Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ILMIAH

“PERBANDINGAN SISTEM POLITIK NEGARA INDONESIA


DENGAN NEGARA MEKSIKO”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Politik Indonesia


Dosen Pengampu : Puteri Anggraini Oktavianty, S.Sos, M. AP.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Ahda Malisa (2022058)
2. Fitria Purnama (202269)
3. Maya Anggraini (2022080)
4. Nurul Hidayati (2022095)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI


PRODI ADMINISTRASI PUBLIK
LOKAL 2B REGULER
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
“PERBANDINGAN ANTARA SISTEM POLITIK NEGARA
INDONESIA DENGAN NEGARA MEKSIKO”

Sistem politik di negara Indonesia dan negara Meksiko menggunakan


sistem politik demokrasi. Negara Indonesia dan negara Meksiko merupakan
sebuah negara republik dengan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.
A. Indonesia
Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di Asia
Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan
Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau, nama
alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi lebih dari 258
juta jiwa pada tahun 2016, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia,
dengan lebih dari 207 juta jiwa. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah
republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan
Presiden yang dipilih secara langsung.
Pemerintah Indonesia memiliki beberapa pengertian yang berbeda.
Pada pengertian lebih luas, dapat merujuk secara kolektif pada tiga cabang
kekuasaan pemerintah yakni cabang eksekutif, legislatif dan yudikatif. Selain
itu juga diartikan sebagai Eksekutif dan Legislatif secara bersama-sama, karena
kedua cabang kekuasaan inilah yang bertanggung jawab atas tata kelola bangsa
dan pembuatan undang-undang. Sedangkan pada pengertian lebih sempit,
digunakan hanya merujuk pada cabang eksekutif berupa Kabinet Pemerintahan
karena ini adalah bagian dari pemerintah yang bertanggung jawab atas tata
kelola pemerintahan sehari-hari.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sistem politik Indonesia,
diantaranya faktor lingkungan, sosial budaya, dan kondisi ekonomi suatu
negara. Pengaruh tersebut membentuk perilaku politik dalam masyarakat dan
negara, baik pemegang kekuasaan maupun yang dikuasai dan di kendalikan
oleh kekuasaan yang ada.

B. MEKSIKO
Persatuan Negara-Negara Meksiko atau Meksiko (bahasa Spanyol:
Estados Unidos Mexicanos atau México) adalah sebuah negara yang terletak di
Amerika Utara berbatasan dengan Amerika Serikat, Guatemala dan Belize di
sebelah tenggara, Samudra Pasifik di barat dan Teluk Meksiko dan Laut
Karibia di sebelah timur. Ia merupakan negara terbesar ketiga di Amerika Latin
dan juga negara yang paling banyak berbahasa Spanyol. Nama negara ini
diambil dari nama ibu kotanya yang berasal dari nama ibu kota kuno Aztec
yaitu Mexico-Tenochtitlan. Mexi ialah sebagian nama Mexitli, yaitu nama
dewa perang sedangkan co bermakna 'tempat' dan ca berarti 'orang’.
Bentuk negara Meksiko adalah federal dan bentuk pemerintahannya
adalah republik. Kepala negara dan kepala pemerintahan adalah Presiden.
Meksiko terdiri dari 31 negara bagian dan 1 distrik federal. Pada tahun 1824,
Meksiko mengumumkan Undang-undang Dasar perdana setelah merdeka. Pada
tanggal 5 Februari tahun 1917 mengumumkan UUD Meksiko yang
meningkatkan kekuasaan negara dan pemerintah. UUD tersebut diberlakukan
mulai tanggal 1 Mei tahun 1917 sampai sekarang. Selama masa itu, UUD
seluruhnya direvisi sekitar 200 kali. Menurut ketentuan UUD tersebut, federal
Meksiko melaksanakan sistem presidensial trias politika, presiden dipilih
langsung dalam pemilu dengan masa jabatan 6 tahun, tapi tidak boleh terpilih
kembali seumur hidup. Presiden adalah kepala negara dan pemerintah,
menguasai hak administrasi tertinggi negara. Parlemen federal yang terdiri dari
Senat dan Dewan Perwakilan adalah badan legislatif tertinggi negara. Kabinet
adalah badan administrasi pemerintah yang dipimpin langsung presiden.
Berbagai negara bagian Meksiko memberlakukan undang-undang masing-
masing, namun kekuasaan negara bagian diikat oleh UUD.
Sistem pemerintahan negara Meksiko adalah Presidensial. Sistem
Presidensial, atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui
pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague,
pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat
pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.
2. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap,
tidak bisa saling menjatuhkan.
3. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan
legislatif.

Dalam sistem presidensial, Presiden mempunyai posisi yang kuat dan


relative sulit dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan
politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika
presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara,
dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia
diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang
wakil presiden akan menggantikan posisinya.
Konstitusi 1917 memperuntukkan sebuah pemerintahan Persekutuan
Republik dengan kekuasaan yang dibagikan kepada tiga institusi yang bebas
yaitu eksekutif, legislatif, dan kehakiman. Dari segi sejarah, eksekutif sangat
mendominasi kekuasaan lewat jabatan presiden. Sedang, kekuasaan hukum
dalam Kongres tinggal mengikuti arahannya saja. Kongres terlihat aktif
kembali sejak 1997 ketika partai oposisi tampil pertama dalam mayoritas
legislatif.
Namun demikian, sejak partai oposisi mengambil alih kekuasaan pada
1997, Kongres semakin bebas dalam menggubal undang-undang. Presiden juga
mempunyai kuasa di bawah perintah eksekutif untuk merancang undang-
undang dalam bidang ekonomi dan keuangan yang tertentu. Presiden dipilih
setiap enam tahun dan dia dilarang memegang jabatan yang sama untuk
penggal kedua. Di Meksiko, tiada jabatan wakil presiden. Sekiranya seseorang
Presiden itu dilucutkan jabatan atau meninggal dunia, Kongres akan melantik
seorang Presiden Sementara.
Pada 21 Juli 2000, Vicente Fox Quesada dari partai oposisi "Aliansi
untuk Perubahan", yang diketuai oleh Partai Aksi Nasional (PAN), telah dipilih
sebagai Presiden dalam satu pemilu yang dianggap terbersih dan paling bebas
dalam sejarah Meksiko. Fox memulai penggal enam tahunnya pada 1
Desember 2000. Kemenangannya telah mengakhiri dominasi Parti Institusi
Revolusi (PRI) selama 71 tahun sebagai partai pemerintah. Pada 2006, Felipe
Calderón Hinojosa yang diusung PAN berhadapan dengan Andrés Manuel
López Obrador yang dicalonkan PRD dalam sebuah pemilu tertutup. Pada 6
September 2006, Felipe Calderón Hinojosa dinyatakan memenangi Pemilu
Presiden Meksiko dalam electoral tribunal.
Perbandingan sistem politik antara Indonesia dan Meksiko melibatkan
beberapa perbedaan signifikan dalam hal struktur politik, proses pemilihan
pemerintahan daerah. Beberapa perbedaan penting antara kedua negara itu,
antara lain:
1. Bentuk Pemerintahan Indonesia adalah sebuah republik dengan sistem
presidensial, sedangkan Meksiko juga adalah sebuah republik tetapi
dengan sistem semi-presidensial. Dalam sistem presidensial, presiden
memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat dan terpisah dari kekuasaan
legislatif, sementara dalam sistem semi-presidensial, presiden juga
memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat tetapi bisa lebih tergantung pada
dukungan legislatif.
2. Pembagian Kekuasaan: Di Indonesia, kekuasaan dibagi antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah dalam kerangka desentralisasi yang luas. Ada
34 provinsi di Indonesia yang memiliki otonomi terbatas dalam mengelola
urusan lokal mereka. Di Meksiko, ada 31 negara bagian dan satu distrik
federal (Mexico City), di mana pemerintah negara bagian juga memiliki
otonomi dalam mengelola sebagian besar urusan mereka.
3. Partai Politik: Sistem partai politik di Indonesia lebih terfragmentasi
dengan banyak partai politik yang berperan dalam proses politik.
Meskipun terdapat partai-partai yang lebih dominan, tidak ada partai
politik yang mendominasi sepenuhnya. Di Meksiko, ada dua partai politik
utama yang memiliki pengaruh yang kuat: Partai Revolusioner
Institusional (PRI) yang memerintah secara dominan selama lebih dari 70
tahun sejak 1929 hingga 2000, dan Partai Aksi Nasional (PAN) yang
memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2000.
4. Proses Pemilihan: Pemilihan umum di Indonesia dilakukan dengan cara
langsung, di mana rakyat memilih presiden dan anggota parlemen secara
terpisah. Pemilihan presiden diadakan setiap lima tahun. Di Meksiko,
pemilihan presiden juga dilakukan secara langsung, tetapi dalam satu paket
dengan pemilihan anggota parlemen. Pemilihan presiden diadakan setiap
enam tahun.
5. Keterlibatan Militer: Di Indonesia, militer memiliki peran politik yang
signifikan dalam sejarah negara tersebut. Namun, setelah masa Orde Baru
berakhir pada tahun 1998, militer kehilangan kekuasaan politik langsung
dan fokus pada tugas-tugas keamanan nasional. Di Meksiko, militer juga
memiliki peran penting dalam keamanan nasional dan penegakan hukum,
tetapi lebih terbatas dalam intervensi dalam politik sipil.

Meskipun ada perbedaan dalam sistem politik, baik Indonesia maupun


Meksiko menghadapi tantangan yang serupa dalam hal korupsi, ketimpangan
ekonomi, masalah keamanan, dan tantangan sosial lainnya. Keduanya juga
memiliki sejarah yang kaya dan beragam dalam konteks politik dan budaya.
Perbandingan sistem pemerintahan antara Negara Indonesia dan Meksiko
tidaklah terlalu berbeda jauh berbeda karena kekuasaan tertinggi dipegang oleh
lembaga Eksekutif, yaitu Presiden dan masih ada lembaga negara yang lain
seperti Legislatif dan Yudikatif.
DAFTAR LITERASI

Anonim. 2013. Ini Beda Pemilu Di Meksiko Dengan Indonesia.


https://www.jpnn.com/news/ini-beda-pemilu-di-meksiko-dengan-
indonesia . (Diakses Selasa, 16 Mei 2023)
Anggara, Sahya. (2013). Sistem Politik Indonesia. Bandung: CV Pustaka Stia.

Anda mungkin juga menyukai