Anda di halaman 1dari 14

9/13/23

Pedoman Surveilas Gizi dan KIA


(Materi Sosialisasi September 2023)
Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

Perkenalan
Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
• FK UI (1994), MARS UI (1997), Fellow ISQua (2018), Doktor UGM (2019)
• Konsultan PKMK FK UGM dan Dosen MMR FK UGM (sejak 2003)
• Ketua Indonesian Healthcare Quality Network / IHQN (sejak 2005)
• Anggota The International Society for Healthcare/ISQua (tahun 2005)
• Pengurus Pusat PERSI (sejak 2009), Pengurus Pusat PDMMI (sejak 2009),
Pengurus Pusat ARSADA (2016-2023), Anggota KNKP (sejak 2020)

hanevi.djasri@ugm.ac.id
www.mutupelayanankesehatan.net
13/09/23

1
9/13/23

Perbandingan Outline
Pedoman Pelaksanaan Teknis Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Surveilans Gizi (2021) Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) 2010
• Bab I. Pendahuluan • Bab I. Pendahuluan
• Latar Belakang • Bab II. Prinsip Pengelolaan Program
• Tujuan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
• Sasaran
• Landasan Hukum • Bab III. Indikator Pemantauan
• Bab II. Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi • Bab IV Pengumpulan, Pencatatan dan
Pengolahan Data KIA
• Konsep Surveilans Gizi
• Penerapan Surveilans Gizi • Bab V Analisis, Penelusuran Data Kohort, dan
• Tahap Pelaksanaan Teknis Rencana Tindak Lanjut
• BAB III. Indikator Surveilans Gizi • Bab VI Pelembagaan PWS KIA
• Indikator Gizi • Bab VII Pelaksanaan dan Pelaporan PWS KIA
• Target Indikator

13/09/23

Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan BAB III. Indikator dan Target Surveilans Gizi dan KIA
A. Latar Belakang A. Indikator dan Target Surveilans Gizi & KIA Berbasis
Program Gizi dan KIA
B. Landasan Hukum
C. Tujuan
BAB IV. Tahapan Surveilans Gizi dan KIA
D. Sasaran
A. Pengumpulan Data
E. Ruang Lingkup
B. Pengolahan Data dan Analisis Data
C. Diseminasi Informasi
BAB II. Konsep Surveilans Gizi dan KIA
D. Penyusunan Respon/Rencana Tindak Lanjut
A. Pengertian Surveilans Gizi dan KIA
B. Tujuan Surveilans Gizi & KIA
BAB V. Pembagian Peran Pelaksanaan Surveilans Gizi
C. Tahapan Surveilans Gizi dan KIA berbasis indikator dan KIA

DAFTAR PUSTAKA

13/09/23

2
9/13/23

Pedoman Untuk:

Fasyankes:
Puskesmas

Otoritas Kesehatan:
- Dinkes Kab/Kota
- Dinkes Provinsi
- Kementerian Kesehatan (?)

13/09/23

Prinsip Surveilans
• Sederhana (simplicity) • Keterwakilan
• Kelenturan (flexibility) (representativeness)
• Dapat diterima (acceptability) • Kualitas data (data quality)
• Kepekaan (sensitivity) • Stabilitas data (data stability)
• Kemampuan memberikan nilai • Ketepatan waktu (timeliness)
duga positif (positif predictive
value)

13/09/23

3
9/13/23

Bab I: Pendahuluan
Tujuan umum
Memberikan acuan tentang pelaksanaan surveilans gizi dan KIA bagi
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan

13/09/23

Tujuan khusus
1. Menjelaskan konsep surveilans gizi dan KIA
2. Menjelaskan indikator dan target surveilans gizi dan KIA
3. Menjelaskan tahapan surveilans gizi dan KIA, meliputi:
• Pengumpulan data surveilans gizi dan KIA
• Pengolahan dan analisis data surveilans gizi dan KIA
• Diseminasi informasi surveilans gizi dan KIA
• Respon dan tindak lanjut hasil surveilans gizi dan KIA
4. Menjelaskan pembagian peran pelaksanaan surveilans gizi dan KIA
berdasarkan institusi

13/09/23

4
9/13/23

Sasaran
Pedoman pelaksanaan surveilans gizi dan KIA ini diharapkan dapat
dipergunakan oleh:
1. Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan;
2. Pengelola Program Gizi dan KIA dan lintas program terkait di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian
Kesehatan
3. Lintas sektor, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait
lainnya

13/09/23

Ruang Lingkup
• Meliputi indikator kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi
baru lahir, bayi, balita, anak pra sekolah, dan anak usia sekolah dan
remaja.
• Tidak membahas cara penginputan dan penarikan data dari sistem
informasi yang berlaku untuk gizi dan KIA.
• Panduan/tata cara penggunaan sistem informasi terkait gizi dan KIA meliputi
sistem informasi Komdat Kesmas, MPDN, Sigizi Terpadu, EKohort, SIMatneo
dapat diunduh melalui : https://panduanpenggunaansisteminformasigiziKIA.

13/09/23

5
9/13/23

Bab II: Konsep Surveilans Gizi dan KIA


Surveilans gizi dan KIA berbasis indikator bertujuan untuk:
1. mendeteksi masalah gizi dan KIA;
2. mengukur beban masalah gizi dan KIA dan determinan kesehatannya
di populasi;
3. memantau tren masalah gizi dan KIA dan perubahan faktor risiko
terkait;
4. mengaktifkan tindakan kesehatan masyarakat yang tepat dalam
menanggapi masalah gizi dan KIA;
5. mengidentifikasi masalah gizi dan KIA yang baru muncul

13/09/23

Bab II: Konsep Surveilans Gizi dan KIA


6. mendeteksi perubahan dalam praktik dan perilaku kesehatan;
7. memberikan bukti untuk menginformasikan perencanaan dan
pelaksanaan publik program gizi dan KIA;
8. mendukung alokasi sumber daya gizi dan KIA yang efektif;
9. mengevaluasi efektivitas tindakan pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi dan KIA; dan
10. mendukung penelitian terkait gizi dan KIA

13/09/23

6
9/13/23

Tahap Surveilas Gizi dan KIA

2. Pengolahan dan Analisis data


1. Pengumpulan data Gizi dan KIA Gizi dan KIA

Surveilans
Gizi dan KIA

4. Respon dan Rencana Tindak Lanjut 3. Diseminasi Informasi Hasil Surveilans


Masalah Gizi dan KIA Gizi dan KIA

13/09/23

26 indikator: Maternal & Neonatal


Angka kematian ibu
Angka kematian neonatus
Cakupan kunjungan antenatal K4
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pemeriksaan kehamilan 6 kali (K6)
Persentase ibu hamil kurang energi kronik
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mengkonsumsi tambahan asupan gizi
Persentase ibu hamil anemia
Cakupan ibu hamil yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan minimal 90
Tablet
Persentase ibu bersalin di fasilitas pelayanan Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan terlatih gawat darurat Maternal Neonatal (Matneo)
Persentase ibu nifas mendapat pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4
Persentase bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan (KN lengkap)

13/09/23

7
9/13/23

26 indikator: Bayi & Balita


Angka kematian bayi

Prevalensi balita stunting (pendek dan sangat pendek)


Prevalensi balita wasting (gizi kurang dan gizi buruk)
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif
Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro
Persentase anak 6-23 bulan mendapatkan MPASI

Persentase balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
Persentase balita gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi

13/09/23

26 Indikator
Usia Sekolah dan Remaja
Persentase remaja putri (Rematri) anemia
Persentase remaja putri yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Persentase puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah 4 kali setahun melalui UKS/M

Kabupaten & Kota


Persentase kabupaten kota melaksanakan audit kematian ibu dan bayi
Persentase kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi

13/09/23

8
9/13/23

Pengumpulan Data
Indikator Sistem Informasi Sumber Data
Angka Kematian Ibu Sistem Informasi MPDN
Sistem Informasi Komdat Kesmas
Angka Kematian Neonatal Sistem Informasi MPDN
Sistem Informasi Komdat Kesmas
Cakupan kunjungan antenatal K4 Sistem Informasi Komdat Kesmas
Sistem Informasi Ekohort
Cakupan kunjungan antenatal K6 Sistem Informasi Komdat Kesmas
Sistem Informasi Ekohort
… …

Persentase Kabupaten Kota melaksanakan Sistem Informasi Sigizi Terpadu


Surveilans Gizi Sistem Informasi Komdat Kesmas

13/09/23

Aluran Pelaporan

Bidan Desa
Klinik/
Praktek
Bidan

Permenkes nomor 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas


13/09/23

9
9/13/23

Format Pelaporan
Bulan
Indikator
2 3
1. Angka Kematian Ibu
2. Angka Kematian Neonatal
3. Cakupan kunjungan antenatal K4
4. Cakupan kunjungan antenatal K6
5. Persentase Ibu Hamil Anemia
6. Cakupan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet
...

26. Persentase Kabupaten Kota melaksanakan


Surveilans Gizi

13/09/23

Pengelolaan Data
Indikator Visualisasi Data
Angka Kematian Ibu Diagram batang (bar chart)
Pemetaan wilayah (untuk analisa data di tingkat
Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional)
Angka Kematian Neonatal Diagram batang (bar chart)
Pemetaan wilayah (untuk analisa data di tingkat
Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional)
Cakupan kunjungan antenatal K4 Diagram batang (bar chart)
Pemetaan wilayah (untuk analisa data di tingkat
Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional)
Cakupan kunjungan antenatal K6 Diagram batang (bar chart)
Pemetaan wilayah (untuk analisa data di tingkat
Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional)

13/09/23

10
9/13/23

Diseminasi Informasi

13/09/23

Rencana Tindak Lanjut


Masalah Rekomendasi Kegiatan Penanggung Waktu Sumber Bukti
Jawab Anggaran Pelaksanaan
Kegiatan
AKI karena Pemenuhan Pengajuan kebutuhan Kepala Januari Tahun APBD/APBN Surat pengajuan
kurangnya dokter di dokter ke Pemda Puskesmas 2023 kebutuhan
dokter di Puskesmas dokter ke
Puskesas Pemda
Stunting karena Bekerjasama Pendampingan Pemegang Februari Lembaga Paket bantuan
kurangnya dengan lembaga terhadap baduta dan program Gizi tahun 2023 zakat, infaq, makanan bergizi
anggaran zakat, infaq, dan balita stunting dari sisi KIA dan sadaqah
pemberian sadaqah untuk pemulihan gizi melalui bekerjasama
makanan bergizi turut andil pemberian paket dengan Dinkes
pada baduta dalam upaya bantuan makanan
dan balita gizi penanganan bergizi kepada keluarga
buruk stunting dengan baduta dan
balita gizi buruk

13/09/23

11
9/13/23

Bab V. Pembagian Peran


Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan RS)

a. Petugas melakukan penginputan data terkait gizi dan KIA berupa identitas, riwayat dan faktor risiko melalui
anamnesis/wawancara pada kunjungan awal.

b. Petugas menginput data pemantauan, pelayanan gizi dan KIA, pemeriksaan penunjang lainnya
(laboratorium, dll) ke dalam sistem informasi yang sesuai

c. Petugas melakukan input data laporan atau mamastikan data telah terekap secara otomatis oleh sistem

d. Petugas melakukan cleaning data dari segi kualitas (kelengkapan, konsistensi, outlier) dan melakukan
perbaikan yang diperlukan

e. Petugas dapat mengunduh data laporan sebagai arsip atau bahan analisis selanjutnya.

f. Puskesmas memberikan umpan balik kepada bidan desa terhadap hasil pelayanan gizi dan KIA serta
capaian indikator di wilayah kerja

13/09/23

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota


a. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi dan KIA terkait
capaian Renstra dan RPJMN pada Komdat Kesmas
b. Petugas melakukan cleaning data dari segi kualitas (kelengkapan, konsistensi,
outlier) dan melakukan perbaikan yang diperlukan
c. Petugas memberikan umpan balik kepada Puskesmas terhadap hasil pelayanan
gizi dan KIA serta capaian indikator di wilayah kerja
d. Petugas dapat mengunduh data laporan sebagai arsip atau bahan analisis
selanjutnya
13/09/23

12
9/13/23

Dinas Kesehatan Provinsi


a. Petugas melakukan monitoring terhadap data pelayanan gizi dan KIA serta
kualitas data (kelengkapan, konsistensi, outlier) tersebut
b. Petugas memberikan umpan balik kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
terhadap hasil pelayanan gizi dan KIA serta capaian indikator di wilayah kerja
c. Petugas dapat mengunduh data laporan sebagai arsip atau bahan analisis
selanjutnya

13/09/23

Kementerian Kesehatan
a. Petugas melakukan monitoring terhadap data pelayanan gizi dan KIA serta
kualitas data (kelengkapan, konsistensi, outlier) tersebut
b. Petugas memberikan umpan balik kepada Dinas Kesehatan Provinsi terhadap
hasil pelayanan gizi dan KIA serta capaian indikator di wilayah kerja
c. Petugas dapat mengunduh data laporan sebagai arsip atau bahan analisis
selanjutnya

13/09/23

13
9/13/23

Daftar Pustaka
Bortman, M., Abreu, A., Claeson, M., Danel, I., Godinho, J., Ramana, G., Ostroff, S., Arthur, R., McQueen, D., Bonita, R., Rodier, G., Libel, M. (2006). Surveillance. World Bank Health.

Gilbert, R., & Cliffe, S. J. (2016). Public health surveillance. In Public Health Intelligence (pp. 91-110). Springer, Cham.

Hartono, A. S., Zulfianto, N. A., & Rachmat, M. (2017). Bahan Ajar Gizi : Surveilans Gizi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–116.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Surveilans Kematian Ibu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi: Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam RPJMN dan Rentra Kementerian Kesehatan 2020-2024. Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI, 1–
99.

Lee, L. M. (2010). Principles and practice of public health surveillance. Oxford University Press, USA.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Metode Penelitian Kualitatif, 17.

WHO Regional Publications, Eastern Mediterranean Series. (2013). Food and nutrition surveillance sistems: Technical guide for the development of a food and nutrition surveillance sistem.

World Health Organization. (2021). Maternal and perinatal death surveillance and response: materials to support implementation.

WHO. MPDSR: https://www.who.int/teams/maternal-newborn-child-adolescent-health-and-ageing/maternal-health/maternal-and-perinatal-death-surveillance-and-response.

13/09/23

terima kasih
Surveilas Gizi & KIA
hanevi.djasri@ugm.ac.id
0816-191-3332
13/09/23

14

Anda mungkin juga menyukai