tujuan analisis sektor jasa keuangan mendapatkan modal dari
regresi berganda adalah untuk menghimpun dana masyarakat yang menjadi
mengukur intensitas hubungan dua hutang perusahaan. Struktur modal yang
variabel atau lebih (Bahri, 2018:195). demikian berpengaruh secara negatif terhadap
Persamaan regresinya adalah sebagai persentase laba terhadap total aset yang
berikut. merepresentasikan kinerja perusahaan karena
ROA = a + b1.DER + b2.MLSS + penggunaan hutang yang tinggi akan
b3.KI + b4.KA + e berbahaya bagi perusahaan (Myers, 1977)
karena dapat mengakibatkan perusahaan tidak
Adapun:
ROA : Kinerja perusahaan dapat membayar hutang tersebut sehingga
DER : Struktur modal semakin tinggi persentase hutang tersebut
akan menurunkan kinerja perusahaan.
MLSS : Struktur kepemilikan
KI : Struktur kepemilikan
(kepemilikan institusional)
KA : Struktur kepemilikan Pengaruh MLSS terhadap Kinerja
(kepemilikan asing) Perusahaan

Uji hipotesis yang dilakukan


3. Uji t (Uji t-Student) untuk menguji
menemukan tingkat signifikansi MLSS yang
apakah variabel independen
lebih dari 0,05 dan nilai thitung yang lebih
memberikan pengaruh terhadap variabel
besar dari ttabel -1,933 menunjukkan bahwa
dependen. Pengujian menggunakan
hipotesis alternatif ditolak sehingga MLSS
tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi.
tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Hasil penelitian bertentangan
dengan hasil penelitian Haryono, dkk. (2017)
4. RESULTS AND DISCUSSIONS

17
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

yang menyatakan bahwa semakin banyak Hasil penelitian uji hipotesis


MLSS akan menurunkan kinerja perusahaan. menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang
Hasil penelitian Haryono, dkk. (2017) lebih dari 0,05 dan nilai thitung yang lebih
menunjukkan bahwa MLSS berpengaruh besar dari thitung -1,933 menunjukkan
negatif terhadap kinerja perusahaan. MLSS bahwa hipotesis alternatif ditolak sehingga
pada perusahaan sektor jasa keuangan kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap
penelitian tidak berpengaruh karena beberapa kinerja perusahaan. Hasil penelitian
perusahaan yang diteliti tidak memiliki MLSS bertentangan dengan hasil penelitian Wiranata
pada tahun-tahun tertentu dan ada perusahaan (2013) dan Sabrina (2014) yang menyatakan
yang tidak memiliki MLSS sama sekali. bahwa kepemilikan asing berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan
Pengaruh Kepemilikan Institusional sektor jasa keuangan yang menjadi objek
terhadap Kinerja Perusahaan penelitian tidak banyak dimiliki oleh pihak
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa asing. Beberapa perusahaan yang menjadi
tingkat signifikansi yang lebih dari 0,05 dan cabang dari perusahaan luar negeri di
nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel 1,933 Indonesia saja yang memiliki kepemilikan
menunjukkan bahwa hipotesis alternatif asing. Struktur kepemilikan yang demikian
ditolak sehingga kepemilikan institusional menjadikan struktur kepemilikan asing objek
tidak berpengaruh terhadap kinerja penelitian tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Hasil penelitian bertentangan perusahaan
dengan penelitian Boroujeni (2013), Wiranata
(2014), dan Haryono, dkk. (2017) yang 5. CONCLUSION
menyatakan bahwa kepemilikan institusional Berdasarkan hasil pembahasan diatas,
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. maka penulis menyimpulkan yaitu :
Hasil penelitian Haryono, dkk. (2017) a. Struktur modal yang diukur dengan DER
menunjukkan bahwa semakin banyak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
kepemilikan institusional akan meningkatkan perusahaan sektor jasa keuangan yang
kinerja perusahaan. Perusahaan-perusahaan terdaftar di BEI periode 2015 - 2017.
yang diteliti sebagian besar tidak memiliki
kepemilikan institusional. Model struktur b. Multiple Large Shareholder Structure
kepemilikan yang memiliki perusahaan- (MLSS) sebagai salah satu bentuk struktur
perusahaan sektor jasa keuangan yang diteliti kepemilikan tidak berpengaruh terhadap
cukup beragam, ada yang banyak dimiliki kinerja keuangan perusahaan sektor jasa
oleh keluarga, pemerintah daerah, dan dewan keuangan yang terdaftar di BEI periode 2015-
direksi. Struktur kepemilikan yang demikian 2017.
menjadikan banyak perusahaan yang diteliti
tidak memiliki kepemilikan institusional c. Kepemilikan institusional yang merupakan
sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja salah satu bentuk struktur kepemilikan tidak
perusahaan. berpengaruh terhadap perusahaan jasa
keuangan yang terdaftar di BEI periode 2015-
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap 2017.
Kinerja Perusahaan

18
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

Kho, Budi. 2017. Pengertian Rasio Hutang


d. Kepemilikan asing yang menjadi salah satu (Debt Rasio) dan Rumus Rasio Hutang,
pengukur struktur kepemilikan tidak (Online),
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan http://ilmumanajemenindustri.com/peng
sektor jasa keuangan yang terdaftar di BEI ertian-rasio-hutang/, diakses 12 Juni
periode 2015-2017. 2018.

6. REFERENCES Kho, Budi. 2017. Pengertian ROA (Return on


Assets) dan Rumus ROA, (Online),
Bahri, Syaiful. 2018. Metodologi Penelitian https://ilmumanajemenindustri.com/pen
Bisnis. Penerbit Andi: Yogyakarta. gertian-roa-return-assets-rumus-
roapengembalian-aset/, diakses 12 Juni
Boroujeni, Hossein Nabiei. 2013. The Impact 2018.
of Capital Structure and Ownership
Structure on Firm Performance: A Case LE, Thi Phuong Vy. 2015. Ownership
Study of Iranian Companies. Research Structure, Capital Structure and Firm
Journal of Applied Sciences, Performance: A Study of Vietnamese
Engineering and Technology, 6 (22) : Listed Firms. Thesis, University of
4265-4270. Western Sydney, Sydney.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2003. Myers, Stewart C. 1977. Determinants of
Analisis Laporan Keuangan. AMP- Corporate Borrowing. Journal of
YKPN: Yogyakarta. Financial Economics, 5 : 147-175.

Haryono, Selly Anggraeni, Fitriany, dan Eliza Myers, Stewart C. dan Nicholas S. Majluf.
Fatima. 2017. Pengaruh Struktur Modal 1984. Corporate Financing and
dan Struktur Kepemilikan terhadap Investment Decisions when Firms have
Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Information that Investors do not have.
dan Keuangan Indonesia, 14 (2) : 119- Jounal of Financial Economics, 13:187-
141. 221.

Iqbal, Muhammad. 2015. Regresi Data Panel Nicho, Eka. 2018. Penjelasan Teori Pecking
(2) “Tahap Analisis”, (Online), Order dalam Struktur Modal, (Online),
https://dosen.perbanas.id/regresi-data- http://nichonotes.blogspot.com/2018/01/
panel-2-tahap-analisis/, diakses 02 teori-pecking-order.html?m=1, diakses
Februari 2019. 18 September 2018.

Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. Sabrina, Nur Farah. 2014. Analisis Pengaruh
1976. Theory of the Firm: Managerial Kepemilikan Pemerintah, Kepemilikan
Behavior, Agency Costs and Ownership Asing, Risiko Likuiditas, dan Risiko
Structure. Journal of Financial Kredit, terhadap Kinerja Keuangan
Economics, V.3 (4) : 305-360. Bank (Studi Kasus pada Bank Umum
Konvensional Periode 20072011).

19
Journal of Accounting And Financial Issue
ISSN : 2775-4642 (Online)
Volume 2, Nomor 1, Mei 2021

Skripsi, Universitas Diponegoro, Sejak2014,(Online),https://amp.kompas.


Semarang. com/ekonomi/read/2018/02/05/1138200
26/ekonomiindonesia-2017-tumbuh-
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan 507-persen-tertinggi-sejak-tahun-2014,
Teori dan Aplikasi Edisi 4. diakses 12 Oktober 2018.
BPFEYogyakarta: Yogyakarta.
Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur
Setiawan, Sakina Rakhmada Diah. 2017. OJK Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan
Sebutkan Kondisi Sektor Keuangan Keagenan dan Informasi Asimetri.
Indonesia Baik, Ini Faktanya, (Online), Graha Ilmu: Yogyakarta.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/
11/24/1660443026/ojk- Wiranata, Yulius Ardy. 2013. Pengaruh
sebutkankondisi-sektor-keuangan- Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja
indonesia-baik-ini-faktanya, diakses 14 Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Maret 2018. Skripsi, Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga.
Setiawan, Sakina Rakhmada Diah. 2018.
Ekonomi Indonesia 2017 Tumbuh 5,07
Persen, Tertinggi

20

Anda mungkin juga menyukai